III. METODOLOGI PENELITIAN. sama. Proses pembuatan yoghurt, uji ph dan uji organoleptik dilaksanakan di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian, (3) Prosedur Penelitian, dan (4) Jadwal Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereuz polyrhizus) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS ORGANOLEPTIK, KIMIA DAN FISIK YOGHURT SUSU SAPI

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Alat yang digunakan dalam proses pembuatan yoghurt jagung adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. yang berbeda konsentrasi terhadap total koloni bakteri dan ph susu segar kambing

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III MATERI DAN METODE

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI FRUKTOSA PADA SUSU MENJADI ASAM LAKTAT

III. BAHAN DAN METODE

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengadaan Alat dan Bahan a. Pengadaan alat b. Pengadaan tetes tebu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

Pembuatan Yoghurt Kulit Semangka dengan Pemanis Stevia serta Uji Sifat Kimia dan Sifat Fisika

III. BAHAN DAN METODE

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Balai Penelitian Teniak,P.O. Box 221 Bogor Dinas Petemakan Kotamadya Bogor

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

PENGARUH VARIASI SUHU FERMENTASI TERHADAP KADAR LEMAK DAN KEASAMAN PADA YOGHURT SUSU KEDELAI (SOYGHURT) KULIT BUAH PISANG RAJA (Musa textillia)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Pengaruh Kombinasi Susu dengan Air Kelapa

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

KADAR VITAMIN C DAN SIFAT ORGANOLEPTIK YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN STROBERI (Fragaria sp) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata Durch) NASKAH PUBLIKASI

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimiawi Susu Kambing Segar

Pengaruh Suhu dan ph Pada Pembuatan Yoghurt Jahe Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB I PENDAHULUAN. Santoso (2009) menyatakan bahwa yoghurt merupakan produk susu. yang difermentasi. Fermentasi susu merupakan bentuk pengolahan susu

METODE. Materi. Rancangan

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 pada satu tempat yang sama. Proses pembuatan yoghurt, uji ph dan uji organoleptik dilaksanakan di Laboratorium Biomedik (Kampus II) Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2 Materi dan Alat 3.2.1 Materi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengamati lama proses fermentasi yoghurt susu kambing dan pengaruh penambahan bakteri starter. Susu yang digunakan adala susu kambing, dan bakteri stater yang digunakan adalah Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Proses fermentasi dilakukan dalam inkubator dengan suhu 37 o C, kemudian akan dilakukan pengujian ph, rasa dan tekstur yoghurt susu kambing. 3.2.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : - Susu kambing sebagai bahan utama pembuatan yoghurt. - Streptococcus thermophilus sebagai starter untuk mempercepat fermentasi yoghurt. - Lactobacillus bulgaricus sebagai starter untuk mempercepat fermentasi yoghurt. 17

18 - Alkohol untuk sterilisaasi alat alat dalam pembuatan yoghurt. - Aquades untuk mencuci peralatan setelah digunakan. - Kertas label untuk memberi label (nama) setiap sampel uji. - Refrigerator untuk menyimpan susu sebelum di proses. - Pemanas untuk mencairkan sampel setelah disimpan dalam regrigerator. - Inkubator untu menyimpan susu slama proses fermentasi agar suhu lebih stabil. - Gelas Ukur untuk wadah susu awal sebelum dibagi dalam botol kaca. - Botol Kaca untuk wadah susu selama proses fermentasi. - Pipet tetes untuk menakar starter sebelum dicamper dengan susu, agar sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan. - Thermometer untuk mengukur suhu susu. - ph meter untuk mengukur ph yoghurt yang dihasilkan. - Gelas plastik untuk wadah sampel yoghurt untuk uji organoleptik. 3.3 Batasan Variabel dan Cara Pengamatan Variabel bebas pada penelitian ini adalah lama fermentasi dan penggunaan jenis starter yang berbeda, sedangkan batasan variabel pada penelitian ini antara lain : 1. Susu kambing merupakan susu yang diproduksi oleh ambing kambing betina, pada penelitian ini susu kambing diperoleh langsung dari peternak kambing PE di Kota Batu.

19 2. ph merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu bahan atau larutan. ph yoghurt cenderung asam akibat adanya kandungan asam laktat. 3. Jenis bakteri yang digunakan yaitu Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus. Penggunaan 2 jenis bakteri ini dikarenakan bakeri ini sudah banyak digunakan dalam pembuatan yoghurt dan terbukti mampu mempercepat proses fermentasi susu. 4. Bakteri yang digunakan yaitu Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus diperoleh dari Laboratorium Biomedik (Kampus II) Universitas Muhammadiyah Malang. 5. Penelitian ini hanya fokus pada susu kambing dan yoghurt susu kambing. 6. Penelitian ini tidak membahas proses budidaya dan pemeliharaan kambing. 7. Penelitian ini tidak membahas analisis biaya. Parameter yang akan diukur dalam penelitian ini adalah ph, rasa dan tekstur yoghurt susu kambing yang telah diberikan perlakuan lama fermentasi (6, 12, 18 dan 24) jam dan penambahan bakteri/starter (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus dan kombinasi). Pengukuran kadar ph dilakukan menggunakan alat ph meter, sedangkan pengujian rasa dan tekstur dilakukan menggunakan uji organoleptik.

20 3.4 Metode Penelitian 3.4.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) 4x3 yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 yaitu lama fermentasi (6, 12, 18 dan 24) jam dan faktor 2 yaitu penambahan bakteri/starter (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus dan kombinasi), sehingga terdapat 12 perlakuan yang berbeda dan di ulang 3 kali, sehingga total terdapat 36 sampel. 3.4.2 Perlakuan Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 12 perlakuan, berikut merupakan penjelasan dari setiap perlakuan : Faktor 1 : Variasi lama waktu fermentasi (W) W 1 : Lama waktu fermentasi 6 jam W 2 : Lama waktu fermentasi 12 jam W 3 : Lama waktu fermentasi 18 jam W 4 : Lama waktu fermentasi 24 jam Faktor 2 : Variasi bakteri/starter (S) S 1 : Bakteri/starter Streptococcus thermophilus S 2 : Bakteri/starter Lactobacillus bulgaricus S 3 : Bakteri/starter kombinasi Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat dibuat kombinasi kedua faktor tersebut, sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan sebagai mana terlihat pada Tabel 3.1 :

21 Tabel 3.1 Rancangan Perlakuan Penelitian Faktor W 1 W 2 W 3 W 4 S 1 W 1 S 1 W 2 S 1 W 3 S 1 W 4 S 1 S 2 W 1 S 2 W 2 S 2 W 3 S 2 W 4 S 2 S 3 W 1 S 3 W 2 S 3 W 3 S 3 W 4 S 3 Keterangan : W 1 S 1 = Lama waktu fermentasi 6 jam, bakteri/starter S. Thermopilus W 1 S 2 = Lama waktu fermentasi 6 jam, bakteri/starter L. Bulgaricus W 1 S 3 = Lama waktu fermentasi 6 jam, bakteri/starter yang berisi kombinasi (50% S. Thermopilus dan 50% L. Bulgaricus) W 2 S 1 = Lama waktu fermentasi 12 jam, bakteri/starter S. Thermopilus W 2 S 2 = Lama waktu fermentasi 12 jam, bakteri/starter L. Bulgaricus W 2 S 3 = Lama waktu fermentasi 12 jam, bakteri/starter yang berisi kombinasi (50% S. Thermopilus dan 50% L. Bulgaricus) W 3 S 1 = Lama waktu fermentasi 18 jam, bakteri/starter S. Thermopilus W 3 S 2 = Lama waktu fermentasi 18 jam, bakteri/starter L. Bulgaricus W 3 S 3 = Lama waktu fermentasi 18 jam, bakteri/starter yang berisi kombinasi (50% S. Thermopilus dan 50% L. Bulgaricus.) W 4 S 1 = Lama waktu fermentasi 24 jam, bakteri/starter S. Thermopilus W 4 S 2 = Lama waktu fermentasi 24 jam, bakteri/starter L. Bulgaricus W 4 S 3 = Lama waktu fermentasi 24 jam, bateri/starter yang berisi kombinasi (50% S. Thermopilus. dan 50% L. Bulgaricus)

22 3.4.3 Diagram Alir Proses Penelitian Susu Kambing Dipasteurisasi 75 O C selama 15 menit Susu pasteurisasi Didinginkan sampai dengan suhu 40-45 O C Susu cair suhu 40-45 O C Proses penambahan starter Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus dan kombinasi ke dalam susu sebanyak 2%. Di inkubasi dengan suhu 37 O C, selama : - 6 jam - 12 jam - 18 jam - 24 jam Yoghurt Uji : - ph - Rasa - Tekstur Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3.5 Metode Analisis Data Data yang diproleh akan dianalisis dengan ANOVA dengan taraf nyata 5%. Apabila terdapat pengaruh pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis uji organoleptik (rasa dan tekstur) yaitu metode de Garmo. Penentuan perlakuan yang paling baik diperoleh berdasarkan hasil dari analisis kedua metode.

23 3.6 Pelaksanaan 3.6.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan mulai dari tahap persiapan alat dan bahan, hingga proses pengujian sampel, pengambilan data penelitian serta tahap analisa data hasil pengujian. (a) Proses fermentasi yoghurt (b) Proses uji ph sampel yoghurt Gambar 3.2 Proses Pembuatan dan Uji ph Yoghurt 3.6.2 Pengambilan Data Data yang diambil pada penelitian ini adalah data mengenai ph, rasa dan tekstur yoghurt susu kambing. Dimana data diambil setelah proses fermentasi (perlakuan) selesai. Dimana proses fermentasi tercepat adalah 6 jam dan yang paling lama adalah 24 jam. Pengujian kadar ph dilakukan di Laboratorium Biomedik Universitas Muhammadiyah Malang, menggunakan ph meter. Sedangkan untuk pengujian rasa dan tekstur dilakukan menggunakan uji organoleptik. Pada uji organoleptik panelis diminta untuk memberi tanggapan pribadi mengenai rasa dan tekstur yoghurt meliputi skala 1 = tidak suka, 2 = cukup suka dan 3 = suka. Lembar penilaian uji organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 3.1.