III. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Lokasi penelitian di

Lampiran 1. Road-map Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2010, di Laboratorium

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. UNILA dan Laboratorium Kesehatan Lingkungan Balai Besar Pengembangan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2014 di

Lampiran 1. Road-map Penelitian

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya

II. METODOLOGI 2.1 Penyediaan Bakteri Probiotik 2.2 Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

II. METODE 2.1 Rancangan Penelitian 2.2 Isolasi Bakteri Kandidat Probiotik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

IV. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan September 2004 di

IMUNOGENISITAS KOMBINASI VAKSIN INAKTIF WHOLE CELL Aeromonas salmonicida DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAB HI. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Ikan Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Identifikasi Bakteri Uji Peningkatan Virulensi Bakteri Uji

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Komposisi per liter: Pancreatic digest of casein Enzymatic digest of soya bean Sodium chloride

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

II. METODELOGI PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2010 yang

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung B. Alat dan Bahan 1. Persiapan Awal Penelitian a. Alat : Akuarium ukuran 60 x 40 x 40 cm 3 6 buah, aerator, selang aerasi, batu aerator. b. Bahan : Ikan mas berat ± 30 gr, isolat bakteri A. salmonicida, dan pakan. 2. Pembuatan Vaksin a. Alat : Petridish, tabung reaksi, jarum ose, spektrofotometer, erlenmeyer, hot stirrer plate, corong, lampu bunsen, sentrifuge, inkubator, autoclave, sprayer, water bath. b. Bahan : Media TSB, media TSA, Media GSP, alkohol 70%, isolat bakteri A. salmonicida, aquadest, PBS (phospat buffer saline). 3. Metode pemberian Vaksinasi a. Alat : spuit 1 ml, alat penangkap ikan, baskom. b. Bahan : Ikan mas berat ± 30 gr, vaksin inaktif A. salmonicida, minyak cengkeh.

27 4. Titer Antibodi a. Alat : spuit 1 ml, refrigerator, microdilution plate, mikropipet, eppendorf, dan sentrifuge. b. Bahan : Ikan mas yang akan diambil sampel darahnya (serum darah), per ulangan selama tiga waktu yaitu hari ke-0 (sebelum vaksin), 7 hari setelah vaksin, dan 7 hari setelah booster), PBS (phospat buffer saline) dan antigen-o A. salmonicida. 5. Pemeriksaan Darah (Jumlah Total Leokosit) a. Alat : Spuit 1 ml, jarum suntik, tabung eppendorf, haemocytometer, mikroskop, pipet berskala, kaca pemulas dan kaca objek. b. Bahan : Larutan EDTA 10% untuk mencegah pembekuan darah, alkohol 70%, larutan Turk s, dan akuades. 6. Pengukuran Kadar Hematokrit a. Alat : Tabung hematokrit, sentrifuse. b. Bahan : Kretoseol (lilin), sampel darah ikan mas. 7. Analisis Kualitas Air a. Alat : Termometer, ph meter, dan DO meter. b. Bahan : Sampel air akuarium pemeliharaan ikan mas. C. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dilakukan dengan dua perlakuan, yakni kontrol (tanpa vaksin) dan perlakuan pemberian vaksin (melalui suntikan dengan konsentrasi vaksin A. salmonicida 10 7 sel/ikan dengan volume 0,1 ml/ikan. Semua perlakuan dilakukan tiga kali ulangan, dengan asumsi ukuran dan kondisi ikan pada tiap unit percobaan homogen.

28 D. Prosedur Penelitian DiaGram prosedur penelitian: Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pengamatan Sterilisasi alat dan bahan Pemberian vaksin Titer antibodi Pemeriksaan darah ikan mas Kualitas air. Persiapan wadah dan ikan uji Uji titer antibodi pengukuran kadar hematokrit pembuatan vaksin inaktif A. salmonicida. Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1. Tahap persiapan, meliputi sterilisasi alat dan bahan, persiapan wadah dan ikan uji, serta pembuatan vaksin inaktif A. salmonicida. 2. Tahap pelaksanaan, meliputi pemberian vaksin dan uji titer antibodi. 3. Tahap pengamatan, meliputi titer antibodi, pemeriksaan darah (total leukosit) pada ikan mas, pengukuran kadar hematokrit, dan kualitas air. 1. Tahap Persiapan a. Sterilisasi Alat dan Bahan Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasi untuk membebaskan dari mikroorganisme kontaminan menggunakan autoclave. Prosedur sterilisasi menggunakan autoclave adalah:

29 1. Alat-alat yang akan digunakan dibungkus dengan plastik tahan panas untuk mencegah alat-alat tersebut terkena air. 2. Peralatan yang sudah dibungkus dimasukkan ke dalam autoclave. 3. Sterilisasi dilakukan pada suhu 121 o C, tekanan 1 atm selama 15-20 menit. b. Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan berupa akuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm dengan jumlah 6 unit. Sebelum digunakan, akuarium dibersihkan kemudian diisi air yang telah diendapkan selama 24 jam sampai ketinggian 25 cm dan diberi peralatan aerasi. Ikan uji yang digunakan, ikan mas dengan berat ± 30 gr. Sebelum pemberian perlakuan, terlebih dahulu dilakukan adaptasi untuk ikan uji selama satu minggu ke dalam akuarium pemeliharaan yang digunakan sebagai wadah ikan uji. c. Pembuatan Vaksin Inktif A. salmonicida 1. Bakteri A. salmonicida dikultur ke dalam media TSB ± 24 jam. 2. Dilakukan pengkayaan ke dalam TSA (dalam cawan petri) ± 24 jam. 3. Pemanenan bakteri A. salmonicida, dikumpulkan dengan batang spreader dan dimasukan ke dalam erlenmeyer menggunakan corong. 4. Inaktivasi bakteri A. salmonicida dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. 5. Dicuci dengan Phosphate Buffer Salin (PBS) ph 7,0 sebanyak 3 kali. 6. Disentrifuse (3500 rpm selama 10 menit). 7. Hasil vaksin antigen-o tersebut disimpan dalam refrigerator sebelum digunakan (Kamiso dkk., 1997).

30 2. Tahap Pelaksanaan a. Pemberian Vaksin Pemberian vaksin dilakukan melalui injeksi intraperitoneal (IP), yaitu menyuntikkan vaksin sebanyak 0,1 ml/ikan dengan kepadatan 10 7 sel/ml kebagian abdomen (perut) ikan dengan 2x pengulangan vaksinasi, dengan selang waktu 8 hari setelah vaksinasi I. Skema vaksinasi dengan pengulangan dan pengamatan titer antibodi dapat dilihat dibawah ini: Titer I Vaksinasi I Titer II Vaksinasi II Titer III 0 7 14 15 22 Keterangan: 0 (hari ke-0), 7 (hari ke-7), 14 (hari ke-14), 15 (hari ke-15), 22 (hari ke-22). b. Uji Titer Antibodi Pengambilan darah untuk uji ini dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sebelum vaksinisasi untuk mengetahui titer antibodi awal, setelah vaksinisasi I untuk mengetahui kenaikan titer antibodi terhadap antigen-o A. salmonicida, dan setelah vaksinasi II (booster). 3. Tahapan Pengamatan a. Titer Antibodi Pengambilan serum darah ikan; sebelum divaksinasi, 7 hari setelah divaksinasi I, dan 7 hari setelah vaksinasi II (booster) sebanyak 0,2-0,3 ml. Pengambilan darah dilakukan dengan menyedot darah ikan menggunakan spuit 1 ml dari bagian vena caudal. Serum yang diambil disimpan pada refrigerator. Pengujian dengan metode aglutinasi mengacu pada prosedur standar mikroaglutinasi (Robberson, 1990 dalam Agustin, 2012).

31 Metode mikroaglutinasi, sebagai berikut : 1) Dimasukkan @ 25 ml serum ke dalam sumuran 1 dan 2. 2) Dimasukkan @ 25 ml PBS ke sumuran 2 12. (kecuali sumuran ke 11, sebagai pembatas). 3) Diripeting Sumuran 2 untuk mengencerkan serum, dilanjutkan sumur ke-3 sampai ke-10. 4) Dimasukkan @ 25 ml antigen-o ke sumuran 1 12. 5) Microdilution plate digoyang goyangkan selama ±3 menit dengan pola membentuk angka 8 atau huruf S. 6) Diinkubasi dalam refrigator selama 1 malam. 7) Terbentuknya reaksi aglutinasi pada masing masing sumur dapat diamati dengan adanya kabut warna keruh/putih atau dot yang menyebar ke seluruh sumuran. 8) Adanya reaksi aglutinasi yang terbentuk pada sumuran hingga pengenceran terakhir dicatat. b. Pemeriksaan Darah Pengambilan darah sebanyak 0,2-0,3 ml dilakukan melalui vena caudalis yang berada di pangkal ekor ikan menggunakan spuit 1 ml. Sebelumnya, jarum suntik dan tabung eppendorf dibilas dengan larutan EDTA 10% untuk mencegah pembekuan darah. Kemudian darah disimpan dalam tabung eppendorf. Pemeriksaan darah ikan dilakukan dengan menghitung total leukosit. Pengambilan sampel darah ikan dilakukan pada hari ke-0 (sebelum pemberian vaksinasi), 7 hari setelah vaksinasi I, dan 7 hari setelah vaksinasi II (booster).

32 Perhitungan total leukosit menurut Blaxhall dan Daisley (1973) adalah: 1) Bilik hitung haemocytometer dan kaca penutupnya dibersihkan dengan alkohol, kemudian kaca penutup dipasang pada haemocytometer. 2) Sampel darah dihisap dengan pipet berskala sampai 0,5 ml dilanjutkan dengan menghisap larutan Turk s sampai skala 11 ml kemudian digoyangkan selama 3 menit agar homogen. 3) Empat tetesan pertama dibuang, tetesan berikutnya dimasukkan ke dalam haemocytometer dengan meletakkan ujung pipet pada bilik hitung tepat batas kaca penutup dan dibiarkan selama 3 menit agar leukosit mengendap dalam bilik hitung. 4) Bilik hitung tersebut diletakkan di bawah mikroskop menggunakan pembesaran kuat 400x. 5) Penghitungan dilakukan pada 4 kotak besar haemocytometer. Total leukosit/mm 3 = jumlah sel leukosit terhitung x pengenceran c. Pengukuran Kadar Hematokrit 1) Sampel darah dimasukan kedalam tabung hematokrit sampai kira-kira 4/5 bagian tabung, sumbat ujungnya (bertanda merah) dengan lilin (krestoseal). 2) Tabung hematokrit disentrufuse selama 15 menit dengan kecepatan 3.500 rpm. 3) Pengukuran kadar hematokrit dilakukan dengan membandingkan volume padatan sel darah dengan volume seluruh darah pada skala hematokrit.

33 d. Kualitas Air Parameter kualitas air yang diamati adalah oksigen terlarut, ph, dan suhu. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan secara mingguan. Dengan harapan parameter kualitas air selama penelitian terukur dan masih berada dalam kisaran standar kehidupan ikan uji (ikan mas). E. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini, yaitu parameter utama berupa hasil titer antibodi, perhitungan total leukosit, pengukuran kadar hematokrit yang dianalisis menggunakan t-test, dan parameter pendukung berupa kualitas air dianálisis secara deskriptif. Setiap perlakuan hingga pengenceran yang tercatat akan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel.