BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. luas wilayah ,8 Hektar dengan batas wilayah sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

4.1. Letak dan Luas Wilayah

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

P R O F I L DESA DANUREJO

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

BAB 1 : PENDAHULUAN. memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya.

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Nagari Rabi Jonggor merupakan daerah pegunungan dengan perbukitan serta lembah yang dialiri dengan sungai. Nagari ini memiliki luas wilayah 40.913,8 Hektar dengan batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Madina b. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Aua c. Sebelah selatan berbatasan dengan Muara Kiawai d. Sebelah Barat berbatasan dengan Talu Nagari Rabi Jonggor dengan pusat pemerintahannya terletak di daerah Jorong Paraman Ampalu, berdasarkan topografi daerah Nagari Rabi Jonggor berada pada 26 1.824 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 27 C 30 C dan curah hujan 2.000/3.000 mm. Gambar 2.1 Peta Geografis Nagari Rabi Jonggor 46

Gambar (peta) diatas membuktikan bahwa wilayah Nagari Rabi Jonggor merupakan Nagari yang sangat luas dengan memiliki 16 Kejorongan dengan pusat pemerintahannya berada di Jorong Paraman Ampalu. Adapun rincian Jorong wilayah Nagari Rabi Jonggor pada tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 2.1 Nama Jorong di Nagari Rabi Jonggor No Nama Jorong 1 Siligawan Menek 2 Kampung Pinang 3 Air Dingin 4 Sungai Magelang 5 Paraman Ampalu 6 Huta Tonga 7 Bandar 8 Rabi Jonggor 9 Sitabu 10 Tanjung Durian 11 Baruhgunung 12 Paroman Bondar 13 Bulu Laga 14 Talang Kuning 15 Guo 16 Siligawan Gadang Total 16 Nagari 47

Berdasarkan luas wilayah Nagari Rabi Jonggor yaitu 40.913,8 Hektar yang terdiri dari luas permukiman, luas persawahan, perkebunan, kuburan, pekarangan, taman, perkantoran serta luas prasarana umum. Adapun luas wilayah penggunaan lahan sebagai berikut : Tabel 2.2 Luas Wilayah Nagari Rabi Jonggor No Wilayah Luas 1 Pemukiman 1.350 ha/m2 2 Persawahan 522 ha/m2 3 Perkebunan 10.376 ha/m2 4 Kuburan 251 ha/m2 5 Pekarangan 800 ha/m2 6 Taman 75 ha/m2 7 Perkantoran 20 ha/m2 8 Prasarana Umum 10 ha/m2 Total 13.368 ha/m2 Dari jumlah luas wilayah Nagari keseluruhan 40.913,8 Hektar bahwa dari 13.368 Hektar merupakan luas wilayah yang telah dipakai oleh masyarakat. Sedangkan sisanya 27.545,8 merupakan bagian dari hutan lindung yang masih sangat luas di wilayah Nagari rabi Jonggor. Hutan lindung ini merupakan kawasan hutan yang masih dilindungi oleh pemerintah nagari maupun daerah yang masih menyimpan potensi dalam bidang perkebunan maupun peternakan sehingga hutan lindung ini sebagai aset Nagari. 48

B. Topografi Kondisi topografi Nagari Rabi Jonggor meliputi daerah pegunungan, perbukitan serta lembah yang dialiri sungai-sungai. Nagari Rabi Jonggor ini yang dibagi menjadi 16 Jorong dibagi menjadi 4 kawasan permukiman, kawasan ini diantaranya : 1. Kawasan daerah perbukitan dan dataran serta pegunungan meliputi Jorong Siligawan Kecil, Jorong Kampung Pinang, Jorong Air dingin, Jorong Sungai Magelang dan Jorong Paraman Ampalu. 2. Kawasan Daerah pegunungan dan perbukitannn sertaterdapat lembah yang dialiri sungai meliputi daerah Jorong Bandar. Jorong Huta Tonga, Jorong Rabi Jonggor, dan Jorong Sitabu 3. Kawasan daerah perbukitan dan daratan rendah yang dialiri oleh sungai meliputi daerah Jorong Tanjung Durian, Jorong Paroman Bondar, Jorong Baruh Gunung, Jorong Bulu Laga dan Jorong Talang Kuning 4. Kawasan darah pegunungan dan lembah yang dialiri oleh sungai-sungai yang curam meliputi daerah Jorong Guo dan Jorong Siligawan gadang Dengan adanya perbedaan kawasan daerah pada Nagari Rabi Jonggor akan tetapi dalam pembangunan antar kawasan harus memiliki keseimbangan agar tidak terjadinya kekecewaan dalam masyarakat sehingga mengakibatkan ketidakharmonisan dalam nagari tersebut. 49

C. Geologi / Jenis Tanah Jenis tanah Nagari Rabi Jonggor pasaman barat dengan kesuburannya terbentang luas dan sangat cocok untuk wilayah pertanian meliputi perkebunan, peternakan, kehutanan, tanaman pangan, serta budidaya ikan air tawar dan yang lainnya. Dengan demikian tentunya dapat mengembangkan perekonomian di Nagari tersebut. Adapun jenis tanah di klasifikasikan menjadi : a. Tanah padsolik coklat dari bahan aluvial pada pegunungan patahan yang tinggi b. Warna tanah sebagian besar hitam c. Tekstur tanah berupa pasiran d. Komplek tanah solik merah kuning latosol dan litosol dari batuan beku endapan metamorf pada pegunungan patahan yang rendah D. Penggunaan Lahan Dengan berbagai jenis tanah yang ada di Nagari Rabi Jonggor sehingga penggunaan lahan sangat didominasi oleh bidang pertanian yang bukan sawah mencapai 2.828 ha yang terdiri dari tanah kering berupa ladang, permukiman serta pekarangan. Sedangkan 522 ha terdiri dari tanah sawah berupa sawah irigasi dan sawah irigasi setengah teknis. Kemudian akan memperlihatkan penggunaan lahan di Nagari Rabi Jonggor beserta kepemikikan. Penggunanan lahan ini terdiri 50

dari sawah, karet, kelapa sawit,kelapa, dan lainnya. Adapun penggunaan lahan pada Nagari Rabi Jonggor sebagai berikut : Tabel 2.3 Luas Penggunahan Lahan No Jenis Penggunaan Luas (Ha/M2) 1 2 3 4 5 Tanah Sawah a. Sawah Irigasi teknis 147 b. Sawah irigasi setengah teknis 375 Tanah Kering a. Tegal/lading 678 b. Pemukiman 1.350 c. pekarangan 800 Tanah Perkebunan a. Tanah perkebunan rakyat 1.789 b. Tanah perkebunan perorangan 8.587 Tanah Fasilitas Umum a. Kebun desa 4 b. Lapangan olahraga 8.000 c. Perkantoran pemerintah 0.25 d. Pemakaman 215 e. Pembuangan sampah 0.50 f. Sekolah 50 g pasar 1 h. Usaha perikanan 2 Tanah Hutan a. Hutan lindung 3.000 b. Hutan adat 853 c. Hutan rakyat 3.147 51

E. Demografi Kondisi demografi Nagari Rabi Jonggor berdasarkan data perkembangan penduduk mengalami peningkatan pada tahun 2016 sehingga total penduduk 13.725 jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk sebanyak 13.375 jiwa. Berdasarkan persentasi kenaikan jumlah penduduk pada laki-laki hanya mnegalami kenaikan 1,1 % sedangkan pada perempuan hanya mengalami kenaikan 1 %. Berikut tabel jumlah penduduk tersebut : Tabel 2.4 Daftar Jumlah Penduduk Nagari Rabi Jonggor Jumlah Penduduk Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan 2015 6.698 6.680 2016 6.885 6.840 Persentase Perkembangan 1.1% 1% Sedangkan pada jumlah Kartu Keluarga berdasarkan Kartu Keluarga laki-laki dan perempuan juga mengalami kenaikan tetapi tidak begitu signifikan. Adapun tabel sebagai berikut : Jumlah Tabel 2.5 Daftar Jumlah Kartu Keluarga Laki-Laki Jumlah KK Perempuan Total KK 2015 3.000 220 3.220 2016 3.000 315 3.315 Persentase Perkembangan 2.1 % 52

Sedangkan jumlah penduduk pada bulan September tahun 2017 bahwasanya jumlah penduduk di Nagari Rabi Jonggor mengalami kenaikan sebanyak 8 orang yang terdiri dari berbagai Jorong yang ada di wilayah tersebut. Adapun daftar jumlah penduduk sebagai berikut : Tabel 2.6 Daftar Jumlah Keluarga per Jorong Jumlah Penduduk No Nama Jorong Jumlah KK Jumlah Laki-Laki Perempuan 1 Siligawan Menek 56 95 96 191 2 Kampung Pinang 40 100 92 192 3 Air Dingin 153 302 279 581 4 Sungai Magelang 275 565 536 1.101 5 Paraman Ampalu 890 1.834 1.991 3.825 6 Huta Tonga 99 202 202 404 7 Bandar 425 871 827 1.698 8 Rabi Jonggor 194 423 434 857 9 Sitabu 173 343 317 660 10 Tanjung Durian 312 633 621 1.254 11 Baruhgunung 67 126 141 267 12 Paroman Bondar 89 161 132 293 13 Bulu Laga 49 101 93 194 14 Talang Kuning 247 544 536 1.080 15 Guo 125 270 337 607 16 Siligawan Gadang 179 346 339 685 TOTAL 3.373 6.916 6.973 13.889 Dari tabel diatas menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk pada Nagari mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga 2017. Adapun jumlah penduduk pada tahun 2015 adalah 13.378 jiwa, 2016 terdiri dari 13.725 jiwa sedangkan pada tahun 2017 terdiri dari 13.889 jiwa. Pertumbuhan penduduk tersebut 53

menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan semakin tinggi sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan dan pembangunan guna menyediakan kebutuhan yang baik terhadap masyarakat. Dari 16 Jorong di Nagari Rabi Jonggor bahwa yang menjadi pusat pemerintahan Nagari adalah Jorong Paraman Ampalu dengan jumlah penduduk tertinggi mencapai 3.825 jiwa terdiri dari 1.834 jiwa penduduk laki-laki dan 1.991 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan yang menjadi Jorong dengan jumlah penduduk terendah adalah Jorong Siligawan Menek terdiri dari 95 jiwa penduduk laki-laki dan 96 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan kondisi masyarakat Nagari berdasarkan demografi ketenagakerjaan dan mata pencarian digambarkan melalui tabel berikut ini : Tabel 2.7 Daftar Ketenagakerjaan Masyarakat Nagari Uraian Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk 6.835 6.830 Petani 3.758 4.115 Buruh 264 253 Pegawai Negeri Sipil 67 88 Pengrajin Industri Rumah Tangga 11 4 Pedagang Keliling 57 41 Peternak 16 Montir 16 Perawat Swasta 6 Pembantu Rumah Tangga 4 TNI 24 POLRI 6 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 21 16 Pengusaha Kecil Dan Menengah 6 4 Dukun Kampung Terlatih 16 54

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Kependudukan Jumlah penduduk Nagari Rabi Jonggor yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama/seimbang 2. Pekerjaan Penduduk Nagari Rabi Jonggor sebagian besar memiliki pekerjaan bertani, berkebun akan tetapi tetap ada yang berstatus PNS/TNI/POLRI 3. Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah bertani dan buruh tani. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun bahwa masyarakat Rabi Jonggor adalah petani dan minimnya tingkat pendidikan sehingga menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani. F. Kondisi Sosial dan Ekonomi Untuk kondisi sosial masyarakat Nagari Rabi Jonggor mempunyai budaya dan adat istiadat yang hampir sama dengan Jorong induknya yaitu Paraman Ampalu. Gabungan masyarakat Nagari Rabi Jonggor terdiri dari masyarakat Mandahiliang, Minang, dan Jawa. Masyarakat di Nagari ini 99% terdiri dari Mandahiliang dan tetap tetap mampu menjaga ketertiban dan hubungan yang akrab antar penduduk serta memiliki nilai gotong royong yang cukup tinggi. Sesuai dengan sejarah Nagari ini bahwa marga Lubis sebagai raja pada daerah 55

tersebut dan memiliki kekeuasaan otonom di daerah yang menurut adat istiadat Mandahiliang dengan istilah Sanggar Sian Minang Unggeh Sian Tapanuli. Istilah ini muncul berdasarkan kondisi daerah yaitu tanah wilayah ini merupakan tanah Minang akan tetapi yang menjadi penduduknya adalah Mandahiling. Dalam bidang perekonomian Rabi Jonggor potensi dalam mengembangkan pendapatan penduduk baik dari pertanian, perkebunan, wisata dan lainnya. 1. Potensi Unggulan Daerah Sebagai daerah yang sebagian besar di dataran rendah, Nagari Rabi Jonggor merupakan Nagari dengan unggulan pada sektor pertanian, peternakan, pangan dan lainnya. a. Sektor Pertanian Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam melakukan pemanfaatan sumber daya hayati dengan menghasilkan pangan, bahan industri, sumber energi dan mengelola lingkungan hidup. Akan tetapi wilayah Nagari Rabi Jonggor masih menjadi daerah yang agraris sehingga untuk meningkatkan perekonomian lebih kepada sektor pertanian yang juga mempengaruhi produk domestik regional bruto kabupaten pasaman barat yang mnecapai 44,45 persen. Untuk bidang pertanian di Nagari Rabi Jonggor baik karena dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian dengan jumlah produksi dan 56

pendapatan masyarakat termasuk pada produksi pertanian tanaman pangan dan perkebunan. Tabel 2.8 Produksi Pertanian Tanaman Pangan Nagari Rabi Jonggor Tahun 2016 Komoditi Luas (Ha) Hasil (Ton/Ha) Jagung 500 8 Kacang Kedelai 90 1,5 Kacang Tanah 600 2 Kacang Panjang 25 0,6 Padi Sawah 522 6 Padi Ladang 600 5,5 Ubi Kayu 20 5 Ubi Jalar 10 4,5 Cabe 450 2 Mentimun 5 1,5 Terong 3 1,2 Bayam 3 0,8 Kangkung 1 1 Sedangkan pada kepemilikian tanaman pangan ini terdiri dari 2.120 keluarga yang terbagi dari lahan pertanian yaitu : Tabel 2.9 Kepemilikan Lahan Pertanian Luas Lahan Jumlah Keluarga Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian 1.000 Tidak memiliki 1.120 kurang 1 Ha 800 memiliki 1,0-5,0 ha 200 memiliki 5,0-10 ha 100 lebih dari 10 ha 20 Total 2.120 57

Sedangkan untuk produksi luas dan hasil perkebunan di Nagari Rabi Jonggor dijelaskan dalam tabel berikut ini : Tabel 2.10 Hasil Perkebunan Jenis Luas (Ha) Hasil (Kw/Ha) Kelapa 10 200 Kelapa Sawit 8.000 80.000 Kopi 10 300 Cengkeh 1 6 Cokelat 50 1.000 Pinang 20 500 Lada 2 40 Karet 150 20 Tebu 2 10 b. Sektor wisata Kabupaten Pasaman Barat memiliki puluhan kawasan pariwisata yang potensial untuk dikembangkan, adapun diantaranya adalah : 1. Wisata Alam a. Danau Laut Tinggal b. Goa c. Batang Kenaikan d. Sosopan (Pemandian Air Panas) 58