BAB I PENDAHULUAN. menambah pengetahuan melalui beraneka bahan bacaan. Dengan menyediakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jika kebutuhan dan keinginannya tersebut dapat terpenuhi. Dan sebaliknya mereka

BAB II LANDASAN TEORI. didukung dengan ketersediaan biaya yang memadai. 22 Adapun pengertian. dari anggaran menurut beberapa para ahli antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. pencarian informasi oleh mahasiswa yang menjadi anggota Perpustakaan Fakultas

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PENJAMINAN MUTU PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. terekam (CD, DVD, ebook). Secara garis besar perpustakaan terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERSEPSI PEMUSTAKA PADA LAYANAN SIRKULASI (UMUM ATAU DEWASA) DI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dilingkungan sekolah yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

Perpustakaan umum kabupaten/kota

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi peranan. guru dan sarana pembelajaran sangatlah menentukan.

Manajemen Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI. *Hasni Lakona **Hasriani Amin **Joko

Persiapan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi Akreditasi Perpustakaan 1. Oleh. Heri Abi Burachman Hakim, SIP 2

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau sarana yang sangat diperlukan

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Abstrak

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

PELAYANAN SIRKULASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUJIPTO YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

DAFTAR PUSTAKA. Perpustakaan Sekolah (Jakarta: PT hidakarya. Azwar, Syaifuddin, Sikap Manusia teori dan Pengukurannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MASJID: PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN MASJID BERDASARKAN STANDARDIASASI PERPUSTAKAAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat suatu organisasi yang menyediakan layanan-layanan dan

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

PARIWISATA METLAND SCHOOL

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Profil Umum Perpustakaan SMP Negeri 4 Surabaya. 1. Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Surabaya

A. Analisis Perencanaan ( Planning ) Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

MANAJEMEN PERSONALIA PENDIDIKAN PUSTAKAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH; PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI INVENTARISASI. Rahmania Utari, S.Pd. *)

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

Oleh Kepala Bidang Perpustakaan BPAD Provinsi DKI Jakarta

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

PROFIL PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KEDIRI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan sarana dan sumber belajar yang efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bahan bacaan. Dengan menyediakan bahan-bahan bacaan atau koleksi bahan pustaka serta informasi lainnya terutama yang berhubungan dengan materi pelajaran. Hal ini dapat berperan dalam mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui berbagai fungsi perpustakaan. Fungsi perpustakaan tersebut antara lain pusat kegiatan belajar mengajar seperti yang tercantum dalam kurikulum sekolah, pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang, pusat belajar mandiri bagi siswa. 1 Sehingga untuk memenuhi kebutuhan para siswa terhadap informasi baik yang berkenaan dengan kurikulum pelajaran ataupun pengetahuan umum, maka diperlukan perpustakaan yang dapat mengakomodir dan memfasilitasi kepentingan tersebut. Untuk mewujudkan perpustakaan yang dapat mengakomodir dan memfasilitasi kepentingan pemakai, maka layanan yang dilakukan oleh pustakawan kepada pengguna perpustakaan idealnya dilaksanakan sesuai dengan 1 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2004), hal. 03

2 kebutuhan penggunanya. Jadi yang dimaksud dengan layanan berbasis pengguna (people based service) merupakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator dari perpustakaan yang bermutu terletak dari layanan yang dilakukan oleh pustakawan kepada para pengguna. Dalam karakteristik konsep Kaizen telah dijelaskan bahwa kepuasan pelanggan menjadi tujuan dan sasaran akhir suatu produk (barang dan jasa), bahkan pelanggan dapat dijadikan ukuran kualitas suatu produk, oleh karena itu apabila ingin berkualitas produk harus berorientasi pada pengguna. 2 Oleh karena itu perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang jasa informasi dituntut untuk dapat menerapkan strategi layanan yang berorientasi kepada pengguna (people based service) dalam upaya memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada pengguna. Karena tujuan akhir adanya layanan perpustakaan di sekolah adalah agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh siswa, tenaga pendidik dan kependidikan serta masyarakat di lingkungan sekolah itu berada. Jadi, sangatlah penting bagi pustakawan untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. 3 William S. Dix pustakawan di perpustakaan Prinston University Amerika Serikat juga menyebutkan bahwa mutu suatu perpustakaan diukur dari kemampuannya 2 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, (Yogyakarta: Gama Media, 2005), hal. 31 3 Arif Witjaksono, Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Pendekatan Manajemen Mutu Total, (Buletin IV,No.1,Januari-Juni 2009-27), hal 20

3 memberikan buku yang tepat kepada peminat pada saat buku tersebut dikehendaki. 4 Dapat juga dikatakan bahwa suatu perpustakaan dianggap bermutu apabila dapat memberi layanan yang cepat, tepat dan benar kepada pemakainya. Dan dalam penelitian yang dilakukan oleh PDII-LIPI pada tahun 2002 yang mengacu pada ISO 11620-1998 mengenai indikator kinerja perpustakaan yang salah satunya adalah kepuasaan pelanggan. Instrument yang digunakan pada penelitian tersebut adalah berdasarkan kebutuhan pengguna yaitu: ketersediaan atau kelengkapan koleksi perpustakaan, fasilitas perpustakaan (ruang baca, OPAC, mesin fotokopi, microreader), kualitas layanan (kecepatan layanan, kemampuan SDM, sikap petugas perpustakaan, dan lain-lain), kemudahan akses ke perpustakaan (jam buka, petunjuk lokasi, petunjuk pencarian informasi, dan lain-lain). 5 Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pengguna perpustakaan akan jasa perpustakaan antara lain: kelengkapan koleksi, layanan perpustakaan, kemudahan akses ke perpustakaan, serta petugas layanan perpustakaannya. Hal ini juga diperkuat dengan penjelasan dalam undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pada bab V yaitu: 1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka. 4 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakaan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hal 129 5 Nasrullah, Skripsi tentang Kepuasan Siswa terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran, (Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah, 2010), hal 39, pdf-file diunduh pada 25 Oktober 2014

4 2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standart nasional perpustakaan. 3) Setiap perpustakaan sebagaimana mengembangkan layanan perpustakaan sesuai kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi. 4) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. 5) Layanan perpustakaan diselengarakan sesuai dengan standart nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka. 6 Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa layanan yang bermutu dan baik adalah layanan yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, seperti kelengkapan koleksi, fasilitas perpustakaan, kemudahan akses ke perpustakaan, kualitas layanan, dan lain-lain. Sehingga apabila kebutuhan pengguna tersebut terpenuhi maka pengguna perpustakaan tersebut dapat merasa puas ketika meninggalkan perpustakaan, dan akan tertarik untuk kembali ke perpustakaan di lain waktu. Oleh karena itu perpustakaan sekolah perlu meningkatkan kualitas layanannya, karena layanan di sebagian besar perpustakaan sekolah masih belum optimal seperti kurangnya koleksi perpustakaan, belum didukung teknologi dan informasi dalam katalogisasinya, fasilitas yang kurang memadai, akses menuju ke perpustakaan yang sulit, dan lain-lain. 6 Sutarno, NS, Membina Perpustakaan Desa, (Jakarta: CV. Sagung Seto, 2008), hal. 153

5 Selain itu apabila perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan penggunanya maka akan terjadi kesenjangan antara kemajuan tingkat kecerdasan dan pendidikan masyarakat yang semakin meningkat namun tidak didukung dengan kualitas dan kuantitas informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka perlukan. Sehingga perpustakaan perlu meningkatkan pelayanannya dengan berbasis pada kebutuhan penggunanya. Dalam mewujudkan layanan yang berkualitas atau bermutu tersebut, perpustakaan memerlukan dana atau anggaran dari sekolah. Apabila dana atau anggaran yang diterima oleh perpustakaan kecil maka pustakawan juga akan kesulitan dalam mewujudkan perpustakaan yang berbasis pengguna. Karena perpustakaan termasuk organisasi non profit, yaitu organisasi yang dibentuk bukan untuk tujuan komersil, atau mencari laba. Jadi anggaran yang memadai diperlukan untuk mewujudkan perpustakaan yang berbasis pada kebutuhan pengguna. Anggaran yang dibutuhkan perpustakaan, antara lain untuk gaji karyawan, bahan habis pakai, perlengkapan kantor, dan penataan gedung, juga digunakan untuk pengembangan koleksi dan untuk perlengkapan perpustakaan. 7 Namun, bagi perpustakaan yang memiliki lembaga induk, seperti perpustakaan sekolah, masalah gaji pegawai, perlengkapan kantor, dan perawatan gedung ditanggung lembaga induk atau pemerintah. Dengan demikian, 7 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, (Yogyakarta: Gama Media, 2005), hal. 293

6 perpustakaan hanya mengalokasikan anggaran untuk keperluan selain gaji, perlengkapan kantor, dan perawatan gedung. Dalam panduan perpustakaan sekolah (IFLA) dalam bab 2 disebutkan bahwa anggaran material perpustakaan sekolah paling sedikit adalah 5% untuk biaya per murid dalam sistem persekolahan, tidak termasuk untuk belanja gaji dan upah, pengeluaran pendidikan khusus, anggaran transportasi serta perbaikan gedung dan sarana lain. 8 Dalam penyusunan anggaran ini menjadi tanggung jawab pimpinan perpustakaan yang dalam penyusunannya dapat dibicarakan dengan staf pimpinan unit di bawahnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka mengalokasikan dana untuk seluruh program dan kegiatan perpustakaan yang akan datang. 9 Penggunaan anggaran tersebut harus direncanakan secara cermat untuk keperluan setahun serta berkaitan dengan kerangka kerja sekolah. Laporan tahunan hendaknya dapat memberikan gambaran bagaimana anggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk keperluan pengembangan perpustakaan serta mencapai sasaran yang diinginkan sekolah. Seperti halnya perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya, para pustakawan di sekolah tersebut sudah menerapkan layanan people based service dalam pengelolaan perpustakaannya. Hal ini dapat diketahui dari kesesuaian antara 8 http://www.ifla.org/vii/s11/pubs/school-guidelines.htm, pdf.file, di unduh pada 13/10/2014 9 Lasa HS, Op.cit, hal 294

7 peraturan pemerintah mengenai standart sarana dan prasarana dengan kondisi perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya. Dalam layanan katalogisasi sudah menggunakan sistem OPAC. Selain itu juga sering memenangkan lomba perpustakaan, seperti juara satu lomba perpustakaan tingkat SMP se-surabaya pada tahun 2008, 2009, dan 2011. Dan dalam memenuhi kebutuhan pengguna mengenai informasi yang semakin banyak, sekolah tersebut sudah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanannya, hal ini dapat diketahui dari penggunaan sistem OPAC dan fasilitas internet bagi penggunanya. Dan dari penjelasan penelitian yang dilakukan oleh PDII-LIPI pada tahun 2002 yang mengacu pada ISO 11620-1998 mengenai indikator kinerja perpustakaan berdasarkan kebutuhan pengguna perpustakaan, maka dapat disimpulkan bahwa layanan di SMP Negeri 4 Surabaya sudah memenuhi kebutuhan penggunanya. Hal ini dapat diketahui dari kelengkapan koleksinya tidak hanya buku penunjang pembelajaran, namun buku-buku lainnya seperti majalah, koran, buletin, referensi juga tersedia di perpustakaan tersebut. Selain itu fasilitas perpustakaan juga sudah memenuhi kebutuhan penggunanya misalnya adanya ruang baca, microreader, OPAC, intensitas cahaya, suasana yang nyaman dan tenang, kemudahan akses ke perpustakaan, dan lain-lain. Untuk mewujudkan layanan berbasis pengguna, maka anggaran perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya yang menentukannya adalah kepala

8 perpustakaan dengan staf perpustakaan. Apabila ingin meningkatkan mutu layanan dan menambah sarana perpustakaan maka kepala perpustakaan bekerja sama dengan waka bagian sarana dan prasarana serta bendahara sekolah dalam menentukan besar anggaran yang diperlukan. Selain itu pihak sekolah juga menyediakan anggaran tersendiri di RAPBS untuk pengelolaan perpustakaan. Dari deskripsi mengenai pentingnya anggaran perpustakaan dalam mewujudkan layanan berbasis pengguna perpustakaan (people based service). Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema Peranan Anggaran Perpustakaan terhadap Layanan Berbasis Pengguna Perpustakaan (People Based Service) di SMP Negeri 4 Surabaya B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana anggaran perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya? 2. Bagaimana penerapan layanan berbasis pengguna perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya? 3. Adakah peranan dari anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna perpustakaan (people based service) di SMP Negeri 4 Surabaya?

9 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan anggaran perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya. 2. Mendeskripsikan penerapan layanan berbasis pengguna perpustakaan di SMP Negeri 4 Surabaya. 3. Mengetahui adakah peranan dari anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna perpustakaan (people based service) di SMP Negeri 4 Surabaya. D. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat penelitian secara teoritis dan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menambah khasanah ilmu manajemen perpustakaan mengenai pengelolaan anggaran perpustakaan dalam meningkatkan layanan perpustakaan. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian yang akan datang untuk mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 3. Dapat memberikan ide atau masukan bagi perpustakaan dalam meningkatkan mutu layanan perpustakaan yang berorientasi pada pengguna.

10 E. Definisi Operasional a. Anggaran Perpustakaan Anggaran menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah perkiraan, perhitungan, aturan, taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan untuk periode yang akan datang. 10 Sedangkan Perpustakaan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kumpulan buku (bacaan dan sebagainya). 11 Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa anggaran perpustakaan adalah perhitungan penerimaan atau pengeluaran dana perpustakaan. Anggaran perpustakaan ini diperoleh dari donatur, sumbangan pemerintah, SPP, sponsor, wakaf, jariyah, atau sumbangan dari siswa-siswa yang telah tamat atau murid yang baru masuk sekolah. Dan anggaran perpustakaan ini diperlukan untuk biaya pelayanan, penambahan koleksi, biaya pengadaan peralatan, perlengkapan audio visual, dan sebagainya. 12 Anggaran erat hubungannya dengan proses perencanaan lembaga, karena sumber daya dan kegiatan akan memerlukan anggaran untuk mencapai tujuan perpustakaan atau pusat informasi. 13 Anggaran ini memuat rencana penerimaan, pengeluaran, perkiraan kekayaan, modal, penghasilan, 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal 40 11 Ibid, hal 802 12 Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1999), hal 38 13 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, (Yogyakarta: Gama Media, 2005) hal. 290

11 dan biaya yang akan datang. Angka-angka yang menunjuk jumlah uang akan menjadi standart untuk pengukuran kegiatan masa mendatang. 14 b. Layanan Berbasis Pengguna (People Based Service) Layanan adalah perihal atau cara melayani. 15 Berbasis adalah berasas atau berdasar. 16 Sedangkan pengguna adalah orang yang menggunakan. 17 Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa layanan berbasis pengguna adalah layanan yang berasas (berorientasi) pada kebutuhan orang yang menggunakan jasa perpustakaan. Pengguna perpustakaan sekolah antara lain siswa, guru, tenaga kependidikan, dan pengunjung sekolah. Dan kebutuhan pengguna perpustakaan terhadap jasa perpustakaan antara lain fasilitas perpustakaan yang memadai, kelengkapan koleksi, kemudahan akses ke perpustakaan, kualitas layanan yang diberikan tenaga perpustakaan kepada pengguna. Layanan yang dikembangkan perpustakaan antara lain adalah layanan informasi, layanan penelitian, layanan rekreasi, sirkulasi, layanan refrensi, layanan penelusuran literatur, layanan bimbingan pemakai. 18 Ada empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan layanan kepada 14 Ibid 15 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), hal 571 16 Ibid, hal 96 17 Ibid, hal 328 18 Sutarno, NS, Manajemen Perpustakaan, (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), hal.72

12 pengguna yaitu koleksi perpustakaan, refrensi atau rujukan, fasilitas, dan kualitas sumber daya manusia. 19 F. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis (kesimpulan). 20 Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.sedangkan hipotesis penelitian adalah hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai hubungan atau pengaruh, baik secara positif atau negatif antara dua variabel atau lebih sesuai dengan teori. 21 Hipotesis pada penelitian ini yaitu adakah peranan signifikan dari kebijakan anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis kebutuhan pengguna (people based service). Dalam penelitian ini hipotesis penelitian yang diuji adalah H o : Tidak ada peranan anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna (people based service) di SMP Negeri 4 Surabaya. H a : Ada peranan anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna (people based service) di SMP Negeri 4 Surabaya. Sedangkan hipotesis statistiknya yaitu H 0 : (sama dengan nol artinya tidak ada peranan anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna perpustakaan). 19 Arif Witjaksono, Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Pendekatan Manajemen Mutu Total, (Buletin IV,No.1,Januari-Juni 2009-27), hal. 23 20 Juliansyah, Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal. 79 21 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 96

13 H a : (tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau kurang dari nol artinya ada peranan anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna perpustakaan). G. Sistematika Penulisan Agar pembahasan skripsi ini mudah dipahami dan dimengerti, maka diperlukan pola pembahasan yang sistematis. Pembahasan skripsi ini tersusun dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis penelitian, metode penelitian, serta sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab kedua ini berisikan tentang landasan teori dan penelitian terdahulu. Dalam landasan teori dibagi menjadi tiga pembahasan yaitu pertama mengenai anggaran perpustakaan yang meliputi pengertian anggaran perpustakaan, fungsi anggaran perpustakaan, sumber anggaran perpustakaan, dasar hukum anggaran perpustakaan, jumlah anggaran perpustakaan, dan pendayagunaan anggaran perpustakaan. Dan yang kedua mengenai layanan berbasis pengguna perpustakaan (people based service) yang meliputi pengertian layanan

14 berbasis pengguna perpustakaan, fungsi dan tujuan layanan berbasis pengguna perpustakaan, jenis layanan berbasis pengguna perpustakaan, sistem layanan berbasis pengguna perpustakaan, dan bentuk layanan berbasis pengguna perpustakaan. Dan landasan teori yang ketiga yaitu mengenai peranan anggaran perpustakaan terhadap layanan berbasis pengguna perpustakaan (people based service). BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang dilakukan oleh penulis, yakni tentang jenis penelitian, deskripsi variabel penelitian, deskripsi populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran instrumen penelitian, uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA Pada bab keempat ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang berupa penyajian data dan analisis data. Bagian pertama menjelaskan mengenai penyajian data penelitian di SMP Negeri 4 Surabaya yang meliputi profil umum perpustakaan, visi dan misi perpustakaan, struktur organisasi perpustakaan, data pengguna perpustakaan, sistem layanan berbasis pengguna perpustakaan, jenis layanan berbasis pengguna perpustakaan, bentuk layanan berbasis pengguna perpustakaan, data

15 statistik perpustakaan, data prestasi perpustakaan, dan anggaran perpustakaan. Dan pada bagian kedua mengenai analisis data yang meliputi anggaran perpustakaan SMP Negeri 4 Surabaya, layanan berbasis pengguna perpustakaan SMP Negeri 4 Surabaya, dan peranan anggaran perpustakaan SMP Negeri 4 Surabaya. BAB V PENUTUP Pada bab kelima berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan saran-saran.