JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Sarjana S-1. Disusun Oleh : PURWANTI A53B111010

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

Disusun Oleh LASINI A53B111022

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANNEL PADA ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK JURANGJERO II KLATEN TAHUN 2012

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN HAND PUPPET PADA KELOMPOK B DI TK CEMPAKA MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI NGARAN II POLANHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH KENAIBAN, JUWIRING, KLATEN TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR DI DESA GONILAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI WANGLU TRUCUK KLATEN TAHUN 2012/2013

SRI LESTARI A53B111014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN AFEKSI SOSIAL EMOSIONAL MELALUI STRATEGI SALING TUKAR ALAT MAINAN PADA ANAK KELOMPOK A. TK AISYIYAH DEMANGAN SAMBI BOYOLALI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : ALIS QOMARIYATUN A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

NURAINI RAHARJANTI A53B111047

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

UPAYA PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TKIT TARUNA TELADAN DELANGGU TAHUN AJARAN 2012/ 2013

NOVI NUR ENDAH RAHAYU A

beranggotakan ibu-ibu aisyiyah ranting Sabrang mereka juga didukung oleh bapak-bapak atau sesepuh di desa Sabrang tersebut. Dulu TK tersebut tempatnya

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Krajan II Kecamatan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUANBEKERJASAMA DENGAN METODE PROYEK PADA ANAK TK PGRI PEDAN KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI.

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA AISM PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II CANDEN SAMBI BOYOLALI TAHUN AJARAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

TEMU NIM: A53B090189

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RETNO TRI WIDAYATI NIM : A53A100001

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI KEGIATAN MENARI PADA ANAK KELOMPOK B TK GABUS 1 NGRAMPAL, SRAGEN TAHUN AJARAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai. derajat Sarjana S-1 Program Studi. Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : SUMINTEN A53B090217

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PAUD SULASTRI A53B111027

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK WONOREJO I KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI Oleh : KARTINI A53H111041

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

NASKAH PUBLIKASI. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KERJASAMA MELALUI PERMAINAN BENTENGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK INDRIYASANA 5 GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S -1 Program Studi Anak Usia Dini

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini OLEH SRI WULAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : WAHYUNI A53H111012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK TK KELOMPOK A DI TK PERTIWI TARUBASAN 01 KLATEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BOWLING TAHUN. Guna Sarjana S-1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

Naskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO PADA ANAK KELOMPOK B TK INDRIYASANA 08 KEBONARUM KLATEN TAHUN 2013/2014

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

: EXMA OSKAR RIANA DEVI A

Jurnal Publikasi Ilmiah

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

MENGEMBANGKAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI PURO I KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG IV KECAMATAN KALIKOTES TAHUN AJARAN 2012 / 2013

K A R M I NIM. A53B111043

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA BHAYANGKARI 70 KECAMATAN MASARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KOMUNIKASI DALAM BELAJAR MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH DUWET 2 KEC. NGAWEN KAB. KLATEN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PAUD MULYATI A53C111027

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI SOMOPURO JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru - Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

Transkripsi:

JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KARANGWUNGU, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Oleh: SETYANINGSIH A53B090225 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KARANGWUNGU, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Dipersiapkan dan disusun oleh: SETYANINGSIH NIM. A53B090225 Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi S 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2

PENGESAHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KARANGWUNGU, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: SETYANINGSIH NIM: A53B090225 Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada hari Kamis, Tanggal 1 November 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat dan dinyatakan telah memenuhi syarat Surakarta, 3 November 2012 3

PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KARANGWUNGU, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh: SETYANINGSIH Program Studi Pendidikan S1 PG PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak melalui bermain peran pada kelompok B TK Pertiwi Karangwungu, Karangdowo, Klaten tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah anak Kelompok B TK Pertiwi Karangwungu, Karangdowo, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui bermain peran dapat meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak Kelompok B TK Pertiwi Karangwungu, Karangdowo, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Sebelum tindakan (pra siklus) 28,46%, siklus I 38,63%, siklus II 63,63% dan pada siklus III 81,24%. Hasil peningkatan keseluruhan dari kondisi awal atau pra siklus hingga siklus III peningkatannya sebesar 52,78%. Simpulan hasil penelitian ini yaitu melalui bermain peran dapat meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak kelompok B TK Pertiwi Karangwungu, Karangdowo, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata kunci: Kecerdasan Sosial Emosional, Bermain Peran. Surakarta, 22 Oktober 2012 Penulis 4

A. Pendahuluan Dewasa ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam kehidupannya. Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah kenyataan bahwa terdapat orang/individu yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) tinggi mendapatkan banyak ketidakberhasilan atau kegagalan. Sedangkat di pihak lain tidak sedikit orang yang memiliki IQ rata-rata atau sedang-sedang saja bisa berhasil atau sukses dalam kehidupannya (Depdiknas, 2007:1). Gambaran seperti ini disebabkan adanya perbedaan yang terletak pada kemampuan-kemampuan tertentu yang oleh Goleman disebut Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) yang mencakup kemampuan memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengandalkan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar terbebas dari stress, tidak melumpuhkan kemampuan berfikir berempati dan berdoa. (Goleman: 1999:45). Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengasuhan dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal maupun non formal, mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak diantaranya yakni nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. (Depdiknas, 2009:2). Kelima lingkup perkembangan tersebut yang akan kita kupas dalam penelitian ini adalah lingkup perkembangan sosial emosional yang terkait dengan kecerdasan emosi anak. 5

Berdasarkan pengamatan awal terdapat peserta didik di TK Pertiwi Karangwungu Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, sebagian besar anak didik belum mempunyai kecerdasan sosial emosional yang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak. Masih banyak anak yang belum mampu bersikap kooperatif dengan teman, menunjukkan sikap toleran, mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih, antusias, dan sebagainya), mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat, memahami peraturan dan disiplin. Hal tersebut menandakan bahwa anak didik belum mampu menguasai emosi dengan baik. Penyebabnya bisa saja dikarenakan di masyarakat seringkali beranggapan bahwa kecerdasan sosial emosional kurang dianggap perlu untuk ditingkatkan dibandingkan dengan kecerdasan intelektual anak. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan belum mampu melejitkan kecerdasan emosi anak, dan metode yang digunakan guru untuk meningkatkan kecerdasan sosial emosional masih kurang menarik minat anak. (Suharsono, 2002: 7). Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan sosial emosional bagi anak didik di TK Pertiwi Karangwungu adalah metode bermain peran. Bermain peran adalah merupakan permainan yang dilakukan oleh anak-anak dengan cara memerankan tokoh-tokoh, benda-benda, binatang ataupun tanaman yang ada di sekitarnya. Melalui permainan ini daya imajinasi, kreativitas, empati serta penghayatan anak dapat berkembang. (Montolalu, 2009: 10.16). Bermain peran dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional anak. Anak akan dapat mengekspresikan berbagai macam emosinya tanpa takut, malu ataupun ditolak oleh lingkungannya. Ia juga dapat mengeluarkan emosinya yang terpendam karena tekanan sosial. Melalui bermain peran anak dapat memainkan tokoh yang pemarah, baik hati, penakut, penuh kasih, dan sebagainya. (Nugraha, 2008: 8.14). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji dan mendeskripsikan melalui bermain peran dapat meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak TK Pertiwi Karangwungu. 6

B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Karangwungu yang terletak di Desa Karangwungu RT 06 RW 03 Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Lokasi TK Pertiwi Karangwungu berada di kompleks gedung SD Negeri 3 Karangwungu dan Balai Desa Karangwungu yang mudah dijangkau. Penelitian dilakukan pada waktu semester I tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan yaitu dari bulan Juli hingga Oktober. Penelitian ini merupakan jenis penelitian action research (penelitian tindakan) yang menggunakan subyek satu kelas sehingga disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Mahmud, 2011: 30). Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan 3 tahap yaitu: plan (perencanaan), do (tindakan dan observasi) dan see (refleksi dan evaluasi) (Subadi, 2011: 93). Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Pertiwi Karangwungu yang berjumlah 12 anak terdiri dari 9 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah kecerdasan sosial emosional anak. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, dokumentasi dan peristiwa. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi (Arikunto dkk., 2009: 127). Adapun teknik analisis data dilakukan dengan cara menjumlah skor yang dicapai pada setiap butir amatan dan membuat tabulasi skor observasi peningkatan kecerdasan sosial emosional anak. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan 7

Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 1 Oktober 2012. Kegiatan perencanaan ini peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan kepala sekolah antara lain mengenai: 1) Menyamakan persepsi antara guru dengan peneliti. 2) Peneliti mengusulkan penggunaan metode bermain peran untuk meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak. 3) Peneliti mengusulkan penggunaan RBP (Rencana Bidang Pengembangan) sebagai rencana pembelajaran penggunaan metode bermain peran untuk meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak. 4) Peneliti mengusulkan lembar observasi yang akan digunakan untuk melakukan penilaian pelaksanaan kegiatan. 5) Menentukan jadwal pelaksana kegiatan Waktu diskusi disepakati peneliti sebagai pelaksanaan tindakan. Guru membantu peneliti selama proses pembelajaran dan sebagai observer. Alokasi di setiap pertemuan selama 30 menit. Adapun pada siklus I ini akan dilaksanakan selama I kali pertemuan, dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Oktober 2012. Beberapa hal yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pada siklus I, yaitu: 1) Peneliti mempersiapkan media alat media tiruan yang akan digunakan untuk kegiatan bermain peran. 2) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, doa dan menyanyi. 3) Peneliti mempersiapkan cara mengatur posisi tempat duduk anak. 4) Peneliti mempersiapkan naskah kegiatan bermain peran dan peran apa yang akan dimainkan anak. b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan penelitian pada siklus I, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan memimpin doa untuk mengawali kegiatan. b) Guru menyiapkan media bermain peran. c) Guru melakukan presensi hadir. 8

d) Guru mengajak anak untuk menyanyi. e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. f) Guru mengatur posisi anak. g) Guru menarik perhatian anak agar mendengarkan penjelasan tentang kegiatan bermain peran. 2) Kegiatan Inti a) Guru/peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan bermain peran, dan peran yang akan dimainkan oleh anak. b) Guru/peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih peran yang diinginkan, misal: jadi dokter, suster, pasien dan lain-lain. c) Guru terlibat dalam bermain peran dengan anak. d) Guru mengamati pelaksanaan kegiatan bermain peran 3) Kegiatan Akhir a) Guru melakukan review tentang kegiatan yang telah dilakukan. b) Guru memberi pujian/ reward bagi anak yang sudah mampu memberi motivasi bagi anak yang belum mampu. c) Penutup. Pelaksanaan kegiatan observasi dilaksanakan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru sebagai observer. Observer dilakukan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan sosial emosional melalui bermain peran. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada lembar pedoman observasi dalam bentuk checklist. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Pembelajaran yang dilaksanakan pada waktu siang sehingga sebagian anak sudah merasa lelah. 2) Ada anak yang kurang memperhatikan peran yang seharusnya dimainkan. 3) Ada beberapa anak tidak memperhatikan peneliti ketika memberi penjelasan. 4) Guru terlalu cepat dalam menyampaikan penjelasan peran. 9

5) Hasil observasi peningkatan kecerdasan sosial emosional yaitu indikator bersikap kooperatif dengan teman 40,90% mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada 37,5% dan memahami peraturan dan disiplin 37,50%. c. Refleksi dan Evaluasi Berdasarkan hasil observasi, peneliti dan guru (observer) melakukan analisis dan refleksi terhadap kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan bermain peran yang diterapkan dalam upaya peningkatan kecerdasan sosial emosional anak. Hasil refleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti bersama observer dan kepala sekolah, berdasarkan hasil observasi peningkatan kecerdasan sosial emosional anak melalui kegiatan bermain peran pada siklus I sudah ada peningkatan. Peningkatan kecerdasan tersebut belum optimal sehingga perlu dilaksanakan pelaksanaan siklus selanjutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan pada hasil evaluasi dan refleksi siklus I. umumnya kemampuan setiap anak sudah mengalami peningkatan namun belum memuaskan. Masih banyak anak yang tidak memperhatikan dan ramai sendiri saat kegiatan dilakukan. Mengatasi kekurangan pada siklus I, peneliti dan guru melaksanakan siklus II. Siklus II ini perencanaan dilakukan pada hari Rabu tanggal 3 Oktober 2012. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012. Setelah melakukan diskusi, peneliti dan guru menyepakati beberapa hal yang akan dilakukan agar kemampuan anak lebih meningkat maksimal. Adapun kesepakatan yang direncanakan untuk pelaksanaan siklis II sebagai berikut: 1) Peneliti dan guru lebih memaksimalkan tindakan dengan lebih berinteraksi, memberi motivasi, serta penguatan. 10

2) Untuk mengatasi pembelajaran pada waktu siang, peneliti mengganti dengan waktu pagi. 3) Adanya anak yang kurang memperhatikan karena bermain peran kurang menarik maka peneliti dan guru berencana untuk mengganti cerita yang lebih menarik dengan tokoh yang lebih disukai. 4) Ada beberapa anak yang terlibat bercakap-cakap pada waktu proses pembelajaran, peneliti dan guru sepakat untuk menambah variasi misal dengan bermain tebak-tebakan atau tanya jawab. Adapun perencanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Peneliti mempersiapkan media bermain peran yang akan digunakan untuk kegiatan berupa tiruan peralatan memasak. 2) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, doa dan menyanyi. 3) Peneliti mengatur posisi tempat duduk anak. 4) Peneliti menjelaskan kegiatan bermain peran, menyebutkan judul cerita yang harus dimainkan dan tokoh ceritanya. 5) Peneliti memberi kesempatan pada anak untuk memilih tokoh yang ingin diperankan. 6) Peneliti menyampaikan pesan/ nilai-nilai moral isi cerita dalam bermain peran. 7) Peneliti melakukan tanya jawab tentang isi cerita yang telah diperankan. 8) Peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali kegiatan bermain peran yang telah dilakukan. 9) Peneliti memberikan reward kepada anak yang dapat bermain peran dengan baik. 10) Peneliti memberikan motivasi pada anak yang belum mampu. 11) Peneliti mengulas kembali tentang pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan penelitian pada siklus II, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal 11

a) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu anak memimpin doa untuk mengawali kegiatan. b) Guru menyiapkan media bermain peran. c) Guru melakukan presensi hadir. d) Guru mengajak anak untuk menyanyi. e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. f) Guru menarik perhatian anak agar mendengarkan jalannya kegiatan bermain peran. 2) Kegiatan Inti a) Guru/ peneliti menjelaskan tentang kegiatan bermain peran masak-masakan dan peran yang akan dimainkan oleh anak. b) Guru/peneliti memberi kesempatan kepada anak untuk memilih peran yang diinginkan. c) Guru terlibat dalam bermain peran dengan anak-anak. d) Guru/peneliti mengamati pelaksanaan kegiatan bermain peran 3) Kegiatan Akhir a) Guru melaksanakan review tentang kegiatan yang telah dilakukan. b) Guru memberi pujian/reward bagi anak yang sudah mampu dan memberi motivasi bagi anak yang belum mampu. c) Penutup Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Peneliti dibantu oleh guru mengamati kemampuan anak dalam melakukan kegiatan sesuai dengan pedoman observasi. Observasi ini dilakukan untuk membandingkan hasil antara siklus II dengan siklus I. Pada siklus II ini anak-anak sangat antusias dan aktif mengikuti pembelajaran. Anak-anak terlihat sangat senang dan menikmati kegiatan bermain peran. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembukaan, bernyanyi bersama dan permainan tebak-tebakan anak-anak terlihat sangat menikmati, setelah itu baru masuk ke kegiatan bermain peran. c. Refleksi dan Evaluasi 12

Proses pelaksanaan pada siklus II sudah baik. Kelemahan pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Hal ini membuat kualitas pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas pembelajaran terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan dalam kemampuan peningkatan kecerdasan sosial emosional anak yang mencapai 63,63% dengan pencapaian indikator bersikap kooperatif dengan teman 62,50%, mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada 63,63% dan memahami peraturan dan disiplin 64,77% meskipun masih ditemukan satu dua anak yang tidak memperhatikan pembelajaran, peneliti dan guru tidak terlalu mempersalahkan dengan pertimbangan bahwa setiap anak mempunyai kemampuan, karakter dan daya serap yang berbeda. 3. Siklus III a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus III didasarkan pada evaluasi dan refleksi siklus II. Kemampuan setiap anak pada umumnya sudah mengalami peningkatan namun hasilnya belum memuaskan. Masih ada anak yang belum mampu bersikap kooperatif dengan teman, ada yang belum mampu mengekspresikan emosi sesuai kondisi yang ada dan masih ada yang belum memahami peraturan dan disiplin. Mengurangi kekurangan pada siklus II maka peneliti dan observer melanjutkan ke siklus III. Perencanaan siklus III dilaksanakan pada hari Jum at, 5 Oktober 2012. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Oktober 2012. Peneliti, observer dan kepala sekolah setelah melakukan diskusi menyepakati beberapa hal yang akan dilakukan agar kemampuan anak lebih meningkat maksimal. Kesepakatan yang direncanakan untuk pelaksanaan siklus III sebagai berikut: 1) Peneliti dan guru lebih memaksimalkan tindakan dengan lebih berinteraksi dengan anak, memberi motivasi serta penguatan. 2) Pelaksanaan tindakan tetap memilih waktu pagi, dengan tujuan agar kondisi anak masih segar, masih bersemangat melakukan kegiatan. 13

3) Peneliti dan guru berencana mengganti cerita / adegan bermain peran dengan cerita yang lebih menarik agar anak tidak bosan dengan peran yang akan dimainkan. 4) Beberapa anak ada yang kurang antusias mengikuti kegiatan bermain peran, maka peneliti dan guru berencana memakai variasi bermain peran dengan nyanyian dan menambah variasi media/peraga asli. Rencana tindakan pada siklus III adalah sebagai berikut: 1) Peneliti mempersiapkan media bermain peran yang akan digunakan untuk kegiatan berupa peraga asli sayur-sayuran dan buah-buahan. 2) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, doa dan bernyanyi. 3) Peneliti mengatur posisi tempat duduk anak. 4) Peneliti menjelaskan kegiatan bermain peran, menyebutkan judul cerita yang harus dimainkan serta peran yang akan dijalani anak. 5) Peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih tokoh yang akan diperankan. 6) Peneliti menyampaikan pesan atau nilai-nilai moral yang ada dalam cerita yang akan diperankan. 7) Peneliti melakukan tanya jawab tentang isi cerita yang telah diperankan. 8) Peneliti memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali kegiatan bermain peran yang telah dilakukan. 9) Peneliti memberikan reward kepada anak yang dapat bermain peran dengan baik. 10) Peneliti memberikan motivasi kepada anak yang belum mampu. 11) Peneliti mengulas kembali tentang pembelajaran yang telah dilakukan. b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan penelitian pada siklus III kegiatan pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu anak untuk memimpin doa mengawali kegiatan. b) Guru menyiapkan media bermain peran. 14

c) Guru melakukan presensi hadir. d) Guru mengajak anak untuk menyanyi. e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. f) Guru menarik perhatian anak agar mendengarkan jalannya kegiatan bermain peran. 2) Kegiatan Inti a) Guru/peneliti menjelaskan tentang kegiatan bermain peran Jual-Beli dan peran yang akan dimainkan anak. b) Guru/peneliti memberi kesempatan kepada anak untuk memilih peran yang diinginkan. c) Guru terlibat dalam bermain peran dengan anak-anak. d) Guru/peneliti mengamati pelaksanaan kegiatan bermain peran. 3) Kegiatan Akhir a) Guru melakukan review tentang kegiatan yang telah dilakukan. b) Guru memberikan pujian/reward bagi anak yang sudah mampu dan memberi motivasi untuk anak yang belum mampu. c) Penutup Kegiatan observasi dilaksanakan pada kegiatan bermain peran berlangsung maupun setelah anak-anak melakukan kegiatan bermain peran. Peneliti dibantu oleh guru mengamati kemampuan anak dalam melakukan kegiatan sesuai dengan pedoman observasi. Observasi ini dilakukan untuk membandingkan hasil antara siklus III, siklus II dan siklus I. Antusiasme dan keaktifan anak semakin meningkat pada siklus III ini. Anak-anak terlihat lebih menikmati kegiatan bermain peran dan adanya peraga sungguhan sangat membantu menggiring imajinasi anak dalam memainkan peran sebagai penjual sayuran dan pembeli. c. Refleksi dan Evaluasi Proses pelaksanaan pada siklus III sudah baik. Kelemahan pada siklus II bisa teratasi dan tidak terulang pada siklus III. Hal ini membuat kualitas pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas pembelajaran 15

terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan dalam kemampuan peningkatan kecerdasan sosial emosional anak yang mencapai 81,24 % dengan pencapaian indikator bersikap kooperatif dengan teman 80,20%, mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada 80,20% dan memahami peraturan dan disiplin 83,33%. Peneliti dan guru mendapatkan hasil penilaian tersebut selain dari hasil observasi juga melalui hasil wawancara dengan orang tua peserta didik. Hasil refleksi dan evaluasi yang telah diolah oleh peneliti dan guru sudah mencapai prosentase lebih dari 80% seperti indikator pencapaian yang diharapkan. Penelitian ini dianggap sudah sukses dikarenakan yang diteliti adalah sikap, perilaku dan keadaan emosi anak yang sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan kondisi suasana hati anak sudah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelompok B TK Pertiwi Karangwungu, Karangdowo, Klaten. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus melalui tiga tahap yaitu: 1) perencanaan/planning 2) pelaksanaan tindakan dan observasi 3) refleksi dan evaluasi. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu melalui bermain peran dapat meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan anak dalam bersikap kooperatif dengan teman, mengekspresikan emosi serta memahami peraturan dan disiplin. Peningkatan juga dialami peneliti, dalam hal pengelolaan kelas dari setiap siklus. Peningkatan kecerdasan sosial emosional anak pada siklus I dari setiap indikator mengalami peningkatan, dalam bersikap kooperatif dengan teman 40,90%, mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi 37,5% dan memahami peraturan dan disiplin 37,5%. Peningkatan pada siklus II dalam kooperatif dengan teman 62,5%, mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi yang ada 63,63% dan memahami peraturan dan disiplin 64,77%. Peningkatan kecerdasan pada siklus III dalam bersikap kooperatif dengan teman 80,20%, 16

mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi yang ada 80,20% dan memahami peraturan dan disiplin 83,33%. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I, II dan III guru berhasil melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. Peningkatan kecerdasan sosial emosional anak berdasarkan hasil observasi, wawancara, juga refleksi dan evaluasi dapat diperoleh prosentase ketuntasan peningkatan kecerdasan sosial emosional sebelum tindakan (pra siklus) 28,46%, pada siklus I mencapai 38,63%, pada siklus II 63,63%, pada siklus III mencapai 81,24%. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan berimplikasi terhadap peningkatan kecerdasan sosial emosional anak. Kemampuan anak dalam hal bersikap kooperatif dengan teman mengalami peningkatan. Anak juga mengalami peningkatan kecerdasan dalam mengekspresikan emosi sesuai dengan kondisi yang ada. Kemampuan anak dalam memahami peraturan dan disiplin juga mengalami peningkatan. Terbukti bahwa metode bermain peran dapat digunakan untuk merangsang kecerdasan sosial emosional anak. 17

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Goleman, Daniel. 1999. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Utama Mahmud, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Montolalu, B.E.F, dkk. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka Nugraha, Ali, dkk. 2008. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka Subadi, Tjipto. 2011. Inovasi Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press Suharsono, 2002. Melejitkan IQ, IE dan IS. Jakarta: Inisiasi Press 18