BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan teknologi dalam mengalirkan fluida seperti minyak, gas atau air dalam jumlah yang sangat besar dan jarak yang jauh melalui daratan laut dan daerah tertentu. Pipeline merupakan sarana transportasi diam yang berfungsi untuk mendistribusikan fluida baik dalam bentuk liquid maupun gas. Sementara itu, risiko didefinisikan sebagai kombinasi antara kemungkinan terjadinya kegagalan (probability of failure) dan konsekuensi terjadinya kegagalan (Andi, 2015). Karena medan yang dilalui saluran pipa sangat beragam, mulai dari diatas tanah, dataran rendah, lembah dan didalam tanah maka dalam pengooprasiannya akan banyak di temukan berbagai macam masalah seperti korosi maupun retak atau terputus. Keretakan merupakan persoalan yang harus diperhatikan karena akibat yang ditimbulkan yaitu ledakan dan kebocoran yang bisa mempengaruhi kehidupan sosial dan kerugian yang sangat besar. dalam makalah tentang (pipeline integrity review 2005) mengemukakan bahwa pipa gas transmisi gas bumi memiliki catatan safety yang baik. Kemungkinan kegagalan atau resiko kegagalan bisa terjadi kapan saja walaupun pipa telah di desain sebaik mungkin. Untuk mengurangi kerusakan ataupun kebocoran perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Karena kita tahu kebocoran pipa 1
minyak dan gas sangat rentan berubah menjadi kebakaran atau ledakan. Pemiliharaan yang baik pun sangat berpengaruh untuk menekan tingkat resiko. Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada jaringan pipa yang akan berakibat fatal pada proses distribusi minyak mentah maka harus diketahui laju korosinya. Pengukuran laju korosi dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu corroding specimen, eleltrochemical technique, Ultrasonic thickness dan long range ultrasonic testing (LRUT). Dengan menggunakan gelombang ultrasonik ini akan mendeteksi pengurangan ketebalan pipa yang kemudian dijadikan sebagai data untuk menghitung laju korosi yang terjadi. Korosi adalah salah satu proses perusakan material khususnya logam, akibat terjadinya reaksi logam tersebut dengan lingkungan di sekitarnya oleh karena itu bahan-bahan yang terbuat dari logam atau paduannya dapat mengalami kerusakan akibat terserang korosi. Dengan demikian korosi harus di cegah atau dikendalikan lajunya. Lingkungan yang korosif memberikan pengaruh besar pada sifat mekanik dari logam. Kekuatan dan kekerasan logam seperti baja yang banyak digunakan untuk komponen-komponen pada mesin, pondasi beton, pipa minyak, pipa gas, tangki minyak yang apabila berada pada lingkungan yang korosif akan dapat terserang korosi. Sekitar 13% besi/baja baru hasil pengolahan digunakan setiap tahunnya untuk mengganti besi yang terkorosi. Baja karbon dan paduan tembaga merupakan logam 2
yang sering dipakai dalam sarana kehidupan manusia, yang mudah terserang oleh korosi. (Sumarji, 2012). Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui laju korosi pipa baja minyak mentah pada lingkungan atas tanah. Apabila laju korosi pada suatu kondisi telah dapat diperkirakan maka prediksi umur pipa, proses dan cara-cara perlindungannya akan menjadi lebih baik hal ini akan mengurangi kerugian teknis, ekonomis dan estetika. 1.2 Rumusan Masalah adalah: Adapun rumusan masalah yang dianalisa dalam peneliltian tugas akhir ini Seberapa besar kecepatan korosi material pipa minyak mentah terhadap lingkungan sekitar. Bagaimana mengahitung laju korosi pada pipa penyalur minyak mentah. Bagaimana kinerja dari proteksi coating sebagai perlindungan terhadap korosi. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah: Mendapatkan nilai laju korosi yang terjadi pada pipa minyak mentah Mengetahui pengaruh proteksi coating terhadap kecepatan korosi. Mengetahui remaining life apabila diproteksi dengan baik. 3
1.4 Batasan Masalah Agar analisa dalam tugas akhir ini menjadi terarah dan dapat membarikan kejelasan dalam penulisan tugas akhir dengan judul Analisa Laju Korosi Pada Pipa Produksi Minyak Mentah Dari Melibur Ke Kurau Dengan Menggunakan Metoda Ultrasonic Testing ini penulis membatasi masalah yaitu: 1. Material pipa minyak mentah 8 inci dengan jenis material CARBON STEEL (API 5L Grede B SMLS), sebagai jaringan aliran minyak mentah dari Melibur ke Kurau. 2. Perhitungan laju korosi dilakukan dengan kehilangan ketebalan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pembahasan ruang lingkup yang terlalu luas, disamping untuk pembicaraan diluar analisa yang telah ditetapkan tentunya akan menimbulkan studi tersendiri dan dengan yang khusus pula. 1.5 Manfaat Penulisan Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dapat menjadi rujukan bagi kalanngan peneliti, masyarakat dan industri tentang lingkungan sekitar yang akan dapat mempengaruhi kecepatan korosi. 2. Dapat memberikan informasi kepada industri dan peneliti bahwa proteksi coating dapat menjadi cara yang efektif untuk pengendalian korosi pipa minyak mentah. 4
1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membagi dalam beberapa pokok pembahasan yang terdiri dari lima bab yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masa lah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisikan mengenai teori-teori yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan analisa dari pembahasan permasalahan yang diangkat pada tugas akhir ini. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang waktu dan tempat penelitian sesuai dengan prosedur penelitian. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan hasil dan pembahasan dari analisa data yang didapat dari penelitian korosi pipa baja minyak mentah sekaligus mengetahui seberapa efektif bila di beri proteksi katodik. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari tugas akhir yang penulis dapat berdasarkan penelitian Analisa Laju Korosi Pada Pipa Produksi Minyak Mentah Dari Melibur Ke Kurau dengan menggunakan Metoda Ultrasonic Testing yang telah selesai dikerjakan. 5