BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Penggunaan Sarana Kohesi Wacana Teks Pidato Pemerintah Daerah Provinsi Jambi Pada Paripurna 6 Januari 2016 menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2005: 6). Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono, 2010: 8). Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi; maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Djajasudarma (1993: 8). Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka, namun berupa katakata atau gambaran sesuatu. Peneliti berusaha mendeskripsikan secara objektif tentang sarana kohesi apa saja yang terdapat dalam wacana teks pidato yang disampaikan oleh pemerintah daerah provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016 dan bagaimana penggunaan sarana kohesi teks pidato pemerintah daerah provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016 sehingga menjadi wacana yang kohesif. 20
21 3.2 Data dan Sumber Data Menurut Arikunto (2002: 96) Data adalah segala fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil penjumlahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Dalam sebuah penelitian kualitatif yang diutamakan adalah kualitas data, bukan banyaknya data. Kualitas ini ditentukan oleh representatif atau tidaknya suatu data. Data yang representatif adalah data yang dapat mewakili ciri ciri kelompoknya, selain itu data yang berkualitas adalah data yang menyeluruh, yaitu data yang sebesar mungkin dapat merekam keseluruhan gejala/fenomena yang ada dalam objek penelitian. Data penelitian ini berupa sarana kohesi. Data ini diambil dari wacana teks pidato pemerintah daerah provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016. Wujud data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah teks. Sumber data dalam penelitian ini adalah wacana teks pidato pemerintah daerah provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016. Wacana teks pidato pemerintah daerah provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016 dalam rangka hari ulang tahun provinsi Jambi yang ke-59. 3.3 Instrumen Penelitian Moleong (2010:168) menyatakan Pada penelitian kualitatif, peneliti memiliki kedudukan khusus, yaitu sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, serta pelapor hasil penelitiannya. Kedudukan peneliti tersebut menjadikan peneliti sebagai key instrument atau instrumen kunci yang mengumpulkan data berdasarkan kriteria-kriteria yang dipahami. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa kisi-kisi yang berbentuk
22 tabel berisi aspek yang diteliti, yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal serta indikator pengamatannya yang diambil dari kesimpulan pendapat beberapa ahli. Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Hal yang diamati dari Aspek Gramatikal Pronomina Substitusi Elipsis Konjungsi Indikator Pengamatan a. kata yang dipakai untuk menggantikan nomina lain. b. Berupa kata ganti diri, kata ganti penanya, kata ganti empunya, kata ganti penunjuk, kata ganti penghubung dan kata ganti tak tentu. a. Penggantian unsur bahasa oleh unsur bahasa lain dalam satuan yang lebih besar. b. Berupa nomina, verba, klausa, atau campuran. a. Peniadaan kata atau pelesapan kata yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa. a. Partikel yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. b. Dapat berupa konjungtor koordinatif, konjungtor korelatif, konjungtor subordinatif, dan konjungtor antar kalimat. Hal yang diamati dari Aspek Leksikal Repetisi Sinonim Antonim Hiponim Kolokasi Indikator Pengamatan Pengulangan kata atau frasa yang sama dan bentuk dasar yang sama, baik secara utuh maupun sebagian. Hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. Hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lain. Hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik. Makna kata yang berkaitan dengan makna kata lain yang mempunyai tempat yang sama dalam sebuah frasa.
23 Instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah catatan dan tabel dalam mengumpulkan data. Catatan data berupa lembaran yang berisi kode wacana dan sarana-sarana kohesi yang terdapat dalam wacana. Tabel data berupa kolom kolom yang berisi, kode wacana, sarana-sarana kohesi, dan keterangan atau jumlah sarana kohesi seluruhnya. Format catatan dan tabel data adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Catatan data penelitian Judul Wacana : Kode Wacana : Sarana-sarana Kohesi : Tabel 3.3 Tabel data Kode wacana Sarana kohesi Jumlah sarana kohesi seluruhnya Jumlah sarana kohesi yang kohesif Jumlah sarana kohesi yang tidak kohesif
24 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Arikunto (2006:158) menjelaskan bahwa Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan inilah kita telah menggunakan metode dokumentasi, di dalam metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda benda tertulis seperti buku buku, majalah, dokumen, peraturan peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, maka yang diamati dalam teknik dokumentasi merupakan benda mati dan bukan benda hidup. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan dokumen dalam hal ini adalah wacana teks pidato yang dijadikan sumber data, teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa langkah yaitu dengan cara membaca wacana teks pidato pemerintah daerah Provinsi Jambi. Setelah memahami keseluruhan isi teks pidato kemudian langkah selanjutnya adalah dengan melakukan teknik pencatatan data dari subjek penelitian. Cara yang ditempuh adalah dengan memindahkan data yang berupa satuan lingual sarana kohesi yang sudah ditandai maupun kata-kata, frasa, klausa, dan kalimat yang akan dijadikan data pendukung ke catatan data. Catatan data juga digunakan sebagai sarana untuk mengecek data yang sudah terkumpul. 3.5 Pengecekan Keabsahan Data Data yang berhasil dikumpulkan wajib diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian merupakan konsep penting dalam sebuah penelitian. Pada tahap ini peneliti mengecek kembali data
25 yang telah dikumpulkan. Keabsahan data yang diperoleh menuntut ketekunan dan kejelian dari peneliti untuk memeriksa kembali data yang diperoleh dengan membaca dan mengamati kembali wacana teks pidato pemerintah daerah Provinsi Jambi pada Paripurna 6 Januari 2016. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Moleong (2006: 330) menyatakan bahwa Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan atau sebagai pembanding dari data itu. Triangulasi yang digunakan berupa triangulasi data: peneliti, teori, dan metode. Triangulasi data dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis dari sumber data yang tersedia. 3.6 Analisis Data Mahsun (2005: 229) mengemukakan Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data. Pada tahap ini dilakukan upaya mengelompokan, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tak sama. Untuk menganalisis wacana pada analisis data peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Memilih dan menentukan jenis wacana yang akan diteliti. Pada penelitian ini peneliti memilih jenis wacana teks pidato pemerintah daerah Provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016.
26 2. Menentukan unit analisis. Unit analisisnya adalah sarana kohesi dalam wacana teks pidato pemerintah daerah Provinsi Jambi pada paripurna 6 Januari 2016. 3. Setelah menentukan unit analisis, langkah selanjutnya adalah memberi kode pada wacana dengan huruf dan angka sesuai dengan poin-poin yang ada di dalam wacana teks pidato tersebut. Misalnya, Poin ke tujuh disingkat (P ke-7) berarti terdapat pada wacana poin ke tujuh. 4. Mengklasifikasikan sarana-sarana kohesinya. Jumlah sarana kohesi yang kohesif dan sarana kohesi yang tidak kohesif diklasifikasikan dengan menggunakan tabel data. 5. Mendeskripsikan penggunaan sarana kohesi dalam kalimat dan paragraf.