BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang mendukung perkembangan perusahaan adalah sumber daya manusia dalam perusahaan, dimana sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang berharga. Saat ini banyak perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena melalui sumber daya manusialah yang menyebabkan sumber daya lainnya dalam perusahaan dapat berfungsi atau dilaksanakan. Disamping itu efisiensi dan efektifitas perusahaan dapat diciptakan melalui sumber daya manusia produktif. Pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi bagi nilai perusahaan dalam jangka panjang dan pada akhirnya terhadap kelangsungan hidupnya. Tanpa memiliki SDM yang kompetitif, sebuah perusahaan dapat mengalami kemunduran dan ancaman persaingan dalam menghadapi tantangan yang berkelanjutan. Raymond A.Noe (2011) mengemukakan bahwa organisasi harus bersaing dalam pasar tenaga kerja, mereka harus memperlakukan karyawannya tidak saja sebagai sebuah biaya, tetapi juga sebagai sumber daya tempat perusahaan menggantungkan imbalan investasi (ROI). Kesinambungan usaha mengacu pada kemampuan perusahaan untuk bertahan dan menghadapi lingkungan persaingan yang dinamis, untuk itu perusahaan perlu untuk terus meningkatkan kinerja karyawannya. Dengan melakukan perlatihan dan pengembangan serta selalu memotivasi karyawannya. 1
2 Griffin (2011) mengungkapkan bahwa kinerja individu secara umum ditentukan oleh tiga hal: motivasi (keinginan untuk melakukan pekerjaan), kemampuan dan lingkungan kerja. Pengukuran kinerja suatu organisasi adalah sangat penting bagi pimpinan sebagai top manager, guna mengevaluasi dan perencanaan masa depan. Kinerja pegawai akan lebih baik jika yang bersangkutan memiliki keahlian ( skill) dan bersedia bekerja karena digaji sesuai dengan jenjangnya dan adanya harapan (expectation) yang lebih baik dimasa yang akan datang. Oleh karena itu agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya, serta dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Adanya harapan dan keinginan tersebut merupakan salah satu motivasi yang kuat bagi pegawai untuk melaksanakan kerja dengan kinerja yang baik. Motivasi menurut Gibson (20 11) adalah konsep yang menguraikan konsep tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai mengarahkan perilaku. Seseorang yang sangat termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna menunjang produktivitas dalam bekerja. Menciptakan suatu tingkat motivasi yang tinggi bagi karyawan akan membuat karyawan secara nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan membuat karyawan berusaha lebih keras, meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja serta mempertahankan keunggulan kompetitif. Salah satu cara meningkatakan motivasi adalah melalui kompensasi, adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan Hasibuan (2010).
3 Pemberian motivasi yang tepat pada suatu organisai selalu membutuhkan seorang pemimpin untuk keberhasilan organisasinya, bagaimana komitmen organisasional suatu perusahaan mampu menggerakkan kinerja karyawannya melalui motivasi yang diberikan. Komitmen organisasional menurut Siagian (20 11), adalah keterampilan dan kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah dari padanya dalam berfikir agar perilaku yang semula individualistic dan egosentrik berubah menjadi perilaku organisasi. Karena fungsi utama dari komitmen organisasional adalah untuk memimpin, maka kemampuan untuk memengaruhi orang adalah hal yang penting. Di sisi lain, kinerja organisasi tidak terlepaskan dari peranan pemimpin sebagai top manajer, yang berfungsi dalam menggerakkan dan memberdayakan pegawai. Penentuan gaya manajerial yang dapat diterima oleh anggota organisasi dan menentukan cara yang tepat untuk menciptakan misi dan mampu menterjemahkan visi perusahaan dalam kenyataan. Dalam penelitian kali ini akan mengulas tentang kinerja karyawan dimana kinerja karyawan dianggap penting untuk memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja. Dari pengamatan awal penulis kebijakan yang diambil ini menimbulkan rasa tidak puas pada beberapa pegawai. Dan pekerjaan di seksi yang tidak mempunyai staf dibantu oleh seksi yang lain sehingga pencapaian kinerja yang tidak dapat maksimal. Kemungkinan bisa terjadi pendistribusian pekerjaan yang tidak merata diantara para pegawai, beban kerja yang dilaksanakan oleh seorang pegawai yang dipandang mampu oleh pimpinan jauh lebih berat daripada pegawai lainnya karena dituntut pekerjaan harus segera selesai, sehingga tidak jarang pegawai yang dipandang mampu oleh pimpinan bekerja overtime.
4 Adanya distribusi pekerjaan yang tidak merata, di satu sisi ada beberapa pegawai yang selalu melaksanakan pekerjaan sampai overtime (lembur) tapi di sisi lain terdapat pegawai yang tidak mempunyai pekerjaan (sangat santai). Bank BTN adalah bank penyalur kredit perumahan terbesar di Indonesia dengan total aset Rp.68,38 Triliun per 31 Desember 2010 dan Rp.6,4 Triliun total ekuitas serta memiliki 416 outlet dan 745 mesin ATM diseluruh Indonesia. Sebagai pemimpin pasar di pembiayaan perumahan di Indonesia Bank BTN dituntut untuk memiliki karyawan yang kinerja baik. Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas karyawan bank BTN memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan mendapatkan tanggung jawab sesuai dengan kompetensinya. Sehingga pencapaian kinerja yang maksimal guna menciptakan pemahaman bersama perihal tujuan dan target Bank BTN. Penilaian kinerja ini terdiri dari serangkaian proses dimana dinilai berdasarkan data-data keberhasilan yang dapat ditunjukkan oleh karyawan. Agar pengukuran dapat dilakukan secara cermat Bank BTN mengadakan penilaian kinerja karyawan secara berkala sehingga dapat digunakan untuk menentukan strategi kinerja dimasa mendatang. Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan perlu dilakukan pada setiap organisasi atau instansi dengan melibatkan pihak manajemen. Penilaian kinerja merupakan bagian penting dari seluruh proses kegiatan karyawan yang bersangkutan. Penilaian kinerja secara umum bertujuan untuk memberikan feedback kepada karyawan dalam upaya memperbaiki tampilan kerja, meningkatkan produktivitas suatu organisasi, dan secara khusus dilakukan berkaitan dengan berbagai kebijaksanaan terhadap karyawan, seperti untuk tujuan promosi jabatan, kenaikan
5 gaji, pendidikan, latihan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penilaian kinerja dapat menjadi landasan untuk mengetahui sejauhmana kegiatan manajemen sumber daya manusia, seperti perekrutan, seleksi, penempatan, dan pelatihan dilakukan dengan baik dan efektif. Oleh karena itu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengambilan keputusan, perlu didukung adanya sistem terkomputerisasi yang dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Penerapan kinerja yang diterapkan oleh pimpinan PT Bank Tabungan Negara (persero) tergambar dari adanya izin untuk melanjutkan pendidikan bagi setiap karyawan yang ingin melanjutkan pendidikannya. Disamping itu pimpinan juga selalu mengirim karyawan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai dengan job kerja mereka maisng-masing. Industri perbankan semakin berkembang dari tahun ke tahun, hal ini didorong oleh kondisi perekonomian Tanah Air yang terus membaik. Persaingan antar bank semakin sengit dengan aneka produk dan layanan. Pelaku perbankan turut berlomba memanfaatkan momentum ini melalui potensi aliran dana investor dalam menciptakan produk-produk perbankan. Persaingan perbankan di Indonesia lebih kompleks dibanding dengan negaranegara di Asia Tenggara lainnya. Kedepannya tidak hanya persaingan antar bank, tetapi persaingan antar lembaga keuangan yang tentunya masih melibatkan perbankan (www.businessreview.co.id). Bank Tabungan Negara atau BTN merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa keuangan perbankan, dan bentuk usaha Bank BTN adalah Perseroan Terbatas. Bank BTN adalah bank yang mengedepankan usaha dalam sektor KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, bank BTN selalu memberikan pelayanan yang baik
6 kepada nasabahnya. Untuk menjadi bank yang terbaik, kinerja karyawan perlu diperhatikan agar stabilitas kinerja perusahan terjaga dan dapat terus ditingkatkan. Tabel 1.1 Hasil Prasurvey No Pertanyaan Tidak % setuju % setuju 1. Perusahaan selalu memberikan penghargaan 17 85 3 15 2. Perusahaan selalu memberikan penghargaan atas pekerjaan yang berprestasi sesuai dengan harapn karyawan 3 Pemberian gaji dari perusahaan selama ini memadai 4. Adanya jaminan kesehatan dari perusahaan dapat menjadi dorongan saya untuk melaksanakan pekerjaan dengan maksimal. 5. Keinginan karyawan untuk bertahan dan terlibat dalam organisasi 6. Saya bekerja di perusahaan karena Desakan ekonomi dan ketidakmamuan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik 7. Saya memiliki tanggung jawab dalampekerjaan 8. Adanya dukungan dari pimpinan yang membuat karyawan tetap bertahan di perusahaan Sumber : Data primer yang diolah, 2016 13 65 7 35 14 70 6 30 15 75 5 25 13 65 7 35 12 60 8 40 14 70 6 30 11 55 9 45 Berdasarkan tabel 1.1 yang menjadi permasalahan mengenai kinerja Perusahaan selalu memberikan penghargaan sebanyak 17 orang (85%), Perusahaan selalu memberikan penghargaan atas pekerjaan yang berprestasi sesuai dengan harapan karyawan sebanyak 13 orang (65%), Pemberian gaji dari perusahaan selama ini memadai sebanyak 14 orang (70%), Adanya jaminan kesehatan dari perusahaan
7 dapat menjadi dorongan saya untuk melaksanakan pekerjaan dengan maksimal sebanyak 15 orang (75%) dan Keinginan karyawan untuk bertahan dan terlibat dalam organisasi sebanyak 13 orang (65%). Menurut Arianto (2013) lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan sedangkan penelitian menurut Wahyuni dkk (2013) menyatakan bahwa lingkungan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan untuk variabel motivasi menurut Wahyuni dkk (2 013) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sedangkan menurut Dhermawan (2012) Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA PADA BANK TABUNGAN NEGARA SEMARANG 1.2 Perumusan Masalah Berdasar pada latar belakang di atas masalah yang terjadi pada karyawan PT Bank Tabungan Negara Semarang adalah terjadi Permasalahan mengenai kinerja dari hasil pra survey yang dominan tidak setuju. Perumusan masalahnya adalah bagaimana cara meningkatkan kinerja karyawan PT Bank Tabungan Negara Semarang sehingga pendapatan perusahaan meningkat. Untuk memperjelas permasalahan diatas, maka penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang?
8 2. Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang? 3. Apakah terdapat pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang? 4. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan produksi pada PT Bank Tabungan Negara Semarang 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Umum Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi referensi atau pengetahuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian serta diskusi selanjutnya yang
9 relevan dengan penelitian ini. 2. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu ekonomi manajemen, dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan yang harus diperhatikan dalam suatu organisasi atau perusahaan. 3. Manfaat Khusus Memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi Manajemen Bank Tabungan Negara Semarang, khususnya sebagai bahan acuan dan pembanding dalam usaha penyempurnaan dalam meningkatkan kinerja karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.