BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Dengan semakin maraknya dunia usaha maka akan berdampak pula dengan dunia perbankan, baik dalam lalu lintas pembayaran, penghimpunan dana maupun pemberian dana untuk usaha oleh bank. Kebutuhan akan jasa bank sangat dirasakan oleh perusahaan-perusahaan atau dunia usaha, juga sebagian masyarakat pun saat ini sudah terbiasa mengadakan transaksi dengan media bank seperti pembayaran listrik, telepon, belanja dengan kartu kredit, kartu debit dan lain-lain. Menurut Darmawi (2011:1) mengemukakan bahwa Yang dimaksud dengan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dan menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan menurut Kasmir (2013:24) menjelaskan bahwa: Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. 7
8 Dan menurutiskandar (2013:3) mengemukakan bahwa Bank merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan yang berfungsi sebagai pengumpul dana, pemberi pinjaman dan menjadi perantara dalam lalu lintas pembayaran giral. 2.2 Fungsi Bank Begitu banyak tugas atau fungsi-fungsi bank agar dapat menjalankan peranannya untuk para masyarakat. Dilihat dari segi fungsinya, menurut Undang- Undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari: 1. Bank Umum 2. Bank Pembangunan 3. Bank Tabungan 4. Bank Pasar 5. Bank Desa 6. Lumbung Desa 7. Bank Pegawai 8. Dan bank lainnya Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: 1. Bank Umum 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
9 Di mana Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsinya menjadi Bank Umun sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa dan Bank Pegawai menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Adapun pengertian Bank Umun dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut: a. Bank Umum Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
10 2.3 Kegiatan-Kegiatan Bank Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu sehingga kegiatannya lebih sempit. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini menurut Kasmir (2014:38) adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan-Kegiatan Bank Umum a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk: 1) Simpanan Giro (Demand Deposit) 2) Simpanan Tabungan (Saving Deposit) 3) Simpanan Deposito (Time Deposit) b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk: 1) Kredit Investasi 2) Kredit Modal Kerja 3) Kredit Perdagangan
11 c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Service) seperti: 1) Transfer (Kiriman Uang) 2) Inkaso (Collection) 3) Kliring (Clearing) 4) Safe Deposit Box 5) Bank Card 6) Bank Notes (Valas) 7) Bank Garansi 8) Referensi Bank 9) Bank Draft 10) Letter of Credit (L/C) 11) Cek Wisata (Travellers Cheque) 12) Jual beli surat-surat berharga 13) Menerima setoran-setoran seperti: a) Pembayaran pajak b) Pembayaran telepon c) Pembayaran air d) Pembayaran listrik e) Pembayaran uang kuliah 14) Melayani pembayaran-pembayaran seperti: a) Gaji/Pensiun/honorarium b) Pembayaran deviden c) Pembayaran kupon
12 d) Pembayaran bonus/hadiah 15) Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi: a) Penjamin emisi (underwriter) b) Penjamin (guarantor) c) Wali amanat (trustee) d) Perantara perdagangan efek (pialang/broker) e) Pedagang efek (dealer) f) Perusahaan pengelola dana (investment company) 16) Dan jasa-jasa lainnya. 2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) a. Menghimpun dana dalam bentuk: 1) Simpanan Tabungan 2) Simpanan Deposito b. Menyalurkan dana dalam bentuk: 1) Kredit Investasi 2) Kredit modal kerja 3) Kredit perdagangan c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut: 1) Menerima Simpanan Giro 2) Mengikuti kliring 3) Melakukan Kegiatan Valuta Asing 4) Melakukan Kegiatan Perasuransian
13 2.4 Jenis-Jenis Kantor Bank Menurut Iskandar (2013:63) jenis-jenis kantor bank disesuaikan dengan besar kecilnya ruang lingkup usaha bank yang pada umumya terdiri dari: 1. Kantor Pusat Dalam operasional bank, pada umumnya kantor pusat bertindak sebagai pengatur kebijakan, pengawasan (controlling), perencanaan (planning), mengorganisir (organizing) yang dalam menjalankan operasionalnya dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama dibantu dengan beberapa orang Direktur yang membawahi Biro atau Divisi dalam operasional bank. 2. Kantor Cabang Kantor cabang atau biasa disebut dengan kantor cabang penuh adalah kantor cabang yang melakukan operasional bank sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh kantor pusatnya dan dalam menjalankan usahanya dipimpin oleh seorang Kepala Cabang dibantu dengan Wakilnya serta membawahi kepala bagian dan kepala seksi yang ada dikantor cabang. 3. Kantor Cabang Pembantu Kantor cabang pembantu adalah kantor cabang yang berfungsi sebagai kepanjangan tangan dari kantor cabang induknya yang dalam menjalankan operasionalnya dipimpin oleh seorang Kepala KCP yang bertugas dan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang Kantor Cabang Induknya.
14 4. Kantor Kas Kantor kas adalah kantor yang berfungsi untuk melakukan pembayaran dan penerimaan uang dimana kegiatan utamanya adalah dalam bentuk transaksi tunai baik untuk rekening simpanan maupun rekening pinjaman dari kantor cabang bank yang ada. Dalam operasionalnya kantor kas bertanggung jawab kepada Kantor Cabang Induknya. 2.5 Pengertian Tabungan Salah satu produk bank yang telah dikenal masyarakat umum adalah tabungan (saving), karena simpanan uang dalam bentuk tabungan merupakan simpanan yang telah dikenal sejak dahulu dari lapisan masyarakat bawah, pelajar, mahasiswa sampai ke pegawai dan ibu rumah tangga. Karena pangsa pasarnya yang cukup luas, maka setiap bank berlomba-lomba menyerap sumber dana ini dengan memberikan hadiah-hadiah yang menarik, cendera mata, juga memberikan fasilitas bank card seperti kartu ATM, debit card dan lainlain. Setiap bank memiliki jenis tabungan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik operasional bank yang bersangkutan. Produk tabungan selain dalam valuta rupiah, bagi bank devisa dapat menyediakan tabungan dalam valuta asing untuk jenis mata uang tertentu. Pengertian tabungan menurut pasal 1 ayat 9 UU. No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan: Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
15 Yang dimaksud dengan syarat tertentu adalah sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh penabung dengan pihak bank. Misalnya dalam jumlah maksimal penarikannya dalam satu hari, jumlah frekwensi penarikan atau saldo minimal yang harus ada dan lain-lain. Menurut Darmawi (2011:46) mengemukakan bahwa Tabungan merupakan simpanan masyarakat pada bank, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui buku tabungan atau melalui ATM. Dan menurut Kasmir (2014:70) ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yag dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Buku Tabungan Yaitu buku dipegang oleh nasabah, di mana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut. 2. Slip Penarikan Merupakan formulir penarikan di mana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
16 3. Kwitansi Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, di mana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan. Manfaat tabungan bagi nasabah menurut Iskandar (2013:108) antara lain sebagai berikut: 1. Mendapatkan bunga atas uang yang disimpan di bank. 2. Dapat melakukan penarikan maupun setoran tunai di bank. 3. Transaksi non tunai dengan pemindah bukuan, kliring, transfer. 4. Dengan mendapatkan fasilitas ATM, SMS Banking atau Internet Banking dapat melakukan: a. Penarikan tunai di ATM b. Cek saldo rekening c. Transfer antar rekening dalam satu bank d. Transfer antar rekening di lain bank dengan media ATM berlogo Link atau ATM Bersama. e. Pembayaran tagihan telepon, Listrik f. Pembayaran kartu kredit g. Pembelian tiket h. Pembayaran uang kuliah i. Dan lain-lain.
17 2.6 Pengertian Kartu Kredit Adalah kartu plastik atau lebih dikenal dengan kartu kredit yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Menurut Kasmir (2012:199) jenis-jenis kartu kredit yang ada saat ini dapat dilihat dari berbagai sisi antara lain: 1. Dari segi fungsi: Dilihat dari segi fungsinya jenis kartu kredit terdiri dari lima jenis, yaitu sebagai berikut: a. Charge Card Merupakan kartu kredit di mana pemegang kartu harus melunasi semua tagihan yang terjadi atas transaksinya sekaligus pada saat jatuh tempo. Sebagai contoh seorang nasabah melakukan transaksi sebesar Rp.100.000,-, maka pada saat sebelum jatuh tempo seluruh tagihannya harus dibayar sekaligus Rp.100.000,- dan tidak dapat dicicil. b. Credit Card Merupakan kartu kredit di mana pemegang kartu dapat melunasi penagihan yang terjadi atas dirinya secara cicilan (angsuran) pada saat jatuh tempo. Sama seperti kasus Charge Card hanya bedanya dalam hal ini dapat dicicil sesuai kemampuan nasabah dan biasanya di atas minimal yang telah ditetapkan, misalnya 10% dari nilai transaksi atau mana yang lebih besar dari Rp 50.000,- c. Debet Card Merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah melalui pendebetan rekening nasabah yang ada di bank pada saat
18 membuka kartu kredit. Dengan pendebitan tersebut, maka otomatis rekening nasabah akan berkurang sejumlah transaksi yang dilakukan dengan kartu kreditnya. d. Cash Card Merupakan kartu yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM ataupun langsung pada teller atau kasir bank. Namun pembayaran cash ini tidak dapat dilakukan di luar kedua lembaga yang disebutkan di atas. e. Check Guarantee Merupakan kartu yang digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek dan dapat pula digunakan untuk menarik uang tunai. 2. Berdasarkan Wilayah: Ditinjau dari segi jangkauan wilayah penggunaannya, kartu kredit dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Kartu Kredit Lokal Merupakan kartu kredit yang hanya dilakukan dalam suatu wilayah tertentu. Misalnya hanya berlaku di satu negara saja. b. Kartu Kredit Internasional Merupakan kartu kredit yang dapat digunakan di berbagai negara, tergantung dari bank yang mengeluarkannya. Contohnya Visa Card, Master Card, Dinner Card, atau American Card.