ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR OLEH : KHAIRY HAZIM BP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/

ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN YANG DISEBABKAN FAKTOR MATERIAL DI KABUPATEN ROKAN HULU

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

IDENTIFIKASI FAKTOR PEMILIHAN SUPPLIER OLEH PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN JEFRY SUWANDA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh. dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB III METODE PENELITIAN

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: Proyek Konstruksi, Kontraktual, Pemberdayaan Masyarakat, Faktor Penting, Faktor Dominan, Palangka Raya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Sudirman, Balai Makam Kota Duri Kabupatan Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

Transkripsi:

ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR OLEH : KHAIRY HAZIM BP. 1311062011 PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG 2017

ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan OLEH : KHAIRY HAZIM BP. 1311062011 PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI PADANG 2017

TUGAS AKHIR ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG KHAIRY HAZIM BP.1311062011 Disetujui Oleh : Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program Studi DIV-Manajemen Rekayasa Konstruksi DR.Yurisman,.ST., MT NIP. 19650629 199403 1 004 Ir. Indra Yurmansyah, M.Sc NIP. 19620108 198803 1 003

TUGAS AKHIR ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Disetujui Oleh : Pembimbing I Pembimbing II Yan Partawijaya, ST., MT. NIP. 19710121 199601 1 001 Hendra Alexander, ST., MT. NIP. 19740610 200812 1 004 Tugas Akhir ini telah diajukan dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Sidang Tugas Akhir Pada Hari / Tanggal : Kamis / 28 September 2017 Tim Penguji : 1. Yan Partawijaya, ST., MT. Ketua (...) NIP. 19710121 199601 1 001 2. Mukhlis, ST., MT. Sekretaris (...) NIP. 19760623 200212 1 003 3. DR. Chairul Muharis, ST., MT. Anggota (...) NIP. 19640103 199003 1 001 4. Ir. Riswandi, M.Si. Anggota (...) NIP. 19651221 199203 1 001

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi critical success factors dalam pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang, serta mengetahui faktor mana yang paling signifikan pengaruhnya terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian ini dibatasi pada kontraktor dengan kualifikasi grade 5 (M1/M2) yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di Kota Padang. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner (data primer) yang disebarkan kepada responden pada perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang konstruksi gedung dengan kualifikasi grade 5 yang melakukan pekerjaan di Kota Padang. Pada penelitian ini terdapat 8 faktor utama yang merupakan faktor keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang yaitu faktor manajemen proyek, faktor pengelolaan proyek, faktor pengadaan proyek, faktor rencana tenaga kerja, faktor bahan/material, faktor peralatan, faktor eksternal, dan faktor cuaca. Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif terhadap faktor utama maka variabel dengan nilai mean tertinggi merupakan faktor yang paling signifikan pengaruhnya dan merupakan faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi. Variabel tersebut adalah rencana dan jadwal yang digunakan, jadwal pelaksanaan tidak sesuai schedule, metode/strategi penawaran proyek, jumlah tenaga kerja yang direncanakan, spesifikasi teknis bahan/material yang digunakan, kapasitas peralatan yang digunakan, komitmen semua pihak terhadap proyek, dan intensitas curah hujan. Kata Kunci : Analisis Deskriptif, Faktor Kritis Keberhasilan, Critical Success Factors, Project Success.

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunian-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa penulis panjatkan untuk Rasulullah Myhammad SAW, atas ilmu pengetahuan yang dapat berkembang seperti sekarang ini. Tugas Akhir ini berjudul ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTORS PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG. Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tentu saja tidak lepas dari dukungan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan semangat tiada henti kepada penulis. 2. Bapak Dr. Ir. Yurisman, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. 3. Bapak Ir. Indra Yurmansyah, M.Sc, selaku Ketua Program Studi DIV- Manajemen Rekayasa Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. 4. Bapak Yan Parta Wijaya, ST., MT, selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada penulis. 5. Bapak Hendra Alexander, ST., MT, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada penulis. 6. Bapak / Ibu Dosen dan Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. 7. Bapak / Ibu Staf Administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang

8. Amelia Shadrina selaku teman dekat penulis, yang selalu memberi semangat penuh kepada penulis. 9. Rekan rekan angkatan 2013 Program Studi DIV - Manajemen Rekayasa Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak guna untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dikemudian hari bagi penulis maupun oleh pihak-pihak yang memerlukannya. Padang, September 2017 Khairy Hazim Bp. 1311062011

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... viii Daftar Lampiran...xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Rumusan Masalah... I-3 1.3. Batasan Masalah... I-3 1.4. Tujuan Penelitian... I-3 1.5. Manfaat Penelitian... I-3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi... II-1 2.2. Critical Success Factors (CSFs)... II-2 2.3. Keberhasilan Proyek... II-3 2.4. Statistical Product and Service Solution (SPSS)... II-8 2.4.1. Pengujian Validitas... II-9 2.4.2. Pengujian Reliabilitas... II-10 2.4.3. Statistik Deskriptif... II-11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian... III-1 3.2. Populasi, Sampel, dan Jumlah Sampel... III-4 3.2.1. Populasi... III-4 3.2.2. Sampel... III-4 3.2.3. Jumlah Sampel... III-4 3.3. Data Primer... III-5

3.4. Data Sekunder... III-5 3.5. Profil Responden, Profil Proyek, dan Persepsi Responden... III-5 3.6. Perancangan Kuesioner... III-6 3.7. Metode Pengumpulan Data... III-9 3.8. Metode Analisis Data... III-10 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden... IV-1 4.1.1. Jabatan Responden Dalam Perusahaan... IV-1 4.1.2. Tingkat Pendidikan... IV-2 4.1.3. Pengalaman Kerja... IV-2 4.1.4. Jenis Kelamin... IV-3 4.2. Penentuan Skala Likert dan Range... IV-3 4.3. Pengujian Validitas... IV-5 4.4. Pengujian Reliabilitas... IV-13 4.5. Statistik Deskriptif... IV-14 4.5.1. Faktor Manajemen Proyek... IV-14 4.5.2. Faktor Pengelolaan Proyek... IV-26 4.5.3. Faktor Pengadaan Proyek... IV-32 4.5.4. Faktor Rencana Tenaga Kerja... IV-35 4.5.5. Faktor Bahan/Material... IV-42 4.5.6. Faktor Peralatan... IV-50 4.5.7. Faktor Eksternal... IV-59 4.5.8. Faktor Cuaca... IV-65 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan... V-1 5.2. Saran... V-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Diagram Prosedur SPSS... II-8 Gambar 2.2. Kurva Distribusi Frekuensi Simetris... II-11 Gambar 2.3. Kurva Distribusi Frekuensi Positif... II-12 Gambar 2.4. Kurva Distribusi Frekuensi Negatif... II-12 Gambar 3.1. Diagram Tahapan Penelitian... III-2 Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan... IV-1 Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... IV-2 Gambar 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja... IV-2 Gambar 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... IV-3 Gambar 4.5. Kurva Distribusi Sistem Komunikasi Pihak Yang Terlibat... IV-16 Gambar 4.6. Kurva Distribusi Mengendalikan Kerja Subkontraktor... IV-17 Gambar 4.7. Kurva Distribusi Efektifitas Mengambil Keputusan... IV-18 Gambar 4.8. Kurva Distribusi Mengimplementasikan Program Keselamatan Yang Efektif... IV-19 Gambar 4.9. Kurva Distribusi Mengembangkan Struktur Organisasi Proyek Yang Tepat... IV-20 Gambar 4.10. Kurva Distribusi Monitoring Proyek... IV-21 Gamabr 4.11. Kurva Distribusi Mengembangkan Program Penjaminan Mutu Yang Efektif... IV-22 Gambar 4.12. Kurva Distribusi Rencana dan Jadwal Yang Digunakan... IV-23 Gambar 4.13. Kurva Distribusi Pengalaman Manajemen Proyek Sebelumnya... IV-24 Gambar 4.14. Kurva Distribusi Identifikasi Resiko... IV-25 Gambar 4.15. Kurva Distribusi Pelatihan SDM Untuk Skill Proyek... IV-26 Gambar 4.16. Kurva Distribusi Jadwal Pengadaan Material... IV-27 Gambar 4.17. Kurva Distribusi Pelaksanaan tidak Sesuai Schedule... IV-28 Gambar 4.18. Kurva Distribusi Manajemen K3... IV-29 Gambar 4.19. Kurva Distribusi Penerapan dan Pengendalian K3... IV-30 Gambar 4.20. Kurva Distribusi Schedule Rencana... IV-31 Gambar 4.21. Kurva Distribusi Sistem Penyelenggaraan Proyek... IV-32

Gambar 4.22. Kurva Distribusi Metode Penawaran Proyek... IV-33 Gambar 4.23. Kurva Distribusi Mekanisme/Sistem Kontrak Proyek... IV-34 Gambar 4.24. Kurva Distribusi Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Pengalaman... IV-36 Gambar 4.25. Kurva Distribusi Jumlah Tenaga Kerja Yang Direncanakan.. IV-37 Gambar 4.26. Kurva Distribusi Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan... IV-38 Gambar 4.27. Kurva Distribusi Kesehatan Tenaga Kerja... IV-39 Gambar 4.28. Kurva Distribusi Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Kapasitas Tenaga Kerja... IV-40 Gambar 4.29. Kurva Distribusi Produktifitas Tenaga Kerja... IV-41 Gambar 4.30. Kurva Distribusi Pengontrolan Mutu Baham/Material Dilapangan dan Dilabor... IV-43 Gambar 4.31. Kurva Distribusi Persetujuan Bahan/Material Yang Digunakan... IV-44 Gambar 4.32. Kurva Distribusi Spesifikasi Bahan/Material Yang Digunakan... IV-45 Gambar 4.33. Kurva Distribusi Izin Pengeluaran Bahan/Material Dari Gudang... IV-46 Gambar 4.34. Kurva Distribusi Jadwal Penggunaan Bahan/Material... IV-47 Gambar 4.35. Kurva Distribusi Harga Bahan/Material Yang Dapat Berubah... IV-48 Gambar 4.36. Kurva Distribusi Proses Pengiriman Bahan/Material Dari Supplier... IV-49 Gambar 4.37. Kurva Distribusi Kapasitas Peralatan Yang Digunakan... IV-51 Gambar 4.38. Kurva Distribusi Maintenance Peralatan dan Ketersediaan Bahan Bakar... IV-52 Gambar 4.39. Kurva Distribusi Jumlah Peralatan Yang Digunakan... IV-53 Gambar 4.40. Kurva Distribusi Kondisi Peralatan Saat Pelaksanaan Pekerjaan... IV-54 Gambar 4.41. Kurva Distribusi Kerusakan Peralatan Pada Saat Pelaksanaan Pekerjaan... IV-55

Gambar 4.42. Kurva Distribusi Spesifikasi Teknis Peralatan... IV-56 Gambar 4.43. Kurva Distribusi Penempatan Peralatan Dilokasi Proyek... IV-57 Gambar 4.44. Kurva Distribusi Keahlian Operator Masing Masing Peralatan... IV-58 Gambar 4.45. Kurva Distribusi Lingkungan Ekonomi... IV-59 Gambar 4.46. Kurva Distribusi Lingkungan Sosial... IV-60 Gambar 4.47. Kurva Distribusi Lingkungan Fisik... IV-61 Gambar 4.48. Kurva Distribusi Lingkungan Hubungan Dengan Industri... IV-62 Gambar 4.49. Kurva Distribusi Komitmen Semua Pihak Terhadap Proyek... IV-63 Gambar 4.50. Kurva Distribusi Lingkungan Persetujuan... IV-64 Gambar 4.51. Kurva Distribusi Intensitas Curah Hujan... IV-65 Gambar 4.52. Kurva Distribusi Cuaca Yang Tidak Menentu... IV-66 Gambar 4.53. Kurva Distribusi Cuaca Panas Yang Berlebihan... IV-67 Gambar 4.54. Kurva Distribusi Antisipasi Terhadap Hujan... IV-68 Gambar 4.55. Kurva Distribusi Laporan Perkiraan Cuaca... IV-69 Gambar 4.56. Kurva Distribusi Laporan Cuaca Per Bulan... IV-70

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Kriteria Sukses dan Definisinya... II-7 Tabel 3.1. Faktor Penentu Keberhasilan Proyek Konstruksi... III-6 Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Faktor Manajemen Proyek... IV-6 Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Faktor Manajemen Proyek Setelah Eliminasi... IV-7 Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Faktor Pengelolaan Proyek... IV-7 Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Faktor Pengelolaan Proyek Setelah Eliminasi... IV-8 Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Faktor Pengadaan Proyek... IV-8 Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Faktor Rencana Tenaga Kerja... IV-9 Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Faktor Rencana Tenaga Kerja Setelah Eliminasi... IV-9 Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Faktor Bahan/Material... IV-10 Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Faktor Bahan/Material Setelah Eliminasi... IV-10 Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Faktor Peralatan... IV-11 Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal... IV-11 Tabel 4.12. Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal Setelah Eliminasi... IV-12 Tabel 4.13. Hasil Uji Validitas Faktor Cuaca... IV-13 Tabel 4.14. Hasil Pengujian Reliabilitas... IV-14 Tabel 4.15. Distribusi Responden Berdasarkan Sistem Komunikasi Semua Pihak Yang Terlibat... IV-15 Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Mengendalikan Kerja Subkontraktor... IV-16 Tabel 4.17. Distribusi Responden Berdasarkan Efektifitas Mengambil Keputusan... IV-17 Tabel 4.18. Distribusi Responden Berdasarkan Mengimplementasikan Program Keselamatan Yang Efektif... IV-18 Tabel 4.19. Distribusi Responden Berdasarkan Mengembangkan Struktur Organisasi Proyek Yang Tepat... IV-19

Tabel 4.20. Distribusi Responden Berdasarkan Monitoring Proyek... IV-20 Tabel 4.21. Distribusi Responden Berdasarkan Mengembangkan Program Penjaminan Mutu Yang Efektif... IV-21 Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan Rencana dan Jadwal Yang Digunakan... IV-22 Tabel 4.23. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Manajemen Proyek Sebelumnya... IV-23 Tabel 4.24. Distribusi Responden Berdasarkan Identifikasi Resiko... IV-24 Tabel 4.25. Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan SDM Untuk Skill Proyek... IV-25 Tabel 4.26. Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Pengadaan Material... IV-27 Tabel 4.27. Distribusi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Tidak Sesuai Schedule... IV-28 Tabel 4.28. Distribusi Responden Berdasarkan Manajemen K3... IV-29 Tabel 4.29. Distribusi Responden Berdasarkan Penerapan dan Pengendalian K3... IV-30 Tabel 4.30. Distribusi Responden Berdasarkan Schedule Rencana... IV-31 Tabel 4.31. Distribusi Responden Berdasarkan Sistem Penyelenggaraan Proyek... IV-32 Tabel 4.32. Distribusi Responden Berdasarkan Metode Penawaran Proyek... IV-33 Tabel 4.33. Distribusi Responden Berdasarkan Mekanisme/Sistem Kontrak Proyek... IV-34 Tabel 4.34. Distribusi Responden Berdasarkan Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Pengalaman... IV-35 Tabel 4.35. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Yang Direncanakan... IV-36 Tabel 4.36. Distribusi Responden Berdasarkan Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan... IV-38 Tabel 4.37. Distribusi Responden Berdasarkan Kesehatan Tenaga Kerja... IV-39

Tabel 4.38. Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Kapasitas Tenaga Kerja... IV-40 Tabel 4.39. Distribusi Responden Berdasarkan Produktifitas Tenaga Kerja... IV-41 Tabel 4.40. Distribusi Responden Berdasarkan Pengontrolan Mutu Bahan/Material Dilapangan dan Dilabor... IV-42 Tabel 4.41. Distribusi Responden Berdasarkan Persetujuan Bahan/ Material Yang Digunakan... IV-44 Tabel 4.42. Distribusi Responden Berdasarkan Spesifikasi Bahan/ Material Yang Digunakan... IV-45 Tabel 4.43. Distribusi Responden Berdasarkan Izin Pengeluaran Bahan/ Material Dari Gudang... IV-46 Tabel 4.44. Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Penggunaan Bahan/Material... IV-47 Tabel 4.45. Distribusi Responden Berdasarkan Harga Bahan/Material Yang Dapat Berubah... IV-48 Tabel 4.46. Distribusi Responden Berdasarkan Proses Pengiriman Bahan/ Material Dari Supplier... IV-49 Tabel 4.47. Distribusi Responden Berdasarkan Kapasitas Peralatan Yang Digunakan... IV-50 Tabel 4.48. Distribusi Responden Berdasarkan Maintenance Peralatan Dan Ketersediaan Bahan Bakar... IV-51 Tabel 4.49. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Peralatan Yang Digunakan... IV-52 Tabel 4.50. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Peralatan Saat Pelaksanaan Pekerjaan... IV-53 Tabel 4.51. Distribusi Responden Berdasarkan Kerusakan Peralatan Pada Saat Pelaksanaan Pekerjaan... IV-54 Tabel 4.52. Distribusi Responden Berdasarkan Spesifikasi Teknis Peralatan... IV-55 Tabel 4.53. Distribusi Responden Berdasarkan Penempatan Peralatan Dilokasi Proyek... IV-56

Tabel 4.54. Distribusi Responden Berdasarkan Keahlian Operator Masing Masing Peralatan... IV-57 Tabel 4.55. Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Ekonomi... IV-59 Tabel 4.56. Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Sosial... IV-60 Tabel 4.57. Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Fisik... IV-61 Tabel 4.58. Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Hubungan Dengan Industri... IV-62 Tabel 4.59. Distribusi Responden Berdasarkan Komitmen Semua Pihak Terhadap Proyek... IV-63 Tabel 4.60. Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Persetujuan... IV-64 Tabel 4.61. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Curah Hujan... IV-65 Tabel 4.62. Distribusi Responden Berdasarkan Cuaca Yang Tidak Menentu... IV-66 Tabel 4.63. Distribusi Responden Berdasarkan Cuaca Panas Yang Berlebihan... IV-67 Tabel 4.64. Distribusi Responden Berdasarkan Antisipasi Terhadap Hujan... IV-68 Tabel 4.65. Distribusi Responden Berdasarkan Laporan Perkiraaan Cuaca... IV-69 Tabel 4.66. Distribusi Responden Berdasarkan Laporan Cuaca Per Bulan... IV-70 Tabel 4.67. Statistik Deskriptif Faktor Manajemen Proyek... IV-71 Tabel 4.68. Statistik Deskriptif Faktor Pengelolaan Proyek... IV-72 Tabel 4.69. Statistik Deskriptif Faktor Pengadaan Proyek... IV-72 Tabel 4.70. Statistik Deskriptif Faktor Rencana Tenaga Kerja... IV-73 Tabel 4.71. Statistik Deskriptif Faktor Bahan/Material... IV-73 Tabel 4.72. Statistik Deskriptif Faktor Peralatan... IV-74 Tabel 4.73. Statistik Deskriptif Faktor Eksternal... IV-75 Tabel 4.74. Statistik Deskriptif Faktor Cuaca... IV-75

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Identitas Responden Lampiran 3. Rekapitulasi Perhitungan Kuesioner Lampiran 4. Output SPSS Pengujian Validitas Lampiran 5. Output SPSS Pengujian Reliabilitas Lampiran 6. Output SPSS Analisis Statistik Deskriptif Lampiran 7. Distribusi Nilai r Tabel Signifikansi 5% dan 1%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan konstruksi di Kota Padang pada saat ini semakin pesat dan terus berkembang maju. Seiring dengan masuknya era globalisasi yang membawa dampak pada pembangunan konstruksi, baik itu konstruksi sipil maupun konstruksi jalan dan jembatan. Semua pembangunan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Semakin berkembangnya pembangunan konstruksi maka semakin berbagai macam metoda pelaksanaan juga ikut berkembang, sehingga untuk mengelola dan menjalankan suatu proyek konstruksi sangat dibutuhkan manajemen yang bagus agar proyek dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien. Terlepas dari semua itu, untuk mendapatkan manajemen yang bagus faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factors / CSFs) proyek harus sangat diperhatikan. Manajemen proyek adalah manajemen kerja untuk mengembangkan dan menerapkan inovasi atau perubahan dalam operasi yang sudah ada. Hal ini meliputi perencanaan proyek dan pengendalian kegiatan proyek, tergantung pada keterbatasan sumber daya dan anggaran, untuk memastikan proyek berjalan sesuai jadwal (Russel dan Taylor, 2011). Menurut Mantel et al. (2001), Manajemen pelaksanaan proyek terdiri dari beberapa aspek seperti rencana pelaksanaaan dan jadwal pelaksanaan, metode pelaksanaan, sistem organisasi dan koordinasi proyek, penyediaan sumber daya, proses pengawasan selama pelaksanaan proyek,dan lain-lain. Masih menurut Mantel et al., (2001) proyek memiliki tiga tujuan yang saling berkaitan untuk (1) Memenuhi anggaran, (2) Selesai sesuai jadwal, (3) Memenuhi spesifikasi yang memuaskan klien. Karena kita hidup di dunia yang tidak pasti, masalah tak terduga dapat terjadi pada proyek yang tengah berlangsung sehingga peristiwa yang tidak terduga dapat mengancam jadwal, anggaran maupun spesifikasi proyek (Mantel et al., 2001).

Tantangan dalam manajemen proyek terpaut pada kesesuaian batas waktu yang ditentukan dan biaya yang ditargetkan (Sudarwadi, 2011). Sebuah proyek konstruksi diselesaikan melalui kombinasi dari berbagai peristiwa dan interaksi, direncanakan atau tidak direncanakan, selama hidup fasilitas, dengan perubahan peserta dan dalam lingkungan yang terus berubah. Beberapa faktor dianggap lebih penting bagi kesuksesan proyek dibanding yang lain. Faktor-faktor ini disebut faktor kritis kesuksesan proyek (Salleh, 2009). Menurut Ashley et al. (1987) sukses didefinisikan sebagai hasil yang lebih baik dari yang diharapkan atau biasanya dilihat dalam hal biaya, jadwal, kualitas, keamanan dan kepuasan peserta (outcome). Penelitian Ashley et al. (1987) menghasilkan tujuh faktor yang dianggap paling mempengaruhi keberhasilan proyek konstruksi yaitu; konstruksi dan upaya perencanaan, lingkup dan definisi pekerjaan, komitmen tujuan manajer proyek, motivasi tim proyek dan orientasi tujuan, kemampuan dan pengalaman manajer proyek, keamanan, sistem kontrol. Sudarwadi (2011) menggambarkan proyek yang sukses berdasarkan tiga dimensi yang berbeda, yaitu: 1. Efisiensi proses implementasi yang berhubungan dengan proses yang diorientasikan pada ukuran kinerja tim proyek, seperti ukuran-ukuran sesuai jadwal, anggaran, tujuan proyek, dan pemeliharaan hubungan kerja di dalam tim dan organisasi induk. 2. Persepsi mutu, meliputi persepsi tim proyek terhadap nilai dan kegunaan proyek yang dihasilkan. 3. Kepuasan klien yang berasal dari pengukuran kinerja eksternal proyek dan tim proyek dan kepuasan klien ini tergambar dari rendahnya tingkat keluhan. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah : 1. Critical Success Faktors (CSFs) proyek yang mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang. 2. Faktor penentu keberhasilan proyek yang paling signifikan pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang.

1.3 Batasan Masalah 1. Sasaran dari penelitian ini mengambil responden dari kontraktor konstruksi gedung di Kota Padang dengan kualifikasi menengah grade 5 (M1/M2). 2. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner yang disebar ke responden, sehingga data yang diperoleh merupakan hasil persepsi dari responden. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi Critical Success Factors proyek konstruksi di Kota Padang. 2. Menganalisis faktor kritis kesuksesan proyek yang paling signifikan pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Dapat mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya permasalahan yang menghambat pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi. 2. Penelitian ini dapat memberi masukan kepada Kontraktor, karena dari hasil penelitian ini dapat diketahui faktor penentu keberhasilan proyek yang paling signifikan pengeruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga Kontraktor dapat melaksanakan proyek konstruksi dengan lebih efektif dan efisien. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca bahwa faktor penentu keberhasilan pelaksanaan proyek sangat perlu diperhatikan serta dapat menjadi referensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek merupakan serangkaian aktivitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik sehingga proyek memerlukan sumber daya yang bersifat ad-hoc dan lintas disiplin ilmu. Proyek membutuhkan sumber daya dari berbagai area atau bidang, yang meliputi manusia, hardware, software, dan aset lainnya yang bersifat sementara. Proyek memiliki sponsor utama. Dalam proyek terdapat pihakpihak yang berkepentingan (stakeholder), salah satunya ada yang sebagai sponsorship yang menyediakan arahan dan mendanai proyek. Proyek adalah bagian dari program secara keseluruhan dan dapat diuraikan menjadi tugas, sub tugas, dan lebih lanjut sesuai yang diinginkan (Mantel et al, 2001). Menurut Schwalbe (2006), proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efesien dan tepat waktu. Menurut Larson (2000), proyek adalah kegiatan yang kompleks, tidak rutin, dan usaha satu waktu yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan (Ervianto, 2005). Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan. Pertama, adalah bangunan gedung seperti rumah, kantor, dan pabrik. Kedua, adalah bangunan sipil, contohnya adalah jalan, jembatan, bendungan, dan infrastruktur. Rangkaian kegiatan proyek hanya terjadi satu kali sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik. Jadi, tidak ada dua atau lebih proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis (Ervianto, 2005).

Sebuah proyek konstruksi diselesaikan melalui kombinasi dari berbagai peristiwa dan interaksi, direncanakan atau tidak direncanakan, selama hidup fasilitas, dengan perubahan peserta dan dalam lingkungan yang terus berubah. Beberapa faktor dianggap lebih penting bagi kesuksesan proyek dibanding yang lain. Faktor-faktor ini disebut faktor kritis kritis kesuksesan proyek (Salleh, 2009). 2.2 Critical Success Factors (CSFs) Critical Success Factors (CSFs) adalah faktor atau variabel yang kritis bagi keberhasilan pelaksanaan proyek yang harus dikerjakan dimana tanpa adanya faktor tesebut maka proyek tidak akan sukses atau berhasil dalam mencapai target atau goal tertentu pada suatu proyek atau pekerjaan. CSFs ini penting sekali untuk diidentifikasi sebelum proyek dimulai. Konsep faktor sukses (success factors) dibangun oleh D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company pada tahun 1961. Lalu dipertajam menjadi critical success factors oleh John F. Rockart antara tahun 1979-1981. Setelah itu konsep ini banyak digunakan pada berbagai bidang industri termasuk proyek. Menurut Ashley et al. (1987) sukses didefinisikan sebagai hasil yang lebih baik dari yang diharapkan atau biasanya dilihat dalam hal biaya, jadwal, kualitas, keamanan dan kepuasan peserta (outcome). Penelitian Ashley et al. (1987) menghasilkan tujuh faktor yang dianggap paling mempengaruhi keberhasilan proyek konstruksi yaitu ; konstruksi dan upaya perencanaan, lingkup dan definisi pekerjaan, komitmen tujuan manajer proyek, motivasi tim proyek dan orientasi tujuan, kemampuan dan pengalaman manajer proyek, keamanan, sistem kontrol. Belassi dan Tukel (1996) mengatakan khusus pada proyek, setidaknya terdapat lima elemen yang menjadi perhatian dalam menentukan Critical Success Factors (CSFs), yaitu : 1) Project Manager. Dalam hal ini adalah syarat kompetensi khusus yang harus dimiliki oleh seorang project manager terkait karakteristik proyek yang dipimpinnya selain syarat kompetensi standar yang harus dimiliki dalam memimpin proyek.

2) Team Proyek. Hampir serupa dengan project manager bahwa kompetensi inti atas tim proyek terkait dengan karakteristik proyek menjadi faktor kritis keberhasilan proyek. Namun tidak hanya kompetensi ini, tapi juga komunikasi dan kerjasama yang baik dalam tim proyek menjadi penting untuk diperhatikan. 3) Proyek itu sendiri. Dalam hal ini adalah faktor-faktor yang menjadi sangat penting terkait dengan kondisi dan karakteristik atau jenis proyek yang akan dikerjakan. Tiap jenis proyek memiliki faktor kritis tertentu. Dimana tidak selalu sama tapi cenderung memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda berdasarkan jenis proyeknya. 4) Organisasi. Bentuk dukungan top manajemen adalah faktor kritis berdasarkan banyak hasil riset. Proyek hanya akan berhasil apabila project manajer dapat menjamin dukungan nyata senior manajer atau atasannya. 5) Lingkungan Eksternal. Wujud lingkungan eksternal adalah situasi politik, ekonomi, sosial-budaya, dan teknologi (PEST) dalam konteks proyek. Kondisi lain adalah faktor cuaca, dukungan pemerintah, kecelakaan kerja, klien diluar organisasi, kompetitor, dan beberapa yang lain mungkin juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan sesuai kondisi proyek. 2.3 Keberhasilan Proyek Keberhasilan proyek konstruksi adalah sasaran utama yang ingin dicapai dengan hasil akhir yang diharapkan selama proses pelaksanaan proyek yang pada dasarnya terdiri dari tiga sasaran yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas. Menurut Soeharto (1995) tujuan utama proyek adalah tercapainya target waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak (on schedule) atau dengan kata lain proyek tidak terlambat sehingga proyek dapat digunakan pada waktu yang telah ditetapkan dalam rencana. Tercapainya target biaya yang diinginkan oleh pemilik proyek. Target biaya proyek dari segi kontraktor berarti menjamin tercapainya keuntungan yang diprediksikan pada saat tender, bagi perencana adalah design fee, sedangkan bagi pemilik hal ini menjamin kelangsungan jalannya proyek dengan adanya pengeluaran yang sudah dianggarkan dalam anggaran pemilik proyek.

Menurut Wikantari (2003) memenuhi standar kualitas minimum yang disyaratkan adalah salah satu syarat dari sukses proyek konstruksi. Kualitas dalam proyek konstruksi pada prinsipnya adalah sebuah produk jasa yang dapat memberi kepuasan terhadap pemilik proyek dan hasil kerja sesuai dengan persyaratan spesifikasi sebagaimana dalam dokumen kontrak. Menurut Ward et al. (1991) dan Kagioglouet al. (2001) pendekatan tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari tiga indikator, yaitu biaya, waktu dan kualitas. Toor dan Ogunlana (2010) berpendapat ketiga indikator tersebut yang merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan segitiga besi. Kumaraswamy dan Thorpe (1996) menambahkan indikator keberhasilan sebuah proyek adalah kepuasan konsumen, kepuasan tim proyek, alih teknologi, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Shenhar et al. (1997) menentukan empat dimensi pengukuran keberhasilan proyek, yaitu : 1) Efisiensi proyek yang terdiri dari mengukur kinerja jangka pendek, menyelesaikan proyek tepat waktu dan berada dalam anggaran yang spesifik. 2) Dampak pada konsumen yang terdiri dari hasil yang berkaitan dengan konsumen atau pengguna akhir, kinerja pertemuan yang dilaksanakan, persyaratan fungsional, dan spesifikasi teknik. 3) Keberhasilan bisnis yang mengukur kinerja waktu, siklus waktu, hasil dan kualitas perbaikan total dari kinerja organisasi. 4) Persiapan kedepan yang terdiri dari dimensi jangka panjang, persiapan organisasi dan peruntukan teknologi infrastruktur. Di sisi lain menurut Ling et al. (2009) keberhasilan proyek diukur berdasarkan kinerja waktu, kinerja biaya, kualitas, laba, kepuasan konsumen, dan kepuasan publik dan tanggap terhadap perubahan. Atkinson (1999) memberikan model pengukuran keberhasilan proyek yang terdiri dari tahapan penyerahan proyek dan tahapan pasca penyerahan proyek. Tahapan penyerahan proyek terdiri dari proses mengerjakan dengan benar yang diukur dengan biaya, waktu, kualitas dan efisiensi.

Menurut Chan (2002), keberhasilan suatu proyek bergantung pada kinerja tim proyek. Kinerja tim proyek bergantung pada keahlian tim proyek, klien, pimpinan tim desain, dan pimpinan tim konstruksi. Nurick et al. (1999) juga menyebutkan bahwa tim sangat penting terutama dalam sebuah proyek yang diorientasikan pada lingkungan kerjanya dimana terdiri dari kegiatan antar multidisiplin yang sangat komplek dan membutuhkan beberapa spesialis juga pendukung dari beberapa kelompok. Menurut Syah (2004) mengukur keberhasilan proyek ditinjau dari aspek sebagai berikut: 1) Segi Biaya a. Sesuai dengan dokumen kontrak dan kesepakatan. b. Pemilik proyek setuju dan melaksanakan pembayaran pekerjaan sampai selesai. c. Tidak terjadi progress billing tidak terbayar. d. Memperoleh manfaat positif termasuk keuntungan bagi perusahaan. 2) Segi Mutu a. Sesuai dengan dokumen kontrak spesifikasi teknis dan kesepakatan. b. Pemilik proyek setuju dan menerima proyek dengan tanpa komentar atau syarat tertentu. c. Tidak ada penalti, atau complain atas mutu hasil kerja proyek. d. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilaksanakan dengan baik, e. Semua pihak terkait pelaksanaan merasa puas. f. Memperoleh certificate of completion. 3) Segi Waktu a. Proyek diselesaikan tepat waktu, atau sesuai dengan jadwal kerja dokumen kontrak. b. Pemilik proyek setuju dan menerima selesainya sebagian atau keseluruhan pekerjaan yang bersangkutan. c. Tidak ada complain mengenai progress pelaksanaan terkait penyelesaian pekerjaan.

Porter (1994) menyebutkan keberhasilan proyek merupakan salah satu faktor penting yang menunjang pemasaran karena kepuasan pelanggan atas hasil kerja dari kontraktor yang bermutu dan tepat waktu akan mengangkat citra perusahaan dimata para pemilik proyek dan menjadi rekomendasi untuk memilih pelaksana proyek. Keberhasilan proyek dapat berupa: 1) Kemampuan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan. 2) Kemampuan untuk menyelesaikan proyek dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima pemilik proyek. 3) Kemampuan dalam menyelesaikan proyek dengan kualitas dan keselamatan kerja (safety) yang baik. 4) Kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada semua pihak (stakeholder) selama masa pelaksanaan proyek yaitu : pemilik proyek (pengguna jasa), konsultan, sub-kontraktor, supplier, dan masyarakat. 5) Kemampuan memberikan pelayanan yang baik setelah proyek diserahkan kepada pemilik ( after sales service ). 6) Memiliki produk unggul (spesialis dibidang gedung, spesialis pelabuhan, dsb) merupakan faktor yang menentukan dalam menetapkan strategi bersaing perusahaan. Songer dan Molenaar (1997), menjabarkan kriteria sukses dari suatu proyek beserta definisinya seperti tercantum dalam tabel 2.1 Tabel 2.1 Kriteria Sukses dan Definisinya Kriteria Sukses Definisi Sesuai Budget Proyek disesuaikan pada atau didalam biaya yang dikontrakan Sesuai Jadwal Proyek diselesaikan pada atau sebelum jadwal yang dikontrakan Sesuai Spesifikasi Proyek yang diselesaikan sesuai atau melebihi semua spesifikasi teknis yang disediakan owner Sesuai dengan keinginan Proyek yang diselesaikan sesuai atau melebihi user tujuan fungsional yang diinginkan oleh user

Tingkat kemampuan staf Proyek yang diselesaikan sesuai atau melebih Pekerja yang berkualitas Standar tingkat kemampuan pekerja yang dapat tinggi diterima pada semua area Meminimalisasi Proses konstruksi terjadi perselisihan dengan staf ketidakpuasan konstruksi manajemen proyek owner Sumber: Songer dan Molenaar, 1997 Dapat disimpulkan dari uraian mengenai keberhasilan proyek diatas bahwa pendekatan tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari tiga indikator, yaitu biaya, waktu dan mutu. Ketiga indikator tersebut yang merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek. Keberhasilan suatu proyek bergantung pada kinerja tim proyek. Kinerja tim proyek bergantung pada keahlian tim proyek, klien, pimpinan tim desain, dan pimpinan tim konstruksi. 2.4 Statistical Product and Service Solution (SPSS) Pada dasar nya komputer berfungsi mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pengguna komputer. Data yang diolah dimasukkan sebagai input, kemudian dengan proses pengolahan data oleh komputer dihasilkan output berupa informasi untuk kegunaan lebih lanjut. Berikut dapat dilihat pada gambar 2.1. gambaran tentang cara kerja komputer dengan program SPSS dalam mengolah data. INPUT DATA Dengan Data Editor Keterangan : Gambar 2.1. Diagram Prosedur SPSS 1) Data dimasukan melalui data editor yang otomatis muncul di laya SPSS pada saat SPSS dibuka. PROSES DATA Dengan Data Editor 2) Data yang telah diinput kemudian diproses melalui data editor. OUTPUT DATA Dengan Output Navigator 1. Pivot Table Editor 2. Text Output Editor 3. Chart Editor

3) Hasil pengolahan data muncul di layar window yang lain dari SPSS, yaitu output navigator. Lalu tampilannya dapat berupa: a. Tulisan Pengerjaan (perubahan bentuk huruf, penambahan, pengurangan dan lainnya) yang berhubungan dengan output berupa teks dapat dilakukan melalui menu text output editor. b. Tabel Semua pekerjaan yang berhubungan dengan tabel dapat dilakukan melalui menu pivot table editor. c. Grafik Output yang berbentuk grafik (chart) dapat dilakukan melalui menu chart editor. 2.4.1 Pengujian Validitas Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrument digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Adapun Sebuah kuisioner bisa dikatakan valid jika kuisioner tersebut benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Pengukuran validitas ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara total jawaban responden terhadap setiap pertanyaan. Pengolahan data dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 24 Tinggi rendahnya validitas suatu angket dihitung dengan teknik korelasi, dengan rumus: N XY ( X)( Y) rxy = {N X 2 ( X)²} {N Y 2 ( Y)² Dimana : r xy N x = Angka Indeks Korelasi Product Moment = Jumlah sampel = Jumlah nilai data x

y xy = Jumlah nilai data y = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y Kriteria pengujian validitas ini adalah apabila nilai r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Untuk mendapatkan nilai r tabel harus menggunakan rumus degree of freedom (df), istilah degree of freedom diartikan sebagai jumlah total pengamatan dalam sampel (N) dikurangi banyaknya kendali (linear) bebas atau pembatasan (restriksi) yang diletakkan atas pengamatan tadi. Dengan kata lain, angka derajat kebebasan atau degree of freedom adalah banyaknya pengamatan bebas dari total pengamatan N. Sehingga rumus umum untuk menentukan derajat kebebasan (df) adalah total pengamatan (N) dikurangi banyaknya parameter yang ditaksir (k). (Gujarati, 1978). Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa rumus derajat kebebasan akan berbeda untuk kasus satu dengan yang lainnya, tergantung dari banyaknya parameter yang ditaksir. Contoh, jika hendak meneliti dua variabel maka derajat kebebasannya adalah df = N 2. Hal lain yang perlu dipahami dalam kajian tentang derajat kebebasan adalah berkaitan dengan penelitian sampel. Ide dasarnya adalah tiap kali mengestimasi parameter maka kita akan kehilangan 1 derajat kebebasan. Oleh karena itu, derajat kebebasan akan selalu N k sebagaimana yang dikemukakan oleh Gujarati (1978). Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan layak untuk pengujian selanjutnya atau tidak. 2.4.2 Pengujian Reliabilitas Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran (Sukmadinata, 2009). Kuisoner dikatakan reliable jika dapat memberikan hasil relative sama (ajeg) pada saat dilakukan pengukuran kembali pada objek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Uji reliabitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha sebagai berikut: k r11 = [ (k 1) ] [1 σb2 σt 2 ] Dimana : r 11 K = Reabilitas yang dicari = Banyaknya butir pertanyaan σb 2 = Jumlah varian butir σt 2 = Varian total Apabila koefisien Cronbach s Alpha (r11) 0.7 maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliable (Johnson & Christensen, 2012). 2.4.3 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah analisis data dengan menggunakan statistikstatistik univariate seperti rata-rata, median, modus, standar deviasi, varians, dll. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk mengetahui gambaran penyebaran data sampel atau populasi. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005). Analisis deskriptif bertujuan mengolah data menjadi lebih mudah dipahami dan dikelompokkan sesuai kategori atau klarifikasi yang diinginkan sehingga penyampaiaan informasi data menjadi lebih ringkas (Radian, 2013).

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif yang dimaksudkan adalah metode analisis yang digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan standard deviation dari masing-masing variabel. Dari nilai ratarata nantinya, maka akan diperoleh faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan proyek. Pada suatu distribusi frekuensi, hubungan antara rata-rata hitung (mean), median, dan modus adalah sebagai berikut: 1. Jika rata-rata median dan modus memiliki nilai yang sama, maka nilai ratarata, median dan modus akan terletak pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi. Kurva distribusi frekuensi tersebut akan terbentuk simetris. Gambar 2.2. Kurva Distribusi Frekuensi Simetris Sumber: Sudjana (1991) 2. Jika rata-rata lebih besar dari median, dan median lebih besar dari modus, maka pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kanan, sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kiri. Kurva distribusi frekuensi yang terbentuk adalah menceng kanan atau kemencengan positif.

Gambar 2.3. Kurva Distribusi Frekuensi Positif Sumber: Sudjana (1991) 3. Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri, sedangkan median terletak di tengahnya dan modus di sebelah kanan. Kurva distribusi frekuensi yang terbentuk adalah menceng kiri atau kemencengan negatif. Gambar 2.4. Kurva Distribusi Frekuensi Negatif Sumber: Sudjana (1991)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang rasional. Metode penelitian digunakan sebagai dasar atas langkah-langkah berurutan yang didasarkan pada tujuan penelitian dan menjadi suatu perangkat yang digunakan untuk menarik kesimpulan, sehingga dapat diperoleh penyelesaian yang diharapkan untuk mencapai keberhasilan penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey yaitu penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data menurut Singaribun, 1995 (dalam Pinori, 2015). Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu : 1. Sistematis Apabila penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efesien. 2. Berencana Apabila penelitian dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. 3. Mengikuti konsep ilmiah Apabila mulai dari awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

Tahapan penelitian secara skematis dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini: Mulai Studi Pendahuluan dan Literatur Tinjauan Pustaka Penyebaran Kuesioner Input Data Rekapitulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Valid dan Reliabel TIDAK YA Analisis Deskriptif Pembahasan Selesai Gambar 3.1. Diagram Tahapan Penelitian

Berikut penjelasan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini: 1. Studi pendahuluan dan literatur Berisikan tentang Latar belakang, perumusan masalah, dan batasan masalah: a. Memilih masalah yang diteliti. b. Merumuskan, membatasi masalah, menentukan tujuan dan manfaat, kemudian melakukan studi pendahuluan. 2. Tinjauan pustaka a. Menyajikan kajian pustaka/referensi untuk mendukung teori utama. b. Menguji sebuah teori yang telah mapan. 3. Penyebaran Kuisioner 4. Menginput data hasil dari penyebaran kuisioner serta melakukan rekapitulasi data. 5. Melakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 24 terhadap data yang sudah didapatkan. Jika data yang diuji sudah valid dan reliabel maka dilanjutkan ke tahap pengolahan data berikutnya, jika data tidak valid dan reliable maka dilakukan penyebaran kuisioner kembali. 6. Analisis data deskriptif dengan menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 24, yaitu: a. Pengujian Validitas b. Pengujian Reliabilitas c. Statistik Deskriptif 7. Pembahasan Melakukan analisis untuk mengelompokan critical success factors proyek konstruksi di Kota Padang dan menganalisis faktor penentu keberhasilan proyek yang paling signifikan pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi. 8. Kesimpulan

3.2. Populasi dan Sampel Serta Jumlah Sampel 3.2.1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (1998) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research, Jilid I (1981) menyatakan bahwa populasi adalah sejumlah produk atau individu yang mempunyai sifat sama. 3.2.2. Sampel Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research, Jilid I (1981:77) menyatakan sampel adalah bagian individu yang diselidiki, sedamgkan menurut Suharsimi Arikunto dalam ikunya yang berjudul Presedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (1981) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang representatif yang menjadi subyek penelitian yang sesungguhnya. 3.2.3. Jumlah Sampel Menurut Sri Rahayu dalam bukunya yang berjudul Materi Metodologi Penelitian (2005) menyatakan sebagai pedoman umum dalam pengambilan sampel yang representative adalah jika populasi dibawah 100 dipergunakan sampel sebesar 50% dan jika di atas 100 maka diambil sebesar 15-20% sampel atau jumlah sampel yang dianjurkan dalam pengertian SPSS adalah 50 sampai 100 baris (antara 50 sampai 100 sampel). Selanjutnya jika variabel yang dipergunakan dalam penelitian itu banyak maka ukuran sampelnya minimal 10 kali atau lebih dari jumlah faktor atau variabel yang digunakan dalam penelitian. 3.3. Data Primer Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban kuesioner responden dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti yang diisi oleh responden yang merupakan staf kontraktor proyek konstruksi di Kota Padang.

3.4. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini berupa buku, jurnal berdasarkan penelitian sebelumnya dan pengalaman selama praktek kerja lapangan di konsultan manajemen konstruksi. 3.5. Profil Responden, Profil Proyek dan Persepsi Responden Untuk memudahkan penelitian, data penelitian yang diperoleh dari kuisioner dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : Profil responden, profil proyek dan persepsi responden. a. Profil responden. 1. Profil responden dipisahkan sesuai dengan jabatan responden. 2. Pengalaman responden dikelompokkan menjadi dua yaitu : pengalaman 1 s.d 5 tahun dan lebih besar 5 tahun 3. Pendidikan terakhir responden dikelompokkan menjadi lima yaitu : sederajat SMA, Diploma, S1, S2, dan S3. b. Profil proyek 1. Nilai proyek dikelompokkan manjadi empat yaitu : 0-50 juta, 51-100 juta, 101 juta - 1 milyar dan di atas 1 milyar. 2. Jenis proyek yang diteliti adalah konstruksi gedung. c. Persepsi responden 1. Jawaban responden terhadap pertanyaan di dalam kuesioner. 2. Persepsi responden terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang.

3.6. Perancangan Kuesioner 1. Data Responden Pada bagian ini berisikan data mengenai proyek, proyek jenis bangunan yang dikerjakan dan lengkap dengan data responden. 2. Data persepsi responden terhadap critical success factors proyek Pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana faktor penentu keberhasilan proyek tersebut berpengaruh pada pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang. Dalam penelitian ini peniliti menyusun kuesioner berdasarkan data sekunder yaitu referensi dari beberapa hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan data sekunder yang penulis amati, maka diperoleh beberapa faktor penentu keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi yang nantinya akan digunakan dalam penyusunan kuesioner. Faktor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1. Faktor Penentu Keberhasilan Proyek Konstruksi No Variabel Indikator 1 Manajemen Proyek 1. Sistem komunikasi pihak yang terlibat 2. Rencana dan jadwal yang digunakan 3. Efektifitas membuat keputusan 4. Mengimplementasikan program keselamatan yang efektif 5. Mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat 6. Monitoring proyek 7. Mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif 8. Kemampuan menyelesaikan masalah 9. Mengendalikan kerja subkontraktor 10. Pengalaman manajemen proyek sebelumnya 11. Identifikasi resiko 12. Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek 13. Turn-Over (Keluar Masuk) karyawan

2 Pengelolaan Proyek 1. Asuransi tenaga kerja 2. Jadwal pengadaan material 3. Jadwal pelaksanaan tidak sesuai schedule 4. Manajemen K3 5. Penerapan dan pengendalian K3 6. Schedule rencana yang digunakan 3 Pengadaan 1. Sistem penyelengaraan proyek 2. Metode penawaran proyek 3. Mekanisme/sistem kontrak proyek 4 Rencana Tenaga Kerja 1. Jumlah tenaga kerja yang direncanakan 2. Keahlian tenaga kerja berdasarkan pengalaman 3. Identitas tenaga kerja yang lebih rinci 4. Keahlian tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan 5. Kesehatan tenaga kerja 6. Pengaruh kerja lembur terhadap kapasitas tenaga kerja 7. Pengaruh pembayaran terhadap kinerja tenaga kerja 8. Produktifitas tenaga kerja 5 Bahan / Material 1. Pengontrolan mutu bahan/material dilapangan dan dilabor 2. Persetujuan bahan/material yang digunakan 3. Spesifikasi teknis bahan/material yang digunakan 4. Penerimaan dan penempatan bahan/material dilokasi proyek 5. Izin pengeluaran bahan/material dari gudang 6. Jadwal penggunaan bahan/material 7. Harga bahan/material yang dapat berubah 8. Proses pengiriman bahan/material dari supplier

6 Peralatan 1. Kapasitas peralatan yang digunakan 2. Maintenance peralatan dan ketersediaan bahan bakar 3. Jumlah peralatan yang digunakan 4. Kondisi peralatan saat pelaksanaan pekerjaan 5. Kerusakan peralatan pada saat pelaksanan pekerjaan 6. Spesifikasi teknis peralatan 7. Penempatan peralatan dilokasi proyek 8. Keahlian operator masing-masing peralatan 7 Faktor Eksternal 1. Lingkungan ekonomi 2. Lingkungan sosial 3. Lingkungan fisik 4. Lingkungan hubungan dengan industri 5. Komitmen semua pihak terhadap proyek 6. Ketersedian teknologi 7. Lingkungan persetujuan 8 Faktor Cuaca 1. Intensitas curah hujan 2. Cuaca yang tidak menentu 3. Cuaca panas yang berlebihan 4. Antisipasi terhadap hujan 5. Laporan perkiraan cuaca 6. Laporan cuaca per bulan 3.7. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data. Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan kuisioner tertulis angket, yaitu kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seorang responden, dan cara menjawabnya juga dilakukan dengan tertulis.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (1998), kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuisioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Dipandang dari cara menjawab 1. Kuisioner terbuka, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang memberikan kesempatan pada responden untuk menjawab dalam kalimatnya sendiri. 2. Kuisioner tertutup, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. b. Dipandang dari jawaban yang diberikan 1. Kuisioner langsung, yaitu jika daftar pertanyaannya diserahkan pada responden agar menjawab tentang dirinya. 2. Kuisioner tak langsung, yaitu jika daftar pertanyaan diserahkan kepada responden agar menjawab tentang orang lain. c. Dipandang dari bentuknya 1. Kuisioner pilihan ganda yaitu sama dengan kuisioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. 2. Kuisioner isian yaitu sama dengan kuisioner terbuka, responden diberi kesempatan untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. 3. Chek list yaitu sebuah daftar pertanyaan dimana responden tinggal menghubungkan tanda chek (v) pada kolom yang sesuai. 4. Rating scale yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom- kolom yang menunjukkan tingkatan, misalnya mulai sangat baik sampai sangat kurang baik..

3.8. Metode Analisis Data Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik karena memang salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data. Pengukuran kuesioner dilakukan dengan skala Likert dimana responden diberi beberapa pilihan (options) yang kemudian tinggal memilih derajat kesetujuan/ketidaksetujuannya atas pertanyaan yang diajukan. Nilai dari skala Linkert tersebut adalah : a. Jawaban sangat berpengaruh diberi nilai 5 b. Jawaban berpengaruh diberi nilai 4 c. Jawaban cukup berpengaruh diberi nilai 3 d. Jawaban kurang berpengaruh diberi nilai 2 e. Jawaban tidak berpengaruh diberi nilai 1 3.8.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengujian validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat merupakan alat yang tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur, dalam hal ini apakah kuesioner sudah cukup dipahami oleh semua responden yang diindikasikan oleh kecilnya jawaban yang tidak terlalu menyimpang dengan rata-rata jawaban responden lain. Reliabilitas pada dasarnya mengandung pengertian sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika hasil pengukuran tersebut dilakukan kembali akan memberikan suatu hasil yang relatif sama (Koriawan, 2011).

3.8.2 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan mengolah data menjadi lebih mudah dipahami dan dikelompokkan sesuai kategori atau klarifikasi yang diinginkan sehingga penyampaiaan informasi data menjadi lebih ringkas (Radian, 2013). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif yang dimaksudkan adalah metode analisis yang digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan standard deviation dari masing-masing variabel. Dari nilai ratarata nantinya, maka akan diperoleh faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan proyek.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini merupakan semua posisi pada perusahaan kontraktor dengan kualifikasi menengah di Kota Padang yang pernah melaksanakan proyek pembangunan gedung dengan pengalaman 5 10 tahun. Adapun karakteristik responden yang penulis tinjau dalam penelitian yaitu berdasarkan jabatan pada perusahaan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan jenis kelamin. 4.1.1 Jabatan Responden Dalam Perusahaan Jabatan Responden 3% 3% 13% 13% 37% 14% 17% Direktur Utama Project Manager Site Manager Pelaksana Staf Teknik Quantity Quality Control Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah Agustus 2017 Dari Gambar 4.1 dapat dilihat jabatan dari masing-masing responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner peneliti. Berdasarkan dari jabatan tersebut diketahui bahwa responden dengan jabatan Site Manager merupakan responden dengan jumlah terbanyak yaitu 37%. Sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan jabatan Quantity dan Quality Control sebanyak 3%. Dengan hasil persentase diatas dapat dikatakan bahwa responden dengan jabatan site manager akan lebih kompeten dalam menjawab pertanyaan kuesioner yang diajukan karena site manager memiliki pengalaman dilapangan yang lebih banyak dibandingkan dengan jabatan lainnya.

4.1.2 Tingkat Pendidikan Pendidikan Terakhir Responden 10% 23% SMA Sederajat Diploma 3 (D3) Strata 1 (S1) 67% Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah Agustus 2017 Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui bahwa sebagian besar pendidikan responden adalah S1 yaitu sebanyak 67%, kemudian D3 sebanyak 23%, dan SMA sederajat sebanyak 10%. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa responden dengan pendidikan Strata 1 (S1) akan lebih baik dalam menjawab pertanyaan kuesioner yang diajukan karena memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan responden dengan pendidikan Diploma 3 (D3) dan SMA sederajat 4.1.3 Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja Responden 13% 17% 13% 23% 34% < 5 Tahun 5-10 Tahun 10-15 Tahun 15-20 Tahun > 20 Tahun Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah Agustus 2017

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja yang dimiliki oleh responden paling banyak adalah pada rentang 5-10 tahun yaitu sebanyak 34%. Sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan pengalaman kerja pada rentang 10-15 tahun dan 15-20 tahun yaitu sebanyak 13%. Dengan hasil persentase tersebut dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja responden akan sangat berpengaruh dalam menjawab pertanyaan kuesioner penelitian karena responden dengan pengalaman kerja yang lama akan memiliki pengetahuan yang lebih dalam menentukan faktor keberhasilan suatu proyek. 4.1.4 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden 27% 73% Laki - Laki (L) Perempuan (P) Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah Agustus 2017 Berdasarkan Gambar 4.4 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diatas dapat disimpulkan jenis kelamin responden didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 73% dan perempuan sebanyak 27%. Dari hasil persentase diatas dapat dikatakan bahwa didunia konstruksi pada umumnya laki-laki lebih banyak bekerja dilapangan dan memiliki pengalaman lebih banyak yang bisa digunakan dalam menjawab pertanyaan kuesioner penelitian yang diajukan peneliti sehingga tujuan penelitian dapat terpenuhi.

4.2 Penentuan Skala Likert dan Range Skala likert adalah suatu skala psikomentrik yang digunakan dalam perancangan kuesioner, dan merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu program atau kebijakan perencanaan. Skala likert juga dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu gejala atau fenomena. Dalam skala likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif dan negatif suatu objek. Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk tidak berpengaruh, 2 untuk kurang berpengaruh, 3 untuk cukup berpengaruh, 4 untuk berpengaruh, dan 5 untuk sangat berpengaruh. Skor pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk sangat berpengaruh, 2 untuk berpengaruh, 3 untuk cukup berpangaruh, 4 untuk kurang berpengaruh, dan 5 untuk tidak berpengaruh. Pada penelitian ini skala likert yang digunakan yaitu: 1. Sangat berpengaruh = 5 2. Berpengaruh = 4 3. Cukup berpengaruh = 3 4. Kurang berpengaruh = 2 5. Tidak berpengaruh = 1 Penelitian ini menggunakan skala likert dengat bobot skor tertinggi pada setiap pernyataan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1 dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Dalam sekelompok data kualitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar dan nilai terendah. Rentang (range) adalah selisih antara data dengan nilai tertinggi dengan nilai terendah. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Range = Skor tertinggi Skor terendah Range skor

Keterangan: Range = Selisih skor tertinggi dengan skor terendah dibagi range skor Skor tertinggi = 30 x 5 = 150 Skor terendah = 30 x 1 = 30 Range skor Range hasil survey: = Jarak antara skor tertinggi dengan skor terendah = 150 30 5 1. 30 53 = Sangat rendah 2. 54 77 = Rendah 3. 78 101 = Cukup 4. 102 125 = Tinggi 5. 126 150 = Sangat tinggi = 24 4.3 Pengujian Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur (Duwi, 2011). Setelah data kuesioner diolah dengan menggunakan skala Likert, maka akan didapatkan skor tiap item pernyataan. Validitas item ditunjukan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Pengujian validitas ini dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 24. Untuk uji validitas, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 yang nilainya dapat dilihat pada r tabel (terlampir). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a) Jika r hitung r tabel, maka instrumen pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)

b) Jika r hitung < r tabel, maka istrumen pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyakan tidak valid). Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas data kuesioner dengan menggunakan program SPSS versi 24. 1. Faktor Manajemen Proyek (X1) Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Faktor Manajemen Proyek No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X11 Sistem komunikasi pihak yang terlibat 0,361 0,585 Valid X12 Mengendalikan kerja subkontraktor 0,361 0,698 Valid X13 Efektifitas membuat keputusan 0,361 0,584 Valid X14 X15 Mengimplementasikan program keselamatan yang efektif Mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat 0,361 0,806 Valid 0,361 0,667 Valid X16 Monitoring proyek 0,361 0,806 Valid X17 Mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif 0,361 0,704 Valid X18 Kemampuan menyelesaikan masalah 0,361 0,210 Tidak Valid X19 Rencana dan jadwal yang digunakan 0,361 0,390 Valid X110 Pengalaman manajemen proyek sebelumnya 0,361 0,470 Valid X111 Identifikasi resiko 0,361 0,618 Valid X112 Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek 0,361 0,657 Valid X113 Turn-Over (Keluar-Masuk) karyawan 0,361 0,330 Tidak Valid Sumber: Ouput SPSS 24, 2017 Hasil pengujian validitas faktor manajemen proyek pada tabel 4.1 menunjukan pernyataan X18 dan X113 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r hitung < 0,361, maka pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dan harus di eliminasi. Sedangkan pernyataan yang lain dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Faktor Manajemen Proyek Setelah Eliminasi No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X11 Sistem komunikasi pihak yang terlibat 0,361 0,585 Valid X12 Mengendalikan kerja subkontraktor 0,361 0,698 Valid X13 Efektifitas membuat keputusan 0,361 0,584 Valid X14 X15 Mengimplementasikan program keselamatan yang efektif Mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat 0,361 0,806 Valid 0,361 0,667 Valid X16 Monitoring proyek 0,361 0,806 Valid X17 Mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif 0,361 0,704 Valid X19 Rencana dan jadwal yang digunakan 0,361 0,390 Valid X110 Pengalaman manajemen proyek sebelumnya 0,361 0,470 Valid X111 Identifikasi resiko 0,361 0,618 Valid Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill X112 proyek 0,361 0,657 Valid 2. Faktor Pengelolaan Proyek (X2) Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Faktor Pengelolaan Proyek No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X21 Asuransi tenaga kerja 0,361 0,280 Tidak Valid X22 Jadwal pengadaan material 0,361 0,513 Valid X23 Jadwal pelaksanaan tidak sesuai schedule 0,361 0,575 Valid X24 Manajemen K3 0,361 0,692 Valid X25 Penerapan dan pengendalian K3 0,361 0,777 Valid X26 Schedule rencana 0,361 0,601 Valid

Hasil pengujian validitas faktor pengelolaan proyek pada tabel 4.3 menunjukan pernyataan X21 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r hitung < 0,361, maka pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dan harus di eliminasi. Sedangkan pernyataan yang lain dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Faktor Pengelolaan Proyek Setelah Eliminasi No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X22 Jadwal pengadaan material 0,361 0,513 Valid X23 Jadwal pelaksanaan tidak sesuai schedule 0,361 0,575 Valid X24 Manajemen K3 0,361 0,692 Valid X25 Penerapan dan pengendalian K3 0,361 0,777 Valid X26 Schedule rencana 0,361 0,601 Valid 3. Faktor Pengadaan Proyek (X3) Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Faktor Pengadaan Proyek No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X31 Sistem penyelenggaraan proyek 0,361 0,871 Valid X32 Metode penawaran proyek 0,361 0,833 Valid X33 Mekanisme/sistem kontrak proyek 0,361 0,820 Valid Hasil pengujian validitas faktor pengadaan proyek pada tabel 4.5 menunjukan semua pernyataan yang ada dalam faktor pengeloaan proyek dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361.

4. Faktor Rencana Tenaga Kerja (X4) Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Faktor Rencana Tenaga Kerja No Item X41 X42 Pernyataan Keahlian tenaga kerja berdasarkan pengalaman Jumlah tenaga kerja yang direncanakan r Tabel r Hitung Keterangan 0,361 0,618 Valid 0,361 0,568 Valid X43 Identitas tenaga kerja yang lebih rinci 0,361 0,243 Tidak Valid X44 Keahlian tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan 0,361 0,747 Valid X45 Kesehatan tenaga kerja 0,361 0,696 Valid X46 X47 Pengaruh kerja lembur terhadap kapasitas tenaga kerja Pengaruh pembayaran terhadap kinerja tenaga kerja 0,361 0,765 Valid 0,361 0,282 Tidak Valid X48 Produktifitas tenaga kerja 0,361 0,769 Valid Hasil pengujian validitas faktor rencana tenaga kerja pada tabel 4.6 menunjukan pernyataan X43 dan X47 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r hitung < 0,361, maka pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dan harus di eliminasi. Sedangkan pernyataan yang lain dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Faktor Rencana Tenaga Kerja Setelah Eliminasi No Item X41 X42 X44 Pernyataan Keahlian tenaga kerja berdasarkan pengalaman Jumlah tenaga kerja yang direncanakan Keahlian tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan r Tabel r Hitung Keterangan 0,361 0,618 Valid 0,361 0,568 Valid 0,361 0,747 Valid X45 Kesehatan tenaga kerja 0,361 0,696 Valid

X46 Pengaruh kerja lembur terhadap kapasitas tenaga kerja 0,361 0,765 Valid X48 Produktifitas tenaga kerja 0,361 0,769 Valid 5. Faktor Bahan/Material (X5) Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Faktor Bahan/Material No Item X51 X52 X53 X54 X55 Pernyataan Pengontrolan mutu bahan/material dilapangan dan dilabor Persetujuan bahan/material yang digunakan Spesifikasi teknis bahan/material yang digunakan Penerimaan dan penempatan bahan/material dilokasi proyek Izin pengeluaran bahan/material dari gudang r Tabel r Hitung Keterangan 0,361 0,593 Valid 0,361 0,662 Valid 0,361 0,650 Valid 0,361 0,104 Tidak Valid 0,361 0,725 Valid X56 Jadwal penggunaan bahan/material 0,361 0,773 Valid X57 Harga bahan/material yang dapat berubah X58 Proses pengiriman bahan/material dari supplier 0,361 0,529 Valid 0,361 0,642 Valid Hasil pengujian validitas faktor bahan/material pada tabel 4.8 menunjukan pernyataan X54 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r hitung < 0,361, maka pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dan harus di eliminasi. Sedangkan pernyataan yang lain dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Faktor Bahan/Material Setelah Eliminasi No Item X51 X52 X53 X55 Pernyataan Pengontrolan mutu bahan/material dilapangan dan dilabor Persetujuan bahan/material yang digunakan Spesifikasi teknis bahan/material yang digunakan Izin pengeluaran bahan/material dari gudang r Tabel r Hitung Keterangan 0,361 0,593 Valid 0,361 0,662 Valid 0,361 0,650 Valid 0,361 0,725 Valid X56 Jadwal penggunaan bahan/material 0,361 0,773 Valid X57 Harga bahan/material yang dapat berubah X58 Proses pengiriman bahan/material dari supplier 0,361 0,529 Valid 0,361 0,642 Valid 6. Faktor Peralatan (X6) Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Faktor Peralatan No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X61 Kapasitas peralatan yang digunakan 0,361 0,439 Valid X62 Maintenance peralatan dan ketersediaan bahan bakar 0,361 0,808 Valid X63 Jumlah perlatan yang digunakan 0,361 0,551 Valid X64 X65 Kondisi peralatan saat pelaksanaan pekerjaan Kerusakan peralatan pada saat pelaksanaan pekerjaan 0,361 0,485 Valid 0,361 0,636 Valid X66 Spesifikasi teknis peralatan 0,361 0,808 Valid X67 Penempatan peralatan dilokasi proyek 0,361 0,612 Valid Keahlian operator masing-masing X68 peralatan 0,361 0,418 Valid

Hasil pengujian validitas faktor pengadaan proyek pada tabel 4.10 menunjukan semua pernyataan yang ada dalam faktor pengeloaan proyek dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 7. Faktor Eksternal (X7) Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X71 Lingkungan ekonomi 0,361 0,750 Valid X72 Lingkungan sosial 0,361 0,753 Valid X73 Lingkungan fisik 0,361 0,662 Valid X74 Lingkungan hubungan dengan industri 0,361 0,707 Valid X75 Komitmen semua pihak terhadap proyek 0,361 0,467 Valid X76 Ketersediaan teknologi 0,361 0,331 Tidak Valid X77 Lingkungan persetujuan 0,361 0,508 Valid Hasil pengujian validitas faktor eksternal pada tabel 4.11 menunjukan pernyataan X76 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r hitung < 0,361, maka pernyataan tersebut tidak dapat digunakan dan harus di eliminasi. Sedangkan pernyataan yang lain dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal Setelah Eliminasi No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X71 Lingkungan ekonomi 0,361 0,750 Valid X72 Lingkungan sosial 0,361 0,753 Valid X73 Lingkungan fisik 0,361 0,662 Valid X74 Lingkungan hubungan dengan industri 0,361 0,707 Valid X75 Komitmen semua pihak terhadap proyek 0,361 0,467 Valid X77 Lingkungan persetujuan 0,361 0,508 Valid 8. Faktor Cuaca (X8) Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Faktor Cuaca No Item Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan X81 Intensitas curah hujan 0,361 0,541 Valid X82 Cuaca yang tidak menentu 0,361 0,669 Valid X83 Cuaca panas yang berlebihan 0,361 0,726 Valid X84 Antisipasi terhadap hujan 0,361 0,653 Valid X85 Laporan perkiraan cuaca 0,361 0,866 Valid X86 Laporan cuaca per bulan 0,361 0,849 Valid Hasil pengujian validitas faktor cuaca pada tabel 4.13 menunjukan semua pernyataan yang ada dalam faktor cuaca dinyatakan valid dan dapat digunakan karena memiliki nilai r hitung > 0,361. 4.4 Pengujian Reliabilitas Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukuran yang digunakan dapat tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan metode Cronbach s Alpha yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 24.

Untuk uji reliabilitas, pengujian juga menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 yang nilainya dapat dilihat pada r tabel (terlampir). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : a) Jika aplha r tabel, maka instrumen pernyataan dinyatakan reliabel. b) Jika alpha < r tabel, maka istrumen pernyataan dinyatakan tidak reliabel. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data kuesioner terhadap uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 24. Tabel 4.14 Hasil Pengujian Reliabilitas No Item Variabel r tabel Cronbach's Alpha Keterangan X1 Faktor Manajemen Proyek 0,361 0,854 Reliable X2 Faktor Pengelolaan Proyek 0,361 0,631 Reliable X3 Faktor Pengadaan Proyek 0,361 0,794 Reliable X4 Faktor Rencana Tenaga Kerja 0,361 0,816 Reliable X5 Faktor Bahan/Material 0,361 0,787 Reliable X6 Faktor Peralatan 0,361 0,760 Reliable X7 Faktor Eksternal 0,361 0,748 Reliable X8 Faktor Cuaca 0,361 0,806 Reliable Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 4.14 menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan memiliki nilai Cronbach s Alpha > r tabel, maka semua variabel dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas ini membuktikan pertanyaan sudah cukup jelas dan dapat dipahami oleh responden dan juga menunjukan bahwa pertanyaan tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama.

4.5 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk analisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Statistik deskriptif bertujuan untuk mendapatkan nilai mean dari keseluruhan penilaian yang telah diberikan oleh responden atas variabel yang ditanyakan pada kuesioner. Penggunaan nilai mean adalah untuk mendapatkan gambaran kualitatif mengenai faktor kritis keberhasilan proyek yang paling signifikan pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang yang diukur dengan skala Likert. Setelah pengujian validitas dan reliabilitas kemudian dilanjutkan dengan pengujian untuk memperoleh nilai mean. 4.5.1. Faktor Manajemen Proyek Pada faktor manajemen proyek terdapat 11 pertanyaan kepada responden yang dinyatakan valid mengenai faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang. 1. Sistem komunikasi pihak yang terlibat Distribusi responden berdasarkan indikator sistem komunikasi pihak yang terlibat dapat dilihat pada tabel 4.15 dan gambar 4.5. Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Sistem Komunikasi Pihak Yang terlibat Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 7 23,3 23,3 26,7 4 12 40,0 40,0 66,7 5 10 33,3 33,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.5 Kurva Distribusi Sistem Komunikasi Pihak Yang Terlibat Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 7 responden menyatakan cukup berpengaruh, 12 responden menyatakan berpengaruh, dan 10 responden menyatakan sangat berpengaruh. 2. Mengendalikan kerja subkontraktor Distribusi responden berdasarkan indikator mengendalikan kerja subkontraktor dapat dilihat pada tabel 4.16 dan gambar 4.6. Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Mengendalikan Kerja Subkontraktor Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 2 6,7 6,7 6,7 3 7 23,3 23,3 30,0 4 11 36,7 36,7 66,7 5 10 33,3 33,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.6 Kurva Distribusi Mengendalikan Kerja Subkontraktor Berdasarkan tabel 4.16 dan gambar 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menyatakan kurang berpengaruh, 7 responden menyatakan cukup berpengaruh, 11 responden menyatakan berpengaruh, dan 10 responden menyatakan sangat berpengaruh. 3. Efektifitas membuat keputusan Distribusi responden berdasarkan indikator efektifitas membuat keputusan dapat dilihat pada tabel 4.17 dan gambar 4.7. Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Efektifitas Membuat Keputusan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 2 6,7 6,7 6,7 3 5 16,7 16,7 23,3 4 13 43,3 43,3 66,7 5 10 33,3 33,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.7 Kurva Distribusi Efektifitas Membuat Keputusan Berdasarkan tabel 4.17 dan gambar 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menyatakan kurang berpengaruh, 5 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 10 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4. Mengimplementasikan program keselamatan yang efektif Distribusi responden berdasarkan indikator mengimplementasikan program keselamatan yang efektif dapat dilihat pada tabel 4.18 dan gambar 4.8. Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Mengimplementasikan Program Keselamatan Yang Efektif Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 11 36,7 36,7 40,0 4 12 40,0 40,0 80,0 5 6 20,0 20,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.8 Kurva Distribusi Mengimplementasikan Program Keselamatan Yang Efektif Berdasarkan tabel 4.18 dan gambar 4.8 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 11 responden menyatakan cukup berpengaruh, 12 responden menyatakan berpengaruh, dan 6 responden menyatakan sangat berpengaruh. 5. Mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat Distribusi responden berdasarkan indikator mengembangkan struktur organisasi proyek yang tepat dapat dilihat pada tabel 4.19 dan gambar 4.9. Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Mengembangkan Struktur Organisasi Proyek Yang Tepat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 12 40,0 40,0 43,3 4 13 43,3 43,3 86,7 5 4 13,3 13,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.9 Kurva Distribusi Mengembangkan Struktur Organisasi Proyek Yang Tepat Berdasarkan tabel 4.19 dan gambar 4.9 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 12 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 4 responden menyatakan sangat berpengaruh. 6. Monitoring proyek Distribusi responden berdasarkan indikator monitoring proyek dapat dilihat pada tabel 4.20 dan gambar 4.10. Tabel 4.20 Distribusi Responden Berdasarkan Monitoring Proyek Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 11 36,7 36,7 40,0 4 12 40,0 40,0 80,0 5 6 20,0 20,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.10 Kurva Distribusi Monitoring Proyek Berdasarkan tabel 4.20 dan gambar 4.10 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 11 responden menyatakan cukup berpengaruh, 12 responden menyatakan berpengaruh, dan 6 responden menyatakan sangat berpengaruh. 7. Mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif Distribusi responden berdasarkan indikator mengembangkan program penjaminan mutu yang efektif dapat dilihat pada tabel 4.21 dan gambar 4.11. Tabel 4.21 Distribusi Responden Berdasarkan Mengembangkan Program Penjaminan Mutu Yang Efektif Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 15 50,0 50,0 50,0 4 10 33,3 33,3 83,3 5 5 16,7 16,7 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.11 Kurva Distribusi Mengembangkan Program Penjaminan Mutu Yang Efektif Berdasarkan tabel 4.21 dan gambar 4.11 diatas dapat disimpulkan bahwa 15 responden menyatakan cukup berpengaruh, 10 responden menyatakan berpengaruh, dan 5 responden menyatakan sangat berpengaruh. 8. Rencana dan jadwal yang digunakan Distribusi responden berdasarkan indikator rencana dan jadwal yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.22 dan gambar 4.12. Tabel 4.22 Distribusi Responden Berdasarkan Rencana dan Jadwal Yang Digunakan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 4 13,3 13,3 16,7 4 14 46,7 46,7 63,3 5 11 36,7 36,7 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.12 Kurva Distribusi Rencana dan Jadwal Yang Digunakan Berdasarkan tabel 4.22 dan gambar 4.12 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 4 responden menyatakan cukup berpengaruh, 14 responden menyatakan berpengaruh, dan 11 responden menyatakan sangat berpengaruh. 9. Pengalaman manajemen proyek sebelumnya Distribusi responden berdasarkan indikator pengalaman manajemen proyek sebelumnya dapat dilihat pada tabel 4.23 dan gambar 4.13. Tabel 4.23 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Manajemen Proyek Sebelumnya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 4 13,3 13,3 13,3 3 9 30,0 30,0 43,3 4 11 36,7 36,7 80,0 5 6 20,0 20,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.13 Kurva Distribusi Pengalaman Manajemen Proyek Sebelumnya Berdasarkan tabel 4.23 dan gambar 4.13 diatas dapat disimpulkan bahwa 4 responden menyatakan kurang berpengaruh, 9 responden menyatakan cukup berpengaruh, 11 responden menyatakan berpengaruh, dan 6 responden menyatakan sangat berpengaruh. 10. Identifikasi resiko Distribusi responden berdasarkan indikator identifikasi resiko dapat dilihat pada tabel 4.24 dan gambar 4.14. Tabel 4.24 Distribusi Responden Berdasarkan Identifikasi Resiko Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 9 30,0 30,0 33,3 4 13 43,3 43,3 76,7 5 7 23,3 23,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.14 Kurva Distribusi Identifikasi Resiko Berdasarkan tabel 4.24 dan gambar 4.14 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 9 responden menyatakan cukup berpengaruh, 17 responden menyatakan berpengaruh, dan 3 responden menyatakan sangat berpengaruh. 11. Pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek Distribusi responden berdasarkan indikator pelatihan SDM untuk kebutuhan skill proyek dapat dilihat pada tabel 4.25 dan gambar 4.15. Tabel 4.25 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan SDM Untuk Skill Proyek Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 2 6,7 6,7 6,7 3 9 30,0 30,0 36,7 4 13 43,3 43,3 80,0 5 6 20,0 20,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.15 Kurva Distribusi Pelatihan SDM Untuk Skill Proyek Berdasarkan tabel 4.25 dan gambar 4.15 diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menyatakan kurang berpengaruh, 9 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 6 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4.5.2. Faktor Pengelolaan Proyek Pada faktor pengelolaan proyek terdapat 5 pertanyaan kepada responden yang dinyatakan valid mengenai faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang. 1. Jadwal pengadaan material Distribusi responden berdasarkan indikator jadwal pengadaan material dapat dilihat pada tabel 4.26 dan gambar 4.16.

Tabel 4.26 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Pengadaan Material Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 5 16,7 16,7 16,7 4 13 43,3 43,3 60,0 5 12 40,0 40,0 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.16 Kurva Distribusi Jadwal Pengadaan Material Berdasarkan tabel 4.26 dan gambar 4.16 diatas dapat disimpulkan bahwa 5 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 12 responden menyatakan sangat berpengaruh.

2. Jadwal pelaksanaan tidak sesuai schedule Distribusi responden berdasarkan indikator jadwal pelaksanaan tidak sesuai schedule dapat dilihat pada tabel 4.27 dan gambar 4.17. Tabel 4.27 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Pelaksanaan Tidak Sesuai Schedule Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 3 10,0 10,0 13,3 4 10 33,3 33,3 46,7 5 16 53,3 53,3 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.17 Kurva Distribusi Jadwal Pelaksanaan Tidak Sesuai Schedule Berdasarkan tabel 4.27 dan gambar 4.17 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 3 responden menyatakan cukup berpengaruh, 10 responden menyatakan berpengaruh, dan 16 responden menyatakan sangat berpengaruh.

3. Manajemen K3 Distribusi responden berdasarkan indikator manajemen K3 dapat dilihat pada tabel 4.28 dan gambar 4.18. Tabel 4.28 Distribusi Responden Berdasarkan Manajemen K3 Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 4 13,3 13,3 16,7 4 16 53,3 53,3 70,0 5 9 30,0 30,0 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.18 Kurva Distribusi Manajemen K3 Berdasarkan tabel 4.28 dan gambar 4.18 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 4 responden menyatakan cukup berpengaruh, 16 responden menyatakan berpengaruh, dan 9 responden menyatakan sangat berpengaruh.

4. Penerapan dan pengendalian K3 Distribusi responden berdasarkan indikator penerapan dan pengendalian K3 dapat dilihat pada tabel 4.29 dan gambar 4.19. Tabel 4.29 Distribusi Responden Berdasarkan Penerapan dan Pengendalian K3 Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 5 16,7 16,7 16,7 4 13 43,3 43,3 60,0 5 12 40,0 40,0 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.19 Kurva Distribusi Penerapan dan Pengendalian K3 Berdasarkan tabel 4.29 dan gambar 4.19 diatas dapat disimpulkan bahwa 5 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 12 responden menyatakan sangat berpengaruh.

5. Schedule rencana Distribusi responden berdasarkan indikator schedule rencana dapat dilihat pada tabel 4.30 dan gambar 4.20. Tabel 4.30 Distribusi Responden Berdasarkan Schedule Rencana Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 5 16,7 16,7 16,7 3 17 56,7 56,7 73,3 4 1 3,3 3,3 76,7 5 7 23,3 23,3 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.20 Kurva Distribusi Schedule Rencana Berdasarkan tabel 4.30 dan gambar 4.20 diatas dapat disimpulkan bahwa 5 responden menyatakan kurang berpengaruh, 17 responden menyatakan cukup berpengaruh, 1 responden menyatakan berpengaruh, dan 7 responden menyatakan sangat berpengaruh.

4.5.3. Faktor Pengadaan Proyek Pada faktor pengadaan proyek terdapat 3 pertanyaan kepada responden yang dinyatakan valid mengenai faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang. 1. Sistem penyelenggaraan proyek Distribusi responden berdasarkan indikator sistem penyelenggaraan proyek dapat dilihat pada tabel 4.31 dan gambar 4.21. Tabel 4.31 Distribusi Responden Berdasarkan Sistem Penyelenggaraan Proyek Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 4 13,3 13,3 13,3 3 15 50,0 50,0 63,3 4 8 26,7 26,7 90,0 5 3 10,0 10,0 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.21 Kurva Distribusi Sistem Penyelenggaraan Proyek

Berdasarkan tabel 4.31 dan gambar 4.21 diatas dapat disimpulkan bahwa 4 responden menyatakan kurang berpengaruh, 15 responden menyatakan cukup berpengaruh, 8 responden menyatakan berpengaruh, dan 3 responden menyatakan sangat berpengaruh. 2. Metode penawaran proyek Distribusi responden berdasarkan indikator metode penawaran proyek dapat dilihat pada tabel 4.32 dan gambar 4.22. Tabel 4.32 Distribusi Responden Berdasarkan Metode Penawaran Proyek Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 10 33,3 33,3 36,7 4 12 40,0 40,0 76,7 5 7 23,3 23,3 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.22 Kurva Distribusi Metode Penawaran Proyek

Berdasarkan tabel 4.32 dan gambar 4.22 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 10 responden menyatakan cukup berpengaruh, 12 responden menyatakan berpengaruh, dan 7 responden menyatakan sangat berpengaruh. 3. Mekanisme/sistem kontrak proyek Distribusi responden berdasarkan indikator mekanisme/sistem kontrak proyek dapat dilihat pada tabel 4.33 dan gambar 4.23. Tabel 4.33 Distribusi Responden Berdasarkan Mekanisme/Sistem Kontrak Proyek Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 1 3,3 3,3 3,3 3 11 36,7 36,7 40,0 4 11 36,7 36,7 76,7 5 7 23,3 23,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.23 Kurva Distribusi Mekanisme/Sistem Kontrak Proyek Berdasarkan tabel 4.33 dan gambar 4.23 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan kurang berpengaruh, 11 responden menyatakan cukup berpengaruh, 11 responden menyatakan berpengaruh, dan 7 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4.5.4. Faktor Rencana Tenaga Kerja Pada faktor rencana tenaga kerja terdapat 6 pertanyaan kepada responden yang dinyatakan valid mengenai faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang. 1. Keahlian tenaga kerja berdasarkan pengalaman Distribusi responden berdasarkan indikator keahlian tenaga kerja berdasarkan pengalaman dapat dilihat pada tabel 4.34 dan gambar 4.24. Tabel 4.34 Distribusi Responden Berdasarkan Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Pengalaman Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 10 33,3 33,3 33,3 3 10 33,3 33,3 66,7 4 9 30,0 30,0 96,7 5 1 3,3 3,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.24 Kurva Distribusi Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Pengalaman Berdasarkan tabel 4.34 dan gambar 4.24 diatas dapat disimpulkan bahwa 10 responden menyatakan kurang berpengaruh, 10 responden menyatakan cukup berpengaruh, 9 responden menyatakan berpengaruh, dan 1 responden menyatakan sangat berpengaruh. 2. Jumlah tenaga kerja yang direncanakan Distribusi responden berdasarkan indikator jumlah tenaga kerja yang direncanakan dapat dilihat pada tabel 4.35 dan gambar 4.25. Tabel 4.35 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Yang Direncanakan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 5 16,7 16,7 16,7

4 17 56,7 56,7 73,3 5 8 26,7 26,7 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.25 Kurva Distribusi Jumlah Tenaga Kerja Yang Direncanakan Berdasarkan tabel 4.35 dan gambar 4.25 diatas dapat disimpulkan bahwa 5 responden menyatakan cukup berpengaruh, 17 responden menyatakan berpengaruh, dan 8 responden menyatakan sangat berpengaruh. 3. Keahlian tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan Distribusi responden berdasarkan indikator keahlian tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.36 dan gambar 4.26.

Tabel 4.36 Distribusi Responden Berdasarkan Keahlian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 1 1 3,3 3,3 3,3 2 3 10,0 10,0 13,3 3 9 30,0 30,0 43,3 4 13 43,3 43,3 86,7 5 4 13,3 13,3 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.26 Kurva Distribusi Kehalian Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tabel 4.36 dan gambar 4.26 diatas dapat disimpulkan bahwa 1 responden menyatakan tidak beperngaruh, 3 responden

menyatakan kurang berpengaruh, 9 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 4 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4. Kesehatan tenaga kerja Distribusi responden berdasarkan indikator kesehatan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 4.37 dan gambar 4.27. Tabel 4.37 Distribusi Responden Berdasarkan Kesehatan Tenaga Kerja Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 15 50,0 50,0 50,0 4 7 23,3 23,3 73,3 5 8 26,7 26,7 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.27 Kurva Distribusi Kesehatan Tenaga Kerja Berdasarkan tabel 4.37 dan gambar 4.27 diatas dapat disimpulkan

bahwa 15 responden menyatakan cukup berpengaruh, 7 responden menyatakan berpengaruh, dan 8 responden menyatakan sangat berpengaruh. 5. Pengaruh kerja lembur terhadap kapasitas tenaga kerja Distribusi responden berdasarkan indikator pengaruh kerja lembur terhadap kapasitas tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 4.38 dan gambar 4.28. Tabel 4.38 Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Kapasitas Tenaga Kerja Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 7 23,3 23,3 23,3 3 10 33,3 33,3 56,7 4 9 30,0 30,0 86,7 5 4 13,3 13,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.28 Kurva Distribusi Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Kapasitas Tenaga Kerja Berdasarkan tabel 4.38 dan gambar 4.28 diatas dapat disimpulkan bahwa 7 responden menyatakan kurang berpengaruh, 10 responden menyatakan cukup berpengaruh, 9 responden menyatakan berpengaruh, dan 4 responden menyatakan sangat berpengaruh. 6. Produktifitas tenaga kerja Distribusi responden berdasarkan indikator produktifitas tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 4.39 dan gambar 4.29. Tabel 4.39 Distribusi Responden Berdasarkan Produktifitas Tenaga Kerja Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 4 13,3 13,3 13,3 3 9 30,0 30,0 43,3 4 14 46,7 46,7 90,0 5 3 10,0 10,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.29 Kurva Distribusi Produktifitas Tenaga Kerja Berdasarkan tabel 4.39 dan gambar 4.29 diatas dapat disimpulkan bahwa 4 responden menyatakan kurang berpengaruh, 9 responden menyatakan cukup berpengaruh, 14 responden menyatakan berpengaruh, dan 3 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4.5.5. Faktor Bahan/Material Pada faktor bahan/material terdapat 7 pertanyaan kepada responden yang dinyatakan valid mengenai faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang. 1. Pengontrolan mutu bahan/material di lapangan dan di labor Distribusi responden berdasarkan indikator pengontrolan mutu bahan/material di lapangan dan di labor dapat dilihat pada tabel 4.40 dan gambar 4.30. Tabel 4.40 Distribusi Responden Berdasarkan Pengontrolan Mutu Bahan/Material di Lapangan dan di Labor Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 4 13,3 13,3 13,3 4 5 16,7 16,7 30,0 5 21 70,0 70,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.30 Kurva Distribusi Pengontrolan Mutu Bahan/Material di Lapangan dan di Labor Berdasarkan tabel 4.40 dan gambar 4.30 diatas dapat disimpulkan bahwa 4 responden menyatakan cukup berpengaruh, 5 responden menyatakan berpengaruh, dan 21 responden menyatakan sangat berpengaruh. 2. Persetujuan bahan/material yang digunakan

Distribusi responden berdasarkan indikator persetujuan bahan/material yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.41 dan gambar 4.31. Tabel 4.41 Distribusi Responden Berdasarkan Persetujuan Bahan/Material Yang Digunakan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 2 6,7 6,7 6,7 3 10 33,3 33,3 40,0 4 13 43,3 43,3 83,3 5 5 16,7 16,7 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.31 Kurva Distribusi Persetujuan Bahan/Material Yang

Digunakan Berdasarkan tabel 4.41 dan gambar 4.31 diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menyatakan kurang berpengaruh, 10 responden menyatakan cukup berpengaruh, 13 responden menyatakan berpengaruh, dan 5 responden menyatakan sangat berpengaruh. 3. Spesifikasi bahan/material yang digunakan Distribusi responden berdasarkan indikator spesifikasi bahan/material yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.42 dan gambar 4.32. Tabel 4.42 Distribusi Responden Berdasarkan Spesifikasi Bahan/Material Yang Digunakan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 3 10,0 10,0 10,0 4 5 16,7 16,7 26,7 5 22 73,3 73,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.32 Kurva Distribusi Spesifikasi Bahan/Material Yang Digunakan Berdasarkan tabel 4.42 dan gambar 4.32 diatas dapat disimpulkan bahwa 3 responden menyatakan cukup berpengaruh, 5 responden menyatakan berpengaruh, dan 22 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4. Izin pengeluaran bahan/material dari gudang Distribusi responden berdasarkan indikator izin pengeluaran bahan/material dari gudang dapat dilihat pada tabel 4.43 dan gambar 4.33. Tabel 4.43 Distribusi Responden Berdasarkan Izin Pengeluaran Bahan/Material Dari Gudang Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 3 10,0 10,0 10,0 3 11 36,7 36,7 46,7 4 15 50,0 50,0 96,7 5 1 3,3 3,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.33 Kurva Distribusi Izin Pengeluaran Bahan/Material Dari Gudang Berdasarkan tabel 4.43 dan gambar 4.33 diatas dapat disimpulkan bahwa 3 responden menyatakan kurang berpengaruh, 11 responden menyatakan cukup berpengaruh, 15 responden menyatakan berpengaruh, dan 1 responden menyatakan sangat berpengaruh. 5. Jadwal penggunaan bahan/material Distribusi responden berdasarkan indikator jadwal penggunaan bahan/material dapat dilihat pada tabel 4.44 dan gambar 4.34. Tabel 4.44 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Penggunaan Bahan/Material Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 2 6,7 6,7 6,7 3 6 20,0 20,0 26,7 4 7 23,3 23,3 50,0 5 15 50,0 50,0 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.34 Kurva Distribusi Jadwal Penggunaan Bahan/Material Sumbar: Output SPSS 24, 2017 Berdasarkan tabel 4.44 dan gambar 4.34 diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menyatakan kurang berpengaruh, 6 responden menyatakan cukup berpengaruh, 7 responden menyatakan berpengaruh, dan 15 responden menyatakan sangat berpengaruh. 6. Harga bahan/material yang dapat berubah Distribusi responden berdasarkan indikator harga bahan/material yang dapat berubah dapat dilihat pada tabel 4.45 dan gambar 4.35. Tabel 4.45 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Bahan/Material Yang Dapat Berubah Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 4 13,3 13,3 13,3 3 8 26,7 26,7 40,0 4 14 46,7 46,7 86,7 5 4 13,3 13,3 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.35 Kurva Distribusi Harga Bahan/Material Yang Dapat Berubah Berdasarkan tabel 4.45 dan gambar 4.35 diatas dapat disimpulkan bahwa 4 responden menyatakan kurang berpengaruh, 8 responden menyatakan cukup berpengaruh, 14 responden menyatakan berpengaruh, dan 4 responden menyatakan sangat berpengaruh. 7. Proses pengiriman bahan/material dari supplier Distribusi responden berdasarkan indikator proses pengiriman bahan/material dari supplier dapat dilihat pada tabel 4.46 dan gambar 4.36. Tabel 4.46 Distribusi Responden Berdasarkan Proses Pengiriman Bahan/Material Dari Supplier Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 2 4 13,3 13,3 13,3 3 9 30,0 30,0 43,3 4 12 40,0 40,0 83,3 5 5 16,7 16,7 100,0 Total 30 100,0 100,0

Gambar 4.36 Kurva Distribusi Proses Pengiriman Bahan/Material Dari Supplier Berdasarkan tabel 4.46 dan gambar 4.36 diatas dapat disimpulkan bahwa 4 responden menyatakan kurang berpengaruh, 9 responden menyatakan cukup berpengaruh, 12 responden menyatakan berpengaruh, dan 5 responden menyatakan sangat berpengaruh. 4.5.6. Faktor Peralatan Pada faktor peralatan terdapat 8 pertanyaan kepada responden yang dinyatakan valid mengenai faktor kritis keberhasilan proyek konstruksi di Kota Padang. 1. Kapasitas peralatan yang digunakan Distribusi responden berdasarkan indikator kapasitas peralatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.47 dan gambar 4.37. Tabel 4.47 Distribusi Responden Berdasarkan Kapasitas Peralatan Yang Digunakan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 3 3 10,0 10,0 10,0 4 14 46,7 46,7 56,7

5 13 43,3 43,3 100,0 Total 30 100,0 100,0 Gambar 4.37 Kurva Distribusi Kapasitas Peralatan Yang Digunakan Berdasarkan tabel 4.47 dan gambar 4.37 diatas dapat disimpulkan bahwa 3 responden menyatakan cukup berpengaruh, 14 responden