Oleh. Ani Karlina 1 Ria Dwi Jayati, M.Pd 2, Yuni Krisnawati, M.Pd 3 Program Studi Biologi, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA DENGAN METODE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 12 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

Susti Rahmah Yulita S 1

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ABSTRAK

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

PENGGUNAAN STRATEGI DISKUSI DAN SIMPOSIUM DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KEUNGGULAN IKLIM DI INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

Pengaruh Strategi Pembelajaran Card Sort Terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENGARUH STRATEGI INFORMATION SEARCH

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Studi Perbandingan Penggunaan Strategi Belajar Aktif Tipe Joepardy Review dan Who Wants To Be A Millionaire Pada Pembelajaran Matematika

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

SKRIPSI OLEH : LINDA REVITASARI NPM

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika.

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CM, MAM DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Budi Mulyanto

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Ahmad Budi Mulyanto. STKIP-PGRI Lubuklinggau, Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Lubuklinggau 31617

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Kelompok A Y1 X1 Y2 Kelompok B Y3 - Y4

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

EFEKTIVITAS METODE THE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

OLEH : ESTU KARLINA PUTRI NPM :

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) Siti Mawaddah, Fenty Ayu Prichasari

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

OLEH : CHANDRA EKKI PRATAMA NPM:

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JURNAL. Oleh : RONI SETYO HARDIYANTO NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. DWI ARI BUDIRETNANI, M.Pd. 2. Dr. SURYANTO, M.Si.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS,

OLEH : DIAN PUSPITO SARI NPM : ( )

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

OLEH : PUJI EKA BRIHANTARI NPM:

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Oleh: EKA NOVITASARI

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: ANA TRIA NEVA NIM A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2017

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ARIA KURNIA SAPUTRA NPM:

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Hesti Noviyana Program Studi Pendidikan Matematika STKIP- PRGI Bandar Lampung

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Transkripsi:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU Oleh Ani Karlina 1 Ria Dwi Jayati, M.Pd 2, Yuni Krisnawati, M.Pd 3 Program Studi Biologi, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Make A Match pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. Jenis penelitian ini komparatif, dengan pre-test post-test eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII berjumlah 3 siswa yang terdiri dari 9 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII 3 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VIII 9 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen II. Data skor siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa t hitung = 4,54. hasil ini dibandingkan dengan t tabel (db/df = 66) pada taraf signifikan 5% yaitu 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa hasil perhitungan t hitung lebih besar dari pada t tabel. yang dapat dituliskan seperti berikut ini 4,54 > 2.00. Dengan demikian dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dengan Make A Match pada kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. Kata kunci: Perbandingan Index Card Match, Make A Match, hasil belajar. 1. Pendahuluan Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dipenuhi bagi peserta didik. Karena pendidikan adalah wadah yang dapat dipandang sebagai pembentuk sumber daya manusia yang bermutu, maka dan mampu berkompetensi dalam maju mundurnya suatu bangsa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini berpendapat dengan ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri. Sanjaya, (2011:13) bahwa Pendidikan Tujuan pendidikan nasional merupakan suatu kebutuhan yang harus adalah tujuan umum dari sistem

pendidikan nasional, tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang dan sangat luas dan menjadi pedoman dari semua kegiatan atau usaha pendidikan dalam menentukan tujuan sekolah dan kurikulum sekolah untuk tujuan belajar. Hamalik (2001:81). Untuk mencapai tujuan belajar tersebut diperlukan adanya ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi, salah satu pengetahuan yang terdapat dalam pendidikan yaitu ilmu pengetahuan alam antara lain yaitu pembelajaran Biologi. Berdasarkan hasil observasi dan penjelasan dari guru IPA dan waka kurikulum di SMP Negeri 3 Lubuklinggau. Bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yang telah ditetapkan SMP Negeri 3 Lubuklinggau yaitu sebesar 75 dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII yang berjumlah 3 masih ada siswa yang nilainya masih dibawah KKM yaitu sebanyak 173 siswa. Hal tersebut dilihat dari hasil ulangan harian siswa yang sebagian besar belum mencapai ketuntasan. Selain itu model pembelajaran konvensional sering digunakan di sekolah tersebut. Dengan demikian pembelajaran ini kurang bervariasi sehingga dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. Oleh sebab itu diperlukan upaya untuk dapat mengubah suasana pembelajaran siswa pasif ke arah yang memungkinkan siswa aktif dalam belajar. Guru IPA di SMP Negeri 3 Lubuklinggau telah mengupayakan perbaikan dalam proses pembelajaran akan tetapi hasil yang diperoleh belum optimal. Untuk dapat mengatasi permasalahan motivasi dan hasil belajar siswa diperlukan model pembelajaran yang tepat yang mampu membuat siswa tertarik untuk belajar biologi sehingga tidak membosankan bagi siswa. Terdapat model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yang menggabungkan kemampuan kognitif di dalam kelas, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan Make A Match. Model kooperatif tipe Index Card Match dan Make A Match memiliki kesamaan dalam proses pembelajarannya, walaupun kedua model tersebut samasama menggunakan kartu dalam proses pembelajaran tetapi berbeda dalam pelaksanaannya sehingga belum tentu hasilnya akan sama. Hal ini sependapat dengan Bona (2013) bahwa Kelebihan

dari salah satu pebelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. Sedangkan Make A Match menurut Amin, (2013) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut akan dilakukan penelitian eksperimen dengan judul Perbandingan Hasil Belajar Biologi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match dan Make A Match pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. II. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi antara model pembelajaran kooperatif tipe index card match dan Make A Match pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau?. III. Metode Penelitian Menurut Sugiyono, (2013:3) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka metode yang digunakan peneliti adalah metode Komparatif dengan cara membandingkan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran Index Card Match dan Make A Match, dengan demikian dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu satu kelas yang diajarkan dengan model Index Card Match dan satu kelas yang diajarkan dengan model Make A Match. Adapun desain eksperimen yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut. Menurut Sugiyono (2010:61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. No 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 3.1 Populasi Penelitian Jenis Kelamin Kelas Laki Pr VIII.1 8 30 VIII.2 18 20 VIII.3 18 20 VIII.4 18 20 VIII.5 18 19 VIII.6 18 20 VIII.7 15 22 18 20 VIII.8 17 19 VIII.9 jumlah 36 37 36 Jumlah 148 190 3

Menurut Sugiyono (2010:62) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik random atau acak dengan cara pengundian. Setelah melakukan pengundian maka terpilih sebagai sampel, kelas VIII 3 sebagai kelas Eksperimen satu dan VIII 9 sebagai kelas Eksperimen kedua. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa tes tertulis. Menurut Arikunto (2010:193) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. IV. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 20 Juli s.d. 20 Agustus tahun 2016, dilakukan langsung oleh peneliti dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang berlaku di sekolah. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017, terhadap sampel yang berjumlah 68 orang siswa, dari kelas VIII 3 berjumlah 32 siswa yang merupakan kelas eksperimen pertama dan kelas VIII 9 berjumlah 36 siswa yang merupakan kelas eksperimen kedua dengan materi sistem pencernaan pada manusia. Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan lima kali pertemuan yaitu dengan rincian satu kali mengadakan tes kemampuan awal (pretest), tiga kali mengadakan pembelajaran atau pemberian perlakuan dan satu kali mengadakan tes kemampuan akhir (posttest). Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan uji coba instrumen di kelas IX 1 yang berjumlah 32 siswa pada tanggal 18 Juli 2016. Pengumpulan data penelitian diperoleh dari hasil tes kemampuan kognitif siswa berbentuk pilihan ganda sebanyak dua puluh satu soal. Tes kemampuan tersebut terdiri dari tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan hasil belajar antara model Index Card Match dengan model Make A Match pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. V. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama satu bulan di kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau, maka model pembelajaran Index Card Match dengan Make A Match ini dapat dijadikan alternatif dalam proses belajar mengajar. Pada penelitian yang dilakukan, peneliti mengajar pada kelas eksperimen pertama kelas VIII 3 dan kelas eksperimen kedua VIII 9. Setelah pemberian pre-test, pada kelas eksperimen pertama siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match sebanyak lima kali, sedangkan pada kelas eksperimen kedua siswa diberi perlakuan dengan menggunakan model Make A Match sebanyak lima kali. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Index Card Match dan Model Make A Match terlebih dahulu peneliti mengadakan uji coba intrumen, yang dilakukan peneliti di kelas IX.1 dengan jumlah 32 siswa. Maka dapat disimpulkan dari hasil uji coba instrumen dari empat puluh soal tes pilihan ganda, dua puluh satu soal tes yang dapat digunakan sebagai intrumen tes. Maka peneliti memberikan Pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan. Berdasarkan dari hasil perhitungan pre-test dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa relatif sama antara kelas eksperimen pertama diperoleh dengan nilai rata-rata 51,41 dengan simpangan baku 15,80 dan kelas eksperimen kedua diperoleh dengan nilai rata-rata 42,94 dengan simpangan baku 15,43. Setelah diberi perlakuan kelas eksperimen pertama menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan kelas eksperimen kedua menggunakan model Make A Match, terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen pertama dan kelas eksperimen kedua. Hal ini sependapat dengan Bona (2013) bahwa Kelebihan dari salah satu pebelajaran kooperatif tipe Index Card Match mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. Sedangkan Make A Match menurut Amin, (2013) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Temuan-temuan yang terjadi pada saat penerapan model Index Card Match dan Make A Match yaitu, pada

pertemuan pertama saat penerapan model hanya sebagian siswa yang mengerti bagaimana cara belajar dengan menggunakan model Index Card Match dan Make A Match ini dan sebagian lainnya masih bingung dan masih bertanya-tanya pada salah satu siswa dari setiap kelompok sebagai perwakilan terjadi kegaduhan. Hambatan yang terjadi pada saat penerapan model adalah suasana sedikit gaduh saat siswa berdiskusi dan saling berbagi informasi. Hal ini sesuai pendapat Dimyati & Mudjiono, (2006) menjelaskan bahwa faktor eksternal dapat mempengaruh proses belajar siswa, misalnya kurangnya harmonis antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, sehingga siswa kurang simpatik dan tidak mendorong siswa untuk belajar. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa untuk saling berbagi informasi. Hambatan ini dapat diatasi dengan memberikan perhatian dan memberikan arahan kepada siswa yang belum memahami pembelajaran dengan model Index Card Match dan Make A Match yang telah diberikan oleh peneliti. Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, memberikan perbandingan hasil belajar biologi antara kegiatan model Index Card Match pada kelas eksperimen pertama terdapat beberapa hambatan yang dihadapi siswa, yaitu setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Index Card Match terlihat suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain serta membutuhkan waktu yang lama dan beberapa pasangan kelompok antara siswa laki-laki dan siswa wanita karena merasa malu sehingga cenderung untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan siswa masih belum terbiasa mengikuti pembelajaran ini karena model ini baru didapatkan siswa sehingga mereka harus memerlukan penyesuaian terlebih dahulu. Selain kelemahan yang ditemukan, terdapat pula kelebihan Index Card Match, Menurut Handayani (2010) yaitu model Index Card Match dapat menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif. Sedangkan pada kelas eksperimen kedua dengan menggunakan model Make A Match terdapat beberapa hambatan yang dihadapi siswa, yaitu pada awal awal penerapan model ini

banyak siswa yang malu bila berpasangan dengan lawan jenis serta menggunakan model ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan. Selain itu ditemukan pula kelebihan model Make A Match menurut Amin (2013) yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif maupun fisik serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan analisis data posttest (Lampiran C halaman 123 ). Hal ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen pertama yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan diperoleh rata-rata 84,91 dengan simpangan baku 10,01. Pada kelas eksperimen kedua diperoleh rata-rata 69,67 dengan simpangan baku 8,03. Dengan nilai kelas eksperimen pertama yang menggunakan model Index Card Match terdapat kelemahan sependapat dengan Marwan Bona, (2013) yaitu suasana kelas menjadi gaduh. Sedangkan kelas ekspeimen kedua yang menggunakan model Make A Match dengan nilai yang lebih rendah karena model Make A Match membuat siswa merasa bosan sehingga minat belajar kurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil peningkatan pada kelas eksperimen pertama lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil peningkatan pada kelas eksperimen kedua, sedangkan hipotesis alternatif terbukti karena t hitung terletak pada daerah penolakan H 0 dan terima H a yaitu t hitung > t tabel (4,54 > 2,00). Dengan demikian, rata-rata kelas eksperimen pertama lebih besar dari ratarata kelas eksperimen kedua sehingga dapat disimpulkan ada perbandingan hasil belajar biologi antara model pembelajaran Index Card Match Dengan Make A Match pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017. VI. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan tes awal pre-test didapat bahwa siswa memiliki kemampuan awal berbeda dengan nilai t hitung 2,03, maka kedua kelas eksperimen tidak dapat dibandingkan, tetapi dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar dari nilai pre-test dan post-test, berdasarkan hasil perhitungan nilai t hitung = 4,54 dan t tabel = 2,00 sehingga t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima. Maka dapat disimpulkan peningkatan

hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran biologi dengan model Index Card Match lebih dari hasil belajar siswa mengikuti model pembelajaran Make A Match dikelas VIII SMP Negeri 3 Lubuklinggau. Dengan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan model Index Card Match sebesar 34,28 dan model Make A Match sebesar 26,72. VII. Saran Sehubungan dengan hasil-hasil yang telah dicapai pada penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017, maka peneliti memberikan saran: 1. Siswa hendaknya banyak berlatih soalsoal biologi dan jangan takut untuk mengeluarkan ide, pemikiran, maupun gagasan dalam menghadapi persoalan biologi dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran biologi serta tidak segan untuk bertanya kepada teman maupun guru apabila mengalami kesulitan belajar. 2. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan Make A Match dalam proses pembelajaran biologi, menurut Huda (2011:135) melalui model mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan dan bias diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. 3. Peneliti diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Index Card Match dan Make A Match dan dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam mengajar. VIII. Daftar Pustaka Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurroman, M. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamzah, B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, M. 2011. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Pupuh

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama. Khasanah,U. 2011. Pembelajaran Aktif, Pemahaman Konsep Make A Match, Index Card Match. Jurnal Pendidikan, 2 (2), 143-154. Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangankan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suprijono, A. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Silberman, M. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Yappendis. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana. Trinovia, V. & Mulyanratna, M. 2013. Strategi Index Card Match, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 2 (3), 85-88. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Pt Rineka Cipta. Sudjana. 2010. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudijono, A. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. E-mail: Anikarlinapitar@gmail.com