BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan media manusia dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Komunikasi dapat dilakukan secara intrapersonal, interpersonal, kelompok dan komunikasi massa. Sedangkan komunikasi sendiri adalah suatu proses penyampaian pesan dan komunikator (manusia ciptaan Tuhan YME yang memiliki akal budi sehat dan sebagai penyampai pesan) kepada komunikan (manusia ciptaan Tuhan YME yang memiliki akal budi yang sehat dan sebagai penerima pesan) melalui media sehingga dapat menimbulkan feedback. Dalam komunikasi manusia sering menggunakan media untuk menyampaikan pesan terutama dalam komunikasi massa. Media massa dapat berupa media elektronik dan media cetak. Komunikasi massa adalah suatu proses penyampaian pesan dan komunikator kepada komunikan (khalayak atau audience) melalui media massa sehingga menimbulkan feedback. Media massa tumbuh dan berkembang menyatu dengan realitas sosial masyarakat, berkembangnya suatu teknologi di bidang komunikasi menjadikan media massa di bidang broadcast bukan hanya berkembang di daerah perkotaan tetapi juga berkembang di daerah pedesaan. 1
Mudahnya dalam merakit dan membuat stasiun TV dan stasiun radio sehingga tidak sedikit pula berdiri stasiun-stasiun yang berada di daerah pedesaan. Terutama stasiun radio kini marak di daerah pedesaan dan di sekolah yang dijadikan sebagai radio komunitas. Radio komunitas merupakan salah satu jenis media komunikasi elektronik, yang pengelolanya dilakukan oleh masyarakat (komunitas) sendiri, radio komunitas juga merupakan pemberdayaan suatu komunitas yang mempunyai tujuan untuk pendidikan dan peningkatan kapasitas. Pancaran untuk radio komunitas terbatas pada radius lokal (sebatas area sasaran yang ditetapkan), sedangkan isi siaran atau informasi yang dalam radio komunitas merupakan informasi tentang pemberdayaan yang dikemas sesuai dengan budaya lokal. Manajemen radio komunitas dilakukan oleh masyarakat sendiri. Selain itu isi informasi dan siaran radio komunitas dapat berupa laporan pandangan mata di tempat lokasi adanya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan selebihnya dapat berupa hiburan. Radio komunitas mempunyai fungsi salah satunya adalah sebagai bagian dan sistem penyiaran Indonesia secara praktek ikut partisipasi dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga maupun program-program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama menggali dan mengembangkan potensi lingkungan, keberadaan radio komunitas juga salah satunya adalah untuk terciptanya tata pemerintahan yang baik dengan memandang asas-asas (hak asasi manusia, keadilan, informasi). Pada dasaranya untuk pelaksanaan dan pengelolaan radio komunitas harus berpegang pada prinsip radio komunitas yaitu radio komunitas diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat, isi siaran atau paket siaran 2
berdasarkan dan kondisi riil masyarakat (masalah maupun potensi yang sedang dihadapi oleh masyarakat), dibangun oleh atau bersama-sama dengan masyarakat, pengelolaan menggunakan manajemen partisipatif di mana masyarakat ikut terlibat dalam menentukan kebijakan kebijakan radio, paket siaran digunakan untuk memunculkan dan merangsang tumbuhnya dialog dan dapat mengembangkan pemberdayaan masyarakat. Radio komunitas sekarang ini juga berkembang di daerah Donomulyo Kabupaten Malang, banyak komunitas-komunitas masyarakat yang mendirikan radio siaran. Salah satau radio komunitas yang ada di daerah Kabupaten Malang khususnya di daerah Donomulyo saat ini paling menjadi favorit yaitu FM 105 Radio Citra Donomulyo yang didirikan oleh komunitas masyarakat yang ada di Donomulyo, komunitas ini mempunyai program yang favorit yang digemari oleh semua kalangan baik remaja maupun bapak-bapak/ibu-ibu akan tetapi program yang diperdengarkan hanya bersifat request lagu yang hits saja. Program yang diperdengarkan radio komunitas ini lebih menonjolkan program kehidupan anak remaja. Bukan hanya itu saja radio komunitas 105 FM Citra Donomulyo ini juga banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak di Kecamatan Donomulyo. Awalnya radio Citra Donomulyo didirikan oleh Arif Bayu Kartika yang merupakan salah satu penanam investasi yang juga menjadi donatur dalam kegiatan, pengelolaan dan juga pencari iklan. Radio 105 FM Citra Donomulyo memiliki daya pancar sekitar 15 km, dan pendanaan Radio 105 FM Citra Donomulyo berasal dan dana swadaya masyarakat komunitas pendengar, iklan lowongan, dana juga berasal dari Donomulyo. 3
Untuk menyampaikan pesan Radio 105 FM Citra Donomulyo menggunakan peralatan yang sederhana karena penyiar radio komunitas adalah para warga sekitar dan partisipan maka untuk suara logat bahasa Jawa terkadang terlihat jelas. Radio 105 FM Citra Donomulyo memiliki beberapa pengurus yang aktif dalam pengelolaannya. Radio komunitas 105 FM Citra Donomulyo memiliki ruangan kecil dengan ukuran satu setengah meter kali dua setengah meter, dan ruangan yang terbagi menjadi dua yaitu ruangan kedap suara atau studio mati yang digunakan untuk ruangan penyiaran dan juga ruangan hidup atau studio hidup yang tidak perlu alat peredam suara yang digunakan untuk ruangan perlengkapan siaran. Perkembangan radio komunitas di daerah Donomulyo ini rata-rata memang mengformatkan acaranya kepada para komunitas dan program musik paling banyak dengan alasan para remaja paling antusias dalam mengikuti perkembangan musik sehingga untuk program lainnya yang dibutuhkan oleh masyanakat kurang diperhatikan oleh radio komunitas di daerah Donomulyo. Penyiar radio komunitas juga menjadi salah satu faktor mengapa radio komunitas hanya diformatkan kepada pelajar karena sampai saat ini pengelola dan penyiar radio komunitas adalah para guru sehingga memang pengelola hanya mengetahui kebutuhan anak-anak sekolah. Selain itu radio komunitas yang ada di daerah Donomulyo mulai berusaha mengembangkan radionya untuk menuju radio komersil ini dapat didengarkan pada radio komunitas 105 FM Citra Donomulyo dalam pengiklanan radio komunitas ini memasukkan iklan komersial tanpa mengubahnya seperti ikian layanan masyarakat. 4
Bukan hanya faktor di atas itu saja tetapi pengaruh dan lingkungan luar pun juga mempengaruhi, adanya program yang dimunculkan oleh radio komunitas, karena ingin terlihat seperti radio komersil atau swasta maka format yang dituju rata-rata adalah kalangan remaja tanpa mengetahui siaran apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat. Di Donomulyo saat ini terlihat jelas di kalangan orang tua bahwa program siaran radio komunitas yang mengena di hati adalah program dengan musik jaman dahulu atau musik dangdut karena selebihnya program yang disiarkan segmentasinya untuk kalangan remaja. B. Rumusan Masalah Dari fenomena di atas, maka penulis ingin meneliti sebuah radio komunitas yang didirikan oleh kalangan tertentu di Donomulyo. Dengan menggunakan rumusan masalah sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengelola radio komunitas 105 FM Citra Donomulyo sebagai pengembangan dan pemberdayaan serta penyalur budaya masyarakat di daerah Donomulyo? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui eksistensi keberadaan radio komunitas di daerah rurel (pedesaan) di daerah Donomulyo Kabupaten Malang. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dan penelitian Radio Komunitas adalah: 1. Manfaat akademis 5
Penelitian radio komunitas ini dapat memberikan manfaat pada akademis karena dunia broadcast yang semakin hari semakin berkembang terutama radio komunitas yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam kajian ilmu komunikasi mata kuliah produksi siaran radio. 2. Manfaat praktis Dengan adanya penelitian radio komunitas dapat bermanfaat bagi instansi dalam mengembangkan program siaran agar lebih banyak menyiarkan program acara tentang pemberdayaan masyarakat dan kebudayaan masyarakat desa. 3. Manfaat sosial Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini bagi masyarakat adalah program yang disiarkan akan lebih banyak membahas tentang kebudayaan dan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk mengembangkan budaya dan sumber daya yang dimilikinya. 6