RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGOLAHAN TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L) BERDASARKAN VARIASI JARAK TANAM DAN VARIETAS

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA MIKRO ORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

Oleh : RAHMAD NOPRIJAL PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

PENGARUH WAKTU PEMBERIAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

3. METODE DAN PELAKSANAAN

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR PLUS HI-TECH 19 PADA TANAMAN SAWI HIJAU DI SULSEL

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI EFFECTIVE MICROORGANISMS-4 (EM-4) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH BERBAGAI JARAK TANAM PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KUBIS (Brassica oleracea L.) DI DATARAN MENENGAH DESA BOBO KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

3. METODE DAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Turnip BP. Desita Salbiah, Agus Sutikno, Boby Pamrianus Turnip Fakultas Pertanian Universitas Riau ABSTRACT

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PRODUKTIVITAS CAISIM (Brassica juncea, L.) AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN FREKUENSI PENANAMAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

ANALISA USAHA TANI BAWANG DAUN (Allium fistulusom L) DI KELURAHAN BINUANG KECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE. kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan

PENGARUH DOSIS PUPUK HIJAU DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

RESPON PEMBERIAN PUPUK PETRAGONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI BOTOL (Brassica rapa var. parachinensis L) DALAM POLYBAG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.)

Magrobis Journal 28. PENGARUH PUPUK ROSASOL-N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) ABSTRAK

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE

GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.)

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah UNKLAB Vol. 18, No. 1, Juni, 2014, hal. 10-14 ISSN: 1411-4372 RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGOLAHAN TANAH Imanuel R. Montolalu Fakultas Pertanian, Universitas Klabat (r.montolalu@yahoo.com) Abstrak Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau terhadap pengolahan tanah dan mendapatkan cara pengolahan tanah yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi hijau. Manfaat penelitian ialah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau terhadap pengolahan tanah dan dapat diterapkan oleh para petani. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu = tanpa pengolahan tanah (kontrol), = satu kali pengolahan tanah, dan = dua kali pengolahan tanah. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tujuh kali. Pengolahan tanah mempengaruhi jumlah daun, lebar daun, dan berat tanaman. Dua kali pengolahan tanah adalah yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi hijau. Kata Kunci: sawi hijau, pengolahan tanah Abstract The purpose of this study was to determine the response of the growth and production of green mustard to the tillage and get the right method of tillage for the growth and production of green mustard. The benefit of this research study is expected to provide information about the response of the growth and production of green mustard to the tillage and can be applied by farmers. This study used a Randomized Block Design (RBD) which consisted of three treatments, namely = no tillage (control), = one-time tillage, and = twice tillage. Each treatment was repeated seven times. Tillage affected the number of leaves, width of leaves, and weight of the plant. Twice conducted tillage was appropriate for the growth and production of green mustard. Keywords: green mustard, tillage Sawi hijau (Brassica juncea L.) adalah salah satu jenis sayuran yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia karena cara budidaya yang sederhana dan efisien (Margiyanto, 2008). Sawi hijau merupakan sayuran yang bersifat musiman dan banyak dibudidayakan untuk keperluan makanan, obat, atau pun lainnya (Cahyono, 2003). Menurut Haryanto, Suhartini, & Rahayu (2001), selain sebagai bahan pangan, sawi hijau juga dipercaya dapat menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, berfungsi sebagai penyembuh sakit kepala, dan mampu bekerja sebagai pembersih darah. Sawi hijau berasal dari wilayah Asia Tengah seperti Cina dan Mongolia, tetapi sekarang ditanam di seluruh dunia (Rubatzky & Yamaguchi, 1998). Masuknya sawi dan petsai ke Indonesia diduga pada abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-tropis lainnya terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah penyebaran petsai adalah di dataran tinggi, sedangkan sawi berkembang di dataran rendah maupun tinggi (Rukmana, 1994). Sawi hijau sudah sangat populer di masyarakat dan termasuk komoditas yang digemari oleh masyarakat. Kebutuhan pangan cenderung meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah penduduk (Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, 2011). Rata-rata hasil per hektar sawi pada kurun waktu 2007-2011 menurun, berturut-turut sebanyak 10.28 ton/ha, 10.36 ton/ha, 9.98 ton/ha, 9.82 ton/ha, dan 9.44 ton/ha (Zulkarnain, 2013). Menurut data Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara melalui bidang pangan dan hortikultura, daerah sentra penanaman petsai/sawi di Sulawesi Utara saat ini masih berada di tiga daerah kabupaten yaitu Minahasa, Minahasa Selatan, dan Tomohon. Sentra produksi terbesar adalah Minahasa Selatan dengan produksi sebesar

Imanuel R. Montolalu Respon Pertumbuhan dan Produksi Sawi Hijau Terhadap Pengolahan Tanah 11 5.548 ton dengan areal penanaman 370 Ha (Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara, 2011). Karena banyaknya manfaat dan kebutuhan konsumen akan sawi hijau, maka komoditas ini memiliki peluang bisnis yang baik, sehingga apabila diusahakan dengan baik, itu akan memberikan keuntungan yang baik pula (Cahyono, 2003). Untuk itu diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi. Salah satunya adalah dengan pengolahan tanah. Tujuan pengolahan tanah adalah memperbaiki sifat biologis, fisik, dan kimia tanah untuk meningkatkan produksi tanaman dan menghasilkan kualitas hasil pertanian berwawasan lingkungan (Jumin, 1988). Masalah yang dapat dirumuskan dari uraian di atas adalah: 1. Apakah ada respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau terhadap pengolahan tanah? 2. Apakah ada pengolahan tanah yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi hijau? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau terhadap penglolahan tanah dan mendapatkan pengolahan tanah yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi hijau. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang respon pertumbuhan dan produksi sawi hijau terhadap pengolahan tanah. Metodologi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Klabat, Kelurahan Airmadidi Bawah, Kabupaten Minahasa Utara, dengan ketinggian 140 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Februari sampai April 2013. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah benih sawi hijau varietas Tosakan, Phonska, Furadan, Decis, Dhitane, dan air. Alat yang digunakan adalah bambu, cangkul, ember, hand sprayer, tali rafia, palu, paku, sekop, parang, timbangan, meteran rol, mistar, kayu, dan alat tulis-menulis. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari tiga tingkat perlakuan dan diulang sebanyak 7 kali. = tanpa pengolahan tanah (Kontrol) = satu kali pengolahan tanah = dua kali pengolahan tanah Variabel Pengamatan Variabel yang diamati dari penelitian ini adalah: 1. Jumlah daun: diamati pada umur 2 dan 3 Minggu Setelah Tanam (MST) 2. Lebar daun (cm): diukur pada umur 2 dan 3 MST 3. Berat tanaman (g): ditimbang pada pada saat panen umur 3 MST Prosedur Kerja Pengolahan tanah. Tanah dibersihkan dari gulma, kayu, dan kotoran. Pengolahan tanah dilakukan sesuai perlakuan dan dilakukan pada dua minggu sebelum tanam dan 2 hari sebelum tanam. Pengolahan tanah dilakukan dengan membalikan/membelah, memecah, dan meratakan tanah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada saat tanam. Ukuran bedeng adalah 1.5 x 1.2 m dengan lebar parit 30 cm dan tinggi bedengan 30 cm. Jarak antar ulangan adalah 40 cm. Persemaian. Budidaya sawi hijau secara intensif dimulai dari persiapan media semai dengan memberikan Phonska sebanyak 10 gr. Ukuran bedeng persemaian adalah 6 x 1.5 m. Persemaian dilakukan dua minggu sebelum tanam. Penanaman. Setelah bibit berumur 14 hari atau berdaun empat helai, bibit dipindahkan ke bedengan. Bibit yang digunakan adalah bibit yang tumbuh seragam. Jarak tanam adalah 25 x 25 cm. Penanaman dilakukan pada sore hari. Penyulaman. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati. Penyulaman dilakukan seminggu setelah tanam, dan penyulaman juga dilakukan pada sore hari. Pemupukan. Phonska sebagai pupuk dasar diberikan sebanyak 54 gr per bedeng, dan Furadan diberikan sebanyak 5 gr per bedeng. Pupuk dasar dan Furadan diberikan 2 hari sebelum tanam. Pemeliharaan. Penyiraman dilakukan pada tanaman yang masih muda bila tidak hujan. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari tergantung keadaan cuaca. Penyiangan dan penggemburan tanah dilakukan 2 MST. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, dan pemberian zat kimia (Decis, Dhitane, dan Furadan) diberikan sesuai kebutuhan. Panen. Panen dilakukan 21 hari setelah tanam. Gejala panen dilihat dari adanya perubahan warna tulang daun dari warna kehijauan menjadi putih. Panen dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman. Analisis Data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam. Apabila berbeda nyata, analisis dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Pengolahan data menggunakan paket program SPSS versi 11.5.

Rata-Rata 12 Jurnal Ilmiah UNKLAB Hasil dan Pembahasan Jumlah Daun Pengolahan tanah mempengaruhi jumlah daun pada umur 2 dan 3 MST. Jumlah daun pada umur 2 dan 3 MST berbeda nyata karena tanaman telah memberikan respon terhadap pengolahan tanah karena keadaan fisik, kimia, dan biologi tanah telah menjadi lebih baik untuk pertumbuhan tanaman sawi hijau. Jumlah daun tanaman sawi hijau pada umur 2 dan 3 MST pada perlakuan tanpa pengolahan tanah tidak berbeda nyata dengan satu kali pengolahan tanah tetapi berbeda nyata dengan dua kali pengolahan tanah. Satu kali pengolahan tanah berbeda nyata dengan dua kali pengolahan tanah (Tabel 1). Tabel 1 Rata-Rata Jumlah Daun pada Umur 2 dan 3 MST PERLAKUAN Umur tanaman (MST) ( T ) 2 3 6.60 a 9.60 a 7.10 a 10.30 a 8.10 b 11.30 b Ket.: Angka yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5 %. Jumlah daun terbanyak ada pada tanaman sawi hijau pada umur 2 dan 3 MST dan pada dua kali pengolahan tanah (8.10 dan 11.30), diikuti satu kali pengolahan tanah (7.10 dan 10.30), dan tanpa pengolahan tanah (6.60 dan 9.60) (Gambar 1). Gambar 1 Grafik Rata-rata Jumlah Daun Pada Umur 2 dan 3 MST 12,0 1 8,0 6,0 4,0 2,0 2 3 Umur Tanaman (MST) Lebar Daun Perlakuan pengolahan tanah pada umur 2 dan 3 MST berbeda nyata karena respon tanaman terhadap perlakuan pengolahan tanah. Adanya pengolahan tanah menyebabkan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi lebih baik untuk pertumbuhan tanaman sawi hijau. Lebar daun tanaman sawi hijau pada umur 2 MST pada perlakuan tanpa pengolahan tanah berbeda nyata dengan satu kali pengolahan tanah dan dua kali pengolahan tanah. Satu kali pengolahan tanah tidak berbeda nyata dengan dua kali pengolahan tanah (Tabel 2). Lebar daun tanaman sawi hijau pada umur 3 MST pada perlakuan tanpa pengolahan tanah tidak berbeda nyata dengan lebar daun tanaman sawi hijau pada satu kali pengolahan tanah, tetapi

Imanuel R. Montolalu Respon Pertumbuhan dan Produksi Sawi Hijau Terhadap Pengolahan Tanah 13 berbeda nyata dengan lebar daun tanaman sawi hijau pada dua kali pengolahan tanah (Tabel 2). Tabel 2 Rata-Rata Lebar Daun (cm) pada Umur 2 dan 3 MST PERLAKUAN Umur tanaman (MST) ( T ) 2 3 7.10 a 14.30 a 10.30 b 16.60 ab 10.00 b 18.60 b Ket: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5 %. Rata-rata lebar daun tanaman pada umur 2 MST adalah tertinggi pada lebar daun satu kali pengolahan tanah (10.30 cm) dan diikuti oleh lebar daun pada dua kali pengolahan tanah (10 cm) dan tanpa pengolahan tanah (7.10 cm) (Gambar 2). Rata-rata lebar daun tanaman pada umur 3 MST adalah tertinggi pada lebar daun dua kali pengolahan tanah (18.60 cm) dan diikuti oleh lebar daun pada satu kali pengolahan tanah (16.60 cm) dan tanpa pengolahan tanah (14.30 cm) (Gambar 2). Rata-Rata 2 18,0 16,0 14,0 12,0 1 8,0 6,0 4,0 2,0 Gambar 2 Grafik Rata-rata Lebar Daun Pada Umur 2 dan 3 MST 2 3 Umur Tanaman (MST) Berat Tanaman Berat tanaman pada umur 3 MST berbeda nyata karena tanaman memberikan respon yang besar terhadap pengolahan tanah yang dilakukan. Dengan adanya pengolahan tanah, sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi lebih baik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau. Berat tanaman sawi hijau pada umur 3 MST pada perlakuan tanpa pengolahan tanah berbeda nyata dengan berat tanaman pada satu kali pengolahan tanah dan dua kali pengolahan tanah. Berat tanaman pada satu kali pengolahan tanah tidak berbeda nyata dengan berat tanaman pada dua kali pengolahan tanah (Tabel 3).

14 Jurnal Ilmiah UNKLAB Tabel 3 Berat Rata-rata Tanaman (g) pada Umur 3 MST Perlakuan (T) Ket: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%. Berat Tanaman (g) 115.70 a 141.40 b 142.90 b Berat tanaman sawi hijau yang tertinggi pada umur 3 MST adalah pada dua kali pengolahan tanah (142.90 g) dan diikuti oleh berat tanaman pada satu kali pengolahan tanah (141.40 g) dan tanpa pengolahan tanah (115.70 g) (Gambar 3). Gambar 3 Grafik Rata-rata Berat Tanaman (g) pada Umur 3 MST Rata-rata 16 14 12 10 8 6 4 2 Perlakuan (T) Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Pengolahan tanah mempengaruhi jumlah daun, lebar daun, dan berat tanaman sawi hijau. 2. Dua kali pengolahan tanah adalah yang tepat untuk pertumbuhan dan produksi sawi hijau. Saran Untuk selanjutnya, sebaiknya penelitian dilakukan pada bulan April Juni. Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara. (2011). Sulut dalam angka. Manado: BPS Sulawesi Utara. Cahyono, B. (2003). Teknik dan strategi budidaya sawi hijau. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara. Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara. (2011). Statistik pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Manado: Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara. Haryanto, E., Suhartini, T., & Rahayu, E. (2001). Sawi dan selada. Jakarta: Penebar Swadaya. Jumin, H. B. (1988). Dasar-dasar agronomi. Jakarta: Rajawali. Margiyanto, E. (2008). Budidaya tanaman sawi. Diambil dari http://zuldesains.wordpress.com Rubatzky, V. E., & Yamaguchi, M. (1998). Sayuran dunia 2. Bandung: ITB. Rukmana, R. (1994). Bertanam petsai dan sawi. Yogyakarta: Kanisius. Zulkarnain, H. (2013). Budidaya sayuran tropis. Jakarta: Bumi Aksara.