PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP JAUHNYA LEMPARAN CHEST PASS PADA PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LOLAK (Harnoto Damopolii, Marsa Lie Tumbal, Zulkifli lamusu) harnotodamopolii@yahoo.co.id Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Masalah dalam penelitian: apakah Terdapat Pengaruh latihan push up Terhadap Jauhny lemparan (Chest pass) Pada Permainan Bola basket pada siswa kelas VIII SMP NEGERI 1 LOLAK Tujuan dalam penelitian ini: untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Latihan push up terhadap jauhnya lemparan chest pass pada permainan bola basket. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Lolak Kab. Bolaang Mongondow selama 2 bulan. Penelitian menggunakan metode eksperimen one group and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putera SMP Negeri I Lolak yang berjumlah 87 orang dengan sampel sebanyak 20 orang. Menggunakan tehnik analisis data dengan uji. Hasil analisis data yang diperoleh bahwa harga =4,36, nilai pada α = 0,01;dk = n-1 (20-1 =19) di peroleh harga sebesar 640,75. Dengan demikian lebih besar dari ( = 640,75). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa tolak : jika pada α =0,01; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau dapat diterima, dan menolak sehingga dapat simpulkan bahwa pelatihan push up dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam peningkatan jauhnya chest pass. Dari pernyataan tersebut, harga berada dalam daerah penerimaan dan menolak sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh pelatihan push up terhadap peningkatan jauhnya operan dada(chest pass) pada permainan bola basket atlet putera SMP Negeri I Lolak. Kata Kunci : Latihan push up, chest pass dan Bola Basket.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling popular di dunia. Pengemarnya yang berasal dari segala usia merasakan bahwa olahraga basket adalah olahraga yang menyenankan, kompetitif, mendidik, menghibur, dan menyehatkan. Keterampilan keterampilan perseorangan seperti tembakan, umpan drible dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini, ( Jon Oliver, 2007 : 6 ) Sedankan menurut Roji (2004 : 20) bahwa permainan bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik dan mengagumkan. Perubah yang terjadi setiap menitnya membuat salah satu permainan terpopuler di dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat memasukan bola sebanyakbanyaknya ke dalam keranjangnya serta mendapatkan bola. Bola boleh dilempar, digelendinkan, dipantul-pantulkan, dan di dorong sesuai peraturan. Disimpulkan bahwa permainan bola basket dilakukan secara beregu dan kita sudah mengetahui setiap regu 5 orang, dan kita mengatahui dimana peraturan yang ada dalam olhraga bola basket Teknik Dasar Bola Basket Menurut Marta Dinata (2003 :6-9) Dalam permaian bola basket memiliki teknik dasar yang wajib dikuasai oleh seorang pemain. Teknik dasar tersebut antaralain: a) Teknik pasing Mengoper yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan serangan sebuah tim dan sebuah unsur penentu.mengoper atau pasing bola basket adalah salah satu dari kemampuan paling mendasar dari permainan basket, karena pasing, suatu cara paling efektif untuk mengerakan bola dari suatu lapangan kesisi lapangan yang lain,tapa kehilangan penguasa terhadap bola. b) Macam-macam pasing ( operan bola ) Pasing adalah gerakan melempar bola pasing dalam basket dapat dilakukan dengan dua tangan ataupun satu tangan, pasing adalah operan yang dilakukan dengan bola lurus, memantul, atau melambung disesuaikan dengan situasi dalam permainan atau latihan. Passing atau mengopor bola adalah salah
satu kemampuan yang paling mendasar dari permainan bola basket, mengoper adalah cara paling efektif untuk mengarakan bola dari satu pemin ke pemain yang lain dari kiri kekanan tanpa kehilangan penguasaan terhadap bola, walapun oporan yang aman tidaklah selalu sama dengan operan yang efektif karena tidak berfungsi sebagai penghasil angka untuk tim. c) chest pass (operan dada) Teknik lemparan dada adalah lemparan yang semua digunakan oleh pemain basket untuk memindahkan bola dari seorang pemain keteman satu tim, dengan mengunakan dua tangan dimana kedua tangan tersebut berbeda didepan dada sambil memegang bola. d) Bounce pass (operan pantul) Operan pantul adalah operan yang dilakukan oleh pemain dengan bantuan permukaan lantai sebagai media pengantar kepenerima, dengan teknik seperti operan dada. e) Pivot Pifot atau memoros adalah suatu usaha menyalamatkan bola dari jangkawan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedankan kaki yang lain dapat diputar 360 derajat.gerakan memutar badan seringkali akan meningkatkan posisi pemain, yakni untuk memutar menghadap kering basket setelah menerima bola lemparan, melindungi bola dari rampasan pemain. f) Shooting (menembak) Shooting adalah usaha untuk memasuka bola kedalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat melakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan. g) Dribbling (Mengiring) Menurut Dinata (2003 : 7) dribbling adalah gerakan memantul-mantulkan bola dengan satu tangan dan telapak tangan terbuka, baik dilakukan ditempat jalan atau lari. Gerakan mengiring ini dilakukan untuk mengadakan penyerangan serta mendekatkan bola ke daerah lawan (Ring) basket.
Tenik Dasar Pasing. Menurut BUDI SUTRISNO dkk (2010 : 9) ( Passing atau operan merupakan jantung dari permainan bola basket Permainan bola basket yang baik dibangun dari operan yang akurat. Pada umumnya passing dapat dilakukan dengan cepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga bola dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya.jenis passing tergantung pada situasi keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, timing, dan taktik yang dilakukan. Ada 4 (empat) passing dasar yang harus dikuasai pemain, yaitu chest pass (operan dada), bounce pass (operan pantul), overhead pass (operan dari atas kepala), dan baseball pass (operan dari samping). Padabagian ini kamu hanya akan mempelajari operan dari samping (baseball pass). Cara melakukan operan dari samping adalah sebagai berikut. a. Lutut dilenturkan, badan dibungkukkan rendah dan kaki direntangkan kira-kira selebar bahu. b. Satu tangan membawa bola ke belakang telinga. Tangan yang lain di sisi atau di depan bola. Jari-jari direntangkan di atas bola, kepala dan mata diangkat. c. Bola dibawa ke belakang telinga dengan satu tangan, dan tangan yang tidak memegang bola ada di depan atau samping bola untuk keseimbangan. Hakikat chest pass ( operan dada ) Chest pass atau lemparan dada adalah lemparan yang semua digunakan oleh pemain basket untuk memindahkan bola dari seorang pemain keteman satu tim, dengan mengunakan dua tangan dimana kedua tangan tersebut berbeda didepan dada sambil memegang bola. Menurut Sri Wahyuni Dkk (2009:135) Lemparan Setinggi Dada (The Two Hand Chest Pass) Tekniknya: bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada dengan sikap melangkah. Kedua lutut sedikit ditekuk. Bola ditarik ke dada, kemudian didorong ke depan dengan kuat sampai kedua tangan lurus dan lecutan pergelangan tangan membantu gerak akhir. Kaki belakang melangkah ke depan untuk membantu kecepatan bola. Sasaran bola adalah di antara bahu sampai pinggang penerima.
Hakikat Latihan Latihan olahraga adalah suatu proses yang direncanakan yang mengembangkan penampilan olahraga yang kompleks dengan memakai isi latihan tindakan - tindakan organisasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan Menurut Ahmad Nasrulloh (2011:11) latihan adalah suatu proses penyempurnaan olahraga yang diatur dengan prinsip-prinsip yang bersifat ilmiah, khususnya prinsip-prinsip paedagogis. Proses ini direncanakan dansistematis, yang meningkatkan kesiapan untuk melakukan dan kapasitaspenampilan atlet. Adapun definisi latihan menurut Bompa (1990:4) adalah sebagai berikut: Latihan di atas segala-galanya, adalah merupakan aktifitas olahraga yang sistematis dalam waktu yang lama, di tingkatkan secara progresif dan individual yang mengara pada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah di tentukan. Hakikat push up Menurut Marchaman, ( 2009:29 ) Gerakan push up merupakan gerakan mengankat tubuh dengan kedua tangan mulai dari bawah atau lantai ke atas dalam posisi tangkurap. Gerakan push up ini bertujuan untuk menguatkan otot-otot tangan, otot pungung dan otot kaki, untuk pemula push up dapat dilakukan dengan posisi kepala sejajar dengan kaki. Tetapi bagi yang sudah terbiasa bias dilakukan posisi kaki bias lebih tinggi dari pada kepala dengan tujuan menambah beban yang lebih berat dan hasil otot-otot semakin kuat. Namun hal ini tidak perlu dipaksakan dan harus disesuaikan dengan kekuatan badan. Menurut Tugimin Joko Supriyanto (2010:32). Push up adalah tidur tengkurap, telapak tangan dibuka dengan kedua lutut bertumpuh pada lantai. Ankatkan badan dengan cara menekuk dan meluruskan siku tangan dengan cara berulang-ulang perlahan-lahan. Posisi badan dan kaki selalu lurus. Pertahankan posisi badan dan turunkan badan pada posisi semula. Lakukan latihan ini secara berulang-ulang. Gerakan push-up merupakan gerakan yang diawali dengan merapatkan kedua kaki, kedua lengan dibuka selebar bahu, punggung harus lurus, dan mata menatap
luruh ke arah depan. Letakkan siku di samping tubuh dan turunkan badan hingga berjarak 3 inci dari lantai. Setelah itu, angkat badan dan kembali pada semua. Pada saat melakukan gerakan push-up, pastikan untuk melakukan pernafasan yang baik, yaitu menghembuskan nafas pada saat menurunkan badan, dan menarik nafas pada saat mengangkat badan. Hindari gerakan membengkokkan badan, sebab hal itu akan membuat punggung tertekan. Adapun contoh dari variasi gerakan dalam push-up yang dapat dilakukan, antara lain; push-up dengan cara pada umumnya, push-up dengan posisi kaki/tungkai berada lebih ke atas dari posisi badan, push-up dengan posisi badan lebih tinggi dari posisi kaki/tungkai, maupun gerakan-gerakan push-up modifikasi lainnya (Harsono, 1988). Keseluruhan gerakan yang digunakan dalam gerakan push-up merupakan penjabaran dari gerakan isotonis. Gerakan isotonis adalah gerakan yang ditandai dengan adanya suatu gerakan dari anggota tubuh yang disebabkan oleh memanjang dan memendeknya otot-otot, sehingga terdapat perubahan dalam panjang otot. Dalam latihan isotonis, dapat dilakukan dengan menggunakan beban luar maupun beban berupa berat badan sendiri Kesimpulan, bahwa melakukan latihan push up otot lengan kita terlatih yaitu otot bisep dan trisep karena dengan latihan push up tadinya kita melakukan chest pass (operan dada) kurang begitu maksimal jauhnya lemparan chest pass, setelah kita melakukan latihan push up berulang-ulang kali lemparan chest pass kita sudah meningkat. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, saya sebagi penulis mempunyai pemikiran bahwa guru sangat berperan dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu mengatahui sejahu mana motivasi belajar siswa dan sejahu mana hasil belajar siswa terhadap materi pemainan basket ball.sehingga untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas, saya sebagai penulis mencob melakukan penelitian tentang masalah-masalah diatas yaitu pengaruh latihan push up terhadap jauhnya lemparan chest pass pada permainan bola basket pada siswa kelas VIII SMP NEGERI 1 LOLAK
Kegiatan penelitian ini mempunyai tujuan yang sangat penting yaitu: a. Tujuan Umum : Penelitian bertujuan menemukan kebenaran melalui mencaritau latihan push up siswa yang berdasarkan keilmuan dan mendapatkan gambaran bagai mana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran permainan bola basket. b. Tujuan Khusus Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui sejauh mana latihan push up siswa dalam permainan bola basket. 2. Untuk mengatahui apakah terdapat pengaruh latihan push up terhadap jahunya lemparan chest pass Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengunakan metode eksperimen Desain penelitihan mengunakan pre test dan post test dapat digambarkan sebagai berikut : Kelompok Pre test Treatment Post test O X T X Ket : O X T X Hasil = Kelompok Eksperimen = Pre test/test awal = Perlakuan = Post test/test akhir Berdasarkan data hasil penelitian yang memiliki varians populasi yang homogen dan berasal dari data populasi yang berdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test menunjukkan harga t hitung sebesar 4,36 Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata diperoleh harga
t daftar atau t ) = 1,73 Ternyata harga t hitung telah berada di dalam daerah penerimaan H A.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H A diterima dan tidak dapat menerima H o. Jadi dapat disimpulkan pada hasil belajar Bola Basket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut : Ho HA HA -4,36-1.73 0 1.73 4,36 Pembahasan Gambar. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X 1 dan X 2 ) Proses pembelajaran dengan mengunakan Latihan push up dalam meningkatkan kemampuan chest pass dalam permainan Bola Basket. Penerapan model pembelajaran ini diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang latihan push up sendiri serta penjelasan tentang teknik chest pass dengan baik dalam permainan Bola Basket. Selanjutnya peneliti mempraktikkan teknik chest pass dengan baik dan benar, setelah itu siswa diberikan tugas gerak untuk mencari, belajar, membahas, dan melakukan chest pass yang baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan. Hasil analisis deskripitif dan pengujian hipotesis memperhatikan gambaran bahwa latihan push up mempengaruhi hasil belajar bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lolak. Hal ini memberikan indikasi bahwa pembelajaran permainan basket yang diajar dengan latihan push up mempunyai hasil belajar yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran permainan basket
yang tidak diajar dengan teknik dasar yang tidak berpengaruh. Pada pembelajaran siswa dituntut untuk dapat menemukan jawaban dengan cara melakukan secara langsung praktek chest pass pada permainan bola basket yang dibimbing langsung oleh guru, namun di sini guru tidak berperan aktif namun siswalah yang aktif melakukan praktek tentang pembelajaran yang diberikan. Guru hanya memberikan gambaran untuk menuntun siswa dalam melakukan kegiatan praktek pembelajaran tersebut. Dengan demikian siswa termotivasi untuk berpertisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan push up mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan bola basket dapat tercapai dengan hasil yang lebih baik lagi. Hal ini disebabkan pada latihan tersebut siswa berlatih mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya untuk melakukan praktek pembelajaran yang benar khususnya yang berhubungan dengan pembelajaran bola basket. Cara ini lebih efektif karena memberikan wawasan dan keterampilan bagi siswa untuk berkreasi dalam mengikuti pembelajaran, dan guru sebagai pembimbing atau pendidik harus mampu untuk memberikan bimbingan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan kreativitasnya sehingga dapat tercapai hasil belajar yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian pre-test menunjukkan skor tertinggi 8,60 dan skor yang terendah 4,89. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 6,55 dan nilai standar deviasi 97,50 dan varians 9507,14.Sedangkan pada hasil penelitian post-test menunjukkan skor tertinggi 9,67 dan skor terendah 6,73. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 7,32 dan standar deviasi 105,45 serta varians 11119,4. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir dengan selisih peningkatan dari hasil Pre-test dan post-test sebesar 1,73 Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan post-test seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki
populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test design. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test menunjukkan harga t hitung sebesar 116,1. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga t daftar atau t= 4,36. Ternyata harga t hitung telah berada di dalam daerah penerimaan H A. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H A diterima dan tidak dapat menerima H o. Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan push up dapat meningkatkan Hasil Belajar Bola Basket,Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lolak. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan latihan push up siswa yang diajar melakukan chest pass. pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lolak. Dengan demikian latihan dengan menggunakan latihan push up merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi dari kesimpulan tersebut dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Kepada para guru bidang studi, hendaknya mencermati situasi gejala-gejala yang menyebabkan hasil latihan siswa rendah dan kemudian berusaha menemukan alternatif pemecahannya. 2. Jika memungkinkan materi latihan (pokok bahasan yang sesuai), hendaknya guru menggunakan latihan dengan menggunakan teknik push up yang cukup baik untuk meningkatkan hasil lemparan chest pass siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Chandra, Sodikin. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hadjarati, Hartono. 2011.Bahan Ajar Basket 1.FIKK Universitas Negeri Gorontalo Mohamad Harun, Ronny. 2012.Bahan Ajar Bola Basket 1. FIKK: Universitas Negeri Gorontalo Samsudi. 2009.Desain Penelitian Pendidikan. Semarang : UNNES PRESS Sanjaya, Wina. 2009.StrategiPembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sudjana.Ibrahim. 2010.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Cet.V). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tomoliyus, http://www.google.co.id=j&q=tomoliyus-ms%2fmodelpembelajaran-penjas.pdf, Akses 22 April 2013 Wena, Made. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta Timur : PT Bumi Askara Yunus, Hamzah. 2007.Bahan Ajar Mata Kuliah Statistika Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial : Universitas Negeri Gorontalo