BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. angka yang sebanyak-banyaknya ke ring lawan. Jaja Suharja Husdarta dan Eli
|
|
- Yandi Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori Hakikat permainan bola basket Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang tergolong dalam kelompok permainan bola besar. Dalam permainan ini melibatkan dua regu yang saling bersaing untuk mencari sebuah kemenangan dengan mencetak angka yang sebanyak-banyaknya ke ring lawan. Jaja Suharja Husdarta dan Eli Maryani ( 2010 ; 3 ) mengatakan bahwa bola basket merupakan permainan yang di mainkan oleh dua regu, baik putera maupun puteri yang masing-masing regu terdiri dari lima (5) orang pemain. Tujuan adalah untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang/basket pada papan pantul lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan angka/nilai. Pengertian di atas senada dengan yang di ungkapkan oleh Sri Wahyuni, dkk (2010 : 10) yakni bola basket ialah suatu permainan yang di mainkan oleh dua regu yang sertiap regu terdiri atas lima (5) orang pemain. Tujuan adalah untuk mencetak nilai sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Berdasarkan dua pengertian di atas jelaslah permainan bola basket merupakan suatu permainan kompetitif yang di mainkan oleh dua regu yang masing-masing regu berjumlah lima (5) orang dengan tujuan memperoleh
2 2 kemenangan dengan cara memasukkan bola melalui kegiatan mencetak angka yang sebanyak-banyaknya. Seperti yang dijelaskan Deni Kurniadi Suro Prapanca (2010) bahwa, Bola basket masuk ke Indonesia setelah perang Dunia II. Permainan ini dibawa oleh perantau-perantau Cina dan berkembang dengan cepat. Maka pada Pon ke I di Surakarta, bola basket di camtumkan dalam acara resmi. Persatuan Basket-ball seluruh Indonesia (PERBASI) pun berdiri pada tanggal 23 Oktober 1951 dan diketuai oleh Tonny When. Dan pada tahun 1951 diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia atau disingkat dengan PERBASI. Pada tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA (sumber: www,perbasi.or.id) bola basket Berikut ini akan diuraikan lapangan dan peralatan dalam permainan a. Bentuk dan ukuran lapangan Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan ring pada kedua sisi lebar lapangan. b. Peralatan Peralatan permainan bola basket lainnya yang menunjang dalam pertandingan yaitu : Perangkat papan pantul, terdiri atas : -. Papan pantul -. Keranjang yang terdiri dari ring (tahan tekanan) dan jaring
3 3 -. Struktur penyangga papan pantul termasuk pelapisannya Bola basket Jam pertandingan Papan angka Peralatan dua puluh empat detik Stopwacth atau peralatan yang sesuai pewaktu time-out (bukan jam pertandingan) Dua sinyal suara terpecah, berbeda dengan jelas dan keras Scorsheet Petunjuk kesalahan pemain Petunjuk kesalahan regu Indicator alternating possession Lantai pemain Lapangan pemain Pencahayaan yang memadai Hal ini dijelaskan dalam buku peraturan permainan bola basket (2006;7) Permainan bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi dengan rapi sehingga dapat dimainkan dengan baik. Agar dapat memainkan bola dengan efektif dan efesien maka diperlukan teknik gerakan yang sempurna. Teknik gerakan yang sempurna menimblkan efesiensi bermain dan dengan latihan yang teratur didalam kelompok berpasangan akan mendapatkan
4 4 evektifitas teknik gerak yang baik, dengan demikian penguasaan gerak atau gerak dasar dalam permainan bola basket sangat diperlukan Hakikat chest pas Istilah melempar mengandung pengertian mengoper bola. Operan merupakan gerak dasar yang pertama dan utama dalam permainan bola basket. Muhajir (2013 : 33). Mengatakan bahwa mengoper bola adalah salah satu usaha dari pemain untuk membagi atau memberi bola kepada temannya agar dapat memasukkan bola ke keranjang lawan. maka Deni Kurniadi Suro Prapanca (2010 : 8 ) menjelaskan bahwa melempar bola merupakan teknik dasar yang perlu di kuasai ketika bermain bola basket, sebab dengan melempar bola akan berguna dalam mengoper bola ke teman seregu dengan berjarak dekat atau untuk memasukkan bola ke keranjang lawan. Pada umumnya operan dapat di lakukan dengan cepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga bola dapat di kuasai oleh teman yang akan menerimanya. Operan juga dapat di lakukan secara lunak. Jenis operan yang dapat di lakukan tersebut akan bergantung pada situasi keseluruhan, yakni kedudukan teman, situasi teman, timing, dan taktik yang di gunakan. Operan yang terlalu keras, mudah, atau tinggi akan menyulitkan teman yang menerima bola Sehubungan dengan itu, maka untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam situasi pemain harus menguasai bermacam-macam gerak dasar melempar dengan baik. Adapun gerak dasar melempar/operan (passing) dalam permainan bola basket menurut Muhajir (2013 : 32) sebagai berikut : (1) Teknik
5 5 melempar dan menangkap bola, (2) Teknik mengiring bola, (3) Teknik menembak,(4) Teknik gerakan berporos, (5) Teknik lay-up shoot, dan (6) Teknik merayah / rebound. Untuk membahas lebih detail tentang cara-cara melempar/operan bola tersebut di atas dan untuk keperluan dalam penelitian ini, maka penulis hanya akan menguraikan tehnik operan dada (chest pass) saja. Chest pass merupakan tehnik lemparan/operan bola yang berguna untuk jarak pendek, karena pengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan terhadap teman yang di beri bola. Untuk dapat melempar atau mengoperkan bola, harus dikuasai terlebih dahulu cara memegang dan menangkap bolabasket ( Muhajir dan Budi Sutrisno 2013 : 33 ). Memegang / melakukannya adalah sebagai berikut a). Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, b). Bola dipegang di antara kedua telapak tangan, c). Kedua telapak tangan melekat pada bagian samping bola sedikit ke belakang, d). Jari-jari tangan dibuka dan diletakkan didepan dada, e). Pada waktu menerima atau akan mengoper bola, sikap kaki kuda-kuda, f). Badan sedikit cendong ke depan jatuh di antara kedua kaki dan lutut sedikit ditekuk. Uraian di atas memberikan suatu pemahaman bahwa chest pass dengan dua tangan merupakan operan yang dapat di andalkan dalam suatu pertandingan bola basket. Oleh karena itu, sangat perlu memahami cara melakukan tehnik gerak chest pass tersebut. Oliver (2009 :36) menguraikan cara melakukan chest pass dengan dua tangan yakni : (1) posisikan tubuh kira-kira tiga meter dari sasaran ; (2) letakan tangan di sisi bola dan tangan di tekuk sedikit demi sedikit hingga bola
6 6 mendekat dada; (3) untuk mengoper bola, lengan di julurkan ke arah sasaran; (4) saat lengan sudah beber-beber tejulur, bola di lejutkan sedikit demi sedikit hingga terlepas dari telapak jari-jari; (5) di akhir gerakan jari-jari harus menunjuk ke arah sasaran, hingga ibu jari harus menunjuk ke bawah. Gerak ibu jari ini akan membuat bola sedikit melintir saat malayang ke arah sasaran; (6) perhatikan gerak baik-baik mengikuti bola dengan mempertahankan dan megarahkan lengan lurus ke arah sasaran setelah melepaskannya; (7) jika perlu langkahkan salah satu kaki ke arah sasaran untuk menambah kekuatan lemparan/operan Hakekat metode berpasangan a. Pengertian metode berpasangan Metode pembelajaran cara atau tehnik yang di gunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran menurut Sumiati dan Asra (2009 :92) menyatakan bahwa metode adalah alat untuk mencapai tujuan. Lebih jelas lagi di kemukan bahwa metode pembelajaran di definisikan sebagain cara yang di gunakan guru untuk menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Uno dan Mohamad, 2011 : 7, Uno 2010 : 2). Demikian juga Djamarah dan Zain (2010 : 74) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran merupakan strategi pembelajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang di harapkan. Berdasarkan uraian di atas dapat di pahami bahwa metode pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi yang digunakan guru untuk
7 7 menyajikan materi pembelajaran. Penyajian materi pembelajaran melibatkan metode yang tepat. Ketepatan memilih dan menetapkan metode pembelajaran akan berpengaruh positif pada pencapaian tujuan pembelajaran. b. Pemilihan dan penentuan metode Metode pembelajaran yang di gunakan guru dalam setiap pertemuan bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan kempetensi dasar. Pemilihan dan penentuan metode di perlukan proses penyesuaian terhadap berbagai hal guna pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Pertimbangan untuk memilih metode di samping di dasarkan atas kepentingan pencapaian tujuan, juga kesesuaian dengan bentuk belajar tertentu. Dalam praktek sering kali suatu metode tidak berdiri sendiri tetapi di padukan dengan metode lainnya. Dengan demikian metode pembelajaran harus benarbenar di pilih secara tepat. Ketepatan penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor. Sumiati dan Asra (2009 : 92-96) mengemukakan faktor-faktor yang di perhatikan guna ketepatan (efektifitas) penggunaan metode antara lain : (a) kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, (b) kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru, (c) kesesuaian metode dengan kemampuan guru, (d) kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa, (e) kesesuaian metode dengan sumber dan fasilitas, (f) kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi
8 8 kondisi belajar mengajar,(g) kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia, (h) kesesuaian metode pembelajaran dengan tempat belajar. c. Konsep metode berpasangan Metode merupakan cara yang di gunakan guru dalam menyajikan materi pembelajaran, metode berpasangan melibatkan proses latihan secara berpasangan. Latihan adalah suatu proses belajar gerak secara berulang-ulang dengan tujuan memperoleh otomatisasi. Sedangkan berpasangan merupakan tehnik pengaturan kelompok belajar, yakni kelompok berpasangan yang berhadapan tidak mengambang. Berikut ini akan di uraikan satu per satu pengertian metode, latihan, dan tehnik berpasangan. Metode berpasangan yang di maksudkan dalam penulisan ini adalah cara yang di gunakan dalam menyajikan materi chest pass dalam permainan bola basket di SD melalui kegiatan-kegiatan latihan secara berpasangan. Oleh karena latihan secara berpasangan sebagai cara yang di gunakan dalam menyajikan materi pembelajaran. Dengan demikian secara tidak langsung di dalamnya mencakup dua jenis metode yakni ; metode latihan (drill) dan metode berpasangan. Terkait dengan proses belajar pelaksanan penelitian ini, maka orientasinya adalah proses latihan. Latihan adalah kegiatan sistematis yang di lakukan secara berulang-ulang, kontinyu di mana beban latihan dan intensitas latihan makin hari makin bertambah. Yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan
9 9 fisik dan mental secara bersama-sama. Fikrah, Vol. 5 No 1, Januari-Juni 2006 ( sabtu 19 September 2009 ). Adapun metode drill ( latihan siap ) itu sendiri memiliki arti sebagai berikut a). Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang tinggi dari pada yang telah dipelajari, b). Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan, c). Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen, tetapi di lakukan dengan cepat. Mengingat bahwa subjek (siswa) dalam penelitian ini tergolong anak usia dini. Dari pendapat di atas dapat di pahami bahwa latihan (training) merupakan proses kerja yang sistemati, dan di lakukan secara berulang-ulang dengan beban yang kian meningkat. Latihan yang sistematis adalah program latihan yang di rencanakan secara matang, dan di laksanakan sesuai jadwal menurut pola yang telah di tetapkan, serta di evaluasi sesuai dengan alat yang benar. Latihan tersebut di orientasikan pada keterampilan gerak dasar yang benar dengan kemampuan fisik dasar yang baik. Pada hakikatnya, pembelajaran melalui metode berpasangan merupakan penggelolaan kelas dengan menggunakan tehnik berpasangan dalam belajar suatu gerak dasar cabang olahraga. Proses pembelajaran memerlukan keterlibatan guru dan siswa untuk saling berinteraksi dengan maksud agar tujuan yang di harapkan dalam pembelajaran dapat di capai. Upaya yang harus di
10 10 lakukan adalah dengan melaksanakan apa yang menjadi tugas utama guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Suherman (dalam Abdul Djabar Pomamolo Nim ( 2012 ) menuliskan bahwa tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yakni mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan psikomotor) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yakni kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang bersifat positif yang pada akhirnya akan membentuk kemampuan dasar sebagai bekal hidup dan penghidupannya. Agar hal tersebut di atas dapat di wujudkan, guru yang mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa. Dalam belajar berpasangan, para siswa di harapkan dapat bergotong royong, saling membantu, saling mendiskusikan, dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pembelajaran masing-masing. Roger dan David Johson dalam Suprijono, (2010 : 58) merumuskan lima model pembelajaran yang harus diterapkan, yaitu (1) saling ketergantungan positif, (2) tanggung jawab perseorangan, (3) Interaksi Promotif, (4) komunikasi antara anggota, dan (5) Pemrosesan kelompok. Metode berpasangan merupakan salah satu tehnik atau metode di mana tiap kelompok terdapat beberapa variasi jumlah anggota yaitu mulai dari 2 s/d 5
11 11 orang menurut kesukaan guru dalam kepentingan tugas. Untuk kelompok yang berjumlah 2 orang di sebut kelompok berpasangan (Lie, 2007 : 46) tentu saja masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Lie, (2007 : 46)dan Fatirul (dalam trimannunipa@yahoo.com) samasama menguraikan kelebihan dan kekurangan dari kelompok berpasangan yakni, sebagai berikut : Kelebihannya (1) meningkatkan partisipasi, (2) cocok untuk tugas sederhana, (3) lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, (4) interaksi lebih mudah, (5) lebih mudah dan cepat membentuknya. Kekurangannya : (1) banyak kelompok yang akan melapor dan perlu di monitor, (2) lebih sedikit ide yang muncul, dan (3) jika ada perselisihan maka tidak ada penengah. Berdasarkan uraian uraian di atas, dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa metode berpasangan merupakan suatu cara atau metode yang di gunakan guru dalam menyajikan materi pelajaran melalui proses latihan, yakni proses kerja yang sistematis, dan di lakukan secara berulang-ulang dengan beban latihan yang kian meningkat. Proses latihan ini di lakukan oleh dua orang (berpasangan) dan berhadapan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar suatu cabang oalahraga. Pernyataan di atas sangat berhubungan erat dengan karateristik metode latihan (drill). Metode latihan/drill/training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik, selain itu dapat di gunakan untuk
12 12 memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, dan keterampilan (Djamarah dan Zain, 2010 : 95 ; Roestiyah NK, 2008 : 12). Dengan demikian istilah berpasangan dalam tulisan ini identik dengan metode berpasangan Hakikat Chest pass Melalui Metode berpasangan Pembelajaran melalui metode berpasangan di maksud untuk meningkatkan gerak dasar chest pass dalam permainan bola basket bagi siswa SD. Adapun cara penyajiannya mengacu pada langkah-langkah pembelajaran metode latihan, namun kegiatan di lakukan berpasangan sebagai berikut : a) Kegiatan awal 1) Berbaris, berdoa, presensi 2) Apersepsi 3) Penyampaian tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi 4) Pemanasan melalui permainan-permainan yang mengarah pada gerak dasar permainan bola basket. b) Kegiatan inti 1) Guru menjelaskan dan mengarahkan tehnik operan dada (chest pass) 2) Siswa di bentuk dalam kelompok berpasangan 3) Setiap kelompok berpasangan di berikan tugas gerak berupa tehnik operan dada (chest pass) 4) Salah satu siswa akan melakukan operan dada (chest pass) yang di arahkan pada pasangannya, kemudian pasangannya menangkap
13 13 bola untuk di kembalikan kepada temannya dengan tehnik yang sama. Operan dada ini dapat di lakukan dengan menggunakan dua tangan serta lintasannya mendatar. 5) Variasi gerakan operan dada di lakukan di tempat, berjalan, dan berlari 6) Guru mengamati pola gerak siswa dan segera melakukan koreksi bila di temukan penyimpangan gerakan siswa atau kelompok pasangan 7) Guru memberikan kebebasan pada siswa untuk saling berkomunikasi dalam masing-masing kelompok pasangan, termasuk bertanya pada guru apabila ada hal-hal yang perlu di pertanyakan. c) Kegiatan akhir 1) Guru dan siswa bersama merefleksikan proses pembelajaran yang telah berlangsung 2) Evaluasi 3) Pendinginan 4) Berbaris, berdoa, presensi, bubar Hipotetis tindakan Yang di maksud dengan hipotetis tindakan dalam tulisan ini adalah jawaban atau anggapan menyakinkan terhadap ampuhnya suatu tindakan, sehingga perlu pembuktian secara ilmiah. Demikian maka hipotetis dan PTK ini
14 14 berbunyi dengan metode berpasangan. Kemampuan gerak dasar chest pass dalam permainan bola basket siswa kelas V SDN 5 Tapa akan meningkat Indikator kerja. Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah jika kemampuan siswa kelas V SDN 5 Tapa terhadap gerak dasar chest pass dalam permainan bola basket telah meningkat menjadi 75 % ke atas pada kasifikasi baik, dan penelitian ini di nyatakan selesai.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang tergolong dalam kelompok permainan bola besar. Dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam kelompok permainan bola besar. Dalam permainan ini melibatkan dua regu
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoritis 1. Hakikat Pemainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang tergolong dalam kelompok permainan bola besar. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat SD hanya belajar pada kelas tinggi kelas(4,5,6) sedangkan untuk kelas. artinya belum ada pengkhususan cabang olahraga.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola basket merupakan salah satu jenis cabang olahraga sebagai bagian dari materi pembelajaran penjasorkes disekolah. Permainan bola basket tergolong dalam
Lebih terperinciBAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR
BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.
Lebih terperinciMateri Permainan Bola Basket Lengkap
ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Muda Patria Kalasan Mata Pelajaran : Penjasorkes Kelas / Program : XI Materi Pokok : Permainan Bola Besar (Bola Basket) Tema Topik : Teknik dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dimainkan di lapangan dengan ukuran 28 x 15 meter dengan permukaan yang keras. Prinsip dasar permainan bola basket adalah untuk memenangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya.
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Hakekat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah
A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 6 Tilongkabila pada siswa kelas V semester genap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lay up shoot merupakan salah satu teknik dalam permainan bolabasket yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun tidak spesifik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah olaharaga bola berkelmompok yang terdiri atas dua team beranggotakan masing-masing
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang demikian pesat dan canggih, sehingga segala sesuatu yang semula dikerjakan dengan menggunakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ semester Materi Pokok Fokus Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP N 3 PAJANGAN : Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan : VIII / 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu olahraga paling popular di dunia. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abad ke- 19. Dr. James Naismith,
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani penting dilakukan karena
Lebih terperinciDRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1
DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola Permainan bola besar menggunakan permainan
Lebih terperinciBAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1
BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan kemajuan dengan pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga di tanah air. Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciKata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DADA MELALUI PENDEKATAN PERLOMBAAN DENGAN MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN III KABUPATEN SUMEDANG Oleh Juariah NIP. 1963 0120 1984 1020 03 Menyikapi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. ini juga merupakan salah satu materi permainan yang diajarkan di tingkat SD
1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti pada hakikatnya merupakan salah satu jenis permainan menggunakan bola dan tergolong ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitaas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untik meningkatkan kebugaran
Lebih terperinciTeknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya
Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Menurut Roji ( 2004 : 20 ) bahwa permainan bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO (Ratna Laya, Ruslan, Suriyadi Datau) Ratna_laya@yahoo.co.id Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.
Lebih terperinciI. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.
I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang di berikan di semua sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta. Pendidikan jasmani merupakan bagian
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini berorientasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui proses pendidikan jasmani yang kondusif siswa dibantu untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bola Basket Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET ABSTRACT This research aims to find out: (1) the difference effect of drill practice and games
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk. meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat. Salah satu cabang olahraga yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di
61 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di SMA N 1 LEMBANG KELAS X-9 Observasi awal merupakan komponen pertama yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Olahraga bola basket dianggap sebagai olahraga yang unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik terutama di Amerika Serikat. Pencipta olahraga basket adalah Dr. James Naismith. Dalam
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu
31 III. METODE PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) dilaksanakan pada siswa kelas VI di SD Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola voli yang cukup pesat ternyata banyak sekali anak-anak di berbagai negara
1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Permainan Bola Voli Mini a. Sejarah Singkat Permainan Bola Voli Mini. Permainan bola voli mini terlahir karena dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman, cerdas, disiplin, terampil, bertanggung jawab serta sehat
Lebih terperinciMansur Zakaria. Kata kunci : Keterampilan dasar memukul bola, metode berpasangan
MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KECAMATAN KABILA BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Mansur Zakaria Abstrak : Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE MODELING SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 LUWUK TIMUR
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE MODELING SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 1 LUWUK TIMUR Lajibir Pengawas Pendidikan Kabupaten Banggai Abstrak Masalah penelitian
Lebih terperincimateri dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematika antara anak didik dan lingkungan yang di kelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Lebih terperinciAidin U. Arif mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati liputo, M.Pd dan Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.
PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL TERHADAP PENINGKATAN JAUHNYA OPERAN DADA (CHEST PASS) PADA PERMAINAN BOLA BASKET ATLIT PUTERA SMA NEGERI I TIBAWA (Aidin U. Arif, Nurhayati Liputo, Marsa Lie Tumbal) aidinarif@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya suatu sistem lingkungan atau kondisi belajar yang kondusif. Proses belajar pembelajaran
Lebih terperinci2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.
I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga basket dalam perkembanganya sudah menunjukkan perkembangan yang cukup maju. Hal ini ditandai dengan perkembangan cabang olahraga basket yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XI / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan
1 2.1 Hakikat Permainan Bola voli BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan bola basket juga mengalami
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dea Oktaviani,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan dengan tangan, dalam arti bola selalu dimainkan dari tangan ke tangan pemain dalam satu regu. Bola basket memiliki
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sosial.permainan basket banyak mengandung unsur seni. Hal ini dapat dilihat dari
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki karakter sosial.permainan basket banyak
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BERMAIN BASKET PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG Skripsi NINUK SUHARTATI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesebelasan yang memasukkanbola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan bola besar yang digemarisemua lapisan masyarakat di seluruh pelosok.
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET Taryono, S.Pd. *) ABSTRAK Dalam proses pelatihan khususnya
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. : Variasi dan Kombinasi Lempar Tangkap, Dribble dan Lay Up
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran Satuan Pendidikan Kelas / semester Materi pokok Alokasi waktu : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan : SMP N 1 Klaten : VIII/Gasal : Variasi dan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA
1 PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS Jurnal Oleh ROHIMA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT EFFECT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest
Lebih terperinciSEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra
SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA NURANI BELAWANTAHUN AJARAN 2015/2016 Andi Nur Abady Dosen STOK Bina Guna Medan Abstrak
Lebih terperinciBAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :
BAHAN AJAR 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET 2. Penyusun : Drs, Syahrizal 3. Tujuan : Agar siswa dapat Menggunakan berbagai formasi, bentuk dan strategi dalam permainan bola basket Agar siswa dapat Menerapkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMP N 1 WATES Kelas / Semester : VIII / 1 Mata Pelajaran Materi Alokasi Waktu : PJOK : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini permainan bola basket sangat berkembang dengan baik di indonesia, olahraga bola basket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus olahraga diarahkan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN BELAJAR PASSING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI KETERAMPILAN DASAR LEMPAR TANGKAP BOLA
UPAYA MENINGKATKAN BELAJAR PASSING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI KETERAMPILAN DASAR LEMPAR TANGKAP BOLA BADURONIDONGORAN Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinci