JURNAL MANAJEMEN. Open access available at

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

ANALISA TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Tedy Gunawan NPM ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK YUDHA BHAKTI. Fanny Nawang Wulan Radi Sahara, SE.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, NPL, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, FACR, APYDM dan PR

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL. Studi Pada PT. Bank Jatim, Tbk Malang Periode

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero), Tbk)

ANALISIS CAMELS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA Tbk. Oleh : Vaina Hanin Salman, A. Mubarok dan Diah Yudhawati.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, Tarmizi & Willyanto K. Kusumo Agus Suyono Analisis Rsio-rasio Bank yang Berpengaruh Terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SEDANA YASA - TABANAN PERIODE DENGAN ANALISIS CAMEL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV ANALISIS DATA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISA CAMEL. PRAMESTI LESMANA FITRI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP ULAK KARANG PADANG. Lidya Martha, SE, MM Dosen Tetap pada STIE KBP

LAPORAN AKHIR DANA PNBP FAKULTAS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. maka dilihat pada Tabel 5.1 dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 5.1 HASIL SIGNIFIKANSI ANTAR VARIABEL

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN , maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan PD BPR Bank Bantul periode ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.BANK DANAMON, TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGGUNAAN METODE CAMELS TERHADAP PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK RAKYAT INDONESIA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. variabel dependen. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

FINANCIAL RATIO ANALYSIS FOR MEASURING THE LEVEL OF FINANCIAL PERFORMANCE IN PT. BPR TUAH NEGERI MANDIRI PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

ANALISIS CAMEL UNTUK MENILAI PERFORMANCE PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi pada Bank-bank Milik Pemerintah yang Go Public di BEI)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatnya pertanggung jawaban publik oleh perusahaan, maka konsep

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

Transkripsi:

JURNAL MANAJEMEN Open access available at http://ejournal.lmiimedan.net ANALISIS CAMEL DALAM MENILAI KINERJA PT. TBk Dimita H.P. Purba Email : dimitahppurba@gmail.com Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia Jalan Hang Tuah No. 8, Medan 20152 Info Artikel Abstrak Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan Diterima Agustus 2017 Disetujui Oktober 2017 menganalisis kinerja pada PT. Bank Mandiri berdasakan pada rasio CAMEL. Penilaian dalam analisa ratio keuangan Dipublikasikan Desember CAMEL tersebut meliputi beberapa Aspek yaitu: Aspek 2017 Capital (permodalan), Aspek Asset ( kualita s Aktiva produktif), Aspek Manajemen, Aspek Earning (Rentabilitas), Kata Kunci : Aspek Liquidity (Likuiditas). Populasi penelitian ini adalah Rasio keuangan, seluruh PT. Bank Mandiri Tbk yang terdaftar di BEI pada Kinerja keuangan dan tahun 2011-2013. Data yang dikumpulkan melalui tinjauan analisis CAMEL pustaka dan dari pusat data BEI. Teknik analisis data yang digunakan adalah kinerja keuangan perbankan dan analisis rasio CAMEL. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Tbk Hasil perhitungan kesehatan keuangan untuk 3 tahun terakhir tahun berada pada predikat cukup sehat. Dengan demikian hipotesis diterima. PENDAHULUAN Mengingat peran perbankan sebagai penggerak perekonomian yang membuat dampak yang diakibatkan oleh ambruknya sistem perbankan nasional dan telah merusak sendi-sendi perekonomian nasional. Dalam hal ini pemerintah telah berusaha melakukan penyehatan lembaga perbankan sebagai akibat krisis melalui program peminjaman, rekapitalisasi maupun destrukturisasi kredit. Sementara itu yang paling penting adalah program pemantapan ketahanan sistem perbankan sebagai antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terulangnya krisis perbankan di masa depan. Dalam upaya untuk membangun dan menembangkan bank yang kuat dengan memperhatikan peran Bank Indonesia dalam melakukan fungsi pengawasan dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, baik yang bersifat keuangan maupuan aspek manajemen. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikasi atau berarti. (Harahap, 2006:297). Dengan demikian rasio keuangan dapat dikatakan untuk memenuhi kewajiban hutang serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan 14 JULI - DESEMBER 2017 STIE LMII MEDAN

dengan tujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek. Maka dengan menggunakan analisis rasio dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas keseluruhan investasi yang digunakan untuk mengetahui, memahami, mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan CAMEL menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antar suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dengan analisis rasio dapat di peroleh gambaran baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu Bank, Penilaian dalam analisa ratio keuangan CAMEL tersebut meliputi beberapa Aspek yaitu : Aspek Capital (permodalan), Untuk memastikan kecukupan modal atau cadangan guna mengantisipasi resiko yang mungkin timbul, Aspek Asset ( kualita s Aktiva produktif ), Untuk memastikan kualitas asset yang di miliki Bank dan nilai real dari asset tersebut, Aspek Manajemen, Untuk memastikan kualitas penerapan manajemen Bank terutama manajemen resiko, Aspek Earning (Rentabilitas), Untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan Bank, Aspek Liquidity (Likuiditas), Digunakan untuk memastikan dilaksanakannya manajemen asset dan kewajiban dalam menentukan dan menyediakan likuiditas yang cukup untuk mengurangi resiko tingkat bunga. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing-masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. CAMEL merupakan faktor yang sangat STIE LMII MEDAN JULI - DESEMBER 2017 menentukan predikat kesehatan suatu bank Rumusan Masalah Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis hanya membatasi ruang lingkup penelitian dengan rasio CAMEL yaitu: Capital, Aset, Management, Earning, Liquidity pada Bank Mandiri. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut dapat diperbandingkan untuk dua periode atau lebih. Suatu laporan keuangan yang menggambarkan kinerja operasional suatu perusahaan operasi sepanjang waktu disebut income statement (laporan laba rugi). Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan dari operasional perusahaan pada titik waktu tertentu disebut balance sheet (neraca). Susanto (2005 : 3) mengemukakan bahwa : "Laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi-laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana." Kasmir (2008 : 7) berpendapat bahwa: "Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu." Kinerja Keuangan Zarkasyi (2008 : 48) bahwa : Kinerja keuangan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu pada 15

standar yang ditetapkan. Gitosudarmo dan Basri (2002 : 275) berpendapat bahwa : Kinerja keuangan adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu dilaporkan dalam laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi dan neraca. Jenis-jenis Rasio Keuangan Mulyono (2004 : 86) berpendapat bahwa tehnik-tehnik perhitungan yang digunakan dalam analisis laporan bank, dengan maksud untuk mengetahui hubungan timbal balik yang ada antara bank assets, bank liabilities dan bank capital yang selanjutnya untuk mengetahui tingkat likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas dari suatu bank Ruang Lingkup CAMEL Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan Standar Bank Indonesia. Pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank, menurut Riyadi (2006 : 150) yang meliputi faktor-faktor sebagai berikut : a. Faktor Permodalan (Capital) b. Faktor Kualtias Aktiva Produktif (Asset) c. Faktor Manajemen (Management) d. Faktor Rentabilitas (Earning) e. Faktor Likuiditas (Liquidity) Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajiban dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Menurut surat edaran direksi Bank Indonesia No. 13/ 1/ PBI/ 2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum, menyatakan bahwa tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi dan perkembangan bank dalam hal ini adalah faktor permodalan, aktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas, faktor likuiditas dan faktor sensitivitas. Kelima faktor ini dikenal dengan istilah CAMEL. Kerangka Berpikir Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil penelitian Mengenai Analisis CAMEL dalam Menilai Kinerja Keuangan di PT Bank Mandiri. CAMEL Gambar 1. Kerangka Berpikir PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Faktor Permodalan KINERJA KEUANGAN - Aspek Capital (Permodalan) - Aspek asset (Kualitas Aktiva Produktif) - Aspek Manajemen - Aspek Earning (Rentabilitas) - Aspek Liquidity (Likuiditas) Tabel 1. Rasio Modal Bank Mandiri Nilai Rasio nilai Rasio CAR Maks kredit 2011 3,942 49,421 100 2012 4,540 55,401 100 2013 5,236 62,364 100 16 JULI - DESEMBER 2017 STIE LMII MEDAN

Berdasarkan tabel 1 yakni rasio CAR dan nilai kredit, yang menunjukkan bahwa Bank Mandiri dalam tahun 2011 sebesar 49,421, dan tahun 2012 sebesar 55,401 dan ditahun 2013 sebesar 62,364 mengalami kenaikan, sehingga nilai kredit dari tabel tersebut dapat dilihat mengalami kenaikan, sedangkan menurut ketentuan dari Bank Indonesia nilai maksimum 100, sehingga nilai kredit rasio CAMEL untuk 3 tahun ditentukan sebesar 100. Faktor Kualitas Aktiva Tabel 2 Rasio Kualitas Aktiva KAP NILAI KREDIT KAP 2011 9,52 40,87 2012 9,07 43,84 2013 9,23 42,79 Sumber: data diolah penulis dari Bank Mandiri Berdasarkan tabel 2 yakni hasil penilaian nilai kredit menunjukkan bahwa Bank Mandiri ditahun 2012 nilai kredit sebesar 43,84 mengalami kenaikan nilai kredit, sementara ditahun 2013 nilai kredit Bank Mandiri sebesar 42,79 mengalami penurunan nilai kredit, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan rasio KAP untuk setiap tahun. Faktor Manajemen Berdasarkan tabel 3. yakni hasil perhitungan NPM yang menunjukkan bahwa pada Bank Mandiri NPM tahun 2012 sebesar 82,834 mengalami peningkatan karena adanya kenaikan laba operasional. Menurut Rumhy (2011) bahwa dalam menentukan nilai CAMEL maka terlebih dahulu harus diketahui nilai kredit yang dihasilkan dari rasio NPM. Dimana nilai kredit bila telah digabungkan dengan komponen lainnya dalam rasio CAMEL, karena aspek manajemen diproyeksikan dengan profit margin dengan pertumbuhan rasio ini menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber-sumber maupun alokasi penggunaan dana secara efisien, sehingga nilai rasio diperoleh langsung menjadi nilai kredit rasio NPM ini. Tabel 3. Rasio Kredit Faktor Manajemen NILAI KREDIT RASIO NPM NK = NPM 2011 76,332 76,332 2012 82,834 82,834 2013 76,411 76,411 Faktor Rentabilitas Tabel 4. Rasio Kredit Faktor Rentabilitas THN ROA BOPO NK NILAI NK NILAI ROA MAX BOPO MAX 2011 199,4 100 2818,9 100 2012 215,0 100 2353,2 100 2013 218,8 100 2314,6 100 Faktor Likuiditas Tabel 5. Rasio Kredit Faktor Likuiditas NK LDR NILAI MAX 2011 225,20 100 2012 199,77 100 2013 126,54 100 Setelah dilakukan perhitungan rasio kinerja keuangan maka selanjutnya akan dilakukan penilaian kesehatan keuangan dengan menggunakan rumus CAMEL. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menilai apakah kinerja dapat dikategorikan sehat. Menurut ketentuan Bank Indonesia, STIE LMII MEDAN JULI - DESEMBER 2017 17

bahwa kategori sehat dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Tingkat Kesehatan Bank Menurut Camel Nilai Kredit CAMEL Predikat 81% - 100% Sehat 66% - < 81% Cukup sehat 51% - < 66% Kurang sehat 0% - < 51% Tidak sehat Sumber: Bank Indonesia Tabel 7. Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan NILAI CAMEL TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN 2011 74,25 CUKUP SEHAT 2012 76,88 CUKUP SEHAT 2013 77,18 CUKUP SEHAT Tabel tersebut di atas nampak bahwa hasil perhitungan kesehatan keuangan untuk 3 tahun terakhir (tahun 20 11 sampai dengan tahun 2013) pada PT. Bank Mandiri untuk 3 tahun terakhir (tahun 2011 sampai dengan tahun 2013) untuk CAR untuk tiga tahun tahun 2011 sebesar 25,00, tahun 2012 sebesar 25,00, dan tahun 2013 sebesar 25,00, sementara Kualitas aktiva tahun 2011 sebesar 12,26, tahun 2012 sebesar 13,15, serta tahun 2013 sebesar 12,83. Produktif manajemen tahun 2011 sebesar 16,99, tahun 2012 sebesar 18,72 serta tahun 2013 sebesar 19,34. Rentabilitas tahun 2011 sampai tahun 2013 sebesar (ROA dan BOPO sebesar 5). Likuiditas untuk tahun 2011 sampai dengan 2013 adalah 10 sehingga bisa disimpulkan bahwa Bank Mandiri berada pada predikat cukup sehat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. CAR bank Mandiri pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan 3.942 pada tahun 2011, dan 4.540 pada tahun 2012, dan 5.236 pada tahun 2013 (Tabel 4.1), yang disebabkan karena adanya peningkatan yang signifikan atas aktiva tertimbang sementara modal sendiri signifikan. Untuk nilai KAP PT Bank Mandiri tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 9.07 (Tabel 4.4), sementara tahun 2013 mengalami kenaikan nilai kredit sebesar 9.23 (Tabel 4.4), hal ini disebabkan karena adanya kenaikan rasio KAP untuk setiap tahun. 2. NPM PT Bank Mandiri NPM tahun 2011 dan 2012 NPM meningkat karena adanya kenaikan laba operasional, tetapi NPM pada bank Mandiri tahun 2012 dan 2013 NPM menurut karena kenaikan laba bersih. 3. Hasil perhitungan kesehatan keuangan untuk 3 tahun terakhir tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 pada PT. Bank Mandiri untuk 3 tahun terakhir tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 berada pada predikat cukup sehat. Saran Kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sebaiknya lebih meningkatkan kualitas aktiva produktif yang dihasilkan agar rasio yang diperoleh tidak terlalu tinggi. Karena semakin tinggi rasio ini, semakin besar pula potensi untuk tidak memberikan penghasilan. Dari segi manajemen sebaiknya Bank Mandiri lebih meningkatkan NPM karena, semakin besar rasio ini menunjukkan 18 JULI - DESEMBER 2017 STIE LMII MEDAN

bahwa kemampuan manajemen dalam memperoleh laba semakin meningkat. Dari segi rentabilitasnya Bank Mandiri harus bisa menurunkan rasio BOPO agar jangan terlalu tinggi, karena semakin besar rasio BOPO maka akan semakin besar pula biaya operasional yang dikeluarkan bank. Untuk menghemat biaya, mungkin kantor-kantor cabang yang letaknya berjauhan, sebaiknya didekatkan agar biaya operasional yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Pada segi Likuiditasnya sebaiknya PT. Mandiri harus lebih memperhatikan aspek Likuiditasnya. Hal ini dapat dilihat pada rasio LDR. DAFTAR PUSTAKA Dendawijaya, Lukman 2008, Manajemen Perbankan, cetakan ketiga, Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta. Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri 2002 Manajemen Keuangan, edisi keempat, cetakan pertama, Penerbit : BPFE, Yogyakarta Harahap, Syafri Sofyan, 2007, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, edisi pertama, cetakan ketiga, Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta Loen, Boy dan Sonny Ericson, 2008, Manajemen aktiva Passiva Bank Devisa, Penerbit : Grasido, Jakarta. Muljono, Teguh Pudjo, 2004, Analisa Laporan Keuangan Perbankan, edisi revisi, cetakan ketujuh, Penerbit : Djambatan, Jakarta Rax, Raflus, 1996, Banking Strategi : Asset, Liability Management, Penerbit: ALCO, edisi pertama, Jakarta. Riyadi, Slamet, 2006, Banking Assets and Liability Management, edisi ketiga, Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Susanto, Bambang, 2005, Manajeman Akuntansi, cetakan pertama, Penerbit : Sansu Moto, Jakarta Suyatno, Thomas, 2007, Kelembagaan Perbankan, edisi ketiga, cetakan kesebelas, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta S.P. Hasibuan, Malayu, 2008, Dasardasar Perbankan, cetakan pertama, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta Zarkasyi, Moh, Wahyudin, 2008, Good Corporate Governance, Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya, cetakan kesatu, Penerbit : Alfabeta, Bandung http://www.go.id, Arsitektur Perbankan Indonesia, diakses tanggal 20 September 2008. Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998. STIE LMII MEDAN JULI - DESEMBER 2017 19