1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya penduduk, khususnya di Indonesia diperkirakan produksi hasil perikanan semakin dibutuhkan untuk memenuhi pasokan kebutuhan protein hewani selain produk peternakan. Namun, saat ini banyak beredar isu bahwa produk peternakan dihadapkan oleh beberapa kendala misalnya kasus flu burung pada unggas. Oleh karena itu, produk perikanan akan memiliki daya saing yang lebih baik sebagai sumber protein dibandingkan produk peternakan (Nugroho & Sulhi, 2001). Kabupaten Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi dalam usaha budidaya ikan air tawar. Selama ini Kabupaten Banyumas sudah dikenal sebagai salah satu sentral penghasil budidaya ikan air tawar. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Banyumas. Salah satu hasil budidaya ikan air tawar di Kabupaten Banyumas adalah ikan gurami. Ikan gurami merupakan salah satu ikan budidaya air tawar yang sangat banyak dibudidayakan di Indonesia, baik usaha pembesaran maupun pembenihan. Usaha budidaya perikanan seringkali menemui kendala di antaranya gangguan penyakit yang dapat menyebabkan turunnya hasil produksi serta rendahnya nilai jual. Penyakit dapat disebabkan oleh bakteri, 1
2 virus, maupun parasit. Ikan yang terkena penyakit akan menjadi lemah, terganggu pertumbuhannya, dan dapat menyebabkan kematian masal. Penyakit adalah suatu gangguan pada organisme yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti parasit, bakteri, maupun virus, akibat kekurangan gizi atau faktor fisik lingkungan yang kurang menguntungkan menyebabkan daya tahan tubuh pada ikan melemah (Bachtiar, 2002). Berdasarkan faktor penyebab penyakit pada ikan dibedakan menjadi dua yaitu non infeksi dan infeksi. Salah satu penyebab infeksi adalah aktivitas organisme parasit (Afrianto & Liviawaty, 1992). Penyakit parasit dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu endoparasit dan ektoparasit. Parasit ini merupakan kendala yang cukup serius bagi budidaya perikanan dibandingkan dengan penyakit infeksi lainnya (Widyastuti et al., 2002). Ektoparasit merupakan penyakit yang menyerang ikan pada bagian luar tubuh ikan atau di dalam liang liang kulit, sedangkan endoparasit merupakan penyakit yang menyerang bagian dalam tubuh ikan seperti hati, limpa, otak dan sistem pencernaan, sirkulasi darah, pernafasan, dan jaringan tubuh yang lain. Hasil penelitian mengenai ektoparasit sudah diteliti oleh Taufik et al. (2003), yang melaporkan adanya parasit berbahaya pada bagian eksternal tubuh ikan seperti kulit, sirip dan insang pada beberapa benih ikan air tawar di Provinsi Lampung. Ektoparasit yang ditemukan di Provinsi Lampung meliputi : Icthyopthirius multifiliis, Trichodina sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Lernaea sp., Argulus sp., Myxobolus sp.
3 Kartini (2006), melaporkan tingkat tertinggi jenis ektoparasit yang mnginfeksi ikan gurami di Desa Karang Tengah adalah Epistylis sp., dengan tingkat infeksi sebesar 70,00 % (permukaan) dan 0,00% (insang). Kemudian disusul dengan Trichodina sp. 51,25% (permukaan) dan 1,25% (insang), Chilodonella sp. 25,00% (permukaan) dan 1,25% (insang), Vorticella sp. 16,25% (permukaan) dan 1,25% (insang), Gyrodactylus sp. 3,75% (permukaan) dan 0,00% (insang), Dactylogyrus sp. 0,00% (permukaan) dan 3,75% (insang), Argulus sp. 2,50% (permukaan) dan 0,00% (insang). Tingkat infeksi tertinggi ikan gurami di Desa Pliken adalah Trichodina sp. dengan tingkat infeksi sebesar 96,25% (permukaan) dan 16,25% (insang), disusul dengan Vorticella sp. 51,25% (permukaan) dan 3,75% (insang), Epistylis sp. 31,25% (permukaan) dan 0,00% (insang), Chilodonella sp. 26,25% (permukaan) dan 0,00% (insang), Gyrodoctylus sp. 10,00% (permukaan) dan 0,00% (insang), Dactylogyrus sp, 0,00% (permukaan) dan 20,00% (insang), Oodinium sp. 3,75% (permukaan) dan 0,00% insang. Salah satu usaha budidaya perikanan di Kabupaten Banyumas adalah kolam ikan milik Bapak Mukhlis, Desa Singasari RT 03/I Kecamatan Karang Lewas yang merupakan suatu pusat pembenihan dan pembesaran ikan gurami. Dalam beberapa bulan terakhir, produksi ikan di kolam tersebut mengalami penurunan hasil yang sangat drastis yang disebabkan oleh penyakit ektoparasit. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui jenis ektoparasit apa yang menyerang ikan gurami sehingga dapat
4 dijadikan suatu masukan untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit. 1.2 Perumusan Masalah Ektoparasit adalah organisme parasit yang menyerang organ luar pada ikan, yang dapat menyebabkan turunnya hasil budidaya. Fase budidaya yang rentan terhadap serangan ektoparasit adalah pada fase pembenihan. Hal ini disebabkan karena daya tahan ikan pada saat pembenihan relatif masih rendah sehingga pada fase ini sangatlah rentan terkena penyakit ektoparasit. Ektoparasit dapat mengakibatkan kematian pada ikan yang terserang tanpa menunjukkan gejala gejala terlebih dahulu (Sommervile, 1998). Upaya pemeliharaan penyakit ektoparasit pada masa pemeliharaan perlu dilakukan penanganan yang serius agar ikan yang sudah dibudidayakan dapat terhindar dari penyakit ektoparasit. Dengan diketahuinya gejala penyakit yang terdapat pada ikan gurami, diharapkan dapat dideteksi lebih dini, sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik dan diharapkan hasil budidaya air tawar akan meningkat. Oleh karena itu dilakukan suatu penelitian sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang macam-macam ektoparasit yang menyerang ikan gurami. Berdasarkan hal di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
5 1. jenis ektoparasit apa saja yang menyerang ikan gurami yang di budidayakan di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas 2. tingkat infeksi ektoparasit yang menyerang ikan gurami di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas 3. kualitas air pemeliharaan ikan gurami yang diambil sampelnya. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. untuk mengetahui jenis ektoparasit yang menyerang ikan gurami di kolam ikan di Desa Singasari kecamatan Karanglewas kabupaten Banyumas 2. untuk mengetahui tingkat infeksi dari tiap jenis ektoparasit yang menyerang ikan gurami di kolam ikan di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas 3. untuk mengetahui kualitas air pemeliharaan ikan yang diambil sampelnya. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada masyarakat dan dinas terkait, mengenai beberapa jenis ektoparasit yang ditemukan pada ikan gurami, tingkat infeksinya, dan kualitas air pemeliharaan ikan yang diambil sampelnya. Penelitian ini juga diharapkan
6 dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengatasi cara pencegahan dan pengobatan terhadap ikan gurami yang terkena ektoparasit, sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil budidaya ikan tersebut.