BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperiment yaitu desain penelitian dimana prosedur eksperimen dapat digunakan, namun tidak semua variabel eksternal dapat dikontrol oleh peneliti (Santoso, 2009). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik one group pretest and postest designs. Teknik one group pretest and postest designs tidak menggunakan kelompok pembanding, tetapi sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen atau program (Notoatmodjo, 2005). Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : O 1 X O 2 Keterangan : Bagan 3.1 Desain Penelitian O 1 X O 2 : Tingkat kecemasan sebelum diberikan terapi musik : Intervensi dengan pemberian musik klasik mozart : Tingkat kecemasan sesudah diberikan terapi musik B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan. 26
27 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin dengan sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan pada bulan Juni 2013 sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria sebagai berikut : a. Kriteria inklusi. 1) Ibu bersalin sectio caeasera yang dapat diajak berkomunikasi dengan baik 2) Ibu bersalin sectio caeasera yang tidak direncanakan b. Kriteria eksklusi 1) Ibu bersalin sectio caeasera yang tidak bersedia menjadi responden 2) Ibu bersalin sectio caeasera yang mengalami komplikasi seperti preeklampsi, perdarahan, eklampsi 3. Teknik Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah penelitian) sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang dikenal sebelumnya (Nursalam 2008). C. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013.
28 D. Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasinal Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala Variabel bebas: Musik Klasik Suatu kegiatan relaksasi dengan memberikan musik klasik Mozart Variabel Terikat: kecemasan Reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang hanya dibayangkan oleh ibu dalam menghadapi sectio caesarea sebelum dan sesudah pemberian musik klasik. Menggunakan kuesioner dengan alat ukur kecemasan Zung Self-Rating Anxiety. Kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale terdiri dari 20 sympton. Pertanyaan favourable, jawaban jarang diberi skor 1, kadang diberi skor 2, sering diberi skor 3 dan selalu diberi skor 4. Nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 80. Untuk menilai tingkat kecemasan data dikategorikan menjadi: 1: Tidak mengalami kecemasan (skor 20-44) 2: Kecemasan ringan (skor 45-59) 3: Kecemasan sedang (skor 60-74) 4: Kecemasan berat (skor 75-80) Numerik Pertanyaan unfavourable, jawaban selalu diberi skor 1, sering diberi skor 2, kadang diberi skor 3 dan jarang diberi skor 4 E. Etika Penelitian Peneliti dilakukan berdasarkan etika penelitian sebagai berikut : 1. Hak untuk ikut/tidak menjadi respoden (right to seft determination) Responden harus diperlakukan secara manusiawi, karena responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah mereka bersedia atau menolak menjadi subjek dari penelitian tanpa adanya paksaan atau sangsi apapun.
29 2. Lembar persetujuan (informed consent) Lembar persetujuan ini diberikan dan harus dijelaskan kepada responden secara lengkap informasi tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan. Responden mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada lembar persetujuan juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu. 3. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy) Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan. Untuk itu pada pengumpulan data, peneliti tidak mencantumkan nama (anonymity) dan merahasiakan informasi dari responden (confidentiality). F. Alat Pengumpulan Data 1. Alat dan Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Hidayat, 2007). Alat ukur kecemasan yang berupa lembar kuesioner berdasarkan Zung Self-Rating Anxiety yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan favourable, jawaban jarang diberi skor 1, kadang diberi skor 2, sering diberi skor 3 dan selalu diberi skor 4. Pertanyaan unfavourable, jawaban selalu diberi skor 1, sering diberi skor 2, kadang diberi skor 3 dan jarang diberi skor 4. Penggunaan musik klasik Mozart menggunakan earphone dan handphone.
30 2. Cara Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengisian kuesioner tingkat kecemasan menggunakan metode interview dan observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap responden mengenai tingkat kecemasan. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara yang dilakukan oleh peneliti sendiri, dengan cara peneliti memberikan beberapa pertanyaan langsung kepada responden dalam situasi tanya jawab yang informal sehingga dapat menggali lebih dalam informasi dari responden. Wawancara yang dilakukan tentang kecemasan pasien menggunakan Zung Self-Rating Anxiety. Metode observasi (pengamatan) merupakan salah satu cara pengumpulan data pada studi kualitatif, tetapi dapat pula digunakan dalam studi kuantitatif, terutama untuk membuktikan kebenaran jawaban responden (Budiarto, 2001). G. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut: 1. Peneliti memilih dan menentukan sampel penelitian, kemudian peneliti memperkenalkan diri pada responden dan menjelaskan tujuan penelitian kepada responden. 2. Responden yang setuju menjadi responden disarankan untuk mengisi lembar informed concent. 3. Peneliti melakukan wawancara dan observasi kepada responden menggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety
31 4. Peneliti memberikan musik klasik selama 15 menit menggunakan alat bantu earphone dan alat pemutar musik kepada responden 5. Peneliti melakukan wawancara dan observasi kepada responden menggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety setelah diberikan musik klasik H. Analisa Data 1. Metode pengolahan data Hastono (2007) mengemukakan bahwa langkah-langkah pengolahan data meliputi: a. Editing Kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner, apakah gambaran sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten. Peneliti memeriksa hasil jawaban responden dan semua responden telah memberikan jawaban lengkap pada kuesioner. b. Coding Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Hal ini untuk mempermudah pada saat analisa dan juga mempercepat pada saat entry data. Peneliti memberikan skor pada jawaban responden yaitu skor 1: jarang, skor 2: kadang-kadang, skor 3: sering dan skor 4: selalu. Peneliti kemudian memberikan kode variabel tingkat kecemasan yaitu kode 1: tidak ada kecemasan, kode 2: kecemasan ringan, kode 3: kecemasan sedang dan kode 4: kecemasan berat.
32 c. Processing Kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Peneliti membuat tabel rekapitulasi hasil penelitian dan memasukkan skor dari jawaban responden pada tabel tersebut, kemudian mengolah secara komputerisasi dengan program statistik tertentu. d. Cleaning Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan. Peneliti memeriksa hasil pengolahan data dan tidak ditemukan data yang hilang atau data yang tidak lengkap. 2. Analisis Data Tahap-tahap analisa data sebagai berikut : a. Analisis Univariat Analisis ini dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Analisis univariat menghasilkan distribusi frekuensi tingkat kecemasan sebelum dan setelah diberikan musik klasik Mozart. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Analisis bivariat untuk mengetahui pengaruh musik klasik Mozart terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea. Hasil uji normalitas shapiro wilk data hasil penelitian tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi musik klasik Mozart
33 diperoleh nilai sig sebesar 0,037 < 0,05 yang berarti berdistribusi tidak normal dan tingkat kecemasan responden sesudah diberikan terapi musik klasik Mozart diperoleh sig sebesar 0,606 > 0,05, yang berarti distribusi data penelitian normal. Dari hasil distribusi penelitian tersebut diketahui bahwa salah satu distribusi data hasil penelitian tidak normal sehingga analisis data bivariat yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil kesimpulan analisa data sebagai berikut : 1) Bila ρ value < (0,05) berarti Ho ditolak sehingga ada pengaruh musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan 2) Bila ρ value > (0,05) berarti Ho diterima, sehingga tidak ada pengaruh musik klasik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Kraton Pekalongan