BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata pelajaran IPA merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari. Pendidikan IPA diarahkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA diperlukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya untuk memecahkan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Pembelajaran IPA khususnya pada Sekolah Dasar hendaknya membuka kesempatan agar siswa dapat mengajukan pertanyaanpertanyaan, membangkitkan ide-ide, membangun keterampilan yang diperlukan untuk memupuk rasa ingin tau siswa secara alamiah dengan proses pembelajaran secara langsung. Hal ini akan menimbulkan kesadaran bahwa belajar IPA menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan untuk bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berfikir bebas. Selain itu, penggunaan media yang tepat, dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik kepada siswa, sehingga siswa tidak akan bosan mengikuti pembelajaran. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah. IPA didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Beberapa pengertian tentang IPA antara lain dikemukakan oleh para ahli. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain ( Abdullah, 1998:18). Dalam pembelajaran IPA kelas 5 SD Negeri Regunung 01, masih jauh dari kondisi ideal. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, pembelajaran berlangsung masih berpusat pada guru. Kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Walaupun dalam penyampaian materi pelajaran sudah dilakukan secara runtut namun penyampaiannya kurang menarik atau membosankan. Kebosanan siswa dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru mengajar dan cenderung pasif. Masalah- 1
2 masalah tersebut menuntut guru untuk lebih inovatif dalam menentukan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih harus dapat menarik minat siswa untuk belajar dan lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat diperoleh hasil yang mamuaskan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan memlih model belajar yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model yang sesuai tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Model pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture adalah salah satu model pembelajaran kelompok dengan menggunakan bantuan gambat-gambar yang menarik. Dan selanjutnya siswa memasangkan urutan gambar sesuai dengan yang sudah disediakan. Proses pembelajaran ini menjadikan siswa pasif dalam mengikuti pelajaran IPA, karena kurangnya interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Siswa kurang percaya diri dalam bertanya dan mengungkapkan ide-ide pendapat secara maksimal. Rasa ingin tahu siswa masih cenderung rendah sehingga siswa belum terbiasa berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan. Kondisi ini menjadikan siswa kesulitan dalam menerima materi pelajaran IPA khususnya siswa kelas 5. Dampak yang akan terjadi apabila tidak dilakukan tindak lanjut untuk mengatasi masalah ini adalah 1) siswa akan menganggap bahwa IPA adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami, 2) siswa beranggapan bahwa IPA adalah pelajaran yang membosankan dan kurang menarik, 3) hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 kurang baik. Peneliti Menggunakan Siswa SDN Regunung 01 sebagai subjek, hasil belajar siswa kelas 5 khususnya mata pelajaran IPA masih rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata pelajara IPA adalah 70. Dari 26 siswa kelas 5 yang terdiri dari 11 siswa wanita dan 15 siswa laki-laki, hanya terdapat 13 siswa yang memenuhi KKM sedangkan 13 siswa lainnya belum mencapai KKM. Hal ini berarti bahwa lebih dari 50% siswa belum tuntas KKM. Hal ini membutuhkan penanganan agar siswa dapat bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga mereka akan mudah menerima materi
3 pelajaran IPA. Hal ini tentu saja nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sehingga dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi permasalahan, diperlukan model pembelajaran yang lebih efektif pada pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam (IPA). Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih model adalah tidak terlalu memberatkan guru dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM), akan tetapi justru akan dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami guru ketika mengajar. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa persoalan pokok yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar adalah strategi dan model yang diterapkan guru kurang kurang cocok dengan mata pelajaran IPA yang mengharuskan siswa menjawab soal-soal pelajaran baik secara teknik maupun praktek. Maka dari itu guru kreatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan kelas serta dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Para ahli pendidikan menciptakan berbagai model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk belajar aktif. salah satu model pembelajaran yang akan penulis laksanakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Dimana model pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk belajar bersama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Mulyo, 2011). Hamdani (2010) menyebutkan bahwa Picture and Picture adalah sesuatu model belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Sehingga model pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa di setiap kelompoknya untuk mencoba dan menafsirkan materi sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki melalui hasil pengamatan dan penafsiran melalui media gambar. Pembelajaran dengan model ini menitikberatkan pada gambar sebagai media penanaman sesuatu konsep tertentu. Dari permasalah ini peneliti mencoba menerapkan model Pembelajaran tipe Picture and Picture dalam pembelajaran IPA. penggunaan model Pembelajaran tipe picture and piture diharapkan dapat meminimalisir faktor yang
4 menyebabkan kurangnya hasil belajar. Model ini dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasto (2009) dengan penelitiannya dengan menggunakan model Picture and Picture terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA kelas 5 SD. Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian tindakan kelas Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture Bagi Siswa Kelas V SDN Regunung 01 Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: a. Kurangnya inter aksi antara guru dengan peserta didik. b. Pembelajaran yang dilakukan kurang menarik, karena pembelajaran berpusat pada guru. c. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. d. Model dan media yang digunakan kurang efektif. e. Ada 17 siswa yang masih memeperoleh nilai di bawah KKM pada mata pelajaran IPA. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah melalui penggunaan model pembelajaran tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA Bagi siswa kelas V SDN Regunung 01 Kabupaten Semarang Semester II tahun ajaran 2015/2016? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui model Pembelajaran tipe Picture and Picture bagi siswa kelas 5 SDN Regunung 01 Kabupaten Semarang Semester II tahun ajaran 2015/2016.
5 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapakn dapat memberi contoh penerapan pembelajaran Picture and Picture dalam melaksanakan pembelajaran IPA agar kualitas pembelajaran IPA dapat meningkat. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1 Manfaat bagi Siswa Diharap dengan menggunakan model Picture and Picture pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil dan minat belajar siswa. Selain itu, siswa menjadi lebih terlatih dalam hal pemecahan masalah yang memerlukan pemikiran logis. Siswa juga mendapatkan kesempatan mengungkapkan gagasan dan pendapatnya serta terlatih untuk berbicara di depan umum serta meningkatkan kepercayaan diri siswa. 1.5.2.2 Manfat bagi guru Melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture guru menjadi lebih terarah dalam pembelajaran sehingga tidak hanya menggunakan model ceramah. Selain itu guru juga dapat lebih berkompeten dalam mendesain model pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan khususnya dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran IPA. 1.5.2.3 Manfaat bagi sekolah Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, Kepala sekolah dapat mengetahui interaksi dan hubungan antara guru dan siswa dalam pembelajaran serta mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai acuan bagi kepala sekolah dalam melakukan supervisi guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu sekolah yang dipimpinnya.