PT SEKAWAN INTIPRATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK



dokumen-dokumen yang mirip
PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

30 Juni 31 Desember

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

30 September 31 Desember Catatan

PT MITRA INVESTINDO Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

LAPORAN KEUANGAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) Dengan angka perbandingan 31 Maret 2015 (Tidak diaudit) dan 31

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

Revisi PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2018, 2017 (TIDAK DIAUDIT), DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR


PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. (D/H PT GENTA SABDA NUSANTARA) DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK


POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

PT BINTANG OTO GLOBAL Tbk (d/h PT SUMBER UTAMA NIAGA) dan Entitas Anak

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...4-5

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

JUMLAH ASET = #REF! =

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk



PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT Electronic City Indonesia Tbk dan Entitas Anak

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

Transkripsi:

PT SEKAWAN INTIPRATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) SERTA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)

DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 1 2 3 4 5 6-53 ---------------------- ooo ----------------------

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Piutang lain-lain - pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak berelasi Aset pajak tangguhan Beban eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Aset tetap Goodwill Aset tidak lancar lainnya JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Uang muka pelanggan Pajak yang masih harus dibayar Utang lain-lain pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang bank Utang sewa pembiayaan, bagian jangka pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang sewa pembiayaan, bagian jangka panjang Imbalan kerja karyawan Utang lain-lain, pihak berelasi Ekuitas Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba ditahan Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 31-Mar-15 31-Des-14 2d, 5 18.983.455 46.383.094 6 24.101.404 26.181.732 2g, 8 13.508.463 12.120.473 7 204.045 121.956 16a - 6.260 9 6.860.167 652.838 63.657.535 85.466.352 7 16.581.285 16.930.549 16c 15.777.987 12.621.751 10 62.754.753 61.494.421 11 3.828.037 6.882.566 13 4.792.989.300 4.792.989.300 12 3.614.699 3.250.985 4.895.546.061 4.894.169.572 4.959.203.596 4.979.635.925 14 11.028.859 846.208 15-17.367.875 16 4.671.111 5.588.224 19 13.311.342 13.311.342 20 6.801.126 3.598.519 17 15.801.085 17.285.945 18 224.990 224.990 51.838.514 58.223.102 18 363.411 419.148 21 3.741.762 3.529.408 19 149.478.158 159.445.513 153.583.331 163.394.070 22 2.400.000.000 2.400.000.000 23 2.343.005.454 2.343.005.454 (204.853) (204.853) 10.124.313 12.433.931 24 4.752.924.914 4.755.234.532 856.837 2.784.220 4.753.781.751 4.758.018.752 4.959.203.596 4.979.635.925 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian -1

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 Catatan 31-Mar-15 31-Mar-14 Penjualan Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Pendapatan (beban) di luar usaha Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba bersih Pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif 25 48.227.309 80.217.073 26 40.586.047 71.772.791 7.641.262 8.444.282 27, 28 10.744.725 8.891.939 (3.103.463) (447.658) 29 (4.170.002) (3.218.858) (7.273.465) (3.666.515) 3.036.464 559.540 (4.237.001) (3.106.975) - - (4.237.001) (3.106.975) Laba komprehensif diatribusikan ke : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Laba per saham dasar Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Jumlah saham beredar 24 (2.309.618) (2.008.394) (1.927.383) (1.098.581) (4.237.001) (3.106.975) (2.309.618) (2.008.394) 24.000.000 600.000 (0,10) (3,35) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 0

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Selisih nilai transaksi restrukturisasi Kepentingan Modal saham Agio saham entitas sepengendali Saldo laba non-pengendali Jumlah ekuitas Saldo 1 Januari 2014 Laba komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2014 Saldo 1 Januari 2015 Laba komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2015 60.000.000 10.505.454-7.835.829 21.672.896 100.014.179 - - - (2.008.394) (1.098.581) (3.106.975) 60.000.000 10.505.454-5.827.434 20.574.316 96.907.204 2.400.000.000 2.343.005.454 (204.853) 12.433.931 2.784.220 4.758.018.752 - - - (2.309.618) (1.927.383) (4.237.001) 2.400.000.000 2.343.005.454 (204.853) 10.124.313 856.837 4.753.781.751 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 4

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 31-Mar-15 31-Mar-14 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pendapatan bunga/jasa giro Pembayaran beban bunga Pembayaran beban di luar usaha Penerimaan pendapatan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Piutang pihak berelasi Perolehan aset tetap Reklasifikasi aset lain-lain Arus kas bersih dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Utang pihak berelasi Penerimaan pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Kas dan setara kas awal periode Kas dan setara kas akhir periode 50.307.637 78.225.516 (65.928.588) (68.741.955) (15.620.951) 9.483.561 76.050 187.574 (462.157) (4.513.432) (7.438) (18.828.899) 58.500 1.376.397 (5.878) (512.072) (15.961.874) (12.806.870) (349.265) - - (83.092) 363.714 40.183 14.450 (42.910) (9.967.355) - - 28.491.458 (1.484.860) (11.019.986) (11.452.215) 17.471.472 (27.399.639) 4.621.693 46.383.094 5.329.638 18.983.455 9.951.331 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 5

1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perseroan PT Sekawan Intipratama Tbk ( Perseroan ) didirikan berdasarkan akta notaris Lilia Devi Indrawati, SH. No. 68 tanggal 5 November 1994, yang diubah dengan akta No. 266 tanggal 28 Desember 1994 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-179 HT.01.01.TH.95 tanggal 5 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 19 Tambahan No. 1466 tanggal 5 Maret 1999. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah dengan perubahan penting sebagai berikut : - - Akta notaris Maria Tjandra, SH, No.42 tanggal 16 Mei 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.E.1 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Atau Perusahaan Publik. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU- 37192.AH.01.02.TH.2008 tanggal 1 Juli 2008. Akta Notaris Humberg Lie, SH, MKn, No.117 tanggal 4 Juli 2014 untuk mengubah tempat kedudukan, maksud dan tujuan, serta permodalan Perseroan. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-05082.40.20.2014 tanggal 4 Juli 2014. Pada bulan Oktober 2008 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 240.000.000 saham (40% dari 600.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh). Penawaran kepada masyarakat ini dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2008. Pada bulan Juli 2014 Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebanyak 23.400.000.000 saham (97,50% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 24.000.000.000 saham). Penawaran kepada para Pemegang Saham ini telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juli 2014. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang pertambangan batubara dan jasajasa pertambangan. Ruang lingkup entitas anak juga meliputi pertambangan dan jasa-jasa pertambangan. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. Perseroan berdomisili di Jakarta dan berlokasi kantor di Gedung Menara Global, Lantai 15, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta Selatan. Susunan pengurus dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Dewan komisaris : Komisaris utama : Komisaris Independen : Komisaris Independen Komisaris : Direksi Direktur utama : Direktur : Direktur : Direktur : 31-Mar-15 & 31-Des-14 31 Mar 14 Akta 62 tanggal 21 Nov 2014 Akta 42 tanggal 16 Mei 2008 Humberg Lie, SH Maria Tjandra, SH Rennier A.R. Latief Chandra Purwanto Erry Firmansyah Yuli Soedargo Teguh Luntoro Jusuf Herjanto Vern Subagya M. Suluhuddin Noor Onny Soendjaja C. Jeffrey Messakh Oei Denny Kurniawan Agustanzil Sjachroezah Gautam Kunzru -1

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan a. Pendirian Perseroan - Lanjutan Komite Audit Susunan Komite Audit Perseroan sebagai berikut : 31-Mar-15 & 31-Des-14 31 Mar 14 Ketua : Chandra Purwanto Vern Subagya : Anggota : Herlina Kumalasari Herlina Kumalasari : Anggota : Fredy Winanto Fredy Winanto : Pembentukan komite audit Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5. Jumlah gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi Perseroan dan Entitas Anak periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp504.051.091 (31 Des 2014 sebesar Rp2.016.204.363) selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar Rp 2.016.204.363 dan Rp 1.429.932.172. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 91 orang dan 201 orang karyawan (tidak diaudit). b. Entitas anak yang dikonsolidasikan Jumlah aset Kepemilikan (%) sebelum eliminasi Entitas anak Kedudukan Status Bidang usaha 03/15 03/14 03/15 03/14 Kepemilikan langsung PT Zensei Indonesia RITS Ventures Limited PT Mahaputra Adi Nusa Kepemilikan tidak langsung Melalui RITS Ventures Ltd Reach Point Offshore Ltd Melalui Reach Point Offshore Ltd Golden View Offshore Inc Gresik 2006 Industri alat - 65,00-40.670.236 kesehatan dan rumah tangga BVI, UK Belum Investasi 100,00 100,00 98.063.075 86.109.354 beroperasi Jakarta 1995 Distribusi 80,00-71.534.435 - Pelumas Pertamina BVI, UK Belum Investasi 77,78 77,78 76.273.460 87.637.921 beroperasi BVI, UK Belum Investasi 100,00 100,00 76.273.460 87.637.691 beroperasi Melalui Golden View Offshore Inc PT Wana Bara Prima Coal Jakarta Belum Pertambangan 95,00 95,00 72.459.787 beroperasi 77.218.274 Melalui PT Wana Bara Prima Coal PT Indo Wana Bara Mining Coal Kutai Barat Belum Pertambangan 90,00 beroperasi 90,00 65.213.808 70.818.411 0

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan b. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan PT Zensei Indonesia (Zensei) Zensei didirikan di Gresik, Jawa Timur, berdasarkan akta No.47 tanggal 19 Oktober 2015 dari Maria Tjandra, SH, notaris di Surabaya, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C- 32330.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Desember 2006. Akta pendirian Zensei ini telah diumumkan melalui Berita Negara Indonesia No.23, Tambahan Berita Negara No.3165 tanggal 6 Desember 2005. Berdasarkan persetujuan para pemegang saham melalui RUPSLB tanggal 30 Juni 2014, kepemilikan saham Perseroan atas Zensei telah didivestasi pada tanggal 4 Juli 2014 kepada PT Sakti Unggulan Perdana. RITS Ventures Limited (RITS) RITS Ventures Limited ("RITS") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 9 Pebruari 2011 dengan tanda daftar Nomor 1631193. Alamat terdaftar RITS adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus RITS adalah sebagai berikut : Direktur : PT Mahaputra Adi Nusa 31-Mar15 & 31-Des-14 Albela 31-Mar-14 Anthony Jonathan Scholten MAN didirikan berdasarkan akta No.53 tanggal 25 Oktober 1995 dari notaris Machrani Moertolo Soenarto dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-4306.HT.01.01.Th.96 tanggal 6 Maret 1996. MAN merupakan distributor pelumas Pertamina dengan wilayah distribusi Kalimantan Selatan, Jakarta Regional III, dan Pandeglang. Kepemilikan MAN diakuisisi (80%) oleh Perseroan berdasarkan akta No.237 tanggal 12 Desember 2014 dari notaris B.Andy Widyanto, SH. Susunan pengurus MAN sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur 31-Mar-15 & 31- Des-14 31-Mar-14 Nurhadi MSc - Chandra Purwanto Nurhadi, MSc Zakie M Yos - Ir Rita Marina Ir Rita Marina Reach Point Offshore Limited (RPO) Reach Point Offshore Limited ("RPO") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 18 Pebruari 2011 dengan tanda daftar Nomor 1632708 yang kemudian diamandemen pada tanggal 23 Agustus 2011. 1

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan b. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan Alamat terdaftar RPO adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus RPO adalah sebagai berikut : 31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Direktur : Direktur : Direktur : Albela Wee Kim Leng Clinton - Anthony Jonathan Scholten - Michael Andrew Scholten Golden View Offshore Incorp. (GVO) Golden View Offshore Incorporation ("GVO") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 8 Juni 2011 dengan tanda daftar Nomor 1652897. Alamat terdaftar GVO adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus GVO adalah sebagai berikut : 31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Direktur : Direktur : Direktur : Albela Wee Kim Leng Clinton - Anthony Jonathan Scholten - Michael Andrew Scholten PT Wana Bara Prima Coal (WBPC) PT Wana Bara Prima Coal ("WBPC") didirikan berdasarkan akta No. 31 tanggal 16 Oktober 2010 dari Titi Indrasari SH, notaris di Bekasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Sural Keputusannya No. AHU-51248.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 1 Nopember 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan akta No. 31 tanggal 12 Agustus 2011 dari Veronika Sri Hartati SH, notaris di Serang. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-45814.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 20 September 2011. Susunan pengurus WBPC adalah sebagai berikut : Komisaris : Direktur : 31-Mar15 & 31-Des-14 Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta 31-Mar-14 Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC) PT Indo Wana Bara Mining Coal ("IWBMC") didirikan berdasarkan akta No. 16 tanggal 23 Oktober 2006 dari Rita Imelda Ginting SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-92346.AH.01.01 tanggal 2 Desember 2008. 2

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan b. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 51 tanggal 28 Maret 2011 dari notaris yang sama. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.01.14904 tanggal 19 Mei 2011. IWBMC memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP) atas wilayah seluas 5.000 hektar di wilayah kecamatan Mook Manaar Bulatn, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Susunan pengurus IWBMC adalah sebagai berikut : Komisaris : Direktur : 31-Mar15 & 31-Des-14 Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta 31-Mar-14 Rendy Diego Soedarjo Iwan Bogananta 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang telah dimodifikasi untuk instrumen derivatif tertentu, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau kompleks, atau area dimana asumsi dan estimasi yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3. b. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ( ISAK ) No. 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Tambang Terbuka. Interpretasi ini menetapkan akuntansi untuk biaya pemindahan material sisa tambang (pengupasan lapisan tanah) dalam tahap produksi pada pertambangan terbuka. Interpretasi ini mengubah praktik penggunaan pendekatan rata-rata umur tambang yang diterapkan sesuai dengan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum. 3

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan b. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi - Lanjutan Sebelumnya, biaya pengupasan lapisan tanah pada periode berjalan biasanya dicatat sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rencana nisbah kupas tahunan. Rencana nisbah kupas tahunan ditentukan berdasarkan rata-rata rencana tambang lima tahunan. Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan rasio rencana nisbah kupas, biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari rasio rencana nisbah kupas, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas aktual jauh lebih kecil dari rasio rencana nisbah kupas. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. 2. 3. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas pertambangan; Entitas pertambangan dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal. Terdapat dua perubahan utama atas kebijakan akuntansi Grup sebelumnya sebagai hasil dari penerapan ISAK No. 29. Pertama, pengakuan awal aset pengupasan lapisan tanah dan penyusutan setelahnya ditentukan oleh referensi dari komponen badan batubara yang dapat diidentifikasi dan bukan dari keseluruhan daerah operasi tambang. Kedua, pengukuran selanjutnya dari aset disusutkan menggunakan basis unit produksi, dan bukan dibebankan ke laba rugi ketika rasio aktual nisbah kupas lebih kecil secara signifikan dari ekpektasi rasio rencana nisbah kupas. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo laba awal jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen badan batubara yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas pertambangan yang saatini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka. Standar baru dan revisi atas standar yang berlaku berikut telah diterbitkan dan bersifat wajib bagi laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: - PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan" - PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri" - PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" - PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja" - PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Akuntansi Pajak Penghasilan" - PSAK No. 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset" - PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian" - PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" - PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" - PSAK No. 65 "Laporan Keuangan Konsolidasian" - PSAK No. 66 "Pengaturan Bersama" - PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain - PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar - ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Ulang Derivatif Melekat 4

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan b. Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi - Lanjutan Pada saat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja, maka semua keuntungan/ (kerugian) aktuaria dari kewajiban imbalan pasca kerja Grup harus diakui secara langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Kebijakan akuntansi Grup saat ini yang masih menangguhkan keuntungan/(kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan. Dengan demikian, Grup memperkirakan akan ada perubahan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja. Pada saat ini, pihak manajemen masih menghitung dampak dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013). Pada saat penerbitan laporan keuangan kosolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standarstandar baru, termasuk revisi yang lain. c. Prinsip-prinsip konsolidasi i. Entitas anak i.1. Konsolidasi Entitas anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dan pada umumnya disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah hak suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai apakah terdapat pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara tetapi dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan pengendalian de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul dalam situasi dimana hak suara Grup, relatif terhadap besaran dan sebaran kepemilikan pemegang saham lainnya, memberikan Grup kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, dan lain-lain. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian. Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra kelompok usaha dieliminasi. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubah seperlunya untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan oleh Grup. i.2. Akuisisi Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat setiap kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk mengakuisisi entitas anak adalah nilai wajar seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik sebelumnya dari entitas yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar setiap aset dan liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi dan liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diambil alih, yang diperoleh dalam kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajartanggal akuisisi. Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. 5

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan c. Prinsip-prinsip konsolidasi - Lanjutan Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, Grup akan mengukur kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pada pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi. Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, Grup akan mengukur kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pada pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi. Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali dalam pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepemilikan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi, dibandingkan dengan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam hal pembelian dengan diskon, selisih tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. ii. Perubahan kepemilikan atas entitas anak tanpa kehilangan pengendalian Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayarkan dan bagiannya atas jumlah tercatat aset neto yang diperoleh dicatat dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas. iii. Pelepasan entitas anak Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, Grup menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang. Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya juga direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh PSAK lain. Sisa investasi pada entitas anak terdahulu diakui sebesar nilai wajarnya. Setiap perbedaan antara nilai tercatat sisa investasi pada tanggal hilangnya pengendalian dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi. iv. Entitas asosiasi dan ventura bersama Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, dan Grup memiliki 20% atau lebih hak suara, tetapi tidak melebihi 50% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat pada laporan keuangan konsolidasian menggunakan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada. Ventura bersama merupakan pengaturan bersama antara beberapa pihak yang melakukan kesepakatan pengendalian bersama yang memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Ventura bersama ini menggunakan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada. - Akuisisi Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diserahkan, instrumen ekuitas yang diterbitkan atau liabilitas yang timbul atau diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berhubungan langsung dengan akuisisi. Goodwill pada entitas asosiasi atau ventura bersama merupakan selisih lebih yang terkait dengan biaya perolehan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan bagian Grup atas nilai wajar neto aset teridentifikasi dari entitas asosiasi atau ventura bersama dan dimasukkan dalam jumlah tercatat investasi. 6

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan c. Prinsip-prinsip konsolidasi - Lanjutan - Metode ekuitas Dalam menerapkan metode ekuitas, bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setelah perolehan diakui dalam laba rugi, dan bagian Grup atas pendapatan komprehensif lainnya setelah tanggal perolehan diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perubahan dan penerimaan distribusi dari entitas asosiasi atau ventura bersama setelah tanggal perolehan disesuaikan terhadap nilai tercatat investasi. Jika bagian Grup atas rugi entitas asosiasi atau ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi atau ventura bersama, termasuk piutang tidak lancar tanpa jaminan, maka Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran atau telah melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama. Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi atau ventura bersama dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi atau ventura bersama akan disesuaikan, apabila diperlukan, agar konsisten dengan kebijakan akuntansi Grup. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi atau ventura bersama diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dan mengakui selisih tersebut pada laba rugi. - Pelepasan Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dihentikan pengakuannya apabila Grup tidak lagi memiliki pengaruh signifikan. Grup mengukur investasi yang tersisa sebesar nilai wajar. Selisih antara jumlah tercatat investasi yang tersisa pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan sebagian atau dilusi yang timbul pada investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dimana pengaruh signifikan masih dipertahankan diakui dalam laba rugi dan hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laba rugi. d. Penjabaran mata uang asing i. Mata uang fungsional dan penyajian Akun-akun yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan penyajian Grup. 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan d. Penjabaran mata uang asing - Lanjutan ii. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan menjadi mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi. Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut: Dalam Rupiah 31-Mar-15 31-Des-14 31-Mar-14 US$.1 JPN.1 13.084 12.440 11.404 109 104 112 iii. Entitas dalam Grup Hasil usaha operasi dan posisi keuangan dari entitas anak Grup (tidak ada yang mata uang fungsionalnya mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian Perusahaan, ditranslasikan dalam mata uang penyajian Perusahaan sebagai berikut: (a) Aset dan liabilitas yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan pada kurs penutup tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi tersebut; (b) Penghasilan dan beban untuk setiap laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata (kecuali jika rata-rata tersebut bukan perkiraan wajar efek kumulatif dari kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, maka penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi); dan (c) Seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. e. Kas dan setara kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. f. Piutang Piutang usaha adalah jumlah terutang dari pelanggan atas penjualan batubara dan listrik atau jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha merupakan jumlah terutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha biasa. Jika piutang diperkirakan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, jika efek pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan f. Piutang - Lanjutan Piutang non-usaha kepada pihak berelasi pada awalnya disajikan sebagai aset tidak lancar kecuali jika ada alasan tertentu untuk disajikan sebagai aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. g. Persediaan Persediaan batubara dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang mencakup biaya penambangan, biaya tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya, dan alokasi bagian biaya tidak langsung variabel dan tetap yang berkaitan dengan kegiatan panambangan. Biaya tersebut tidak termasuk biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, perlengkapan dan bahan pendukung dinilai dengan harga perolehan dikurangi dengan provisi persediaan usang dan bergerak lambat. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Provisi persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban produksi pada periode digunakan. h. Aset keuangan h.1. Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: (i) nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang (31 Maret 2014: pinjaman dan piutang dan instrumen keuangan derivatif - lindung nilai arus kas). Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan sebagai aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang Grup terdiri dari kas dan setara kas, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman ke pihak ketiga, dan pinjaman ke pihak berelasi. Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2i untuk kebijakan akuntansi Grup atas instrumen keuangan derivatif. h.2. Penghentian pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan h. Aset keuangan - Lanjutan h.3. Saling hapus antar instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. h.4. Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa kerugian), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi. Jika suatu pinjaman memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif saat ini yang ditentukan berdasarkan kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui dalam laba rugi. i. Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui sebesar harga wajar tanggal kontrak derivatif dimulai dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai dan jika demikian sifat objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif tertentu sebagai (a) lindung nilai atas nilai wajar aset atau liabilitas yang diakui atau komitmen pasti yang belum diakui (lindung nilai wajar); atau (b) lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas). 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan i. Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai - Lanjutan Pada saat terjadinya transaksi, Grup mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai. Nilai penuh derivatif lindung nilai dikelompokkan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 bulan dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 bulan. (i) lindung nilai atas nilai wajar Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat dalam laba rugi, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai terkait dengan risiko yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif lindung nilai atas nilai wajar diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi. (ii) lindung nilai arus kas Bagian efektif perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan atau kerugian yang terkait bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi. Jumlah yang diakumulasikan dalam pendapatan komprehensif lainnya di ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi. Keuntungan atau kerugian terkait bagian efektif lindung nilai arus kas diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan (contohnya persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukkan di dalam pengukuran awal harga perolehan aset tersebut. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui dalam akun beban pokok pendapatan apabila terkait dengan persediaan atau dalam akun beban penyusutan apabila terkait dengan aset tetap. Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laba rugi. Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan dalam laba rugi. Perubahan nilai wajar dari derivatif yang tidak ditetapkan atau tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai diakui secara langsung dalam laba rugi. j. Aset tetap Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya hukum awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. 11