BAB V IMPLEMENTASI Menurut Guntur Setiawan dalam bukunya Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut: Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif (Setiawan, 2004:39). Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan penyesuaian dalam tubuh birokrasi demi terciptanya suatu tujuan yang bisa tercapai dengan jaringan pelaksana yang bisa dipercaya. Akhir dari sebuah perencanaan bisnis adalah Implementasi Rencana. Hal ini dapat membantu perusahaan atau pemimpin perusahaan untuk menyusun alokasi waktu dan biaya yang tepat agar rencana pemasaran yang telah ditentukan dapat dilaksanakan secara maksimal. Rencana implementasi akan menghasilkan kesimpulan yang merupakan evalusi akhir yang dapat diukur secara riil sehingga dapat digunakan sebagai ukuran dari pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan agar dapat terus dikembangkan dan disempurnakan menjadi lebih baik lagi secara keseluruhan dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Ada dua 106
jenis rencana implementasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu: Program Jangka Pendek dan Program Jangka Panjang. 5.1. Rencana Implementasi Jangka Pendek Rencana kegiatan implementasi jangka pendek ini dapat dilakukan dalam rentang waktu 1-5 tahun kedepan Tabel 5.1. Rencana Implementasi Jogja Organic Jangka Pendek Tahapan Implementasi Kriteria Keterangan Tahap I Mengamankan Memiliki 5 Saat ini masih memiliki 4 Pasokan kelompok tani kelompok tani produk Organik skala besar Tahap II Implementasi Memiliki Website Bertujuan untuk menjangkau STP dan Tim pasar lebih luas dan merespon Pemasaran kebutuhan konsumen lebih cepat Tahap Inovasi produk Melakukan riset Memiliki produk yang III pendukung produk lengkap pendukung utama Tahap Melakukan Promosi Produk Konsumen mengetahui seluruh IV Promosi utama produk Promosi produk Konsumen mengetahui pendukung manfaat produk pendukung Promo Memiliki jadwal kegiatan Tempat/aktvitas demo memasak dan sponsorhip rutin dan tepat sasaran 5.2. Rencana Implementasi Jangka Panjang Rencana kegiatan implementasi jangka pendek ini dapat dilakukan dalam rentang waktu 5-10 tahun kedepan 107
Tabel 5.2. Rencana Implementasi Jogja Organic Jangka Panjang KATEGORI TEMUAN LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Ekonomi Harga produk sering dianggap terlalu mahal untuk beberapa kalangan tertentu. 2. Trend Trend hidup sehat diluar negeri sering menjadi trend di Indonesia dalam waktu yang cukup dekat. LINGKUNGAN INTERNAL 1. Petani Keahlian pembuatan pupuk tidak merata Kurang memahami manfaat sayuran yang ditanam 2. Produk Inti Varian produk masih terbatas 3. Produk Pendukung Menambah varian produk selain produk utama (roti, mayonese, salad dressing, bubuk sayuran, whey Protein, dll) 3. Tempat Belum Banyak diketahui konsumen baru Memberikan berbagai macam pilihan dan kemudahan dalam mendapatkan produk Update trend hidup sehat yang terjadi di luar negeri secara berkala Berbagi pengetahuan dengan petani lain Melakukan penjelasan manfaat setiap sayuran yang ditanam Menambah varian produk secara rutin Giat melakukan riset dan penelitian Aktif melakukan promosi Bekerjasama dengan beberapa layanan seperti tripadvisor Semua Level ekonomi dapat menikmati produkproduk Selalu update trend hidup sehat Semua petani memiliki kemampuan yang sama Semua petani paham manfaat sayuran Memiliki jumlah varian produk terbanyak Memiliki produkproduk inovatif yang mendukung produk utama Konsumen mudah mencari lokasi toko Mendapatkan review positif dari banyak konsumen 108
KATEGORI TEMUAN RANTAI NILAI 1. Benih Benih tidak tersedia / Berlebih Jenis benih terbatas Kualitas benih jelek 2. Penanaman Musim hujan Serangga 3. Panen Sayur yang dipanen terlalu muda/terlalu tua Jumlah sayur yang dipanen Kurang / Berlebihan 4. Pasar Kondisi pasar Fluktuatif 5. Konsumen Pengetahuan mengolah sayuran terbatas 6. STP Segmen pasar terlalu luas 6. Promosi Promo online dan offline belum maksimal Mengontrol ketersediaan benih Mencari pemasok benih yang baru Memilih pemasok benih dengan standard terbaik Membangun Rumah pelindung tanaman Mengembangkan Pestisida alami tanpa bahan kimia Mengatur jadwal panen lebih tepat Mengatur jumlah kebutuhan sayur dengan tepat Mengatur system promosi sehingga konsumen tertarik untuk bisa datang secara rutin ke lokasi penjualan Aktif memberikan tips mengolah masakan dan demo masak di komunitaskomunitas Merinci segmen pasar secara detail dan dapat menjawab kebutuhan konsumen secara tepat Rutin melakukan promosi offline dan online dengan tematema promosi yang menarik Pasokan benih aman Pasokan benih aman Kualitas benih terbaik Hasil panen tetap maksimal Hasil panen tidak terganggu Jadwal panen tepat Jumlah panen tidak kurang / berlebihan Aktivitas pasar masih tergantung tren. Jika awal bulan cukup ramai (berdasarkan observasi di lapangan selama ini) Konsumen tidak mengalami kesulitan dan menciptakan kreasi makanan baru Dapat membidik segmen pasar dengan tepat dan memuaskan kebutuhan konsumen Ada promo produk minimal setiap 2 bulan sekali. 109
KATEGORI TEMUAN JEJARING USAHA 1. Benih Tidak ada Mitra khusus penghasil Benih 2. Channeling Produk sayuran tidak memiliki kaitan dengan produk lain Menciptakan kelompok tani khusus pemasok benih Mencari celah kerjasama dengan tenan-tenan baru Pasokan benih sayuran aman Produk dapat bekerjasama dengan produk yang berbeda Langkah langkah implementasi yang dikemas di dalam rencana aksi ini baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang diharapkan mampu mengembangkan bisnis perusahaan dan juga menambah pasar serta mampu tetap secara konsisten memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumenyang sesuai target pasar yang diharapkan. Berdasarkan penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa Jogja Organic memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya sehingga hal ini tetap harus dipertahankan dan dikembangkan. Strategi Penguatan Rantai Nilai dan Bauran Pemasaran dapat tetap dilakukan secara bertahap untuk terus membawa perubahan-perubahan yang positif bagi perkembangan perusahaan. 110