BAB I. Pendahuluan. jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi dunia usaha dewasa ini, memaksa perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai pertukaran dalam melakukan tugas di dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dorongan utama seseorang menjadi karyawan, dan juga karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang jasa penyedia paket perjalanan wisata

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tanpa peran aktif karyawan walaupun perusahaan tersebut memiliki alat alat

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHUUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

SKRIPSI ANALISIS KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB I PENDAHULUAN. hidup bagi diri sendiri atau orang lain. Pembinaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencukupi kebutuhan mereka. Pada sisi yang lain melalui kebijakan

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB I PENDAHULUAN. atau memperluas usahanya. Oleh karena itu sumber daya yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. cakap dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya melalui pengembangan kualitas rumput dan kondisi lapangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah paving block. Adapun perkembangan industri paving block

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya manusia yang ada. memuaskan, bahkan mungkin menemui kegagalan.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. handal. Sumber daya manusia adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari badan usaha itu karena

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB V PENUTUP. Kudus, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : Rendeng Kudus juga akan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian menimbulkan adanya risiko. Seperti halnya yang telah disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang menentukan hasil atau tidaknya perusahaan mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I. kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu. dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, setiap perusahaan dituntut agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting, salah satunya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karyawan bekerja untuk mendapatkan penghasilan demi penghidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

STANDAR KESEJAHTERAAN. Penanggung Jawab Nama Jabatan Tandatangan 1. Perumusan Sudiyanto, SSos Ka. Ur Kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. pada faktor produksi ini. Perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukum serta

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Setiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia tidak lepas dari keinginan pribadi, yaitu untuk memenuhi kebutuhannya. Begitupula sebuah perusahaan membutuhkan kinerja yang baik dan semakin meningkat setiap waktu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja yang baik merupakan langkah untuk mencapai tujuan perusahaan sehingga kinerja sangat diperhatikan. seperti halnya pada perusahaan pembiayaan ini yang menginginkan tujuan perusahaan terpenuhi dan tercapai maka karyawan juga mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang mengharapkan dipenuhi keinginannya oleh perusahaan. Rivai, dkk (2008) menyatakan bahwa kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Kinerja karyawan terbentuk karena adanya kepuasan kerja. Perasaaan puas merupakan hasil penilaian pada diri setiap karyawan oleh mereka sendiri mengenai seberapa jauh pekerjaan yang didapatkankan dapat memuaskan semua yang mereka butuhkan. 1

2 Mathis dan Jackson (2000) mengatakan bahwa salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi. Secara sederhana ketika kepuasan kerja meningkat, maka kinerja karyawan akan meningkat. kompensasi juga merupakan pemicu kinerja para karyawan yang penting untuk diperhatikan. tujuan kompensasi adalah menghargai prestasi karyawan, menjamin gaji mereka dan memperoleh karyawan yang bermutu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Aditya Kuswuryanto (2014) dengan judul analisis pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening, membuktikan bahwa adanya pengaruh kompensasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja. Pemberian kompensasi yang baik dapat mempengaruhi pembentukan kinerja yang baik dalam perusahaan. Agar mampu dan mau bekerja dengan baik maka pihak perusahaan harus dapat memberikan kompensasi yang memungkinkan tercapainya kebutuhan atau keinginan karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Kompensasi yang diberikan pada karyawan bisa berupa kompensasi finansial maupun kompensasi non finansial. Kompensasi berupa gaji, bonus, tunjangan. Sedangkan kompensasi non finansial terdiri dari kepuasan yang diterima karyawan, seperti tanggung jawab, peluang akan pengakuan, peluang akan promosi, atau dari lingkungan psikologis dan fisik dimana karyawan tersebut berada.

3 Simamora (2004) mengatakan bahwa kompensasi dalam bentuk finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung. Kompensasi yang berwujud finansial ini menjadi sesuatu yang dinggap penting bagi karyawan sebagai individu, karena besarnya jumlah finansial ini masih sering dianggap dapat mewakili ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Akhirnya timbul anggapan bahwa besarnya kompensasi adalah lebih dari sekedar uang dalam jumlah tertentu yang dapat dibelanjakan untuk membeli sejumlah barang atau jasa, melainkan imbalan finansial dapat berarti kehormatan sosial. PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sewa guna usaha kendaraan dan alat berat. MPM Finance membedakan diri terhadap kompetitor dengan menyediakan produk pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, dengan mudah dan cepat, sedangkan MPM Finance Kepanjen hanya bergerak dalam bidang kendaraan bermotor saja. PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance ini memiliki target penagihan yang harus dipenuhi setiap bulannya. Apabila dalam pelaksanaannya mengalami kegagalan dalam pemenuhan target kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian. Perhatian perusahaan yang penuh terhadap karyawan khususnya di divisi collection yaitu para karyawan kontrak dapat memberikan hasil yang memuaskan kepada perusahaan. Para karyawan di divisi collection membutuhkan jam kerja yang sangat tinggi dan kesabaran dalam

4 melaksanakan aktivitas pekerjaannya. Dikarenakan pekerjaan mereka adalah bidang penagihan yang dituntut untuk lebih sabar dan berhati-hati dalam menghadapi konsumen untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pencapaian dan kegagalan pemenuhan target penagihan akan diolah sebagai data pencapaian indikator kerja, pencapaian dan kegagalan kerja akan dijelaskan pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Data Capaian Penagihan Pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Divisi Collection Tahun 2014 Bulan Target Realisasi Januari Rp. 14.409.383.064 Rp. 12.789.126.178 Februari Rp. 14.059.540.865 Rp. 13.095.643.287 Maret Rp. 14.431.583.301 Rp. 12.836.527.926 April Rp. 14.332.353.501 Rp. 12.673.198.026 Mei Rp. 14.430.553.887 Rp. 12.980.218.442 Juni Rp. 14.320.450.800 Rp. 13.321.180.450 Sumber : PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen Berdasarkan tabel diatas menjelaskan tentang pencapaian dan kegagalan kinerja dalam bagian collection selama enam bulan dikarenakan perusahaan mempunyai peraturan bahwa setiap enam bulan sekali dilakukan penilaian kinerja maka enam bulan penagian ditetapkan sebagai satu periode penagihan. Apabila kinerja karyawan menurun, maka karyawan tersebut akan mendapatkan surat peringatan, mengenai surat peringatan tersebut tidak begitu saja diberikan pada karyawan, tentu dengan pengawasan-pengawasan yang dilakukan oleh pengawas terlebih dahulu, misal karyawan tersebut mengalami penurunan kinerja dalam beberapa periode. Pengawasan pengecekkan dilakukan pada jam masuk kerja dan

5 pada saat selesai jam bekerja. Kemudian pada ketepatan waktu dalam pengumpulan laporan penagihan untuk setiap bulannya, sering kali terjadi keterlambatan. Dapat dilihat dari bulan januari sampai juni penagihan yang dihasilkan dibawah target. Kegagalan-kegagalan kinerja yang mengindikasikan penurunan kinerja disebabkan adanya rasa ketidaksesuaian dari gaji dan bonus yang diperoleh setiap karyawan. Pada hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa karyawan divisi collection yang berstatus kontrak, pada perusahaan ini setiap karyawan kontrak memperoleh gaji dengan UMK sebesar Rp. 1.650.000 untuk setiap bulannya, jika karyawan melampaui target penagihan yang sudah ditentukan maka karyawan tersebut akan mendapat bonus sekian persen dari gaji pokok yang dimana jumlah tersebut disesuaikan dengan besarnya presentase dari kelebihan target penagihan, namun apabila presentase kelebihan target tersebut mencapai diatas 30%, maka bonus yang didapat per bulannya hanya batas maksimum bonus yaitu 30% dan memperoleh tunjangan-tunjangan seperti asuransi kesehatan. Sistem kompensasi tersebut sudah tertera pada surat kontrak yang ditandatangani oleh karyawan. Jadi dengan bukti data pada tabel 1.1 diatas setiap karyawan memperoleh gaji sejumlah Rp. 1.650.000, dengan mendapat gaji sejumlah tersebut selama satu bulan, hanya dapat mencukupi kebutuhan pokok saja, sedangkan harga bahan pokok sekarang melonjak tinggi seiring dengan naiknya bahan bakar, belum lagi bagi karyawan yang sudah menikah dan mempunyai seorang anak, akan semakin

6 tinggi pengeluaran dan kebutuhan yang dibutuhkan. Sedangkan bonus sulit diperoleh dikarenakan target yang ditentukan perusahaan terlalu tinggi dan rendah, dalam satu periode karyawan sering kali tidak mendapat bonus, hanya satu dua kali, dan hanya sebesar 10-15% dari gaji pokok. Data yang tercantum diatas adalah bukti bahwa karyawan divisi collection tidak dapat melampaui target penagihan selama satu periode, hal inilah yang memperkuat indikasi diatas bahwa penurunan kinerja disebabkan adanya rasa ketidaksesuaian dari gaji dan bonus yang diperoleh setiap karyawan. Berkaitan dengan indikator yang disebabkan ketidaksesuaian gaji yang diperoleh setiap karyawan maka timbulah perasaan kurang puas terhadap pekerjaannya, diindikasikan kinerja karyawan menurun. Dilihat dari tabel 1.1 diatas dengan kegagalan-kegagalan kinerja tersebut, dapat diasumsikan bahwa karyawan terbebani dengan banyaknya target-target yang harus dicapai, akibatnya karyawan tidak nyaman dengan target tersebut dan kemudian akan menjadi beban kerja tersendiri bagi karyawan. Fenomena mengenai kepuasan karyawan dapat dilihat berdasarkan jumlah pekerjaan karyawan yang dari waktu ke waktu dirasa semakin berat akan tetapi gaji atau imbalan yang karyawan terima masih tetap. Hal demikianlah yang mengakibatkan pegawai mendapatkan beban dua kali lipat, yaitu beban kerja dan beban pikiran untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sebagian besar pegawainya sudah berstatus menikah, sehingga merasa belum puas pada gaji atau imbalan yang diterimanya. Beban pikiran yang tidak cepat teratasi dapat menjadi sebuah kendala bagi karyawan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjannya.

7 Dalam diri karyawan dapat timbul perasaan kurang semangat dalam pelaksanaan tugas sehingga pekerjaan dapat tertunda dan tidak selesai pada waktu yang ditentukan. Namun, sebaliknya jika karyawan bekerja tanpa ada beban pikiran tambahan di luar pekerjaan yaitu mengenai kebutuhan atas gaji yang sesuai maka akan timbul perasaan positif dalam diri pegawai seperti perasaan semangat dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Bagi perusahaan, penelitian kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, kepuasan kerja para karyawan serta melakukan pengawasan dan perbaikan. Kinerja karyawan yang optimal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan ini. Setiap perusahaan tidak akan pernah lepas dari hal pemberian balas jasa atau kompensasi yang merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan kepuasan kerja, karena untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk mendukung kepuasan kerja para karyawan. Dengan adanya kepuasan kerja, maka akan dapat memuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Berdasarkan pada fenomena kompensasi di PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance akan dijadikan target penelitian, beserta teori-teori yang mengkaitkan fenomena diatas dan kemudian penelitian terdahulu yang berkaitan dengan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan mengagkat judul Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen. Alasan memilih tempat di PT. Mitra

8 Pinasthika Mustika Finance dikarenakan perusahaan menerapkan sistem kompensasi yang sesuai dengan tema penelitian yang diambil. B. Rumusan Penelitian 1. Bagaimana penerapan kompensasi finansial, tingkat kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen? 2. Apakah kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan karyawan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen? 3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen? 4. Apakah kompensasi finansial secara langsung berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen? 5. Apakah kompensasi finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen? C. Batasan Penelitian Agar penelitian tidak meluas maka peneliti menetapkan batasan-batasan penelitian diantaranya kompensasi finansial, karyawan bermasa kerja selama 1 tahun keatas, karyawan divisi collection.

9 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kompensasi finansial, Kepuasan Kerja dan Kinerja pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen. 2. Untuk menguji pengaruh kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen. 3. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen. 4. Untuk menguji pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen. 5. Untuk menguji pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance Kepanjen. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif untuk mengevaluasi sistem kompensasi finansial sehingga kinerja pegawai dapat meningkat. 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut dalam bidang manajemen sumberdaya manusia khususnya.