ii
iii
iv
v
ABSTRAK Produk produk pada lembaga keuangan syariah khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) sudah menjadi produk yang cukup diminati masyarakat luas karena dijalankan sesuai dengan syari ah Islam. Salah satu produk lembaga keuangan syariah adalah penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga, pendapatan nasabah dan pertimbangan risiko mempengaruhi jumlah tabungan nasabah di BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta.Data diperoleh dari BMT Bina Ihsanul Fikri dan dari nasabah. Penelitian ini terdiri dari dependen variabel yaitu tabungan sedangkan variabel independen yaitu nisbah bagi hasil, suku bunga, pendapatan nasabah dan pertimbangan risiko. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan uji statistik deskriptif, uji hipotesis, dan uji asumsi klasik.secara parsial menunjukan bahwa variabel independen nisbah bagi hasil, suku bunga dan pertimbangan risiko tidak berpengaruh terhadap jumlah tabungan dengan nilai masing masing variabel diatas 0,05 yaitu nisbah bagi hasil 0,126, suku bunga 0,088 dan pertimbangan risiko 0,153 sedangkan variabel pendapatan berpengaruh terhadap tabungan nasabah dengan nilai signifikan 0,033.Sedangkan secara serentak menunjukan bahwa apabila semua variabel bebas nisbah bagi hasil, suku bunga, pendapatan nasabah dan pertimbangan risiko dianggap konstan maka besarnya jumlah tabungan akan mengalami peningkatan sebesar 22,786. Kata kunci: Bagi Hasil, Suku Bunga, Pendapatan, Pertimbangan Risiko, Tabungan. vi
PERSEMBAHAN Karya kecilku ini saya persembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang saya sayangi ibu yuli, bapak rato ismail. Terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, dukungan dan doa yang telah kalian berikan, kalianlah motivator dalam hidupku dan begitu juga doaku selalu menyertai kalian semoga kebahagiaan di dunia dan akhirat selalu menyertai kalian. Amin... vii
MOTTO Artinya: Sungguh, bersama kesukaran itu pastiada kemudahan (QS. Al Insyirah: 6). Artinya: Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sepadan dengan kemampuannya... (QS. Al Baqarah: 286). Artinya:...Sungguh, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka sendiri mengubah dirinya... (QS. Ar Ra d: 11). Artinya: Kalau ada hamba-ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, jawablah bahwa Aku sangat dekat, Aku akan mengabulkan setiap pemohon, kalau ia memohon kepada-ku, hendaklah mereka mengikuti perintah-ku dan percaya sepenuhnya kepada-ku, agar mereka selalu berada di jalan yang benar (QS. Al- Baqarah: 186). viii
ix
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab ke bahasa latin. Penulisan transliterasi Arab-Latin di sini menggunakan transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/u/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Konsonan tunggal Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ب Ba b Be ت Ta t Te ث sa s Es (dengan titik diatas ) ج Jim j Je ح Ha h Ha (dengan titik di bawah) خ Kha kh Ka dan ha د Dal d De ذ Żal ż Zet (dengan titik di atas) xi
ر Ra r Er ز Zai z Zet س Sin s Es ش Syin sy Es dan ye ص Sad S Es (dengan titik di bawah) ض Dad d De (dengan titik di bawah) ط Ta t Te (dengan titik di bawah) ظ Za z Zet (dengan titik di bawah) ع ain Koma terbalik (di atas) غ Gain g Ge ف Fa f Ef ق Qaf q Ki ك Kaf k Ka ل Lam l El م Mim m Em ن Nun n En و Wau w We ھ Ha h Ha xii
hamzah Apostrof ء Ya y Ye ي 2.Vokal Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan rangkap atau diftong. a. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda Nama Huruf Latin Nama --- --- Fathah a a ---- -- Kasrah i i --- --- Dammah u u Contoh: yadzhabu یذھب kataba كتب dzukira ذكر su ila سي ل b. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut: Tanda Nama Huruf Latin Nama Fathah dan ya ai a dan i --- --ى Fathah dan wawu au a dan u --- --و xiii
Contoh: haula ھول kaifa كیف 3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda: A. Fathah + huruf alif, ditulis = a dengan garis di atas, seperti Rijālun ر جال B. Fathah + huruf alif layyinah, ditulis = a dengan garis di atas, seperti Mūsā موسي C. Kasrah + huruf ya' mati, ditulis = i dengan garis di atas, seperti Mujībun مجیب D. Dammah + huruf wawu mati, ditulis = u dengan garis di atas, seperti: Qulūbuhum قلوبھم 4. Ta Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua: a. Ta Marbutah hidup Ta Marbutah yang hidup atau yang mendapat harakah fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t. b. Ta Marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah h Contoh: طلحة Talhah c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan h. xiv
Contoh: اﻟﺠﻨﺔ روﺿﺔ Raudah al-jannah 5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: ﺑ ﻨﺎ ر Rabbana ﻧﻌﻢ - Na ima 6. Penulisan Huruf Alif Lam A. Jika bertemu dengan huruf qamariyah,maupun qomariyah ditulis dengan metode yang sama yaitu tetapi ditulis al-, seperti : اﻟﻜﺮﯾﻢ اﻟﻜﺒﯿﺮ Al-karīm al-kabīr اﻟﺮ ﺳﻮل اﻟﻨ ﺴﺎء Al-rasūl al-nisa B. Berada di awal kalimat, ditulis dengan huruf capital, seperti : اﻟﻌﺰﯾﺰ اﻟﺤﻜﯿﻢ Al-Azīz al-hakīm C. Berada di tengah kalimat, ditulis dengan huruf kecil, seperti : ﯾﺤﺐ اﻟﻤﺤﺴﻨﯿﻦ Yuhibal-Muhsinīn 7. Hamzah Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: ﺷﺊ أﻣﺮت umirtu syai un xv
8. Penulisan Kata atau Kalimat Pada dasarnya setiap kata, baik fi il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang dihilangkan. Dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut ditulis dengan kata sekata. Contoh: وان االله لھو خیر الر ازقي فا وفوا الكیل و المیزان Wa innallāha lahuwa khairu al-rāziqīn Fa aufū al-kaila wa al- Mīzān 9. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku dalam EYD, seperti huruf kapital yang digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: Wamā Muhammadun illā Rasūl وما محم د الا رسول 10. Kata yang sudah bahasa Arab yang sudah masuk bahasa Indonesia maka kata tersebut ditulis sebagaimana yang biasa ditulis dalam bahasa Indonesia. Seperti kata: al-qur'an, hadis, ruh, dan kata-kata yang lain. Selama kata-kata tersebut tidak untuk menulis kata bahasa Arab dalam huruf Latin. xvi