Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernyataan... ii Halaman Pengesahan... iii Nota Dinas... iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi Abstraks... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... x Daftar Tabel... Daftar Bagan... xiv Transliterasi Arab-latin... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Telaah Pustaka... 6 F. Sistematika Pembahasan... 7 BAB II LANDASAN TEORI... 9 A. Tinjauan Umum Zakat Pengertian Zakat Macam macam Zakat Hikmah dan tujuan Zakat Tujuan Zakat Golongan yang berhak menerima Zakat Keadaan Mustahiq dan Masalahnya a. Fakir b. Miskin... 15

2 c. Amil Zakat d. Muallaf e. Hamba Sahaya f. Gharim g. Sabilillah h. Ibnu Sabil Kedudukan Zakat dalam Islam B. Organisasi Pengelola Zakat Pengertian Organisasi Pengelola Zakat Jenis jenis Organisasi Pengelola Zakat Karakteristik Organisasi Pengelola Zakat Fungsi Organisasi Pengelola Zakat Persyaratan Lembaga Pengelola Zakat C. Zakat dalam Perspektif Sosial Ekonomi D. Zakat untuk Usaha Produktif E. Pendayagunaan Dana Zakat F. Praktek Pendayagunaan Zakat Produktif G. Pengaruh Zakat dalam Perekonomian H. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Definisi Operasional Variabel C. Lokasi Penelitian D. Subyek Penelitian E. Metode Pengumpulan Data F. Metode Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Profil Lembaga Amil Zakat Yayasan Solo Peduli Program Kegiatan LAZ Yayasan Solo Peduli Produk produk LAZ Yayasan Solo Peduli Struktur Organisasi... 40

3 5. Manajemen Pengelolaan Zakat Produktif Prosedur Pengembangan Ekonomi Produktif B. Data Hasil Penelitian C. Analisis Regresi Sederhana D. Uji Hipotesis E. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

4 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Nama mustahiq dan jumlah dana yang disalurkan Tabel 4.2 Jumlah dana(zakat) yang disalurkan dan pendapatan Mustahiq setelah diberi dana(zakat) Tabel 4.3 Hasil Uji R Tabel 4.4 Hasil Uji F...46 Tabel 4.5 Hasil Uji t...47

5 DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Bagan 4.1 Variabel Penelitian...30 Bagan Organisasi LAZ Yayasan Solo Peduli...41

6 PEDOMAN TRANSLITERASI BAB I ARAB LATIN PENDAHULUAN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan A. bahasa Latar lain. Belakang Dalam skripsi Masalah ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab Konsep ke asuransi bahasa sangat latin. berkaitan Penulisan erat transliterasi dengan kehidupan Arab-Latin berkelompok. di sini Dalam kehidupan bermasyarakat, orang hidup bersama dalam keluarga besar atau menggunakan transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri suku dimana kebutuhan kebutuhanya dipenuhi dan dilindungi melalui kerja sama dan Pendidikan saling dan membantu. Kebudayaan Pada RI waktu no. 158 suatu tahun keluarga 1987 dan atau no. suku 0543 berubah b/u/1987. menjadi Secara kehidupan garis besar uraiannya yang berpindah pindah, adalah sebagai berikut: secara individu keluarga tersebut menghadapi berbagai macam bahaya tanpa adanya perlindungan dari keluarga maupun sukunya Konsonan tunggal Keberadaan produk asuransi syariah selain karena tuntutan pasar, juga dikarenakan keberadaan Huruf suatu Nama produk diperlukan Huruf latin dalam rangka menjaga Keterangan komitmen terhadap Arab prinsip prinsip syariah, terutama kemaslahatan ummat dan rahmat bagi alam. Ç alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan Kondisi ini menunjukan bahwa selain karena orientasi bisnis, asuransi syariah juga berorientasi È Ba b be pada syiar Islam. Hal inilah yang menjadikan asuransi syariah dituntut lebih Ê aktif, kreatif, Ta dan inovatif terhadap t berbagai perkembangan te di tengah-tengah masyarakat. Ë sa s es (dengan dengsn titik diatas ) Ì Produk Jim asuransi syariah ditawarkan j kepada seluruh masyarakat, je bukan saja muslim Í tetapi non Ha muslim. Prinsip tolong h menolong takaful, ha (dengan dalam titik asuransi di bawah) syariah bermakna universal, tolong-menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim, Î Kha kh ka dan ha melainkan kepada seluruh manusia. Dan hal ini pula yang menjadikan alasan bagi Ï Dal d de masyarakat untuk tertarik menjadi bagian dan penyelenggaraan asuransi syariah. Ð 2 Żal ż zet (dengan titik di atas) Dilihat dari sifatnya, asuransi dibedakan menjadi 2, yaitu asuransi sosial, yakni Ñ Ra r er bentuk asuransi yang sepenuhnya ditangani pemerintah seperti jamsostek, taspen, Ò asabri dan Zai askes. Yang kedua z adalah asuransi non sosial seperti zet asuransi jiwa dan Ó asuransi Sin kerugian. Kedua bentuk s asuransi tersebut dalam es operasionalnya Ô Syin sy es dan ye Õ Sad S es (dengan titik di bawah) Ö Dad d de (dengan titik di bawah) Ø 1 Afzalur Ta Rahman, Doktrin Ekonomi t Islam, (Yogyakarta: te Dana (dengan Bhakti Wakaf,1995), titik di bawah) hal Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, edisi 2, (Yogyakarta: Ekonosia, xi

7 Ù Za z BAB I zet (dengan titik di bawah) PENDAHULUAN Ú ain koma terbalik (di atas) Û Gain g ge A. Latar Belakang Masalah Ý Fa f ef Konsep asuransi sangat berkaitan erat dengan kehidupan berkelompok. Þ Qaf q ki Dalam kehidupan bermasyarakat, orang hidup bersama dalam keluarga besar atau ß Kaf k ka suku dimana kebutuhan kebutuhanya dipenuhi dan dilindungi melalui kerja sama á Lam l el dan saling membantu. Pada waktu suatu keluarga atau suku berubah menjadi kehidupan ã Mim m em yang berpindah pindah, secara individu keluarga tersebut menghadapi berbagai ä macam Nun bahaya tanpa adanya n perlindungan dari keluarga maupun en sukunya. 1 Keberadaan æ produk Wau asuransi syariah w selain karena tuntutan pasar, we juga dikarenakan keberadaan ه suatu Ha produk diperlukan h dalam rangka menjaga komitmen ha terhadap prinsip prinsip syariah, terutama kemaslahatan ummat dan rahmat bagi alam. Á hamzah apostrof Kondisi ini menunjukan bahwa selain karena orientasi bisnis, asuransi syariah juga í Ya y ye berorientasi pada syiar Islam. Hal inilah yang menjadikan asuransi syariah dituntut lebih aktif, kreatif, dan inovatif terhadap berbagai perkembangan di tengah-tengah 2. Vokal masyarakat. Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal Produk asuransi syariah ditawarkan kepada seluruh masyarakat, bukan saja tunggal atau monoftong dan rangkap atau diftong. muslim tetapi non muslim. Prinsip tolong menolong takaful, dalam asuransi syariah bermakna a. Vokal universal, Tunggal tolong-menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim, melainkan Vokal kepada tunggal seluruh bahasa manusia. Arab Dan lambangnya hal ini pula berupa yang menjadikan tanda atau alasan harakat, bagi masyarakat untuk tertarik menjadi bagian dan penyelenggaraan asuransi syariah. 2 transliterasinya sebagai berikut: Dilihat dari sifatnya, asuransi dibedakan menjadi 2, yaitu asuransi sosial, yakni bentuk Tanda asuransi Nama yang sepenuhnya Huruf ditangani Latin pemerintah Nama seperti jamsostek, taspen, asabri dan askes. Fathah Yang kedua adalah a asuransi non sosial a seperti asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Kedua bentuk asuransi tersebut dalam operasionalnya Kasrah i i Dammah u u Contoh: yadzhabu بهذي kataba بتك 1 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1995), hal Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, edisi 2, (Yogyakarta: Ekonosia, xii

8 dzukira رك ذ su ila BAB I لئس b. Vokal Rangkap PENDAHULUAN Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan A. Latar Belakang Masalah antara Konsep harakat asuransi dan huruf, sangat transliterasinya berkaitan erat sebagai dengan berikut: kehidupan berkelompok. Dalam Tanda kehidupan bermasyarakat, Nama orang hidup Huruf bersama Latin dalam keluarga Nama besar atau suku dimana ى kebutuhan kebutuhanya Fathah dan dipenuhi ai dan dilindungi melalui a dan i kerja sama dan saling membantu. Pada waktu suatu keluarga atau suku berubah menjadi Fathah dan wawu au a dan u و kehidupan Contoh: yang berpindah pindah, secara individu keluarga tersebut menghadapi berbagai macam bahaya فيك tanpa adanya perlindungan kaifa dari keluarga لوه maupun haula sukunya. 1 Keberadaan produk asuransi syariah selain karena tuntutan pasar, juga dikarenakan 3. Maddah keberadaan suatu produk diperlukan dalam rangka menjaga komitmen terhadap prinsip prinsip Maddah syariah, atau terutama vokal kemaslahatan panjang yang ummat berupa dan harakat rahmat dan bagi huruf, alam. Kondisi transliterasinya ini menunjukan berupa bahwa huruf selain dan tanda: karena orientasi bisnis, asuransi syariah juga berorientasi pada syiar Islam. Hal inilah yang menjadikan asuransi syariah dituntut A. Fathah + huruf alif, ditulis = a dengan garis di atas, seperti lebih aktif, kreatif, dan inovatif terhadap berbagai perkembangan di tengah-tengah ر جال masyarakat. rijālun B. Fathah Produk + huruf asuransi alif syariah layyinah, ditawarkan ditulis = a kepada dengan seluruh garis di masyarakat, atas, seperti bukan saja muslim tetapi non muslim. Prinsip tolong menolong takaful, dalam asuransi syariah bermakna يسوم universal, tolong-menolong mūsā bukan saja ditujukan kepada sesama muslim, melainkan C. Kasrah kepada + huruf seluruh ya' mati, manusia. ditulis Dan = i hal dengan ini pula garis yang di atas, menjadikan seperti alasan bagi masyarakat untuk tertarik menjadi bagian dan penyelenggaraan asuransi syariah. 2 mujībun بيجم Dilihat dari sifatnya, asuransi dibedakan menjadi 2, yaitu asuransi sosial, yakni D. Dammah bentuk asuransi + huruf yang wawu sepenuhnya mati, ditulis = ditangani u dengan pemerintah garis di atas, seperti jamsostek, taspen, asabri dan askes. Yang kedua adalah asuransi non sosial seperti asuransi jiwa مهبولق qulūbuhum dan asuransi kerugian. Kedua bentuk asuransi tersebut dalam operasionalnya 4. Ta Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua: a. Ta Marbutah hidup 1 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1995), hal Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, edisi 2, (Yogyakarta: Ekonosia,

9 Ta Marbutah yang hidup atau BAB yang I mendapat harakah fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya PENDAHULUAN adalah t. b. Ta Marbutah mati A. Latar Belakang Masalah Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah Konsep asuransi sangat berkaitan erat dengan kehidupan berkelompok. Dalam h kehidupan bermasyarakat, orang hidup bersama dalam keluarga besar atau suku dimana kebutuhan kebutuhanya dipenuhi dan dilindungi melalui kerja sama ةحلط Contoh: Talhah dan saling membantu. Pada waktu suatu keluarga atau suku berubah menjadi kehidupan c. Kalau yang pada berpindah pindah, kata yang terakhir secara dengan individu ta marbutah keluarga diikuti tersebut oleh menghadapi kata yang berbagai menggunakan macam bahaya kata tanpa sandang adanya al perlindungan serta bacaan dari kedua keluarga kata itu maupun terpisah sukunya. maka ta 1 Keberadaan produk asuransi syariah selain karena tuntutan pasar, juga dikarenakan marbutah itu ditransliterasikan dengan h. keberadaan suatu produk diperlukan dalam rangka menjaga komitmen terhadap prinsip prinsip Contoh: syariah, ةضور terutama ةنجلا - kemaslahatan Raudah ummat al-jannah dan rahmat bagi alam. Kondisi ini menunjukan bahwa selain karena orientasi bisnis, asuransi syariah juga berorientasi pada syiar Islam. Hal inilah yang menjadikan asuransi syariah dituntut lebih aktif, kreatif, dan inovatif terhadap berbagai perkembangan di tengah-tengah 5. Syaddah (Tasydid) masyarakat. Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan Produk asuransi syariah ditawarkan kepada seluruh masyarakat, bukan saja muslim dengan tetapi sebuah non muslim. tanda syaddah, Prinsip tolong dalam menolong transliterasi takaful, ini tanda dalam syaddah asuransi tersebut syariah bermakna universal, tolong-menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim, dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah melainkan kepada seluruh manusia. Dan hal ini pula yang menjadikan alasan bagi itu. masyarakat untuk tertarik menjadi bagian dan penyelenggaraan asuransi syariah. 2 Contoh: Dilihat ب نا ر dari sifatnya, asuransi rabbana dibedakan menjadi 2, yaitu asuransi sosial, yakni bentuk معن asuransi - yang sepenuhnya na ima ditangani pemerintah seperti jamsostek, taspen, asabri dan askes. Yang kedua adalah asuransi non sosial seperti asuransi jiwa 6. Penulisan Huruf Alif Lam dan asuransi kerugian. Kedua bentuk asuransi tersebut dalam operasionalnya A. Jika bertemu dengan huruf qamariyah,maupun qomariyah ditulis dengan metode yang sama yaitu tetapi ditulis al-, seperti : al-karīm al-kabīr ريبكلا ميركلا 1 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1995), hal.29. Sudarsono, 2 Heri الر سول الن ساء Bank dan Lembaga al-rasūl Keuangan al-nisa Syariah, edisi 2, (Yogyakarta: Ekonosia, xiv

10 C. Berada di awal kalimat, ditulis dengan BAB I huruf capital, seperti : ميكحلا زيزعلا PENDAHULUAN al-azīz al-hakīm D. Berada di tengah kalimat, ditulis dengan huruf kecil, seperti : A. Latar Belakang Masalah نينسحملا يحب Konsep asuransi sangat berkaitan erat dengan Yuhib al-muhsinīn kehidupan berkelompok. Dalam 7. Hamzah kehidupan bermasyarakat, orang hidup bersama dalam keluarga besar atau suku dimana kebutuhan kebutuhanya dipenuhi dan dilindungi melalui kerja sama Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan dan saling membantu. Pada waktu suatu keluarga atau suku berubah menjadi kehidupan apostrof. yang Namun berpindah pindah, itu hanya berlaku secara bagi individu hamzah keluarga yang terletak tersebut di tengah menghadapi dan di berbagai akhir macam kata. Bila bahaya terletak tanpa di awal adanya kata, perlindungan hamzah tidak dari dilambangkan, keluarga maupun karena sukunya. dalam 1 Keberadaan produk asuransi syariah selain karena tuntutan pasar, juga dikarenakan tulisan Arab berupa alif. keberadaan suatu produk diperlukan dalam rangka menjaga komitmen terhadap prinsip prinsip Contoh: syariah, terutama kemaslahatan ummat dan rahmat bagi alam. umirtu ترمأ syai un ئش Kondisi ini menunjukan bahwa selain karena orientasi bisnis, asuransi syariah juga berorientasi 8. Penulisan pada Kata syiar atau Islam. Kalimat Hal inilah yang menjadikan asuransi syariah dituntut lebih aktif, kreatif, dan inovatif terhadap berbagai perkembangan di tengah-tengah Pada dasarnya setiap kata, baik fi il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis masyarakat. terpisah. Produk Hanya asuransi kata-kata syariah tertentu ditawarkan yang penulisannya kepada seluruh dengan masyarakat, huruf Arab bukan sudah saja muslim lazim tetapi dirangkaikan non muslim. dengan Prinsip kata tolong lain, karena menolong ada takaful, huruf Arab dalam atau asuransi harakat syariah yang bermakna universal, tolong-menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim, dihilangkan. Dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut ditulis dengan kata melainkan kepada seluruh manusia. Dan hal ini pula yang menjadikan alasan bagi masyarakat sekata. untuk tertarik menjadi bagian dan penyelenggaraan asuransi syariah. 2 Contoh: Dilihat dari sifatnya, asuransi dibedakan menjadi 2, yaitu asuransi sosial, yakni bentuk asuransi yang sepenuhnya ditangani pemerintah seperti jamsostek, taspen, وان asabri هللا dan وهل askes. ريخ Yang الر ازقي kedua adalah Wa asuransi innallāha non lahuwa sosial khairu seperti al-rāziqīn asuransi jiwa Fa aufū al-kaila wa al- Mīzān نازيملا و ليكلا اوفوأف dan asuransi kerugian. Kedua bentuk asuransi tersebut dalam operasionalnya 9. Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang 1 Afzalur berlaku Rahman, dalam Doktrin EYD, seperti Ekonomi huruf Islam, kapital (Yogyakarta: yang Dana digunakan Bhakti Wakaf,1995), untuk menuliskan hal Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, edisi 2, (Yogyakarta: Ekonosia, xv

11 huruf awal nama diri dan permulaan BAB kalimat. I Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis PENDAHULUAN dengan huruf kapital tetap harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. A. Latar Belakang Masalah Contoh: Konsep asuransi sangat berkaitan erat dengan kehidupan berkelompok. wamā Muhammadun illā Rasūl لوسر الا محم د امو Dalam kehidupan bermasyarakat, orang hidup bersama dalam keluarga besar atau suku 10. Kata dimana yang kebutuhan kebutuhanya sudah bahasa Arab yang dipenuhi sudah masuk dan dilindungi bahasa Indonesia melalui kerja maka sama kata dan tersebut saling ditulis membantu. sebagaimana Pada waktu yang suatu biasa ditulis keluarga dalam atau bahasa suku Indonesia. berubah menjadi Seperti kehidupan kata: al-qur'an, yang berpindah pindah, hadis, ruh, dan kata-kata secara individu yang lain. keluarga Selama tersebut kata-kata menghadapi tersebut berbagai tidak macam untuk menulis bahaya kata tanpa bahasa adanya Arab perlindungan dalam huruf dari Latin. keluarga maupun sukunya. 1 Keberadaan produk asuransi syariah selain karena tuntutan pasar, juga dikarenakan keberadaan suatu produk diperlukan dalam rangka menjaga komitmen terhadap prinsip prinsip syariah, terutama kemaslahatan ummat dan rahmat bagi alam. Kondisi ini menunjukan bahwa selain karena orientasi bisnis, asuransi syariah juga berorientasi pada syiar Islam. Hal inilah yang menjadikan asuransi syariah dituntut lebih aktif, kreatif, dan inovatif terhadap berbagai perkembangan di tengah-tengah masyarakat. Produk asuransi syariah ditawarkan kepada seluruh masyarakat, bukan saja muslim tetapi non muslim. Prinsip tolong menolong takaful, dalam asuransi syariah bermakna universal, tolong-menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim, melainkan kepada seluruh manusia. Dan hal ini pula yang menjadikan alasan bagi masyarakat untuk tertarik menjadi bagian dan penyelenggaraan asuransi syariah. 2 Dilihat dari sifatnya, asuransi dibedakan menjadi 2, yaitu asuransi sosial, yakni bentuk asuransi yang sepenuhnya ditangani pemerintah seperti jamsostek, taspen, asabri dan askes. Yang kedua adalah asuransi non sosial seperti asuransi jiwa dan asuransi kerugian. Kedua bentuk asuransi tersebut dalam operasionalnya 1 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1995), hal Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, edisi 2, (Yogyakarta: Ekonosia, xvi