BAB III METODE PENELITIAN. terhadap perilaku dan kesiapan teknologi terhadap penggunaan e-filing. Pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan objek yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. Objek penelitian digunakan sebagai tujuan dari penyebaran kuisioner dimana bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan, keamanan dan kerahasiaan, sikap terhadap perilaku dan kesiapan teknologi terhadap penggunaan e-filing. Pada penelitian ini menggunakan subjek yaitu wajib pajak orang pribadi yang sudah menggunakan e-filing dalam pelaporan SPT dan telah terdaftar di KPP Pratama Klaten. Dimana subjek yang digunakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan, keamanan dan kerahasiaan, sikap terhadap perilaku dan kesiapan teknologi terhadap penggunaan e-filing adalah wajib pajak orang pribadi yang mana telah melakukan pelaporan di tempat terdaftarnya dan yang telah menggunakan e-filing. Selain itu, wajib pajak tersebut diharapkan dapat mewakili dan menjelaskan hubungan antara variabel pada penelitian ini. B. Jenis Data Penelitian ini peneliti menggunakan jenis data yang didapatkan dari survey, sehingga data dalam penelitian ini masuk dalam kategori data primer. Dimana data tersebut yaitu data yang didapatkan langsung dari sumbernya baik hasil pengisian kuisioner maupun wawancara secara langsung kepada 32

33 responden (Sugiyono, 2010). Data yang telah diperoleh hasil dari penyebaran kuisioner kepada wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Klaten. Dan data ini merupakan data kualitatif yang diolah atau dinyatakan dengan angka (skala likert) sehingga menjadi data kuantitatif. C. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2010) bagian dari populasi disebut sebagai sampel. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan sampel yaitu wajib pajak orang pribadi dimana WP tersebut telah menggunakan e-filing dalam pelaporan SPT dan telah terdaftar di KPP Pratama Klaten. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 114 sampel. Setelah menentukan sampel, maka peneliti menentukan teknik pengambilan sampel. Peneliti menggunakan teknik Convenience Sampling, ini merupakan teknik dengan cara memilih sampel yang mana datanya mudah diperoleh oleh peneliti dan juga peneliti mendapatkan keleluasaan dalam memilih sampel mana yang mudah, cepat dan tepat (Indriantoro dan Supomo, 1999 dalam Tahar dan Sandy, 2011). D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan suatu teknik untuk pengumpulan data, yaitu dengan cara membagikan kuisioner kepada subjek penelitian. Kuisioner penelitian merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti menyebarkan kertas didalamnya terdapat beberapa pertanyaan yang ditujukkan untuk responden atau subjek penelitian kemudian responden atau subjek peneliti harus menjawabnya ( Sekaran, 2011). Kuisioner yang diisi datanya diharapkan dapat menjawab dan menjelaskan.

34 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yatiu variabel independen dan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penggunaan e-filing. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan, keamanan dan kerahasiaan, sikap terhadap perilaku dan kesiapan teknologi. 1. Penggunaan e-filing Penggunaan e-filing ini merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Penggunaan e-filing menunjukkan bentuk penerapan yang dilakukan oleh Direktorat Jendral pajak dalam rangka penggunaan e-filing bagi wajib pajak. Sampel yang digunakan adalah wajib pajak orang pribadi yang telah menggunakan e-filing saat pelaporan SPT. Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu keberhasilan penggunaan e-filing, Desmayanti (2012) dan Laihad (2013) dengan indikator antara lain : 1. Frekuensi penggunaan sistem e-filing 2. Kesederhanaan sistem 3. Keamanan yang komprehensif 2. Persepsi Kegunaan Persepsi kegunaan ialah tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh individu terkaitannya dengan penggunaan teknologi, dimana percaya dengan menggunakan teknologi akan memberikan manfaat yaitu dengan meningkatkan

35 kualitas kinerja dari individu tersebut. Sehingga persepsi kegunaan ini dapat dimaknai bagaimana individu menginterprestasikan manfaat atau kegunaan dari pemakaian sistem tersebut. Apabila dalam menginterprestasikan e-filing individu tersebut merasa dapat diuntungkan maka akan menggunakan sistem tersebut (e-filing). Namun sebaliknya, apabila dalam menginterprestasikan e- Filing individu tersebut tidak merasa menguntungkan maka individu tersebut ragu untuk menggunakan e-filing. Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu persepsi kegunaan Desmayanti (2012) dan Laihad (2013) dengan indikator antara lain : 1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah 2. Mempertinggi efektivitas 3. Menambah produktifitas 3. Persepsi Kemudahan Persepsi kemudahan merupakan suatu persepsi yang memberikan keyakinan pada individu mengenai sejauh mana kemudahan yang diperoleh pada saat menggunakan teknologi. Dengan kata lain, persepsi kemudahan ini memiliki makna bagaimana individu tersebut bisa mempelajari dan menggunakan sistem tersebut adalah suatu yang tidak sulit (mudah). Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu persepsi kemudahan Laihad (2013) dengan indikator antara lain :

36 1. Mudah dipahami 2. Mudah digunakan 3. Mudah untuk berinteraksi 4. Mudah beradaptasi dengan sistem 4. Persepsi Kebermanfaatan Persepsi kebermanfaatan merupakan suatu persepsi yang memberikan keyakinan pada individu mengenai sejauh mana manfaat yang diperoleh pada saat menggunakan teknologi. Dengan kata lain, persepsi kebermanfaatan ini memiliki makna bagaimana individu tersebut mampu mendapatkan manfaat dengan penggunaan sistem tersebut. Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu persepsi kebermanfaatan, Cahyo (2014) dengan indikator antara lain : 1. Menjadikan fleksibel 2. Mempertinggi efisiensi dan efektifitas 3. Meningkatkan kinerja individu 4. Menggunakan sistem bermanfaat bagi individu 5. Keamanan dan Kerahasiaan Keamanan dan kerahasiaan dalam suatu sistem atau teknologi adalah keyakinan terhadap risiko-risiko yang akan terjadi itu kecil sebab teknologi tersebut sudah dijamin keamanannya. Selain itu informasi yang ada dijamin tidak akan ada pihak lain yang mengetahuinya. Atau dalam kata lain keamanan dan kerahasiaan ini merupakan suatu manajemen pengelolaan keamanan yang

37 memiliki tujuan untuk melindungi dan mencegah dari tindakan yang tidak diinginkan. Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu keamanan dan kerahasian Wibisono dan Toly (2014) dan Cahyo (2014) dengan indikator antara lain : 1. Informasi keamanan data pribadi terjamin 2. Tidak ada oranglain/pihak lain yang mengetahui 6. Sikap terhadap Perilaku Sikap terhadap perilaku merupakan suatu sikap yang dimiliki oleh seorang individu atau wajib pajak yang mana menggambarkan bahwa sikap positif yang dimiliki pengguna pada saat mengaplikasikan teknologi maka kecenderungan untuk menggunakan dan memakai teknologi tersebut ada. Sebaliknya, apabila adanya sikap negatif dari pengguna saat menggunakan suatu teknologi maka kecenderungan untuk tidak menggunakan teknologi tersebut ada. Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu sikap terhadap perilaku, Laihad (2013) dengan indikator antara lain : 1. Menikmati menggunakan e-filing 2. Merasa sengang menggunakan e-filing 3. Merasa nyaman berinteraksi dengan e-filing

38 7. Kesiapan Teknologi Kesiapan teknologi ini dapat dilihat dari individu atau dapat dipengaruhi dari individu apakah sudah siap menerima teknologi tersebut tanpa ada keraguan sedikitpun (Desmayati, 2012). Adapun item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu kesiapan teknologi, Desmayanti (2012) dan Wibisono dan Toly (2014) dengan indikator antara lain: 1. Sumber daya manusia (SDM) yang mengerti dan paham akan teknologi 2. Tersedianya koneksi internet yang baik (Keandalan internet) 3. Adanya software dan hardware yang baik dan mendukung Skala pengukuran yang akan digunakan peneliti untuk mengukur variabel independen dan dependen yaitu skala likert. Dimana skala tersebut adalah skala yang didalamnya berisikan 5 tingkat preferensi jawaban. Tabel 3.1 Tabel Skala Likert No Keterangan Skor 1 SS : Sangat Setuju 5 2 S : Setuju 4 3 N : Netral 3 4 TS : Tidak Setuju 2 5 STS : Sangat Tidak Setuju 1

39 Keterangan : 1. Sangat Setuju : Sangat berguna bagi respoden 2. Setuju : Berguna bagi responden 3. Netral : Biasa bagi responden 4. Tidak Setuju : Tidak berguna bagi responden 5. Sangat Tidak Setuju : Sangat tidak berguna bagi responden Berdasarkan tabel diatas maka terdapat makna skor untuk masing-masing variabel, yaitu : Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kegunaan maka akan semakin berguna dan kecenderungan dalam menggunakan e-filing juga meningkat. Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan maka akan semakin mudah digunakan. Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kebermanfaatan maka akan semakin meningkat performa seseorang dalam menggunakan sistem e-filing. Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa semakin tinggi keamanan dan kerahasiaan maka akan semakin terjaga kerahasiaan data. Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku yang dimiliki akan semakin tinggi. Semakin tinggi skor menunjukkan bahwa kesiapan teknologi dalam penggunaan e-filing akan semakin tinggi. Masing-masing tingkat preferensi jawaban memiliki interpretasi sendiri sesuai dengan variabel yang diukurnya yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan, keamanan dan kerahasiaan, sikap terhadap perilaku dan kesiapan teknologi.

40 F. Uji Kualitas Instrumen dan Data Pengujian untuk kualitas instrumen data dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Adapun uji kualitas instrumen dan data pada penelitian ini sebagai berikut : a. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu pengukur yang menunjukkan seberapa jauh ketepatan dari pengukuran tersebut. Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan butir-butir dari pertanyaan yang ada di kuisioner. Suatu instrumen dinyatakan valid ini akan menunjukkan bahwa alat yang digunakan untuk mengukur data itu adalah tepat (Sugiyono, 2004). Jika korelasi Pearson atau pearson correlation > 0,25 maka instrument tersebut dikatakan valid. b. Uji Reabilitas Uji reabilitas yaitu suatu pengukur yang menunjukkan seberapa besar konsistenan dari suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya dan dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2016). Dalam uji reabilitas dilakukan menggunakan koefisien Cronbach Alpha untuk semua variabel. Guilford (1956:145) mengkategorikan tingkat koefisien reliabilitas adalah seperti : a. Apabila koefisien cronbach alpha antara 0,80-1,00 maka dikategorikan memiliki reliabilitas sangat tinggi.

41 b. Apabila koefisien cronboach alpha antara 0,60-0,80 maka dikategorikan memiliki reliabilitas tinggi. c. Apabila koefisien cronboach alpha antara 0,40-0,60 maka dikategorikan memiliki reliabilitas sedang. d. Apabila koefisien cronboach alpha antara 0,20-0,40 maka dikategorikan memiliki reliabilitas rendah. G. Analisis Data dan Uji Hipotesis 1. Statistik Deskriptif Dalam statistik deskriptif ini bertujuan guna menggambarkan secara statistik data. Terdapat beberapa karakteristik data seperti jumlah data yang digunakan untuk mengerti banyaknya data yang diolah, mean untuk mengerti rata-rata dari data yang diolah, minimum untuk mengetahui nilai minimum dari data, maximum untuk mengetahui nilai maximum dari data, range merupakan selisih antara nilai minimum dan nilai maximum, variance berkaitan dengan variasi data dimana semakin besar nilai dari variance maka menunjukkan variasi data semakin tinggi, dan standard deviation merupakan akar kuadrat dari variance. (Nazaruddin dan Basuki, 2016) 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas yaitu uji yang dipakai untuk mengetahui residual dari persamaan regresi adalah berdistribusi normal. One Sample Kormogrov- Smirnov Test merupakan salah satu alat uji normalitas yang digunakan

42 dalam penelitian ini. Menurut ( Nazaruddin dan Basuki, 2016) adapun kriteria dari One Sample Kormogrov-Smirnov Test antara lain : a) Apabila nilai dari signifikansi < 0,05 sehingga dikatakan bahwa data tidak menyebar normal b) Apabila nilai dari signifikansi > 0,05 sehingga dikatakan bahwa data akan menyebar normal b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan dalam model regresi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui heteroskedastisitas melalui Uji Park adalah suatu metode yang dilakukan dengan meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing variabel dependen (LnX1 dan LnX2). Untuk mengetahui hasilnya adalah apabila hasilnya nilai signifikan antara variabel independen dan absolut residual > 0,05 hal tersebut membuktikan tidak terdapat heteroskedastitas. c. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas yaitu uji yang dilakukan untuk menunjukkan keadaan dimana terjadinya pengaruh atau korelasi yang cukup besar antar variabel independen. Untuk mengetahui atau mendeteksi multikolinearitas dilihat dari nilai Variance Inflation Factors (VIF). Dimana kriterianya adalah apabila nilai VIF < 10 maka menunjukkan tidak terdapat multikolinieritas diantara variabel independen.

43 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah uji yang dipakai untuk mengetahui bagaimana hasil dari hipotesis tersebut. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dimana alat ini digunakan untuk mengetahui hasil dari variabel independen: persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan, keamanan dan kerahasiaan, sikap terhadap perilaku dan kesiapan teknologi terhadap variabel dependen: penggunaan e-filing. Berdasarkan penjelasan tersebut maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut : P = α + β 1. PG + β 2. PM + β 3. PB + β 4. KK + β 5. SP + β 6. KT + e Keterangan : P = Penggunaan e-filing α = Konstanta β = Koefisien Regresi PG = Persepsi Kegunaan PM = Persepsi Kemudahan PB = Persepsi Kebermanfaatan KK = Keamanan dan Kerahasiaan SP = Sikap Terhadap Perilaku KT = Kesiapan Teknologi e = Error a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Uji analisis ini adalah uji yang dikerjakan guna mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Dimana dalam penelitian ini, uji analisis koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui presentase pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan,

44 persepsi kebermanfaatan, keamanan dan kerahasiaan, sikap terhadap perilaku dan kesiapan teknologi terhadap keberhasilan penggunaan e-filing. Nilai dari koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Menurut Imam (2006) dalam Tahar dan Sandy (2011) semakin besar nilai koefisien determinasi dalam persamaan regresi maka akan semakin besar juga pengaruh variabel independen dengan variabel dependen. b. Uji Signifikansi (Uji Nilai F) Uji nilai F yaitu suatu alat uji yang dipakai guna mengetahui apakah pengaruh dari varibel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen memiliki pengaruh. Uji nilai F dilaksanakan menggunakan uji signifikansi yang memiliki nilai signifikansi α = 0,05 atau 5%. Ghozali (2011) dalam Herawan dan Waluyo (2014). Apabila nilai dari sig < 0,05 sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa secara bersamaan antara variabel dependen dan independen memiliki pengaruh. c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji t yaitu suatu alat uji yang dipakai guna menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t memiliki nilai signifikansi α = 0,05 atau 5%. Adapun syarat dalam penerimaan hipotesis, antara lain :

45 1) Apabila nilai dari sig < alpha (0,05) dan memiliki arah yang sama dengan hipotesis maka hipotesis terdukung. 2) Apabila nilai dari sig > alpha (0,05) dan tidak memiliki arah yang sama dengan hipotesis maka hipotesis tidak terdukung.