BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

seperti adanya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah seperti bangunan sekolah yang baik, juga tersedia alat atau media pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Santi Purnama Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. (Aunurrahman, 2010: 12) berpendapat bahwa usaha dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah melakukan penelitian dan observasi yang dilakukan pada SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

Yessi Malisa 1), Ngadino Y 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. dengan isu sosial. Masalah-masalah sosial dalam materi pelajaran IPS khususnya

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI),

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kondusif agar siswa mampu menyerap materi yang diberikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diistilahkan dengan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan, dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan kurikulum yang berlaku, karena kurikulum merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan sistem pengelolaan siswa masih menggunakan cara konvensional yang tidak

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kita untuk mengimbangi dengan ilmu pengetahuan yang modern. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi pembangunan bangsa dan negara. Dalam UU Sistem. didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Mata pelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan. untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran IPS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (Scientific

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman untuk melihat kenyataan sosial

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan. pembentukan anak-anak sekolah yang merupakan generasi penerus.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. (Sapriya, 2011:12) menyatakan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara maju diperlukan guru profesional sebagai tenaga pendidik. yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul, bermain dan berbagai keceriaan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga terjadi interaksi di dalamnya. Sekolah juga merupakan tempat dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung dan tempat terjadinya interaksi antara guru dan siswa. Kemudian, Menurut Nata kata murid diartikan sebagai orang yang menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat dengan jalan belajar sungguh-sungguh. Disamping kata murid dijumpai istilah lain yang sering digunakan dalam bahasa Arab, yaitu tilmidz yang berarti murid atau pelajar, jamaknya talamidz. Kata ini merujuk pada murid yang belajar di madrasah. Kata lain yang berkenaan dengan murid adalah thalib, yang artinya pencari ilmu, pelajar, mahasiswa. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai mahkluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat dimanapun mereka berada melalui telepon seluler dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang tua dengan lainnya, antara Negara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian arus komunikasi akan 1

2 semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa orang menguasai informasi itulah yang menguasai dunia. 1 Selanjutnya, menurut Zuraik dalam Djahiri, hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggota benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai. 2 Jadi, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang termuat dalam Kurikulum Sekolah Dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian antar disiplin ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, konsep, fakta dan generalisasi yang berkaitan dengan isu isu atau masalah masalah sosial. Sejalan dengan adanya hakikat IPS, tujuan pendidikan IPS adalah membina anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan Negara. 3 Pengajaran IPS pada kelas 4 ke atas, di samping memuat pengetahuan sosial, juga mulai secara khusus menampilkan konsep kesejarahan. Konsep sejarah ini sengaja ditampilkan secara khusus dalam rangka pembekalan pengetahuan dan 1 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 17-18. 2 Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenamedia Group, 2013), hlm, 137-138.. 3 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm 18.

3 penghayatan siswa mengenai hal ihwal kehidupan dimasa lampau untuk kebermaknaan bagi diri dan kehidupan kini serta kelak. Sejarah memuat pengalaman masa lalu dan menjadi guru yang paling berharga bagi kini dan esok hari. 4 Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik atau siswa diarahkan untuk menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan di Indonesia diusahakan agar lebih maju dan bermutu. Upaya peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan antara lain dengan mengusahakan penyempurnaan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar meliputi seluruh aktivitas yang pada intinya menyangkut pemberian materi pelajaran agar siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang bermanfaat. Peningkatan mutu dan kualitas proses belajar mengajar bertujuan agar siswa memperoleh prestasi atau hasil belajar yang lebih baik. Metode mengajar merupakan teknik yang harus dikuasai guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat diterima, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Dalam memilih metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, materi pelajaran dan bentuk pengajaran (individu dan kelompok). Metode mengajar ada berbagai macam misalnya: ceramah, diskusi, demonstrasi, inquiri, kooperatif (kelompok) dan masih banyak yang lainnya. Pada dasarnya tidak ada metode mengajar yang paling baik, sebab setiap metode mengajar yang digunakan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh karena itu, dalam mengajar dapat digunakan berbagai metode sesuai materi yang diajarkan. 4 A Kosasih Djahiri dan Sri Wuryan, Petunjuk Guru Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Jakarta: PT Yasperindo Selaras, 1995), hlm. 7.

4 Pengalaman belajar secara kooperatif akan menghasilkan keyakinan yang lebih kuat bahwa seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh perhatian tentang bagaimana temantemannya belajar dan adanya keinginan untuk membantu temannya belajar. Siswa sebagai subjek yang belajar merupakan sumber belajar bagi siswa lainnya yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan misalnya diskusi, pemberian umpan balik, atau bekerja sama dalam melatih keterampilan-keterampilan tertentu. Menurut wawancara dan observasi baik dari guru kelas maupun siswa, proses pembelajaran di MI Mathla ul Anwar Kademangan, guru masih banyak menggunakan metode yang didominasi metode ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Hal ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif selama kegiatan belajar berlangsung. Siswa pada umumnya hanya mendengarkan, membaca dan menghafal informasi yang diperoleh, sehingga konsep yang tertanam tidak kuat. Di dalam pembelajaran masih banyak siswa yang belum berani bertanya atau berpendapat. Selain itu hanya beberapa anak saja yang berani mengemukakan pendapatnya sehingga terjadi pendominasian bagi anak anak yang lainnya yang cenderung pasif. Dengan kata lain bahwa keterampilan proses siswa belum berkembang atau belum dimaksimalkan dengan sepenuhnya. Data yang lain juga menunjukkan bahwa hasil evaluasi atau ulangan harian pada materi keragaman sosial dan budaya berdasarkan kenampakan alam juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65, hanya sekitar 5 siswa yang mampu melampaui

5 KKM dan selebihnya yaitu 25 siswa belum dapat mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 65 dari seluruh siswa yang berjumlah 30 siswa. 5 Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar. Yaitu metode yang memuat pengalaman belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu metode yang dapat memuat keaktifan dan pengalaman belajar siswa tersebut adalah model pembelajaran kooperatif ada 4 model alternatif yang cocok untuk materi keragaman sosial dan budaya berdasarkan kenampakan alam yaitu Snowball Throwing, Make a Match, Team Quiz dan Media Puzzle. Dengan adanya model-model alternatif ada salah satu yang cocok untuk materi tersebut yaitu model Snowball Throwing (Lemparan Bola Salju). Prinsipnya model pembelajaran ini merupakan pengembangan PAKEM yang dapat memotivasi siswa belajar dalam menyumbangkan pikirannya melalui kertas-kertas (HVS warna yang jumlahnya tergantung kebutuhan) sebagai media untuk menuangkan gagasan/pendapat seperti yang diinstuksikan guru. Kertas-kertas HVS digunakan sebagai bola salju yang digulung dan dilemparkan bergulir pada setiap siswa. 6 Model Snowball Throwing membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok mempunyai satu orang ketua yang akan bertugas untuk menjelaskan materi yang diberikan guru kepada anggota kelompoknya. Lalu tiap siswa menulis satu pertanyaan dan dilempar seperti bola salju kepada siswa yang lain. Selain itu 5 Sumarni, wali kelas 4, bulan Januari 2016. 6 Ika Berdiati, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis PAKEM, (Bandung: Sega Arsy,2010), hlm. 17.

6 pembagian kelompok ini bertujuan agar siswa dapat berkolaborasi dengan teman, lingkungan dan guru sehingga diharapkan setiap siswa akan siap dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang siswa untuk belajar baik belajar dari guru maupun belajar dari siswa yang lain. Dengan dasar latar belakang inilah maka dilakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Tentang Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam PTK di Kelas IV MI Mathla ul Anwar Kademangan B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV materi Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam di MI Mathla ul Anwar Kademangan? b. Bagaimana meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam dengan melalui model Snowball Throwing? C. Tujuan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV materi Keragaman Sosial dan

7 Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam di MI Mathla ul Anwar Kademangan. b. Untuk Mengetahui peningkatan hasil belajar hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam melalui model Snowball Throwing. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya pada kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kelas IV MI Mathla ul Anwar Kademangan. Adapun secara detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya : 1. Bagi Mahasiswa Memberikan sumbangan pikiran sebagai pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian para mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu pendidikan khususnya peningkatan prestasi belajar melalui model Snowball Throwing. 2. Bagi Guru a. Melalui PTK ini guru dapat menjawab permasalahan yang dihadapi disekolah mengenai model pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS. b. Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa dalam belajar. c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan dan memanfaatkan segala sumber daya kreatifitas anak yang ada di

8 lingkungan siswa dalam proses pembelajaran sehingga keterampilan proses siswa dapat dimaksimalkan. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah mampu mengevaluasi model pembelajaran yang tepat untuk peningkatan pemahaman belajar siswa. b. Dapat digunakan sebagai alternatif dalam menentukan strategi dalam memberikan pembelajaran melalui model Snowball Throwing. E. Sistematika Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari : Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Pembahasan. Bab II Kajian Pustaka terdiri atas :pengertian belajar dan hasil belajar, tentang pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, Materi tentang Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam, kajian tentang model Snowball Throwing. Kerangka Berfikir, Hipotesis Tindakan. Bab III Metodelogi Penelitian terdiri dari pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, desain penelitian, instrument penelitian, analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri atas deskripsi kegiatan prasiklus, siklus I dan siklus II, pembahasan penelitian, dan Hipotesis Tindakan. Bab V Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran-saran