PEMANFAATAN Mg-Zn UNTUK APLIKASI PEMBUATAN IMPLAN TULANG (ORTHOPEDIC DEVICES) DENGAN METODE METALLURGY SERBUK. Hidayat 1

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR TL

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA ANODA KORBAN ALUMINIUM GALVALUM III TERHADAP LAJU KOROSI PELAT BAJA KARBON ASTM A380 GRADE C

KERJ TUGAS AKHIR TL

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh variasi..., Agung Prasetyo, FT UI, 2010.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGGUNAAN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA LINGKUNGAN ASAM. Irvan Kaisar Renaldi 1

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING

Asyer Paulus Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri ITS

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

PENGARUH PENAMBAHAN 10%wt Mg DAN KECEPATAN MILLING TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN Al-Mg

Korosi telah lama dikenal sebagai salah satu proses degradasi yang sering terjadi pada logam, khusunya di dunia body automobiles.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-20 BAHAN TEKNIK MEKANIKA BAHAN

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S PADA PRESSURE VESSEL

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

Pengaruh Penambahan Yttrium Terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanik Dan Ketahanan Termal Pada Paduan Mg-6Zn Sebagai Aplikasi Engine Block

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

PENGARUH WAKTU PENGELASAN GMAW TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK SAMBUNGAN LAS LOGAM TAK SEJENIS ANTARA ALUMINIUM DAN BAJA KARBON RENDAH

Pengaruh Temperatur dan Waktu Tahan Aging Presipitasi Hardening terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Paduan Mg-6Zn-1Y

ANALISA KERUSAKAN PADA ATAP ZINCOATING DI LINGKUNGAN ATMOSFER INDUSTRI

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

STUDI PENGARUH TEMPERATUR DAN GETARAN MEKANIK VERTIKAL TERHADAP PEMBENTUKAN SEGREGASI MAKRO PADA PADUAN EUTEKTIK Sn Bi

Pengaruh Serbuk Nikel dan Waktu Sintering Terhadap Induksi Remanen Magnetik dan Kekerasan Pada Nickel-Iron Soft Magnetic Alloys

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MANGAN PADA PADUAN ALUMINIUM 7wt% SILIKON TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

Perbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

PROSES MANUFACTURING

Peningkatan Sifat Mekanik Paduan Aluminium A356.2 dengan Penambahan Manganese (Mn) dan Perlakuan Panas T6

TUGAS AKHIR TL PETER ANDREAS TIMOTIUS NRP

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl TERHADAP KETAHANAN KOROSI HASIL ELEKTROPLATING Zn PADA COLDROLLED STEEL AISI 1020

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

Dosen Pembimbing : Sutarsis, S.T, M.Sc.Eng

Pengaruh Penambahan Aluminium (Al) Terhadap Sifat Hidrogenasi/Dehidrogenasi Paduan Mg 2-x Al x Ni Hasil Sintesa Reactive Ball Mill

Pengaruh Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 600 Non Standar

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

VARIASI TEKANAN KOMPAKSI TEHADAP DENSITAS DAN KEKERASAN PADA KOMPOSIT

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

Jurnal Teknik Mesin UMY 1

Sintesis Bahan Ubahan Gradual Aluminum Titanat/Korundum dari Alumina Transisi dengan Penambahan MgO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Studi Eksperimen Pengaruh Durasi Gesek, Tekanan Gesek Dan Tekanan Tempa Pengelasan Gesek (FW) Terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Pada Baja Aisi 1045

SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN METODE PENCAMPURAN DAN PENGGILINGAN SERBUK. Abstrak

Analisis Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Paduan Al-Mg Hasil Proses Metalurgi Serbuk

Pengaruh Temperatur Solution Treatment dan Aging terhadap Fasa Dan Kekerasan Copperized-AISI 1006

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Vol. 21 No. 1 Maret 2014 ISSN :

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Optimalisasi Sifat Mekkanik Paduan Kobalt Sebagai Implan Tulang Prosthesis Melalui Proses Sintering.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

SIFAT MEKANIS DAN PENGERASAN PRESIPITASI PADUAN Al-Zn-Mg DENGAN VARIASI KANDUNGAN Cu SELAMA AGEING PADA TEMPERATUR 120 C

Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C

Gambar 4.7. SEM Gelas BG-2 setelah perendaman di dalam SBF Ringer

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON DAN BAJA LATERIT PADA LINGKUNGAN AIR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

Transkripsi:

PEMANFAATAN Mg-Zn UNTUK APLIKASI PEMBUATAN IMPLAN TULANG (ORTHOPEDIC DEVICES) DENGAN METODE METALLURGY SERBUK Hidayat 1 1 Departemen Teknik Material, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111, Indonesia Hidayat0507@gmail.com ABSTRAK Material Non biodegradable masih menjadi pilihan yang menarik dalam pembuatan implan. Material ini memiliki sifat mekanik yang baik. Namun, penggunaan material non biodegradable mempunyai kelemahan di antaranya yaitu potensi toksisitas yang besar dalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan material yang bersifat biodegradable sebagai pengganti material non biodegradable dalam aplikasi implant tulang. Penggunaan magnesium based alloy sebagai material biodegradable sedang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Sampai saat ini proses manufaktur magnesium based alloy sebagai biodegradable material masih menggunakan cara konvensional (casting). Namun proses casting memiliki kelemahan dimana poros sulit untuk di atur. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan proses manufaktur magnesium based alloy dengan cara powder metallurgy sebagai pembanding dari proses manufaktur casting. Pengaruh dari penambahan Zn dan tekanan kompaksi pada paduan Mg Zn di teliti dengan pengujian XRD, metallografi, pengujian weight loss, pengujian densitas, pengujian kompresi dan pengujian kekerasan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa paduan Mg 5% Zn dengan tekanan kompaksi 450 MPa berpeluang menjadi implan biodegradable dimana memiliki nilai densitas 1,7552 gram/cm3; weight loss 3,8184 cm/tahun; kompresi 120,85 MPa; dan nilai kekerasan sebesar 44,77 HV. Kata kunci : Magnesium, Implan Biodegradable, Metallurgy Serbuk, Orthopedic Devices 1. Latar Belakang Di dunia medis pemanfaatan logam nonbiodegradable menjadi pilihan yang menarik untuk bahan dasar dalam pembuatan implan tulang karena selain sifat mekanik yang baik harganya juga relatif murah. Namun, bahan

bahan tersebut mempunyai kelemahan diantaranya yaitu potensi toksisitas yang besar di dalam tubuh. Selain itu setelah beberapa bulan penderita patah tulang yang di dalam tubuhnya dipasang implan harus mengalami pembedahan ulang untuk mengambil implan tersebut agar tidak meracuni tubuh. Tentunya hal tersebut sangat menyakitkan bagi penderita patah tulang. Berdasarkan riset yang telah dilakukan, terbukti bahwa tulang yang mengalami defisiensi Magnesium berpotensi sangat besar memicu terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis (Castiglioni, 2013). Sekitar 60% dari keseluruhan persentase magnesium dalam tubuh terletak dalam tulang. Akibatnya kekurangan Magnesium akan menyebabkan kekokohan dan kekuatan tulang berkurang. Oleh karena itu, Magnesium sangatlah dibutuhkan oleh tubuh karena dapat diserap sebagai salah satu unsur utama yang memperkuat tulang. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan Magnesium sebagai biodegaradable material sedang dikembangkan. Namun logam magnesium memiliki beberapa kelemahan dalam penggunaannya sebagai biodegradable material, diantaranya yaitu diegradation rate dari magnesium tersebut yang tinggi sehingga ketika bone belum sempurna terbentuk, magnesium sudah terlarut. Serta mechanical properties magnesium yang lebih rendah dari natural bone membuat logam magnesium harus dipadukan dengan unsur lain agar sesuai dengan kondisi bone pada tubuh manusia. Oleh karena itu, untuk memperkokoh struktur serta memberikan sifat tambahan lain pada Magnesium agar sesuai dengan spesifikasi tulang ( khususnya tulang manusia ) perlu adanya bahan paduan lain. Untuk itulah Seng (Zn) ditambahkan ke dalam paduan untuk produk implan tulang permanen yang biodegradable ini. Selain untuk memperkokoh struktur dan memberikan sifat tambahan, Seng ( Zn ) dibutuhkan sebagai elemen pensupport sistem imun. Faktanya hingga saat ini, proses manufaktur magnesium alloy sebagai aplikasi biodegaradable masih menggunakan cara konvensional seperti pengecoran. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan penelitian manufaktur magnesium alloy dengan menggunakan powder metallurgy sebagai pembanding hasil dari proses konvensional ( casting ) serta sebagai alternatif proses manufaktur magnesium based alloy sebagai aplikasi dalam bidang orthopedic devices. Selain itu, struktur Magnesium yang berporos juga akan membuat pertumbuhan sel yang lebih cepat (Nurizati, 2014).

2. Metode Penelitian Berikut adalah prosedur pelaksanaan penelitian pengaruh komposisi kimia dan compaction pressure paduan Mg - Zn menggunakan proses powder metallurgy untuk aplikasi orthopedic devices. 1. Pengumpulan sumber ( buku, jurnal, diktat dll) sebagai acuan penelitian. 2. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian dengan mempertimbangkan metode yang digunakan, yaitu powder metallurgy. 3. Membuat paduan yang terdiri dari campuran padatan Magnesium ( Mg ), Zink ( Zn ) sesuai dengan persentasi berat yang di inginkan ; yaitu Mg 3% Zn untuk paduan 1; Mg 5% Zn untuk paduan 2 ; dan Mg 10% Zn untuk paduan 3. 4. Melakukan proses powder metallurgy dengan mixed time 120 menit dengan kecepatan 300 rpm. Serta variasi compaction pressure 350 Mpa, 400 Mpa, dan 450 Mpa dengan kondisi cold compaction, dan di lakukan sintering dengan temperatur 350 C selama 60 menit. 5. Melakukan pengujian in vitro dengan cara merendam sampel pada larutan phosphate buffer selama 8 hari serta dilakukan penimbangan tiap 2 hari sekali. 6. Melakukan preparasi sampel untuk pengujian morfologi, unsur, dan mekanik. 7. Melakukan pengujian sampel menggunakan SEM, EDX, XRD, uji tekan, uji kekerasan, uji densitas, dan uji struktur mikro menggunakan mikroskop optik. 8. Menganalisis hasil pengujian. 9. Membuat kesimpulan dari hasil analisis 3. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pengujian XRD Paduan Mg Zn Pengujian XRD pada penelitian ini ilakukan untuk mengetahui fasa yang ada dalam masing masing paduan. Hasil pengujian XRD ditunjukkan pada Gambar 3.1. Berdasarkan hasil Gambar 3.1 ( a. ) dapat dilihat perbandingan hasil XRD untuk variabel komposisi kimia. Dari pengujian tersebut dapat di jelaskan bahwa, untuk paduan Mg 3% Zn terdapat 2 fasa yang muncul pada paduan. Fasa yang terbentuk yaitu berupa α magnesium yang secara umum merupakan fasa penyusun utama serta fasa MgZn mulai terlihat. Namun dengan peningkatan konten penambahan zink di

dalam paduan, akan menyebabkan mulai munculnya 3 fasa dalam paduan, diantaranya yaitu fasa Zn dan MgZn pada paduan Mg 5% Zn serta fasa α magnesium masih merupakan fasa dominan dalam paduan. Ketika paduan Mg 10% Zn, fasa Magnesium masih merupakan fasa dominan yang ada dalam paduan, namun jika dibandingkan dengan Mg 3% Zn dan Mg 5% Zn jumlahnya lebih sedikit, sedangkan untuk fasa zink dan MgZn jumlahnya semakin banyak di banding 2 paduan sebelumnya. Sedangkan Gambar 3.1 ( b ) menampilkan hasil XRD paduan Mg Zn variasi tekanan kompaksi. Dari pengujian ini dapat dijelaskan bahwa, untuk paduan Mg Zn 350 MPa memiliki 3 fasa penyusun paduan. Diantaranya yaitu magnesium sebagai fasa yang umum ditemui, serta adanya fasa zink dan MgZn yang cukup tinggi. Ketika tekanan kompaksi dinaikkan menjadi paduan Mg Zn 400 MPa, fasa yang terbentuk juga sama akan tetapi jumlahnya berbeda. Fasa yang terbentuk yaitu magnesium masih merupakan penyusun utama dalam paduan serta terjadi penurunan konten zink dalam paduan. Untuk paduan Mg Zn 450 MPa, magnesium masih merupakan unsur penyusun utama paduan, namun konten zink mulai tampak sangat kecil dibandingkan dengan paduan dengan tingkat tekanan yang berbeda. Sedangkan untuk fasa MgZn semakin tinggi intensitasnya akibat pengaruh tekanan kompaksi. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa dengan peningkatan tekanan kompaksi akan menurunkan intensitas zink dan meningkatkan fasa MgZn. 2. Hasil Pengujian Kekerasan Paduan Mg Zn Pengujian kekerasan dilakukan untuk melihat nilai perbandingan kekerasan masing

masing paduan. Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan vickers microhardness dengan beban 500gf dan dwell time selama 10 detik. Pada pengujian ini dilakukan masing masing 3 titik uji pada setiap sampelnya. Hasil pengujian kekerasan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel.3.1 Pengaruh Penambahan Zink Terhadap Nilai Kekerasan Paduan Mg Zn dengan Tekanan Kompaksi 450 MPa Zn Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa paduan Mg Zn 350 MPa memiliki nilai kekerasan 43,83 HV, lalu untuk paduan Mg Zn 400 MPa memiliki nilai kekerasan 44,3 HV, dan untuk paduan Mg Zn 450 MPa memiliki kekerasan 44,77 HV. Dari data ini dapat diperoleh bahwa peningkatan tekanan kompaksi akan meningkatkan nilai kekerasan paduan Mg Zn. Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa paduan Mg 3% Zn memiliki nilai kekerasan 36,23 HV, lalu untuk paduan Mg 5% Zn memiliki nilai kekerasan 47,23 HV, dan untuk paduan Mg 10% Zn memiliki kekerasan 44,63 HV. Jika dibandingkan dengan pure Mg cast yang memiliki nilai kekerasan 38,5 HV paduan Mg 3% Zn memiliki nilai kekerasan yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan pada Mg 3% Zn terdapat poros sehingga adanya poros dapat menurunkan kekerasan. Namun secara umum berdasarkan data yang diperoleh peningkatan konten Zn akan meningkatkan kekerasan dari paduan Mg Zn ( Cai dkk, Tabel 4.8 Pengaruh Tekanan Kompaksi terhadap Nilai Kekerasan Paduan Mg 5% 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Persentase optimal dari paduan Mg-Zn cocok digunakan sebagai implant biodegradable adalah paduan Mg 5% Zn dengan mempertimbangkan hasil dari hasil XRD, pengujian mekanik, dan sifat degradation ratenya. Namun, pada uji densitas nilai paduan Mg 5% Zn masih lebih rendah jika dibandingkan nilai densitas cortical bone. 2. Peningkatan tekanan kompaksi menaikkan sifat mekanik kompresi dan kekerasan sampel serta menurunkan porositas yang ada.

Oleh karena itu, tekanan yang sesuai untuk aplikasi implant biodegradable adalah 450 MPa. 5. Referensi [1] Anwar, Moch. Syaiful. 2007. Pengaruh Serbuk Nikel dan Waktu Sintering terhadap Induksi Remanen Magnetik dan Kekerasan pada Nickel Iron Soft Magnetic Alloys. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember [2] Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Edisi ke-8, Vol.). Jakarta: EGC [3] Eb-Hashemi, A. A. Nay., J. B. Clark, L. J. Swartzendruber. 1985. The Mg-Fe (Iron- Magnesium) System. Bulletin of Alloy Phase Diagrams Vol. 6 No. 3 p. 235-238 [4] Darmawan, Sholeh. 2007. Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Asam Askorbat (Vitamin C) Dalam Larutan Natrium Klorida (NaCl) Terhadap Laju Korosi Baja HQ 7210 Pasca Pelapisan Chrom". FKIP UNS. Surakarta [5] Ganz, Tomas. 2007. Molecular Control of Iron Transport. Journal of The American Society of Nephrology 18: 394 400 ISSN: 1046-6673/-0394 [6] Sadino. 2007. eknologi Pengecoran Logam. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember [7] Saito, Eiji. 2011. Designed biodegradable and Osteoconductive Porous Scaffolds for Human Trabecular Bone. A dissertation for the Doctor of philosophy degree (Biomedical engineering) requirement, page 158. University of Michigan. [8] Suwanda, Totok. 2006. Optimalisasi Tekanan Kompaksi, Temperatur, dan Waktu Sintering terhadap Kekerasan dan Berat Jenis Aluminium pada Proses Pencetakan dengan Metalurgi Serbuk. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 9, No. 2 [9] Yin Dong Song, et al. 2008. Effect of Zinc on Mechanical Property and Corrosion Property of Extruded Mg Mn Zn Alloy. Transactions of Nonferrous Metals Society of China. 763 768.