PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER DALAM PERANCANGAN PUSAT JASA PERNIKAHAN DI BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

Putih Abu Hitam Coklat

BAB V KONSEP PERANCANGAN

The Via And The Vué Apartment Surabaya. Dyah Tri S

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT STUDI GEMPA BUMI DI KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

b e r n u a n s a h i jau

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PUSAT DIKLAT MOBIL NASIONAL ESEMKA DI KLATEN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

KONSEP DESAIN MARKAS KOMANDO DAN PELATIHAN TIM SAR PANTAI PARANGTRITIS. 6.1 Konsep Transformasi Karakter SAR Pantai Pada Bangunan

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB IV KONSEP DAN RANCANGAN SKEMATIK. Gambar4.1 :Rancangan skematik Siteplan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Canopy: Journal of Architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

Canopy: Journal of Architecture

5.1 Konsep macam dan besaran ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB 5 HASIL RANCANGAN

GEOMETRIS, KANTILEVER LEBAR.

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Transkripsi:

SENTHONG, Vol. I, No 1, Januari, 2018 PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEMPORER DALAM PERANCANGAN PUSAT JASA PERNIKAHAN DI BEKASI Ismaniasita Nur Febrianti 1, Hari Yuliarso 2, Leny Pramesti 3 Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3 ismaniasitasite@gmail.com Abstrak Penyelenggaraan pernikahan di Indonesia khususnya di kota Bekasi mengalami peningkatan. Arus modernisme memengaruhi hampir segala aspek kehidupan dan berdampak pada kebutuhan pernikahan. Masyarakat kini menjadi masyarakat modern yang memiliki kebutuhan akan hal yang praktis dan efektif serta variatif dalam segi jasa yang ditawarkan. Gaya pernikahan yang berkembang pun berbagai jenis mulai dari tradisional hingga internasional. Untuk dapat menunjang hal tersebut, maka diperlukan ruangan-ruangan yang bersifat universal untuk berbagai jenis gaya pernikahan dan memiliki ekspresi bangunan agar menarik perhatian masyarakat. sebagai calon pengguna. Pada kenyataannya, fasilitas untuk mendukung kebutuhan pernikahan tersebut belum tersedia di kota Bekasi. Perancangan pusat jasa pernikahan di Bekasi menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang berkembang mengenai tuntutan akan kebutuhan pernikahan di kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian terapan melalui pemunculan ide awal, eksplorasi dan pengolahan data, penentuan judul, yang kemudian disimpulkan menjadi suatu pedoman dalam analisis dengan strategi rancang desain yaitu menerapkan tujuh karakteristik arsitektur kontemporer. Penerapan arsitektur kontemporer diwujudkan pada pemilihan lokasi, pengolahan site, kualitas ruang, pengolahan bentuk dan tampilan, serta struktur yang digunakan pada bangunan. Kata Kunci : pusat, pernikahan, kontemporer, arsitektur. 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin canggih berpengaruh kepada gaya hidup masyarakat belakangan ini. Masyarakat kini menjadi masyarakat modern, khususnya di Bekasi. Bekasi merupakan salah satu kota besar Indonesia yang telah banyak mengalami perkembangan. Segala perkembangan ini mengacu pada modernisme yang secara luas mampu memengaruhi hampir segala aspek kehidupan. Tuntutan gaya hidup yang serba praktis, namun efisien yang berkembang dalam masyarakat modern saat ini menjadikan segala aspek pemenuhan kebutuhan diharapkan dapat berjalan demikian dan berdampak pada kebutuhan akan pernikahan. Bisnis pernikahan mulai banyak berkembang di kota-kota besar. Hal itu ditandai dengan maraknya pelaksanaan wedding expo di Bekasi beberapa tahun terakhir. Bekasi membutuhkan sarana fasilitas yang menunjang kebutuhan pernikahan di era modernisme ini, bisnis pernikahan diharapkan dapat lebih tanggap akan kebutuhan masyarakat mengenai efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Oleh karena itu, agar dapat mewadahi semua kegiatan baik persiapan hingga pelaksanaan pernikahan dibutuhkan sebuah wadah atau pusat dimana konsumen dapat memenuhi segala kebutuhan dalam satu tempat sehingga lebih praktis dan efisien. Gaya pernikahan yang banyak dipilih di Indonesia khususnya di Bekasi adalah gaya pernikahan modern dan gaya pernikahan tradisional. Untuk dapat menunjang hal tersebut, maka diperlukan ruangan yang bersifat universal dan fleksibel, baik dari penampilan eksterior maupun interior bangunan. Arsitektur kontemporer sebagai upaya pendekatan perencanaan dan perancangan pusat jasa pernikahan di Bekasi diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menghadirkan bangunan komersial yang nantinya akan menghasilkan ruangan yang bersifat universal, sehingga dapat digunakan untuk segala gaya pernikahan. Pusat jasa pernikahan di Bekasi dengan penerapan arsitektur kontemporer ini bertujuan untuk mewujudkan sebuah wadah atau pusat jasa 45

pernikahan mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan resepsi pernikahan. Karakteristik arsitektur kontemporer yang diterapkan (Schirmbeck, 1988) diantaranya: Gubahan massa yang ekspresif (bentuk desain yang praktis dan fleksibel, tampil lebih sederhana tetapi berani menggunakan corak warna maupun permainan garis pada tampilannya). Konsep ruang terkesan terbuka (penggunaan dinding dari kaca, antara ruang dan koridor dalam bangunan serta bukaan yang optimal sehingga memberikan kesan bangunan terbuka dan tidak masiv pada pola peruangannya). Harmonisasi ruang luar dan dalam (pemisahan ruang luar dengan ruang dalam dengan menggunakan perbedaan pola lantai atau bahan lantai). Memiliki fasad yang transparan (penggunaan material kaca jendela di setiap bangunan). Kenyamanan hakiki (penggunaan warna sesuai kebutuhan, penggunaan material dan tekstur berdasarkan kegunaan ruang, pencahayaan dan penghawaan yang baik dan tidak mengganggu). Memaksimalkan elemen lansekap (penerapan elemen vegetasi berdasarkan fungsi dan dapat menghidupkan segala aktivitas). Penggunaan material dan teknologi baru (penggunaan material seperti kaca, kayu, dan penggunaan teknologi baru untuk struktur bangunan sesuai dengan fungsi bangunan). Melalui penjabaran karakteristik di atas dapat dikatakan bahwa hal terpenting yang nantinya akan diterapkan pada perancangan adalah pemilihan lokasi, pengolahan site, kualitas ruang, pengolahan bentuk dan tampilan, serta struktur yang digunakan pada bangunan. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied research) berawal dari menentukan ide awal, eksplorasi dan pengolahan data, penentuan judul, yang kemudian disimpulkan menjadi suatu pedoman dalam analisis dengan strategi rancang desain yaitu menerapkan tujuh karakteristik arsitektur kontemporer yang didapat dari teori (Schirmbeck, 1988) yaitu gubahan massa yang ekspresif, konsep ruang terkesan terbuka, harmonisasi ruang luar dan dalam, memiliki fasad yang transparan, kenyamanan hakiki, memaksimalkan elemen lansekap, dan penggunaan material serta teknologi baru. Penerapan karakteristik tersebut diwujudkan pada perancangan pusat jasa pernikahan di Bekasi yaitu. a) Pemilihan lokasi b) Pengolahan site c) Kualitas ruang d) Pengolahan bentuk dan tampilan e) Struktur bangunan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a) Pemilihan lokasi Lokasi terpilih harus memenuhi karakteristik arsitektur kontemporer khususnya kenyamanan hakiki pengguna yang diwujudkan pada tata guna lahan yang sesuai, mudah diakses dari mana saja, dan berada pada daerah yang memiliki persebaran vendor jasa pernikahan terbanyak di Bekasi. Site terpilih berlokasi di Jalan Caman, Kecamatan Pondok Gede yang merupakan wilayah perdagangan dan jasa menurut RTRW Kota Bekasi. Letaknya yang berada di pinggir jalan Caman dan berdekatan dengan Jalan Tol Jakarta - Cikampek memudahkan akses menuju ke lokasi dari kota sekitarnya. Hal ini guna memenuhi kenyamanan hakiki pengguna dalam hal lokasi strategis, dan mudah diakses dari mana saja sebagai bangunan komersial. 46

LOKASI SITE Gambar 1 Lokasi Site Terpilih berdasarkan RTRW Kota Bekasi dan Kenyamanan Pengguna b) Pengolahan site Pengolahan site ditekankan pada pencapaian, klimatologis cahaya matahari, dan kebisingan site. Pengolahan pada site menerapkan empat karakteristik arsitektur kontemporer yaitu kenyamanan hakiki pengguna, fasad transparan, ruang terkesan terbuka, serta harmonisasi antara ruang dalam dan ruang luar. Penerapan kenyamanan hakiki pengguna pada pencapaian site diwujudkan melalui pembagian enterance bangunan menjadi dua yaitu main enterance di sisi timur untuk pengunjung wedding ceremony sedangkan side enterance di sisi selatan site untuk pengunjung wedding shop agar tidak terjadi crossing antara sirkulasi pengunjung dari dua fasilitas tersebut (lihat gambar 3) Gambar 3 ME, SE sebagai Pencapaian dan Sirkulasi dalam Site Pemanfaatan aspek klimatologis cahaya matahari pada site menerapkan tiga karakteristik arsitektur kontemporer yaitu fasad transparan, ruang terkesan terbuka, serta harmonisasi antara ruang dalam dan ruang luar. Ketiga karakteristik tersebut diwujudkan dalam bentuk bukaan yang besar pada area wedding shop, guest house, dan foodcourt. Sinar matahari sore atau matahari terbenam pun dimanfaatkan untuk backgorund area wedding ceremony (outdoor) guna memperkuat karakteristik arsitektur kontemporer pada bangunan khususnya ruang terkesan terbuka serta harmonisasi antara ruang dalam dan ruang luar (lihat gambar 4) 47

SENTHONG, Vol. I, No 1, Januari, 2018 Gambar 4 Pemanfaatan Aspek Klimatologis Cahaya Matahari pada Site Kenyamanan hakiki pengguna diwujudkan pada pengolahan kebisingan site dengan peletakan vegetasi penghalang di sekeliling site dan pembagian zona tingkat kebisingan baik dari dalam maupun dari luar site untuk kenyamanan hakiki pengguna. Kebisingan paling tinggi digunakan untuk wedding hall, wedding mall dan area penerimaan. Kebisingan sedang digunakan untuk area penunjang seperti foodcourt, sedangkan kebisingan terendah digunakan untuk area penunjang seperti masjid dan guest house (lihat gambar 5) Gambar 5 Penempatan Zona berdasarkan Kebisingan pada Site untuk Kenyamanan Pengguna Ketiga jenis pengolahan site tersebut menghasilkan penzoningan akhir site yang akan dijadikan acuan dalam penataan massa bangunan berdasarkan fungsi bangunan serta karakteristik arsitektur kontemporer yang diterapkan pada pengolahan site yang sudah dibahas sebelumnya (lihat gambar 6) 45

Gambar 6 Penzoningan berdasarkan Pengolahan Site dan Penerapan Tujuh Karakteristik Arsitektur Kontemporer c) Kualitas ruang Kualitas ruang menerapkan dua karakteristik arsitektur kontemporer yaitu kenyamanan hakiki pengguna, serta penggunaan material dan teknologi baru. Wedding hall Pada wedding hall kenyamanan hakiki pengguna dari segi audio dan visual diwujudkan pada sistem akustika dan pencahayaan ruangan. Penyelesaian akustika difokuskan pada ruang resepsi. Suara yang ada di dalam ruangan diolah sehingga tidak menimbulkan cacat akustik dengan sistem pemasangan dinding double-leaf membuat suara tidak mudah keluar dari dalam ruangan. Selain itu, lantai ruangan dilapisi karpet agar dapat menyerap suara secara optimal (lihat gambar 7) Gambar 7 Penggunaan Karpet sebagai Sistem Kedap Suara pada Dinding dan Lantai Wedding Hall Penggunaan karpet pada lantai ruangan. Sistem akustika pada bangunan ini menggunakan sistem menyebar (desentralisasi), dimana penempatan speaker berada pada titik tertentu sehingga menghasilkan suara yang merata (lihat gambar 8) Speaker dipasang sekitar 2,5m - 3m dari lantai atau sekitar 2m dari telinga pendengar agar ruangan memiliki suara dengan baik guna kenyamanan dari pengguna ruangan. 49 Gambar 8 Penempatan Speaker Menyebar pada Wedding Hall untuk Pemerataan Suara

Pusat jasa pernikahan ini memiliki aktivitas yang berlangsung baik di dalam (indoor) maupun di luar (outdoor), untuk itu kenyamanan pengguna perlu diperhatikan dengan sistem pencahayaan ruangan yang optimal. Wedding hall indoor Kenyamanan pengguna pada wedding hall indoor diwujudkan dengan titik lampu diletakkan setiap 10m (memanjang) dan 3m (melebar), menggunakan jenis lampu downlight. Pada wedding hall indoor diberikan berbagai macam jenis lampu yang akan saling melengkapi hingga menjadi suatu perpaduan yang utuh (lihat gambar 9) Lampu Fresnell (lampu sorot) untuk panggung. Gambar 9 Peletakan Lampu pada Wedding Hall untuk Kenyamanan Pandangan Pengguna Wedding hall outdoor Pada wedding hall outdoor akan diterapkan sistem pencahayaan seperti dibawah ini (lihat gambar 10) Penggunaan lampu-lampu bergaya kontemporer. Lampu gantung untuk memberikan aksen dan nilai estetika. Lampu downlight untuk penerangan ruangan. Pencahayaan buatan dinyalakan pada sore hingga malam hari guna menambah estetika dan mendukung kegiatan yang diwadahi serta kenyamanan pengguna. Gambar 10 Penempatan Speaker Menyebar pada Wedding Halll untuk Pemerataan Suara d) Pengolahan bentuk dan tampilan Pengolahan bentuk massa menerapkan dua karakteristik arsitektur kontemporer yaitu gubahan massa yang ekspresif dan kenyamanan hakiki pengguna. Maka, bentuk dasar massa keseluruhan bangunan menggunakan bentuk geometri persegi karena sifatnya yang efisien dalam segi fungsi dan terkesan simple namun kokoh dengan penambahan atau pengurangan massa merupakan penerapan gubahan massa yang ekspresif pada bangunan (lihat gambar 11) gubahan massa wedding ceremony gubahan massa wedding shop dan pengelola gubahan massa foodcourt gubahan massa masjid gubahan massa guest house tata massa pada site Gambar 11 Gubahan Massa Pusat Jasa Pernikahan berdasarkan Penzoningan Site 50

Kenyamanan pengguna pada tata massa diwujudkan dengan penggunaan tata massa pola cluster yang dikelompokkan berdasarkan zona kegiatan dan penzoningan pada site. Bentuk massa bangunan sesuai dengan kegiatan yang diwadahi serta mampu menampilkan karakteristik arsitektur kontemporer, maka didapat tata massa bangunan pada pusat jasa pernikahan seperti di bawah ini (lihat gambar 12) Gambar 12 Tata Massa (Site Plan) Pusat Jasa Pernikahan berdasarkan Zona Kegiatan dan Pengolahan Penzoningan Site Tampilan bangunan menyesuaikan dengan fungsi dari bangunan sebagai bangunan komersial dan menerapkan tujuh karakteristik arsitektur kontemporer yaitu gubahan massa yang ekspresif, konsep ruang terkesan terbuka, harmonisasi ruang luar dan dalam, memiliki fasad yang transparan, kenyamanan hakiki, memaksimalkan elemen lansekap, dan penggunaan material serta teknologi baru. 1. Wedding ceremony a. Hall indoor Penerapan gubahan massa yang ekspresif diwujudkan melalui tampilan bangunan utama yang megah dibanding bangunan pendukung lainnya, permainan garis vertikal pada fasad bangunan, perpaduan warna (putih, cokelat, dan warna hijau) yang kontras, serta penggunaan material baru yang beragam jenis. Penerapan fasad transparan dan ruang terkesan terbuka diwujudkan pada penggunaan kaca jendela besar pada fasad bangunan. Penggunaan vertical garden dengan perpaduan aksen kayu merupakan penerapan material baru pada bangunan sebagai pemunculan karakteristik arsitektur kontemporer. Penutup lantai menggunakan material baru granite tile agar menciptakan kesan ruang yang luas dan penerapan penggunaan material baru pada bangunan. Gambar 13 Eksterior dan Interior Bangunan yang Ekspresif dengan Penerapan Arsitektur Kontemporer (Permainan Warna dan Material Baru) 51

b. Hall outdoor Penerapan arsitektur kontemporer memaksimalkan elemen lansekap pada bangunan diwujudkan melalui tampilan hall outdoor dibuat terbuka dengan memainkan elemen vegetasi dan air untuk mempercantik landscape area outdoor. Penggunaan lampu-lampu bergaya kontemporer pada area ini guna memperkuat karakteristik arsitektur kontemporer di bangunan. Harmonisasi antara ruang dalam dan ruang luar serta penggunaan material baru pada bangunan diterapkan melalui permainan ketinggian lantai dengan penggunaan material baru yang berbeda seperti kayu dan batu alam. Gambar 14 Penerapan Karakteristik Arsitektur Kontemporer pada Wedding Hall Outdoor 2. Wedding shop Pemunculan gubahan massa ekspresif diterapkan pada bangunan pendukung yang menarik dengan permainan fasad bangunan melalui penggunaan material baru dan pemberian warna yang kontras. Penerapan karakteristik arsitektur kontemporer gubahan massa yang ekspresif juga diwujudkan dengan penggunaan material baru yang dipilih adalah perpaduan bukaan-bukaan berupa kaca dan bidang tembok dengan finishing cat halus. Pemberian beberapa aksen kayu dengan penambahan vertical garden serta batu alam. Penutup lantai pada area ini menggunakan material baru granite tile dan perpaduan lantai kayu yang menciptakan kesan ruang yang luas dan merupakan penerapan karakteristik arsitektur kontemporer (lihat gambar 15) Penggunaan vertical garden (warna kontras) untuk gubahan massa ekspresif. Gambar 15 Permainan Warna, Fasad Transparan untuk Konsep Ruang Terbuka pada Wedding Shop 3. Pengelola Penerapan hakiki pengguna khususnya sifat privasi dari area pengelola ini diwujudkan pada tampilan bangunan pengelola yang dibuat lebih tegas dan kokoh dengan fasad bangunan yang masiv. Gubahan massa yang ekspresif dimunculkan lewat penggunaan bukaan kaca yang minim, namun tetap memunculkan warna kontras pada bangunan dengan vertical garden di sebagian fasad bangunan. 4. Penunjang (foodcourt, guest house, dan musholla) Penerapan ruang terkesan terbuka dan fasad transparan pada area penunjang diwujudkan melalui penggunaan material kaca dan batu alam digunakan untuk menunjang konsep ruang terbuka tersebut. Penerapan dua arsitektur karakteristik kontemporer yaitu kenyamanan hakiki pengguna serta gubahan massa yang ekspresif diwujudkan pada penggunaan warna-warna kontras pada area 52

tertentu seperti foodcourt, dan guest house. Warna yang digunakan adalah perpaduan warna putih, hitam, abu-abu, dan cokelat (lihat gambar 16) Gambar 16 Permainan Warna, Fasad Transparan untuk Konsep Ruang Terbuka pada Guest House dan Foodcourt e) Struktur bangunan Pemilihan struktur bangunan pada pusat jasa pernikahan ini menerapkan karakteristik arsitektur kontemporer yaitu penggunaan material dan teknologi baru. Bangunan ini merupakan bangunan satu lantai, sehingga tidak memerlukan struktur yang kompleks. Maka jenis pondasi yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu pondasi foot plate untuk area penunjang, serta wedding ceremony dan wedding shop menggunakan pondasi foot plate karena beban pada bangunan yang tidak begitu berat ditambah dengan adanya basement sudah memperkuat kekokohan bangunan. Struktur bangunan pada atap wedding hall menggunakan teknologi baru yaitu sistem truss frame. Penerapan karakteristik arsitektur kontemporer pun diterapkan melalui penggunaan material baru baja ringan dan penutup atap metal roof dengan sistem portal pada bangunan. Penggunaan material tersebut guna mendukung fungsi bangunan yang membutuhkan bentang lebar untuk area perjamuan dan memprioritaskan kenyamanan pengguna agar pandangan pengunjung tidak terganggu. Jenis struktur truss frame yang digunakan pada bagian dalam atap bentang lebar bangunan utama wedding hall. Gambar 17 Struktur Truss Frame pada Atap Bentang Lebar Wedding Hall Sumber: Struktur Daniel L. Schodek, 1999 53 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan teori yang telah dikaji, maka yang dapat diterapkan pada bangunan adalah ke tujuh karakteristik arsitektur kontemporer. Karakteristik tersebut menjadi pedoman dan evaluasi perancangan pusat jasa pernikahan di Bekasi.

Dari penerapan karakteristik tersebut menghasilkan desain yang optimal agar menciptakan ruangan-ruangan yang bersifat universal untuk berbagai jenis gaya pernikahan dan menjadi daya tarik masyarakat pada bangunan sebagai berikut. a. Pemilihan lokasi perancangan sesuai dengan tata guna lahan dan kriteria site agar mudah diakses sebagai bangunan komersial perdagangan dan jasa agar menciptakan kenyamanan hakiki pengguna. b. Pengolahan site memerhatikan pencapaian, sirkulasi, pemanfaatan aspek klimatologis dan kebisingan site agar tidak mengganggu aktivitas pada masing-masing fasilitas yang ada di bangunan dan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna bangunan. c. Pengolahan kualitas ruang diwujudkan melalui penataan ruang, sistem akustika, pencahayaan, penggunaan material dan tekstur yang ditekankan pada bangunan utama yaitu aula pernikahan (wedding hall) sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang nyaman dan bersifat universal untuk berbagai jenis gaya pernikahan. d. Bentuk massa bangunan disesuaikan dengan fungsi dari masing-masing fasilitas (wedding hall, wedding shop, pengelola, dan fasilitas penunjang) dan memerhatikan alur kegiatan serta peletakan ruang sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang universal untuk berbagai gaya pernikahan. Tampilan bangunan didominasi oleh penggunaan material baru seperti kayu, kaca, batu alam dengan permainan warna dan tekstur yang muncul dari material tersebut diterapkan pada wedding hall, wedding shop, serta guest house. e. Struktur bangunan disesuaikan dengan perkembangan teknologi baru untuk menunjang fungsi bangunan, sehingga terbentuk gubahan massa yang ekspresif dan menarik perhatian masyarakat sebagai calon pengguna. Penerapan karakteristik arsitektur kontemporer ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan akan pusat jasa pernikahan (wedding center) di Bekasi sehingga dapat menciptakan ruangan-ruangan yang bersifat universal untuk berbagai jenis gaya pernikahan dan menjadi daya tarik masyarakat sebagai calon pengguna bangunan. REFERENSI De Chiara, J. (2001). Time- Saver Standards for Architectural Design Data (7th Edition). Singapore: McGraw-Hill. Imelda, A. (2007). Indonesian Architecture Now. Jakarta: Imaji Neufert, E. ( 1996). Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Schirmbeck, E. (1988). Gagasan, Bentuk, dan Arsitektur. Bandung: Intermatra. Schodek, D. L. (1999). Ragam Konstruksi Bentang Lebar. Jakarta: Erlangga. 54