pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan kelelahan yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

Hakekat Kekuatan Otot Tungkai

TINGKAT KONDISI FISIK ATLET TAEKWONDO PUSLATDA PON 2015 YOGYAKARTA SKRIPSI

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. selain sebagai seni kebudayaan juga sebagai pertahanan diri, banyak manfaat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dilakukan dengan dua jenis bentuk gerak, yaitu : gerak tarung (Fight)

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multi budaya dan keanekaragaman. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

DEVI AGUS SUPRIADI 1) NANANG KUSNADI 2)

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian kesegaran jasmani banyak sekali diungkap oleh para pakar

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

PENGARUH PENAMBAHAN NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION (NMES) PADA STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT FLEKSOR WRIST PADA ATLET

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

mantan atlet Taekwondo nasional yang menekuni dunia akting film dan sinetron, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan salah satu jenis olahraga beladiri yang berasal dari Korea. Taekwondo mengandung unsur filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari Taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan. Secara sederhana, Taekwondo adalah seni atau cara mendisiplinkan diri dengan menggunakan teknik kaki dan tangan kosong (Suryadi Y, 2002:15). Materi terpenting dalam berlatih Taekwondo adalah poomsae, kyukpa dan kyoruki. Orang yang menjadi anggota Taekwondo disebut taekwondoin. Teknik dasar yang harus dikuasai seorang taekwondoin (Hu-seup Song dan Jongo Kim (1986:39-61) dalam Suyardi, Y (2002:35)) yaitu : 1. Kuda-kuda (Seogi) 2. Teknik serangan (Kongkyok Kisul) yang terdiri dari pukulan (Jierugi), sabetan (Chigi), tusukan (Chierugi) dan tendangan (Chagi) 3. Tangkisan (Makki) 4. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So) 5. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan Menurut Suryadi, Y (2002:1), poomsae adalah unit yang penting dalam sistem teknis Taekwondo. Poomsae adalah gerakan-gerakan kombinasi yang dirancang untuk berlatih tanpa instruktur dengan menggunakan dasar kinerja yang tetap dari menyerang dan bertahan. Latihan dalam waktu yang lama membutuhkan kondisi fisik yang prima. Olahraga beladiri Taekwondo sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Pemain harus melakukan gerakan-gerakan teknik tendangan dengan cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerakan meloncat, maju-mundur, memutar badan dengan cepat, melangkah dengan lebar tanpa kehilangan keseimbangan tubuh. Gerakangerakan ini harus dilakukan berulang kali dalam tempo lama, selama 1

2 pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan kelelahan yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, persendian tubuh, pernapasan, dan kerja otot. Oleh karena itu, seorang taekwondoin sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Dalam upaya pencapaian prestasi olahraga Taekwondo dapat dimulai dari peningkatan pembinaan di daerah-daerah. Salah satu kabupaten yang mengembangkan olahraga Taekwondo adalah Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Prestasi yang ditunjukkan dari Dojang Taekwondo Kabupaten Ngawi belum maksimal, sehingga masih diperlukan peningkatan kualitas pembinaan supaya prestasi yang diraih lebih maksimal. Pengurus organisasi dan pelatih perlu mengkaji berbagai faktor yang dapat mempengaruhi percapaian prestasi seorang atlet. Upaya mencapai prestasi yang baik dalam olahraga Taekwondo yaitu atlet harus memiliki kondisi fisik yang baik, karena fisik merupakan modal dasar dalam mencapai keterampilan yang optimal. Tanpa adanya kondisi fisik yang baik dari seseorang berarti akan sulit untuk menjalankan program latihan, sehingga keterampilan pun akan sulit tercapai. Menurut M. Sajoto (1988:57) dalam Sembiring (2013:9), salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscular power), fleksibilitas (flexibility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy) dan reaksi (reaction). Pada umumnya para ahli mengklasifikasikan kebugaran jasmani dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan yaitu (nadi, hemoglobin, tinggi badan, berat badan) dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan gerak yaitu (kecepatan, daya tahan, daya ledak, fleksibilitas, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi).

3 Komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan olahraga Taekwondo khususnya poomsae yaitu kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai, dan volume oksigen maksimal. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan atau serangkaian gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsang (Sumiyarsono, 2006:87). Menurut Amung Ma mun (2008:17), fleksibilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan otot dan persendian badan untuk bergerak seluas mungkin dan mempertahankannya dalam beberapa detik. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun dinamis tubuh ketika ditempatkan pada berbagai posisi (Delitto, 2003). Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda ke dalam suatu pola gerakan tunggal secara efektif. Power otot tungkai yaitu kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu bekerja dimana kemampuan itu dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai, kontraksi ini timbul untuk melakukan gerakan yang mendukung. Volume oksigen maksimal adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dihirup dari udara kemudian diangkut dan digunakan dalam jaringan tubuh (Wilmore and Costill, 2005). Berdasarkan keseluruhan komponen kondisi fisik yang telah disebutkan di atas, pemeliharaan dan peningkatannya tidak terlepas antara satu dengan yang lain, sehingga prestasi seorang atlet dapat meningkat. Karena kurangnya perhatian terhadap komponen kondisi fisik seorang pemain, prestasi pemain menjadi kurang maksimal sesuai apa yang telah diharapkan. Menurut Suryadi, Y (2002:1) menerangkan bahwa tiga materi terpenting dalam berlatih Taekwondo, yaitu Poomsae, Kyukpa, dan Kyoruki. Dalam penelitian ini prestasi Taekwondo yang digunakan adalah Poomsae atau rangkaian jurus yaitu rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan musuh yang imajiner dengan mengikuti diagram tertentu.

4 Berdasarkan hasil observasi awal di Dojang Taekwondo Kabupaten Ngawi, saat diadakan tes keterampilan poomsae, terlihat sangat jelas bahwa kemampuan atlet menurun pada akhir poomsae seperti kecepatan tendangan, keakuratan gerakan dan juga kelelahan yang berlebihan. Adanya fakta tersebut membuktikan bahwa perlu adanya perhatian lebih untuk meningkatkan kondisi fisik atlet, selain perhatian untuk penguasaan teknik keterampilan saja. Oleh karena itu, Taekwondoin Kabupaten Ngawi masih perlu dibina dan diarahkan untuk diberikan latihan-latihan kondisi fisik yang berhubungan dengan keterampilan gerak antara lain kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai dan volume oksigen maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian tentang Pencapaian Keterampilan Poomsae ditinjau dari Kecepatan, Fleksibilitas, Keseimbangan, Koordinasi, Power Otot Tungkai dan Volume Oksigen Maksimal Studi Korelasional pada Taekwondoin Putra Kabupaten Ngawi. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Pembinaan pada olahraga Taekwondo Kabupaten Ngawi kurang berkembang sehingga pencapaian prestasi kurang maksimal. 2. Bentuk atau metode latihan yang belum tepat sehingga prestasi Taekwondoin kurang optimal. 3. Kurangnya perhatian terhadap kondisi fisik seorang Taekwondoin, prestasi Taekwondoin menjadi kurang maksimal. 4. Besarnya kontribusi kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai dan volume oksigen maksimal terhadap pencapaian prestasi poomsae Taekwondoin putra Kabupaten Ngawi belum diketahui.

5 C. Pembatasan Masalah Dari permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini hanya akan membahas tentang hubungan komponen kondisi fisik yang meliputi kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai dan volume oksigen maksimal dengan keterampilan poomsae Taekwondoin Putra Kabupaten Ngawi serta besar kontribusi masing-masing komponen terhadap keterampilan poomsae Taekwondoin Putra Kabupaten Ngawi. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah hubungan antara kecepatan dengan keterampilan poomsae 2. Adakah hubungan antara fleksibilitas dengan keterampilan poomsae 3. Adakah hubungan antara keseimbangan dengan keterampilan poomsae 4. Adakah hubungan antara koordinasi dengan keterampilan poomsae 5. Adakah hubungan antara power otot tungkai dengan keterampilan poomsae 6. Adakah hubungan antara volume oksigen maksimal dengan keterampilan poomsae 7. Adakah hubungan antara kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai, dan volume oksigen maksimal dengan keterampilan poomsae

6 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis hubungan antara kecepatan dengan keterampilan poomsae 2. Menganalisis hubungan antara fleksibilitas dengan keterampilan poomsae 3. Menganalisis hubungan antara keseimbangan dengan keterampilan poomsae 4. Menganalisis hubungan antara koordinasi dengan keterampilan poomsae 5. Menganalisis hubungan antara power otot tungkai dengan keterampilan poomsae Taekwondoin Putra serta mengetahui seberapa besar kontribusinya. 6. Menganalisis hubungan antara volume oksigen maksimal dengan keterampilan poomsae Taekwondoin Putra serta mengetahui seberapa besar kontribusinya. 7. Menganalisis hubungan antara kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai, dan volume oksigen maksimal dengan keterampilan poomsae Taekwondoin Putra serta mengetahui seberapa besar kontribusinya.

7 F. Manfaat Penelitian 1. Teori Sebagai bahan masukan dan kajian bagi Dojang Taekwondo Kabupaten Ngawi dalam peningkatan kondisi fisik atlet agar dapat memperoleh prestasi yang maksimal. 2. Bagi Taekwondoin Kabupaten Ngawi Diharapkan dapat meningkatkan prestasi Taekwondo pada teknik poomsae dengan melakukan rangkaian tes yang menunjang peningkatan kondisi fisik taekwondoin. 3. Pelatih Poomsae Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam program latihan yang berkaitan dengan pembentukan fisik Taekwondoin. 4. Program Studi Ilmu Keolahragaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk penelitian selanjutnya yang lebih luas agar penelitian dapat ditindaklanjuti dan dikembangkan dengan penambahan variabel, sampel dan unsur lainnya.