Hakekat Kekuatan Otot Tungkai
|
|
- Liani Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembagunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan olahraga merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan kesegaran jasmani adalah bagian integral dari pembangunan bangsa sekaligus merupakan wahana yang efektif untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan Masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri (Keputusan Menpora, 1999: 5). Berkaitan dengan sistem pembinaan dan pengembangan olahraga pemerintah Indonesia membentuk suatu wadah organisasi nasional yaitu KONI yang menaungi berbagai cabang olahraga antara lain olahraga beladiri taekwondo. Taekwondo adalah olahraga beladiri yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo memiliki banyak kelebihan dan tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang sacara sungguhsungguh mempelajarinya dengan benar. Jika diartikan secara sederhana, taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong (Yoyok Suryadi, 2002: 15). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah taeguk, kyukpa, dan kyoruki. Orang yang menjadi anggota taekwondo disebut taekwondoin. Untuk menjadi taekwondoin yang handal harus menguasai teknik dasar taekwondo yang terdiri atas (1) kuda-kuda atau Seogi, (2) Teknik serangan atau Kongkyok Kisul yang terdiri dari pukulan atau Jierugi, sabetan atau Chigi, tusukan atau Chierugi dan tendangan atau Chagi, (3) tangkisan atau Makki, (4) Bagian tubuh yang menjadi sasaran atau Keup So, dan (5) Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan (Alex Harjianto, 1999). Teknik tendangan atau chagi ada beberapa macam diantaranya adalah 1) Ap Chagi atau tendangan depan, 2) Dolyo Chagi, tendangan serong atau memutar, 3) Yeop Chagi atau tendangan samping, 4) Dwi Chagi atau tendangan belakang, dan 5) Naeryo Chagi atau tendangan mencangkul (Yoyok Suryadi, 2002 : 33). Sedangkan bagian tubuh yang menjadi sasaran dapat dibagi menjadi tiga bagian pokok ialah : 1. Eolgol atau bagian atas (kepala/muka) Termasuk bagian ini adalah tulang belikat ke atas dan seluruh bagian wajah. Titik kelemahan yang pokok terletak pada alur garis tegak lurus tepat simetris pada wajah seperti dagu,
2 jakun, tulang di antara mata, bagian atas dan bagian bawah bibir. 2. Momtong atau bagian tengah (badan). Yang termasuk bagian ini adalah daerah batas pusar ke atas hingga tulang belikat. Titik pokok kelemahan pada bagian ini terletak pada ulu hati, rusuk atau tulang iga serta bawah tulang rusuk dimana ginjal terletak di dalamnya. 3. Arae atau bagian bawah tubuh. Yang termasuk bagian ini adalah dari pusar ke bawah meliputi selangkang. Titik-titik pokok kelemahannya terletak pada rongga bawah perut dan kemaluan (Yoyok Suryadi, 2002 : 11 ). Dalam suatu pertandingan, dari sekian teknik tendangan, momtong ap chagi merupakan teknik yang paling sering menghasilkan point ataunilai. Tendangan momtong ap chagi adalah tendangan yang dilakukandengan arah gerak ke depan, dengan perkenaan jarijari kaki yang ditekuk ke atas (apchook) dan sasarantendangan adalah ulu hati, rusuk atau tulang iga, serta di bawah tulang rusukbagian kanan atau kiri. Untuk mengahasilkan point yang lebih dari 2 dapatmenggunakan tendangan eolgol ap chagi dan apabila tendangan eolgol ap chagi mengakibatkan lawan terjatuh maka nilai yang didapatkanadalah 3. Namun dalam melakukan tendangan eolgol ap chagi sering kali mudah ditebak dan diserang balik oleh lawan, karena untuk meraih sasaran di kepala lebih sulit dibandingkan dengan sasaran di perut. Jadi teknik ap chagi banyak digunakan untuk sasaran di daerah perut. Sedangkan untuk sasaran di kepala lebih banyak digunakan teknik dolyo chagi. Teknik momtong ap chagi melibatkan dua komponen kondisi fisik yang mutlak diperlukan ialah kekuatan otot tungkai dan tungkai yang panjang karena sasaran tendangan momtong ap chagi mengharuskan seorang taekwondoin mempunyai ketepatan jarak untuk bergerak. Sudarminto (1992: 60) mengatakan: Kekuatan otot tungkai melibatkan otot-otot yang terletak pada anggota gerak bawah (ekstremitas inferior) yang terdiri dari: femur (tulang paha), patella (tulang tempurung lutut), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), tarsalia (tulang perge-langan kaki), metatarsilia (tulang telapak kaki), phalanges atau tulang jari kaki. Kekuatan otot tungkai ditunjang oleh bagian-bagian tubuh penyusun tungkai itu sendiri, maka untuk menghasilkan kekuatan otot tungkai yang baik diperlukan kondisi dari bagian-bagian tubuh anggota gerak bawah yang baik. Sedangkan M. Sajoto (1988: 58) berpendapat bahwa kekuatan otot tungkai merupakan komponen kondisi fisik yang menyangkutkan masalah kemampuan seseorang pada saat menggunakan ototototnya, menerima beban pada waktu kerja tertentu, atau menggunakan tenaga maksimal dalam waktu relatif singkat. Sementara dengan tungkai yang panjang seorang taekwondoin mampu untuk menjangkau sasaran lebih mudah.
3 Tungkai yang panjang juga berarti memiliki otot tungkai yang lebih panjang atau besar dibandingkan tungkai yang pendek. Jadi kombinasi antara tungkai yang panjang dan kekuatan otot tungkai yang memadai menjadikan seorang taekwondoin mudah untuk mencapai sasaran dengan cepat dan tepat. Selain dari itu dengan jarak yang jauh untuk menendang, seorang taekwondoin dapat menghindari serangan balik dari lawan yang menyerang dari jarak dekat. SD Islam Insan Taqwa telah berdiri lebih dari 10 tahun dan telah dikenal di lingkungan Villa Mutiara Cikarang. Selama kurun waktu tersebut, 3 tahun belakangan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo merupakan salah satu kegiatan yang diminati siswa disamping ekstrakurikuler olahraga lainnya. Olahraga taekwondo yang dominan menggunakan kaki dalam melakukan serangan tentu sangat diperlukan oleh siswa peserta ekskul dalam mengikuti latihan yang berat. Salah satu teknik dasar yang paling diandalkan siswa dalam melakukan penyerangan ketika bertarung adalah teknik tendangan momtong ap chagi. Meskipun kemampuan menendang sebagian besar siswa masih kurang baik, namun siswa sangat antusias dan bersemangat ketika berlatih dan bertarung menggunakan teknik tersebut. Pada usia sekolah dasar kemampuan kekuatan otot tungkai dan panjang tungkai siswa masih dalam masa pertumbuhan yang relatif tinggi. Untuk itulah diperlukan latihan berulang-ulang dan sistematis dalam mencapai hasil yang optimal. Dengan kekuatan otot tungkai dan panjang tungkai yang baik, siswa dapat melakukan teknik tendangan momtong ap chagi yang baik pula agar mampu menjadi taekwondoin yang berprestasi tinggi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan kekuatan otot tungkai dan panjang tungkai terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi pada siswa ekstrakurikuler taekwondo SD Islam Insan Taqwa. Hakekat Kekuatan Otot Tungkai Tendangan momtong ap chagi adalah tendangan yang di lakukan dengan tungkai yang arah gerak melingkar, dengan perkenaan kura-kura kaki. Untuk menghasilkan tendangan momtong ap chagi yang cepat diperlukan dukungan komponen kekuatan otot tungkai yang tinggi. Kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban menjalankan aktivitas, seperti gerakan menahan atau memindahkan beban dan merupakan komponen fisik yang paling dasar (Suharno HP, 1986 : 30). Selanjutnya, menurut Soedarminto (1992: 60-61) tungkai terdiri dari tungkai atas dan tungkai bawah. Tungkai atas terdiri dari pangkal paha sampai lutut, sedangkan tungkai bawah terdiri atas lutut sampai kaki.
4 Taekwondoin yang memiliki kekuatan otot tungkai yang baik serta didukung oleh kelentukan dan teknik yang baik dapat memperluas ruang geraknya dalam melakukan tendangan momtong ap chagi yang cepat dan bertenaga. Hakekat Panjang Tungkai Panjang adalah jarak membujur dari ujung ke ujung. Panjang yang dimaksud dalam olahraga beladiri taekwondo merupakan salah satu faktor yang harus di perhatikan oleh para atlet. Tujuan dalam olahraga beladiri taekwondo adalah untuk mencapai jarak tendangan yang jauh ketika melakukan pertarungan. Bila ditinjau dari biomekanika maka gerakan tungkai saat menendang sangat ditentukan oleh kekuatan otot-otot pada tungkai tersebut. Hubungan panjang tungkai dengan gerakan angular dalam hal jarak, kecepatan dan percepatan dapat dikatakan banyak hal tentang gerakan menendang, ini dapat dibuktikan dengan pengungkit misal: pengungkit A jari-jarinya lebih pendek dari B dan B lebih pendek dari C jika ketiga pengungkit itu digerakan sepanjang jarak angular yang sama dalam waktu yang sama pula, jelas pengungkit A akan bergerak dengan kecepatan yang lebih kecil dari pada kecepatan ujung ujung B dan C. Jadi ketiga pengungkit memiliki kecepatan angular yang sama tapi kecepatan linier pada gerak berputar pada masing-masing ujung pengungkit akan sebanding dengan panjangnya pengungkit. Panjang tungkai juga merupakan keuntungan kekuatan, karena dengan panjang tungkai dan exsplosif yang baik tidak menutup kemungkinan semakin panjang otot yang dimiliki, karena besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap kekuatan otot tersebut. Makin panjang otot makin kuat pula untuk bergerak. Tulang yang panjang akan menghasilkan kekuatan yang besar sedangkan tulang yang pendek dan tidak didukung otot yang panjang, tidak akan menghasilkan kekuatan yang besar, otot yang panjang dan langsing dapat terjadi gerakan yang luwes dan cepat. Sedangkan otot yang pendek tidak didukung tulang yang panjang terjadi gerakan yang lambat dan sempit. Sehingga panjang tungkai sangat diperlukan bagi seorang taekwondoin Hakekat Tendangan Momtong Ap Chagi Tendangan momtong ap chagi adalah tendangan yang mengandalkan sentakan lutut ke arah depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuk). Tekhnik gerakan tendangan eolgol dolyo chagi adalah di mulai dari lutut diangkat tinggi (sasaran wajah) putar badan ke arah kaki tumpu, lutut di luruskan bersamaan dengan kaki tumpu bergeser 90 derajat dan badan di condongkan ke arah samping (Yoyok Suryadi, 2002: 34).
5 Berikut ini beberapa faktor penting dalam melakukan teknik tendangan antara sebagai berikut: 1. Maksimalkan kekuatan tendangan dengan kekuatan dan kelenturan lecutan lutut. 2. Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan timing. 3. Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya. 4. Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan tendangan yang cepat butuh keseimbangan yang baik dan untuk menjaga keseimbangan yang baik butuh kecepatan tendangan. 5. Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang, agar menghasilkan tenaga yang maksimal. pengambilan sampel menggunakan total sampling, di mana seluruh anggota ekstrakurikuler dijadikan sampel yakni 20 orang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga jenis instrumen penelitian, yaitu tes kekuatan otot tungkai dengan leg dynamomeeter, tes panjang tungkai dengan anthropometer test, dan tes kecepatan tendangan dengan tes tendangan momtong ap chagi. Teknik analisis data mencari data deskriptif (mean, dan standar deviasi), uji normalitas dengan uji Liliefors, uji koefisien korelasi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat, uji signifikansi koefisien korelasi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat, uji korelasi ganda antara kedua variabel bebas, dan uji signifikansi koefisien korelasi multiple. METODE Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan tes dan pengukuran, mengenai metode deskriptif, Mohammad Nazir (1988: 63) menjelaskan Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler taekwondo SD Islam Insan Taqwa yang berjumlah 20 orang. Teknik HASIL Untuk membuktikan ada tidaknya sumbangan antara kekuatan otot tungkai, dan panjang tungkai terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi, penulis mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dengan menggunakan teknik statistik. Adapun langkah pertama yang diambil dengan mencari rata-rata dan simpangan baku dari ketiga variabel penelitian dengan hasil penghitungan sebagai berikut: Tabel 1. Nilai rata-rata dan simpangan baku
6 No No Variabel Ʃ X X S 1 Panjang tungkai 2 Kekuatan otot tungkai 3 Kecepatan tendangan ,5 7, ,95 6, ,05 3,252 Setelah dihitung nilai rata-rata, dan simpangan baku dari setiap variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung normalitas distribusi. Berikut hasil penghitungan uji normalitas data. Tabel 2. Hasil penghitungan uji normalitas Variabel Panjang tungkai Kekuatan otot tungkai Kecepatan tendangan Lo Hitung Lo Tabel Ket 0,1015 0,190 Normal 0,1143 0,190 Normal 0,0925 0,190 Normal Untuk mengetahui sumbangan dari kedua komponen fisik tersebut terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi, maka penulis melakukan analisis melalui beberapa tahap perhitungan, yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Hasil penghitungan uji korelasi multiple Koef. Kor. F F Kesimpulan Multi. R Hitung Tabel 0,37 1,33 3,59 Signifikan Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi multiple sumbangan panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi diperoleh harga R = 0,37 setelah dilakukan perhitungan diperoleh harga F hitung 1,33, kemudian dilakukan uji F taraf nyata 0,05 dengan dk = 2/17 diperoleh harga F tabel 3,59. Dengan demikian F hitung lebih kecil dari F tabel maka koefisien korelasi multiple tersebut dinyatakan signifikan. Hasil taraf prosentase sumbangan panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi dengan meng-gunakan pendekatan sebagai berikut: Keterangan: TPK R 2 TPK = R 2 x 100% = Tingkat Prosentase Kontribusi = Koefisien determinasi Dari penggunaan rumus tersebut di atas maka hasilnya sebagai berikut: Tabel 4. Taraf Prosentase Sumbangan Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Tendangan Momtong Ap Chagi Faktor Koefisien Korelasi (r) R 2 Prosentase Kontribusi r 2 x 100% X1 dan Y 0,18 0,0324 3,24 X2 dan Y 0,26 0,0676 6,76 Berdasarkan tabel 4 diketahui sumbangan panjang tungkai terhadap kecepatan tendangan sebesar 32,4 %, sedangkan kekuatan otot tungkai sebesar 67,6 %. Dengan demikian kekuatan otot tungkai cukup memberikan sumbangan yangbesar terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi dibandingkan panjang tungkai. PEMBAHASAN Setelah diadakan penghitungan secara statistik terhadap data hasil pengetesan panjang tungkai dan kekuatan
7 otot tungkai terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi, dapat disimpulkan bahwaapabila siswa ekstrakurikuler taekwondo di SD Islam Insan Taqwa ingin memiliki kecepatan tendangan momtong ap chagiyang baik maka siswa harus mengembangkan kondisi fisik, yakni panjang tungkai dan kekuatan otot tungkainya. Karena sebagian besar siswa belum memiliki panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai yang baik dalam mengikuti ekstrakurikuler taekwondo. Alasan lain dikarenakan ada faktorfaktor eksternal yang luput dari perhatian penulis, seperti misalnya siswa kurang serius dalam melakukan latihan taekwondo, kurang serius dalam melakukan tes tendangan dan lain sebagainya. Hal ini masih dapat dimaklumi dikarenakan pada usia tersebut siswa masih cenderung bermain. Semua sampel terdiri dari siswa ekstrakurikuler taekwondo SD Islam Insan Taqwa yang beragam lama latihannya. Namun penulis menggunakan sampel yang minimal sudah mengikuti latihan selama satu tahun. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) panjang tungkai memberikan sumbangan yang cukup terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi, (2) kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan yang lebih baik terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap kecepatan tendangan momtong ap chagi, yang berarti jika seorang taekwondoin ingin memiliki kecepatan tendangan momtong ap chagi yang baik, maka mutlak harus memiliki panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai yang baik pula. DAFTAR PUSTAKA Alex Harjianto. (1999). Pengantar teknik dasar taekwondo. Jakarta: Rineka Cipta. Jong, Hu-eup & Kim, Jong O. (1986). Taekwondo. Korea: Jun Won Publication. Keputusan Menpora. (1999). Kebijakan pemberdayaan kesegaran jasmani nasional. Jakarta: Menpora. M. Sajoto. (1988). Peningkatan dan pembinaan kondisi fisik. Semarang: IKIP Semarang Mohammad Nazir. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Soedarminto. (1992). Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud Ditjen PT Proyek Pmebinaan Tenaga Pendidikan. Suharno HP. (1986). Ilmu kepelatihan olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP. Yoyok Suradi. (2002). Taek Kwon Do; Poomse Tae Geuk. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
8 1) Taryono adalah dosen Penjaskesrek, FKIP, Universitas Islam 45 Bekasi. 2) Dindin Abidin adalah dosen Penjaskesrek, FKIP, Universitas Islam 45 Bekasi.
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan olahraga merupakan salah
Lebih terperinci2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tae Kwon Do adalah bela diri modern yang berasal dari bela diri tradisional Korea. Menurut Yoyok (2002:XV) bahwa: Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk
Lebih terperinciPengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo
Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo Gustom Azmi Agam, Email: gustom.azmiagam@yahoo.com Abstrak Eolgol dollyo-chagi merupakan
Lebih terperinciPROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010
PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010 BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN TEORETIK BAB III METODE PENELITIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo merupakan salah satu jenis olahraga fisik beladiri yang berasal dari Korea, karena itu taekwondo mengandung unsur filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan budaya Korea, yang meliputi tiga materi terpenting dalam berlatih yaitu jurus (Taegeuk), teknik
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 4 () (205) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf HUBUNGAN FLEKSIBILITAS DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN EOLGOL DOLLYO-CHAGI PADA OLAHRAGA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon
8 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Definisi Taekwondo Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon yang berarti tangan, serta do yang berarti seni. Suryadi (2003: xv) mengartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari berbagai jenis olahraga prestasi, beladiri merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang di Indonesia. Olahraga beladiri yang ada di Indonesia antara lain
Lebih terperinciKONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.
1 KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO Jurnal Oleh Wiranti Kusparwati FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan perlombaan dari kegiatan intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Olahraga Taekwondo Taekwondo adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan tidak hanya mengajarkan aspek fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari Korea. Pada akhir-akhir ini Taekwondo telah menjadi olahraga popular di berbagai negara seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti kaki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga beladiri yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Taekwondo Taekwondo adalah warisan budaya Korea, dapat dikatakan taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati diseluruh dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan pertandingan taekwondo
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.
17 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2015 Rahman Situmeang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Poomsae Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian bentuk gerakan. Poomsae adalah sistem metode latihan taekwondo dalam praktek menyerang
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI
EFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI DALAM MEMBUKA SERANGAN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO KYORUGI KELAS SENIOR DI UPI CHALLENGE NATIONAL TAEKWONDO CHAMPIONSHIP TAHUN
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Popularitas poomsae telah berkembang pesat sejak dipertandingkan secara resmi dalam kejuaraan tingkat dunia pada tahun 2010 hingga sekarang, Sebenarnya poomsae
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dari zaman dahulu kala sudah mengenal berbagai macam seni beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah Pencak Silat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING THE ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF LONG AND SHORT SAWHORSE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berkembang di Indonesia maupun di dunia yang berasal dari negara Korea Selatan, taekwondo mulai berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia dalam mencapai kesehatan jasmani setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata (X) dan simpangan baku (s)
1 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian, diperoleh data mentah yang perlu diolah secara statistik untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Bola basket adalah cabang olahraga yang diminati cukup banyak peminatnya. Cabang olahraga ini dapat dijadikan untuk tujuan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DI SMK AHMAD YANI KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
43 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Untuk memberikan gambaran umum mengenai distribusi data yang diperoleh di lapangan, maka data yang dideskripsikan menggunakan teknik statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Selain olahraga dapat berfungsi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan.
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karate adalah seni beladiri yang berasal dari Jepang pada tahun 1869 di Okinawa yang pertama kalinya memperagakan Tea atau Okinawa-Te. Pada tahun 1929 banyak
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN (OBJEK STUDI PADA PEMAIN USIA 12 TAHUN DI MITRA TULUNGAGUNG TAHUN 2015) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperincimantan atlet Taekwondo nasional yang menekuni dunia akting film dan sinetron, yang
1 Judul : Tae Kwon Do (Poomse Tae Geuk) Penulis : V. Yoyok Suryadi Tebal hal. : 163 + xvi Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2002 Peresensi : Margono Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN
PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciOLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :
Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA TIM PERSATUAN SEPAK BOLA KANDANGAN SKRIPSI Diajukan untuk penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan korelasional.
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinci2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak silat merupakan hasil karya budaya bangsa Indonesia yang telah dikembangkan secara turun temurun hingga mencapai bentuknya seperti sekarang ini. Definisi Pencak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciMELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY
MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY ABSTRAK Ajaran dalam pencak silat meliputi empat aspek, yaitu aspek
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI
KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG Jurnal Oleh ANGGUN ANINDITA SANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu alat dalam pendidikan yang dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menjadi manusia secara keseluruhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang digemari masyarakat dan telah berkembang karena dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO KLUB UNIVERSITAS HALU OLEO
1 HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO KLUB UNIVERSITAS HALU OLEO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan
Lebih terperinciAgility T Test Taekwondo
Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 7, Nomor 1, Januari 2011 I 27 Agility T Test Taekwondo Oleh: Devi Tirtawirya FIKUNY -t'' -j ;t)' ~: /., ; ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat modifikasi
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK
PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat merupakan cabang olahraga yang menuntut berbagai bentuk gerakan. Untuk dapat melakukan gerakan pada olahraga pencak silat seperti gerakan pukulan,
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO DOJANG LAYAR TERKEMBANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas dimana terdapat dua pegulat yang saling berhadapan satu sama lain dan menggunakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI Khavisa Pranata 1 Abstrak Penelitian ini tergolong dalam metode survey dengan
Lebih terperinciGERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,
GERAKAN DASAR I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1, 1. -Pukulan Datar (sasaran ulu hati) 2. -Pukulan Silang (sasaran tulang rusuk) 3. -Sodokan Datar (sasaran ulu hati) 4. -Sodokan Silang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK
PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan
Lebih terperinciOleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.
JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI PUSLATKOT KOTA KEDIRI 2016 The Correlation Between Long Leg Muscle Strength
Lebih terperinciDEVI AGUS SUPRIADI 1) NANANG KUSNADI 2)
KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI ATLET TAEKWONDO (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Taekwondo SMA Negeri 1 Cihaurbeuti Tahun Ajaran
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.
1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciJurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN
PROFIL KONDISI FISIK ATLET JUNIOR TAEKWONDO PUSLATKOT KEDIRI TAHUN 2016 DALAM MENGHADAPI PEKAN OLAHRAGA PROVINSI (PORPROV) JAWA TIMUR TAHUN 2017 YULINGGA NANDA HANIEF PUSPODARI SEPTYANING LUSIANTI ANDRIYAS
Lebih terperinciFAIZAL HAQI NUSANTORO NPM
JURNAL Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Punggung Dan Kekuatan Otot Lengan Bahu Terhadap Akurasi Smash Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMAN 1 Gondang The Correlation of The Leg Muscle Strength,
Lebih terperinciKONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat memiliki gerakan dasar yang terencana, terarah, terkordinasi, dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan seperti yang dikemukakan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING DAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN AP CHAGI TAEKWONDOIN PUTRA USIA TAHUN DI PMS SURAKARTA TAHUN 2010
PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING DAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN AP CHAGI TAEKWONDOIN PUTRA USIA 15-19 TAHUN DI PMS SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : MARTHON CORRY FERDENAND K 5604053 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan dikemukakan harus sesuai dengan variabel penelitian yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga terdiri dari kata olah yang berarti laku, perbuatan, perikelakuan, sedangkan raga, yang berarti badan mengandung makna, berlatih diri dengan gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini di Indonesia karate berkembang dengan baik, bahkan merupakan salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap kejuaran ditingkat
Lebih terperinciJUJUR GUNAWAN MANULLANG
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA WADOKAI DOJO SMK GAJAH MADA PALEMBANG JUJUR GUNAWAN MANULLANG Pendidikan Olahraga Universitas PGRI Palembang Email :jujurgm@yahoo.co.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN BEBAN MENGGUNAKAN PEMBERAT KAKI TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI ATLET PUTRA TAEKWONDO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
PENGARUH LATIHAN BEBAN MENGGUNAKAN PEMBERAT KAKI TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI ATLET PUTRA TAEKWONDO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: FATINA DIAN CAHYANI 1104808/2011 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga khususnya beladiri yang cukup lama berkembang di Indonesia. Karate juga merupakan suatu cabang olahraga prestasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di berbagai Negara Asia, Malaysia, Brunei,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KECEPATAN DRIBBEL BERLARI DENGAN HASIL LAY-UP SHOOT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMPN MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 015/016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciSIKAP HORMAT DAN TEGAK
SIKAP HORMAT DAN TEGAK Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan rapat dengan jari-jari tangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai objek
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.
38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciperkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan prestasi olahraga sebenarnya merupakan suatu hal yang akan selalu diperbincangkan dan dipermasalahkan sepanjang masa, selama olahraga itu dijadikan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA
KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL Oleh CANDRA GAMALI PUTRA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP TENDANGAN SABIT PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DI SMPN 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN KARET TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI
PENGARUH LATIHAN KARET TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga anggar merupakan salah satu olahraga tertua di dunia, hal ini terbukti dengan dipertandingkannya olahraga anggar pada olimpiade pertama di Athena
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN
1 HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH Jurnal Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
0 SUMBANGAN POWER OTOT TUNGKAI, KESEIMBANGAN, KOORDINASI DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI POOMSAE TAEKWONDO ( Studi Korelasional Prestasi Poomsae Atlet Taekwondoin Putra di Surakarta ) TESIS Disusun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
70 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di hall beladiri UNY, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat penelitian sekaligus dijadikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010 Dian Fahkruzzaman 1, Zulfikar 1, Abdurrahman 1 1 Program Studi
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:
HUBUNGAN ANTARA POSTUR TUBUH DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN 016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai kontribusi panjang tungkai dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil tendangan long pass pada mahasiswa IKOR angkatan 2013 FPOK UPI Bandung
Lebih terperinciIndrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.
Indrawansyah, Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis 93 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA
KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL Oleh MARLINA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima,
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima, diperlukan suatu pemikiran yang sistematis dan kebenarannya perlu dibuktikan melalui
Lebih terperinci