BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin membandingkan dua atau tiga suatu masalah / hal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

Transkripsi:

49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi didalam populasi tertentu. (Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersama atau sekali waktu (Saryono, 2010). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011. C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, yaitu sebanyak siswa.

50 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Dalam menghitung besarnya sampel untuk mengukur proporsi dengan derajat akurasi pada tingkatan statistik yang bermakna (significance) dengan menggunakan formula yang sederhana, Karena populasi lebih kecil dari 10.000, dapat menggunakan formula seperti berikut ( Notoatmodjo, 2005). Dimana besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus (Notoatmodjo, 2005) n= N 1 + N (d 2 ) Keterangan : N :besar populasi n : besar sampel d : tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan Berdasarkan rumus diatas besarnya sampel sebagai berikut: n= n= n= 1+ (0,1 2 ) 1+ (0,01) 1+3,56 n= 78,07 Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 78 siswa.

51 3. Teknik Sampling Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul, 2007). Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling yaitu memberikan peluang yanng sama untuk menjadi sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan bila anggota populasi tidak homogen yang terdiri atas kelompok homogen atau berstrata secara proporsional (Alimul, 2009). Caranya yaitu menggunakan perhitungan pembagian responden tiap kelas sebagai berikut: (total jumlah siswa x jumlah sampel) Jumlah total populasi Kelas XI Bahasa = 20 x 78 = 4 Kelas XI IPA I = 32 x 78 = 7 Kelas XI IPA 2 = 29 x 78 = 6 Kelas XI IPA 3 = 30 x 78 = 7 Kelas XI IM = 34 x 78 = 7 Kelas XI IPS I = 35 x 78 = 8

52 Kelas XI IPS 2 = 36 x 78 = 8 Kelas XI IPS 3 = 36 x 78 = 8 Kelas XI IPS 4 = 36 x 78 = 8 Kelas XI IPS 5 = 36 x 78 = 8 Kelas XI IPS IM = 32 x 78 = 7 Jadi dari 11 kelas didapatkan 78 responden D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel mengandung pengertian ukuran, ciri, yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang miliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2005). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pengetahuan, sikap dan praktik tentang seksual pranikah pada remaja. 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mengidentifikasikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Alimul, 2007).

53 Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1. Karakteristik a. Umur Umur remaja Remaja adalah lama waktu hidup remaja yang dihitung dari tanggal kelahiran sampai saat diteliti Alat ukur Hasil ukur Skala Kuesioner 1.Remaja menengah: umur 13-16 tahun 2.Remaja akhir: umur 17-22 tahun Ordinal b. Jenis Kelamin Jenis Kelamin adalah sifat (keadaan) jantan atau betina yang dikodratkan pada seseorang Kuesioner 1.Pria 2.Wanita Nominal 2. Pengetahuan remaja tentang seksual pranikah Pengetahuan remaja tentang seksual pranikah adalah merupakan hasil responden terdiri dari pengetahuan tentang pengertian seks dan seksual pranikah pada remaja,macam perilaku seks pranikah dan dampaknya, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja, dan cara mencegah perilaku seksual Kuesioner Dengan nilai ukur: Nilai 1 untuk benar, nilai 0 untuk salah (Favourable ), dan nilai 0 untuk benar, nilai 1 untuk salah (Unfavourab le) 1.Pengetahuan baik: jika responden 76%-100% (skor 16) 2.Pengetahuan cukup: jika responden 56%-75% (skor antara 12-15) 3.Pengetahuan kurang: jika responden <56% (skor 11) Ordinal 3. Sikap remaja tentang seksual pranikah Sikap remaja tentang seksual pranikah adalah merupakan reaksi, pendapat, penilaian remaja yang masih tertutup terhadap seksual pranikah dengan cara menjawab pernyataan dalam kuesioner Kuesioner Dengan nilai ukur: nilai 1 untuk setuju, nilai 0 untuk tidak setuju (favourable), nilai 0 untuk setuju, nilai 1.sikap positif bila nilai T > 11,26 2.sikap negatif bila nilai T 11,26 Ordinal

54 1 untuk tidak setuju (Unfavourab le). 4. Praktik seksual pranikah pada remaja Praktik seksual pranikah pada remaja adalah suatu tindakan yang dilakukan remaja yang dapat memberikan penyaluran pada dorongan seksual yang dilakukan dua orang dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. mulai dari bermesraan bercumbu, dan bersenggama dengan cara menjawab pernyataan dalam kuesioner Kuesioner Nilai 1 untuk ya, nilai 0 untuk tidak 1. Pernah melakukan: Jika responden pernah melakukan praktik seksual pranikah 2. Tidak pernah melakukan: Jika responden tidak pernah melakukan praktik seksual pranikah Nominal E. Prosedur Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan berdasarkan urutan-urutan sebagai berikut : 1) Persiapan a) Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian yang ditanda tangani oleh Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). b) Memberikan surat izin dari Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kepada Kepala SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang untuk melakukan penelitian.

55 c) Mencari sumber-sumber pustaka dan data-data penunjang dilapangan d) Konsultasi ke dosen pembimbing 2) Pelaksanaan penelitian a) Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden. b) Melakukan informed consent kepada responden. c) Membagi kuesioner. d) Setelah lembar kuesioner diisi responden, kemudian dikumpulkan dan diteliti oleh peneliti. Apabila terdapat ketidak lengkapan data maka saat itu juga ditanyakan kembali pada responden. e) Pengolahan data atau analisis data. f) Penyusunan laporan. F. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh Interviewer lain yang telah diberi penjelasan tentang cara pengumpulan data. Dalam penelitian ini, sumber data yang diperoleh berasal dari : a. Data primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden.

56 b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari objek penelitian bisa dari orang lain atau dokumen (Riwidikdo, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data sekolah yaitu data jumlah siswa dan siswi, guru, karyawan, petugas BK dan guru ekstrakulikuler di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, data dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Jawa Tengah yaitu angka kejadian seks pranikah, data dari jurnal ilmiah dan lain sebagainya. 2. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner dengan metode angket. Kuesioner dalam penelitian ini berisi 20 pertanyaan mengenai pengetahuan seksual pranikah pada remaja yang meliputi pengertian seks dan seksual pranikah remaja, macam perilaku seks pranikah dan dampaknya, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja, dampak perilaku seksual pranikah remaja, serta cara mencegah perilaku seksual pranikah, 15 pertanyaan tentang sikap seksual pranikah pada remaja, dan 15 pertanyaan tentang praktik seksual pranikah pada remaja. Pertanyaan dalam kuesioner berupa pertanyaan tertutup di mana responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada yang sudah tersedia.

57 Tabel.3.2 Kisi-kisi Kuesioner No Materi 1. Pengetahuan a. Pengertian seks dan seksual pranikah pada remaja b. Macam perilaku seks pranikah c. Dampak dari perilaku seks pranikah d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah e. Cara mencegah perilaku seks pranikah 2. Sikap seksual pranikah pada remaja 3. Praktik seksual pranikah pada remaja Pertanyaan Favourable Unfavourable 1,2 5,6 10,11,12 15,16 19 3 4,7 8,9 13,14 17,18,20 1,3,5,6,8,11,13 2,4,7,9,10,12,14,15 Nomor 1-15 Pilihan Benar dan Salah Setuju dan Tidak Setuju Ya dan Tidak G. Uji Validitas dan reliabilitas Untuk mendapatkan data yang valid, maka alat ukur yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap items (pertanyaan) dengan skor total, selanjutnya diukur dengan rumus korelasi person product moment yaitu: n(( XY) ( X).( Y)) r hitung = n. X 2 ( X) 2 ]. n. Y 2 ( Y) 2 ]

58 Keterangan: r hitung : Koefisien korelasi ΣXi ΣYi n : jumlah skor item : jumlah skor total (item) : jumlah responden Uji validitas dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada 30 responden di SMA Walisongo sebagai sarana uji. Yang terdiri dari 15 siswa dan 15 siswi dan dari pengisian kuesioner tersebut, taraf signifikan untuk responden 30 r tabelnya (0,361). Kemudian di olah melalui SPSS sehingga dapat ditentukan apakah setiap pertanyaan dinyatakan valid yang dimana r hitung lebih besar dari r tabel (0,361), maka kuesioner tersebut memilki syarat validitas dan layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian, dan apabila r hitung kurang dari r tabel (0,361), maka pertanyaan dari kuesioner tersebut harus diperbaiki atau diganti. Berdasarkan uji validitas kuesioner variabel pengetahuan seksual pranikah yang berjumlah 20 item ternyata kuesioner tersebut dinyatakan valid dari hasil tabel correlation menunjukkan tidak ada nilai r hitung < r tabel sehingga kuesioner dikatakan valid dan mewakili setiap indikator. Untuk uji validitas kuesioner sikap seksual pranikah yang berjumlah 15 item ternyata kuesioner tersebut dinyatakan valid dari hasil tabel correlation menunjukkan tidak ada nilai r hitung < r tabel sehingga kuesioner dikatakan valid dan mewakili setiap indikator.

59 Untuk uji validitas kuesioner praktik seksual pranikah yang berjumlah 15 item ternyata kuesioner tersebut dinyatakan valid dari hasil tabel correlation menunjukkan tidak ada nilai r hitung < r tabel sehingga kuesioner dikatakan valid dan mewakili setiap indikator. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007). k r i = { } (k-1) Keterangan : r i k = Reliabilitas = Mean kuadrat antara subjek s i 2 = Mean kuadrat kesalahan S t 2 = varians total Angket atau kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Berdasarkan uji Alfa Cronbach diperoleh hasil bahwa Ketiga variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan praktik tentang seksual pranikah adalah reliabel karena memiliki nilai alpha cronbach lebih besar dari 0,7 yaitu 0,961 untuk variabel pengetahuan 0,952 untuk variabel sikap dan 0,971 untuk variabel praktik.

60 H. Analisis Data 1. Metode pengolahan Dalam melakukan analisis data, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya: a. Editing Adalah memeriksa data terlebih dahulu meliputi mengecek kelengkapan identitas subyek penelitian, mengecek macam isian data dari kuesioner. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Dalam penelitian ini responden dalam mengisi kuesioner sudah lengkap semua sehingga kuesioner tidak ada yang dikembalikan pada responden. b. Coding Setelah dilakukan pemeriksaan data, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pada umur remaja Kode 1 : Remaja menengah Kode 2 : Remaja akhir

61 Pada jenis kelamin remaja Kode 1 : Pria Kode 2 : Wanita Pada pengetahuan seksual pranikah Kode 1 : Pengetahuan baik Kode 2 : Pengetahuan cukup Kode 3 : Pengetahuan kurang Pada sikap seksual pranikah Kode 1 : Positif Kode 2 : Negatif Pada praktik seksual pranikah Kode 1 : Pernah melakukan Kode 2 : Tidak pernah melakukan c. Scoring Yaitu memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor 1) Data pengetahuan Data pengetahuan diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan. Jika pertanyaan favourable (positif) diberi skor 1 untuk benar dan diberi skor 0 untuk salah. Untuk pertanyaan unfavourable (negatif) diberi skor 1 untuk salah dan diberi skor 0 untuk benar.

62 2) Data sikap Data sikap diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Jika pertanyaan favourable (positif) diberi skor 1 untuk setuju dan diberi skor 0 untuk tidak setuju. Untuk pertanyaan unfavourable (negatif) diberi skor 1 untuk tidak setuju dan diberi skor 0 untuk setuju. 3) Data praktik Data praktik diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Diberi skor 1 untuk ya dan diberi skor 0 untuk tidak. d. Entri data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkam ke dalam master tabel atau database komputer melalui program SPSS versi 17,0. Kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana. e. Tabulating Hasil dari ditabulasi dengan skor sesuai dengan jenis pertanyaan, kemudian digambarkan dalam bentuk diagram dan tabel. Untuk melengkapi hasil penelitian diberikan pertanyaan atau penyajian tentang karakteristik responden (Saryono, 2010).

63 2. Analisis Data Selanjutnya data diolah menggunakan softwer yaitu program SPSS dengan analisis univariat yaitu data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dianalisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabulasi distribusi frekuensi/tabulasi satu variabel (one-way frequency tabels) (Alimul 2007). Tabel distribusi frekuensi masing-masing kategori atau kelompok dari variabel yang diamati dan dicatat yaitu umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang seksual pranikah, sikap tentang seksual pranikah, praktik seksual pranikah. Sedangkan kolom kedua berisi frekuensi dari masing-masing kategori. Untuk mempermudah interpretasi data, biasanya ditambahkan satu kolom lagi yang menunjukkan prosentase (Alimul 2007). Dalam hal ini distribusi frekuensi menggunakan rumus penentuan besarnya prosentase menurut (Mahfoedz, 2009). Rumus prosentase yaitu: f X = x 100% N Keterangan : X : Prosentase f : Frekuensi hasil pencapaian n : Jumlah seluruh sampel

64 I. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti harus mendapat persetujuan dari SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, setelah peneliti mendapat persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi: 1. Informed consent (Lembar Persetujuan) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anonimity (Tanpa nama) Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya memberikan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul, 2007).