PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGIPERGURUAN TINGGIAGAMA ISLAM



dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

kepada mahasiswa, pengembangan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Visi, misi dan tujuan pengembangan dosen yunior bara sebatas

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH PERGURUAN TINGGI

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PAI MELALUI PEMBINAAN KEAAGAMAAN BERBASIS TUTORIAL

KATA PENGANTAR. Malang, Mei 2012 Ketua, Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, MSi NIP

Manual Mutu Akademik

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Menimbang : Mengingat :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

Majelis Guru Besar Institut Teknologi Bandung

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI. Presiden Republik Indonesia,

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

LABORATORIUM SENTRAL ILMU HAYATI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB. A. Pengantar. B. Tujuan. Misi dan Visi

BAB I PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pengabdian Masyarakat - LPPM Unjani 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN. Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

a. Pengertian Bimbingan Mengenai pengertian bimbingan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, yaitu diantaranya sebagai berikut:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Dj.I/253/2007

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

BAB IV GAMBARAN UIN SUSKA. Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2005 tertanggal 4 Januari Keputusan Menteri Agama RI No. 194 Tahun 1970.

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *)

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI WASANTANNAS

PROVINSI JAWA TENGAH

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

MAKNA FILOSOFIS ASESSOR PENILAIAN BEBAN KINERJA AKADEMIK DOSEN PENDIDIKAN AGAMA HINDU PADA PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar

BAB I MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

RENCANA STRATEGIS

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Prof. Dr. H. Ishak Isa, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju mensyaratkan para pekerja yang cakap, profesional dan terampil.

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai

Transkripsi:

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGIPERGURUAN TINGGIAGAMA ISLAM Sudin Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Abstract Public services, which have been done so far conventionally and without a good plan, will not be used anymore. And, also relying on the language of religion as a symbol of public services is not enough because this will not make the society creative. The implementation of public services done by Islamic universities must have a specialty than other universities. Now, the activities must be focused not just on the traditional method which can not give the knowledge from the Islamic universities but from the experience of the persons. Then, a simultaneous effort between the Institution which manages the public services in universities with faculties which prepare good and reliable persons. Curriculum must be considered to receive global problems, such as : problem of refuge, religion conflict, environmental damage, natural disaster, and so on. Welcoming the changing name of IAIN Sunan Kalijaga, which is a university now, then programs must tend to the global issues- even the local ones are still done. Kata Kunci : Pengabdian, LPM, PTAI I. Pendahuluan Pengabdian kepada masyarakat bagi perguruan tinggi merupakan suatu kewajiban sejajar dengan pendidikan/pengajaran dan penelitian. Dalam istilah lain dikatakan sebagai tri dharma perguruan tinggi yang mencakup aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguruan Tinggi Agama Islam (Sudin) 161

Sebuah perguruan tinggi yang baik harus mensinkronkan ketiga aspek tersebut. Dasar pemikiran ini dilandasi oleh keinginan yang besar agar sebuah perguruan tingggi tidak hanya memproduksi manusia ber-ilmu dan berpikir secara konseptual tetapi tidak memiliki kepekaan sosial atau kepedulian lingkungan ditengah-tengah kehidupannya. Karenanya konsep menara gading bagi perguruan tinggi hasus dihilangkan. Hal ini dilandasi oleh konsep bahwa manusia itu di samping sebagai yang memiliki kemampuan intelektual/akademik juga sekaligus sebagai makhluk sosial dan karenanya secara niscaya ia harus memperhatikan lingkungan kehidupannya. Manusia harus ramah dengan lingkungan dan peduli terhadap sesama. Pengabdian kepada masyarakat merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang baik secara individu, bersama-sama atau kelompok atau lembaga untuk membantu peningkatan taraf kehidupan masyarakat yang dibantu sesuai dengan misi yang diembannya. Sedang ketika berkaitan dengan perguruan tinggi maka disesuaikan dengan misi yang diembannya yaitu pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni langsung pada masyarakat dilaksanakan secara institusional dan profesional, sebagai tanggungjawab luhur perguruan tinggi dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional. Pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi dengan demikian harus mencakup beberapa aspek : 1. Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 2. Penyebar luasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 3. Penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4. Pemberian bantuan keahlian kepada masyarakat; 5. Pemberian jasa pelayanan profesional kepada masyarakat. 1 Bagi Perguruan Tinggi Agama Islam yang mengembangkan ilmu keislaman dituntut selain mengembangkan ilmu dengan pengajaran dan penelitian ia juga harus menyiapkan civitas akademiknya menjadi agen perubahan sosial dan pengabdian masyarakat untuk mempercepat proses pembangunan bangsa, dengan demikian Perguruan Tinggi Agama Islam memiliki tugas yang lebih berat dibanding dengan perguruan tinggi lainnya. Oleh karena itu diperlukan konsep yang matang dengan mengacu kepada misi Perguruan Tinggi Agama Islam itu sendiri, sehingga pengabdian 1 Agussalim Sitompul (ed), "Tahap-tahap Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat", dalam Metodologi Pengabdian pada Masyarakat, (Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1993), p. 132-133. 162 Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember 2004:161-172

di Perguruan Tinggi Agama Islam akan memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan Perguruan Tinggi Umum lainnya. II. Pengertian Pengabdian Kepada Masyarakat Pengabdian kepada masyarakat bukanlah sesuatu yang istimewa jika dikaitkan dengan keberadaan manusia, pengabdian itu bagi manusia merupakan suatu keniscayaan, jika dikaitkan dengan kehidupan manusia atau dalam hubungannya dengan masyarakatnya. Hampir tiada kehidupan tanpa adanya pengabdian, dalam kata lain mungkin pengabdian itu merupakan hal yang sibernetik saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Dalam bahasa agama sering dikatakan dengan istilah j-iiyang bermakna pengabdian dan penghambaan diri, dalam hal ini penyerahan diri secara total kepada yang di abdi atau Tuhan yang mencipta. Sebagai contoh di dalam al-qur'an surat 51 ayat 56 disebutkan ujj-kj-! Vj o-nlj O-^1 CiiLit-«j (artinya : "Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka semua menyembah-ku"). 2 Dalam arti ini maka pengabdian itu mengandung pengertian pengerahan secara total pikiran, tenaga dan materi untuk menuju kepada suatu tujuan mulia dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Jadi kalau demikian pengabdian itu tidak dapat dibenarkan dilakukan secara serampangan atau sekedar memenuhi target suatu proyek. Dengan demikian maka manajemen pengabdian harus ditata dengan penuh kecermatan dan perhitungan yang sangat pasti, tujuannya adalah agar pengabdian itu akan menghasilkan sesuatu yang optimal, tidak justru melakukan tindakan pemborosan. Orientasi pengabdian bukanlah materi, walau tidak bisa dilepas dari faktor ini, tetapi lebih kepada penghambaan atau pelayanan prima dengan penuh semangat. Maka pengabdi-pengabdi itu harus memiliki mental baja, ulet tanpa pamrih. Tidak dibenarkan seorang pengabdi manusia yang lemah, cengeng dan ecek-ecek. Dengan kata Iain perencanaan yang menyangkut manajemen tidak dapat diabaikan; manusia pengabdi harus tangguh, keuangan harus dipersiapkan serta sarana/ materi harus siap sedia. Untuk mengatasi semua itu maka perhatian sungguhsungguh terhadap pengabdian ini harus menperoleh porsi istimewa. Sebelum melakukan kegiatan pengabdian diperlukan persiapan-persiapan; perencanaan yang jelas, disertai dengan program yang realistis dan 2 Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahmjfi, 0akarta :Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir al-qur'an, 1971), p. 862. Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguruan Tinggi Agama Islam (Sudin) 163

disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Suatu pengabdian tidaklah direkomendasikan pada hal-hal di luar kemampuan/kompetensi si pengabdi. Setelah perencanaan yang jelas diperlukan program-program yang jitu yang memang dibutuhkan oleh sasaran, program yang tidak terencana biasanya akan dilaksanakan tanpa komitmen yang kuat dan hasilnyapun tidak akan optimal. Di samping program yang realistis juga yang tidak kalah pentingnya bahkan sangat menentukan keberhasilan sebuah pengabdian adalah penyiapan Sumber Daya Manusia yang "handal". Dengan penyiapan ini tenaga-tenaga pengabdi akan mencurahkan perhatiannya secara penuh kepada sasaran pengabdian, dia akan bekerja dengan optimal tanpa harus diawasi. Penyiapan SDM ini sangat berkaitan dengan tujuan institusi. Maka setiap institusi secara ideal harus menyiapkan tenaganya dengan berpedoman kepada misi dan visi lembaga yang bersangkutan. III. Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi 1. Tujuan Secara umum tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan kontribusi/membantu meningkatkan berbagai kebutuhan masyarakat serta memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat agar kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat yang pada akhirnya masyarakat dapat hidup mandiri sejahtera dan baik. Di dalam tulisan Margono Slamet 3 dikatakan bahwa tujuan pengabdian pada masyarakat oleh perguruan tinggi adalah : a. Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumberdaya manusia sesuai dengan dinamika pembangunan; b. Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya masyarakat dinarnis yang siap mengikuti perubahan-perubahan ke arah perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat; c. Mempercepat upaya pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai dengan perkembangannya dalam proses modernisasi.; d. memperoleh umpan balik dan masukan lain bagi perguruan tinggi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian yang dilakukannya dengan kebutuhan situasi. * Margono Slamet, dalam Agussalim Sitompul,ed., Metodokgi Pengabdian pada Masyarakat, (Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga,1993), p. 36. 164 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember 2004:161-172

Dari tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi dapat diartikan sebagai praktek langsung dari teori yang diperoleh pada sebuah perguruan tinggi dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan ilmu lainnya sesuai prosedur kaedah keilmuan, dilakukan secara melembaga, langsung kepada masyarakat sasaran (yang akan menikmatinya), dengan sasaran masyarakat baik perorangan, kelompok, organisasi pemerintah/swasta/masyarakat umum. 2. Bentuk kegiatan Ada enam bentuk kegiatan yang sering dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat di sebuah perguruan tinggi yaitu : a. Pendidikan kepada masyarakat Yang dimaksud dengan pendidikan kepada masyarakat adalah pemberian pendidikan non-formal dalam rangka continuing education dengan berbagai bentuk kegiatan; kursus-kursus, penataran, lokakarya, latihan kerja, penyuluhan, bimbingan kerja. 4 Perlu diperhatikan dalam bentuk kegiatan pendidikan kepada masyarakat adalah program yang bersifat praktis, harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar, melihat kondisi sosio kultural masyarakat serta tingkat pendidikan masyarakat. Jika hal tersebut tidak dipertimbangkan kemungkinan besar apa yang dilakukan menjadi tidak berguna dan mubazir. b. Pelayanan kepada masyarakat Kalau di dalam masyarakat modern telah ada secara simultan tenaga pelayan masyarakat yang profesional yang sewaktu-waktu dapat membantu masyarakat yang membutuhkannya, namun pada masyarakat yang masih berkembang hal ini masih sangat terbatas kalau tidak mau dikatakan belum ada. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disini perguruan tinggi memberi pelayanan secara profesional kepada masyarakat yang memerlukan perguruan tinggi. Di negara tertinggal atau sedang berkembang perguruan tinggi masih dipercaya sebagai tempatnya para ahli yang jumlahnya masih sangat terbatas. Kemampuan para ahli ini harus dapat dimobilisasi untuk kepentingan masyarakat luas melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat terutama tugas yang memerlukan keahlian profesional, pelayanan profesional. Kegiatannya dalam berbentuk, perencanaan tata kota, proyek khusus, studi kelayakan, evaluasi proyek, 1 JW<J,40-41 Pengabdian Kepada Masyarakat bag! Perguruan Tinggi Agama Islam (Sudin) 165

perencanaan kurikulum pendidikan, pelayanan kesehatan, bantuan hukum, dan berbagai macam konsultasi. 5 Untuk program yang satu ini sering kali perguruan tinggi terjebak pada kepentingan sesaat atau konsep pragmatis dalam arti sekedar memberikan bantuan yang bersifat penyaluran materi. Kalau hal ini dilakukan dengan cara yang demikian maka sulit diharapkan akan mendapat respon positif dari masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Masyarakat akan menyambut secara baik ketika bantuan itu diluncurkan, setelah itu mereka melupakan dengan cepat. Kegiatan yang demikian ini bukan mendidik masyarakat untuk mandiri tetapi justru memproduksi masyarakat menjadi peminta-minta. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. c. Pengembangan hasil penelitian Hasil penelitian perlu dikembangkan agar masyarakat dapat menikmatinya. Produknya dapat berupa pengetahuan terapan, teknologi ataupun seni yang hasilnya siap pakai. Bentuk kegiatannya dapat berupa; cara kerja, prosedur kerja, metode mengajar, materi pelajaran dan sebagainya. 6 Dalam hal yang berkaitan dengan pengembangan hasil penelitian yang menjadi problem utamanya adalah ketika sebuah lembaga pendidikan tinggi itu tidak memproduk hasil yang tepat guna, atau ilmu sosial yang meneliti masalah-masalah konsep dan teori sehingga sulit untuk mereduksikannya dalam praktek karena belum disiapkan dalam bentuk aplikatif. Ditambah lagi kalau penelitian itu suatu penelitian yang tidak rnenyentuh hajat hidup masyarakat banyak, maka sudah dapat dipastikan hasil penelitiannya itu hanya sekedar pengisi gudang. d. Pengembangan wilayah secara terpadu Dengan melakukan kerja sama dengan beberapa instansi daerah, perguruan tinggi yang telah memiliki tenaga ahli yang telah memiliki konsep perencanaan pengembangan wilayah dapat melakukan pengabdian dalam bentuk desa binaan melakukan perencanaan pembangunan wilayah secara terpadu dan bersifat komprehensip. Hal ini tentu sangat berkaitan erat dengan penataan wilayah di suatu daerah yang telah ada tata aturan sebagai pedoman. Di sini kerjasama antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah merupakan suatu keniscayaan. s Ibid, p. 42 6 Ibid, p. 43 166 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember 2004:161-172

Perguruan tinggi tidaklah etis melakukan kegiatan secara sembunyisembunyi tanpa berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Di sini program yang dilakukan dapat berupa perbaikan wilayah yang baru terkena musibah, penangan masalah pengungsi dan Iain sebagainya yang dilakukan dengan simultan diselaraskan dengan program pemerintah setempat. e. Transfer Teknologi Trasfer teknologi ini hasilnya produk baru berupa teknologi siap pakai. Agar bermanfaat kepada masyarakat maka diperlukan pengenalan kepada masyarakat, ditawarkan kepada masyarakat agar bisa diadaptasi. Sasaran transfer teknologi ini adalah: dunia industri, dunia busines, kelompok-kelompok dalam masyarakat, individu-individu, organisasiorganisasi masyarakat, dan instansi-instansi pemerintah. 7 f. Kuliah Kerja Nyata Kekhususan dari Kuliah Kerja Nyata ini adalah memadukan pendidikari dan pengajaran serta penelitian ke dalamnya, di samping itu melibatkan banyak personil baik dari kalangan mahasiswa maupun staf. Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan dapat membawa misi perguruan tinggi kepada masyarakat sehingga masyarakat mengenal perguruan tinggi itu secara lebih dekat. Dengan kata lain Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah satu promosi perguruan tinggi secara tidak langsung ke tengah-tengah masyarakat. Untuk itu sebelum melakukan Kuliah Kerja Nyata perlu mempersiapkan strategi khusus dan perencanaan yang matang sehingga dapat menghasilkan manfaat tidak hanya bagi masyarakat tapi juga mahasiswa dan perguruan tinggi yang bersangkutan sehingga tidak terjadi pemborosan tenaga, materi dan pikiran. 8 IV. Ciri Khusus Pengabdian Masyarakat Untuk PTAI Sebagai lembaga perguruan tinggi yang mengembangkan ilmu keislaman diruntut untuk selain mengembangkan ilmu dengan pengajaran dan penelitian. Khusus dalam bidang pengabdian kepada masyarakat mengacu pada pasal 3 ayat (1) dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999. Dalam pasal 3 ayat (4) Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan 7 ftid,p.44. 8 Ibid. Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguman Tinggi Agama Islam (Sudin) 167

bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya member! sumbangan demi kemajuan masyarakat. 9 Pengertian tersebut tentu masih sangat umum dan perlu diberi penjelasan dan membuka peluang untuk wayuh arti dan dapat disesuaikan dengan kondisi sebuah perguruan tinggi sejalan dengan visi dan misi perguruan tinggi masing-masing. Perguruan tinggi agama tentu harus memiliki ciri khusus yang membedakan dirinya dengan perguruan tinggi pada umumnya. Bagi Perguruan Tinggi Agama Islam tuntutan utamanya adalah menyiapkan diri dan sivitasnya menjadi agen perubahan menuju masyarakat muslim yang sempurna. Dari sisi ini Perguruan Tinggi Agama Islam diharapkan dapat memenuhi sekurang-kurangnya (1) acres dan equity bangsa Indonesia mengenyam pendidikan tinggi sesuai dengan keinginannya, (2) usaha pemeliharaan dan pengembangan ilmu-ilmu pengetahuan keislaman secara khusus serta kebudayaan Islam umumnya, (3) usaha mewujudkan masyarakat Islam yang secara sadar mengamalkan agamanya sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam al-qur'an dan al-hadis. Secara umum apa yang digariskan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku tentang perguruan tinggi tentu harus dilaksanakan dengan baik, namun dalam octiormya pengabdian bagi Perguruan Tinggi Agama Islam itu memiliki nuansa khusus yang membedakannya dengan perguruan tinggi umum lainnya. Metode dan teknis tentu rnerupakan sesuatu yang harus mendapat penekanan dan perhatian yang lebih serius. Secara operasional Perguruan Tinggi Agama Islam harus dapat merumuskan program-programnya yang mengacu kepada visi, misi yang telah digariskan oleh lembaga masing-masing sehingga pengabdian kepada masyarakat bukan justru membuat masalah, baik bagi lembaga, si vitas akademika maupun masyarakat yang menjadi sasaran pengabdian. Di sinilah diperlukan perencana-perencana pengabdian yang handal, akuntabel dan sesuai dengan kebutuhan serta Islami. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus berorientasi kepada kebutuhan masyarakat; (1) kebutuhan fisik dan biologis terpenuhi secara benar menurut syariat Islam; (2) kebutuhan akan keamanan dan jaminan hidup, (3) kebutuhan sosial dan berkelompok terjamin, (4) kebutuhan akan 9 LPJ Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 1997-2001, (Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga, 2001), p. 29 168 Aplikasia, Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember 2004:161-172

diri dan penghargaan, (5) kebutuhan akan pemenuhan dan pencapaian diri dipenuhi dapat memenuhi kebutuhan. Kalau di negara maju masalah pengabdian telah tertangani dengan baik namun di Indonesia hal ini masih perlu diperbincangkan. Mungkin untuk perguruan tinggi agama Islam perlu merencanakan secara simultan dan terfokus pada masalah: penanganan pengungsi, penyelesaian konflik antar agama, penanganan bencana alam dan kegiatan dakwah bil hal lainnya. Kini mungkin sudah kurang gaungnya ketika masalah pengabdian ini hanya berkisar/terfokus pada masalah konvensional seperti ceramah agama, penyuluhan, lebih-lebih dilakukan pada masarakat yang relatif telah terdidik. Semua ini bukan berarti dihilangkan tetapi hanya tidak menjadi titik fokus kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut maka Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat sejak dini harus mempersiapkan dengan benar kader-kadernya yang tentu saja karena tidak lepas dari kelembagaan maka seluruh sivitas akademika Perguruan Tinggi Agama Islam harus siap dan mempersiapkan diri menyambut kebutuhan masyarakat dewasa ini. Lebih jauh secara akademik kurikulum Perguruan Tinggi Agama Islam kemudian secara niscaya harus berani memasukkan mated tentang bagaimana menangani pengungsi, bagaimana mengatasi konflik antar agama dan konflik sosial lainnya, bagaimana dengan cepat dapat memberikan bantuan penanggulangan bencana alam dan lain sebagainya yang sangat ramah dengan kehidupan manusia. Hal ini mengingat hidup dewasa ini sudah menggelobal dan tentu antara satu dengan lain negara hampir tidak ada jarak yang tidak dapat ditempuh. Kajian-kajian terhadap materi ini harus dilakukan secara inten dengan melibatkan para pakar yang betul-betul memang ahlinya. Perguruan Tinggi Agama Islam tidak boleh lagi menganggap hal ini remeh apalagi dianggap ecek-ecek, jika tidak mau ditinggalkan orang. Untuk saat ini pengabdian tidak cukup hanya menggunakan istilah bahasa agama. Lebih dari itu, kegiatan pengabdian harus dilakukan dengan perencanaan yang betul-betul sempurna, manajemen yang baik dan tujuan yang jelas-jelas menyentuh kebutuhan hidup manusia. V. Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2004 tentang perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang Menjadi Universitas Islam Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguruan Tinggi Agama Islam (Sudin) 169

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Malang, sudah tentu diiringi dengan perubahan organisasi dan Tata Kerja. Untuk Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga perubahan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 390 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Khusus mengenai kelembagan Pengabdian Kepada Masyarakat diatur dalam pasal 39 sd. 47. Melihat dari isi pasal-pasal mengenai Pengabdian Kepada Masyarakat secara implisit boleh dikatakan telah dapat mewadahi kebutuhan masyarakat namun demikian ketika masuk dalam tataran aksi maka masih perlu disesuaikan, karena di dalam lembaga ini belum disebut secara khusus bidang yang menangani pengkaderan dan penyiapan tenaga. Semestinya hal ini harus disebut secara eksplisit dan tegas sehingga tidak terjadi tumpang tindih di antara lembaga lain yang bersinggungan dengan masyarakat. Atau seandainya fakultas dianggap sebagai pemegang otoritas pendidikan dan pengajaran yang sekaligus mempersiapkan tenaga pengabdian yang tangguh maka perlu dipikirkan menambah materi perkuliahan yang berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian, misalnya cara penanggulangan krisis secara cepat dan tepat, manajemen pengungsi, manajemen konflik umat beragama dan berbagai penyelesaian masalah kemasyarakatan lainnya. Ini penting karena hal ini pada dekade yang akan datang banyak ditemui di tengah-tengah kehidupan global. Dengan demikian Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam mempromosikan UIN kepada masyarakat. Penampilan LPM UIN harus berbeda dengan PPM ketika masih dalam IAIN. LPM UIN harus dapat menjadi corong yang mampu menterjemahkan visi dan misi UIN dan menyebarkannya ke tengah-tengah masyarakat. LPM UIN nantinya secara niscaya memiliki kehandalan dalam mengkomunikasikan program UIN dan program-programnya benar-benar dapat menjadi jembatan antara UIN di satu pihak dengan masyarakat di pihak lain. Selama ini yang sering menjadi kendala ketika telah masuk ke dalam aksi adalah masalah finansial yang sering kurang bahkan sementara orang ketika mendengar kata pengabdian cenderung mengartikannya sebagai kegiatan yang pengab dan panas, karena tidak menjanjikan apa-apa. Bagi dosen biasanya malas melakukan pengabdian secara profesional dan sungguh-sungguh di samping karena penghargaan materi yang sedikit ditambah dengan penghitungan KUM yang sangat diskriminatif dibanding 170 Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember2004:161-172

dengan kegiatan lain seperti penelitian atau diskusi misalnya. Untuk itu ke depan perlu dipikirkan jalan pemecahannya agar antara kegiatan pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan seimbang dan bersama-sama. VI. Penutup Kalau dilihat dari fungsi pengabdian kepada masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa pekerjaan ini sangatlah mulia dan membutuhkan tidak hanya pikiran tapi lebih dari itu perlu tenaga dan keterampilan. Pengabdian kepada masyarakat pada masa depan harus ditangani dengan profesional dan dengan perencanaan yang matang dengan rumusan program aksi yang jelas dan menyentuh kebutuhan masyarakat dan bisa memotivasi halayak untuk hidup mandiri dan muncul kesadaran mereka untuk saling peduli. Karena itu konsep ke depan tidak lagi dalam lingkup sektoral tetapi harus dalam kerangka hidup global dimana dunia ini harus sudah digarap oleh Perguruan Tmggi Agama Islam. DAFTAR PUSTAKA Agussalim Sitompul, 1993, "Tahap-tahap Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat", dalam Metodologi Pengabdian pada Masyarakat, Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Aunisy Syarif Qasim,1983, Agama Sebagai Pegangan Hidup, terjemahan Ahmad Chumaidi Umar dkk, Semarang: Toha Putra. Departemen Agama, 1971, Al-Qur'an dan terjemahannya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir al-qur'an. Departemen Agama, 1992/1993, Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Jakarta: Departemen Agama. LP] Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 1997-2001, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 2001. Margono Slamet,1993, "Arti dan Metode Pengabdian pada Masyarakat dan Bentuk-bentuk Pelaksanaannya oleh Perguruan Tmggi", dalam Agussalim Sitompul (ed), Metodologi Pengabdian pada Masyarakat, Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Menteri Agama RI, 2004., Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor Tahun 2004 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jakarta: Departemen Agama. Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguruan Tinggi Agama Islam (Sudin) 171

Sekretariat Negara, 2004, Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2004 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang Menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Malang. Jakarta: Sekretariat Negara. 172 Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember2004:161-172