1. Nama Perusahaan Buah Segar. 2. Bidang Usaha Usaha Dagang. 3. Jenis Produk/Jasa Manisan Buah. 5. Nomor Telepon

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN BISNIS BUAH SEGAR. Berikut ini adalah profil perusahaan yang saya rencanakan: 1. Nama Perusahaan Buah Segar

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

BAB II PERENCANAAN BISNIS ES BUAH FRESH FRUIT. Ingin menjadikan Es Buah sebagai minuman yang sehat dan bergizi

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS SINGKONG KEJU

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB II PERENCANAAN BISNIS BUBUR KACANG IJO BUKACI CUP. 1. Nama Perusahaan Bubur Kacang Ijo BUKACI CUP

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Usaha Kecil Untuk Kelas Menengah BISNIS KRIPIK SINGKONG

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUCIBAKE BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

7 Manfaat Daun Singkong

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS JAMUR CRISPY. Disusun Oleh : : Siti Faizzatul Aslamiyah. No Mahasiswa :

MANISAN KERING BENGKUANG

BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

MANISAN BASAH BENGKUANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK MAICHI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Diusulkan Oleh: GRIZKI AMELIA I /Angkatan 2012 CHESSY NADIA MARPAUNG I /Angkatan 2014 ANISA RIZKI NABILA I /Angkatan 2014

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN. Table 2.1: Profil Perusahaan. 1. Nama Perusahaan Keripik Kentang Lezath. 2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH

TELUR ASIN PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

: Laila Wahyu R NIM :

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MASKER TIMNAS (MASAKAN KERING TIM NANAS) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM - KEWIRAUSAHAAN MANTEL (MANGGLENG WORTEL) SOLUSI APLIKATIF RADIASI IPTEK

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica

2011, No BAB 9 FORMAT

BAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

OLEH: YULFINA HAYATI

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK UDANG REBON

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

MANISAN BUAH 1. PENDAHULUAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

SUSU KEDELAI SARI ALAMI

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

KUALITAS TEPUNG BERAS SEBAGAI BAHAN BAKU CAMPURAN RAGI TEMPE (Rhizopus oligosporus) DILIHAT DARI HASIL PRODUKSI TEMPE KEDELAI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke

Transkripsi:

A. Profil Perusahaan 1. Profil perusahaan Berikut ini adalah profil perusahaan yang saya rencanakan: 1. Nama Perusahaan Buah Segar 2. Bidang Usaha Usaha Dagang 3. Jenis Produk/Jasa Manisan Buah 4. Alamat Perusahaan Jl.Ekawarni Komp.Rispa V no.6 5. Nomor Telepon 08566219299 6. Alamat Email Buah_Segar@yahoo.com 7. Bank Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 8. Bentuk Badan Hukum Perseorangan 9. Mulai Berdiri 01 Agustus 2011 2. Biodata Pemilik/Pengurus 1. Nama Devi Prasuciani Tanjung 2. Jabatan Pimpinan 3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 18 April 1989 4. Alamat Rumah Jl. Mahkamah No.62A 5. Nomor Telepon/HP 085270034511 6. Alamat Email vie_amzndutt@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir D-III Keuangan

3. Struktur organisasi Devi Prasuciani Tanjung, Amd Pimpinan Karyawan 1 (Produksi) Karyawan 2 (Marketing) Karyawan 3 (Administrasi) Gambar 2.1: Struktur Organisasi Usaha Manisan Buah Segar Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya memiliki 3 orang karyawan. Adapun perincian tugas-tugas karyawan-karyawan tersebut adalah sebagai berikut: a. Karyawan 1 bertugas dalam bidang produksi, seperti mengupas buah, memasak buah dan sebagainya. b. Karyawan 2 bertugas dalam bidang marketing, memperkenalkan produk kepada masyarakat, seperti membuat poster, baliho atau spanduk dan sebagainya.. c. Karyawan 3 bertugas dalam bidang administrasi, menginput data penjualan yang keluar. Struktur ini hanya digunakan di tahun pertama sejak perusahaan beroperasi. Setelah itu, kemungkinan akan ada penambahan karyawan sesuai dengan perkembangan usaha ini, sehingga struktur akan berubah sesuai dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan. B. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan dari usaha ini yaitu: a. Manisan buah mangga Manisan mangga ini terbagi dalam dua variasi yaitu: manisan mangga basah dan manisan mangga kering. Buah mangga yang digunakan adalah buah mangga mentah (mengkal) Gadung. Alasan pemilihan untuk jenis mangga ini adalah rasanya yang manis seperti mangga arumanis. Selain itu, daging buah tebal dan berwarna kuning kemerahan. Rasanya manis segar dan aromanya harum. Ukuran buahnya termasuk agak besar, berat rata-rata 400-450 g. Mangga yang telah diolah menjadi manisan ini selanjutnya diberi nama MBM (Manisan Buah Mangga). Gambar 2.2: Manisan Buah Mangga (MBM) b. Manisan jambu biji Manisan jambu biji ini terbagi dalam dua variasi yaitu manisan jambu basah dan manisan jambu biji kering. Jambu bji yang digunakan adalah jambu biji sukun. Alasan pemilihan jambu

ini adalah jambu ini tidak memiliki biji, kalaupun ada hanya 2-3 biji. Daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak asam. Teksturnya agak keras, renyah, dan beraroma wangi. Bentuk buahnya mirip apel, dengan ukuran panjang antara 4-5 cm. Kulit buahnya bila matang berwarna hijau keputihan. Jambu sukun dapat berproduksi terus menerus sepanjang tahun, meskipun relatif sedikit terhadap serangan hama dan penyakit sehinga tidak sulit untuk mendapatkannya. Jambu yang telah diolah menjadi manisan ini selanjutnya diberi nama MJB (Manisan Jambu Biji) Gambar 2.3: Manisan Jambu Biji c. Manisan salak Manisan salak ini juga terbagi dalam dua variasi yaitu manisan salak basah dan manisan salak kering. Buah salak yang digunakan adalah salak pondoh. Alasan pemilihan salak jenis adalah karena daging buahnya yang garing, aroma serta rasanya yang manis dan segar tanpa rasa sepat, meski pada buah yang belum cukup masak sekalipun. Salak yang telah

diolah menjadi manisan ini diselanjutnya diberi nama MBS (Manisan Buah Salak). Gambar 2.4: Manisan Buah Salak 2. Keunggulan produk Keungggulan kompetitif produk kami adalah harga yang terjangkau. Setelah survey ke pasar, maka harga produk usaha ini lebih murah dari usaha manisan yang lain. Selain itu, manisan ini telah terjamin mutunya karena telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Berikut adalah informasi gizi dari manisan buah: a. Mangga Kandungan gizi mangga per 100 gram Kandungan gizi Energi Karbohidrat Gula Diet serat Lemak Protein Vitamin A Beta-karoten Proporsi 65 kcal 17 g 14.8 g 1.8 g 0.27 g 0.51 g 38 mg 445 mg

Thiamine (Vit. B1) Riboflavin (Vit. B2) Niacin (Vit. B3) Asam pantotenat (B5) Vitamin B6 Folat (Vit. B9) Vitamin C Kalsium Besi Magnesium Fosfor Kalium Seng Tabel 2.1: Kandungan gizi mangga 0.058 mg 0.057 mg 0.584 mg 0.160 mg 0.134 mg 14 mg 27.7 mg 10 mg 0.13 mg 9 mg 11 mg 156 mg 0.04 mg b. Jambu Biji Kandungan gizi jambu biji per 100 gram Kandungan Gizi Energi Karbohidrat Protein Total Lemak Kolesterol Serat diet Vitamin Folates Niacin Asam pantotenat Pyridoxine Riboflavin Thiamin Vitamin A Vitamin C Vitamin E Vitamin K Elektrolit Natrium Proporsi 68 kcal 14.3 g 2.55 g 0.95 g 0 mg 5.4 g 49 mg 1.084 mg 0.451 mg 0.110 mg 0.040 mg 0.067 mg 624 IU 228 mg 0.73 mg 2.6 mcg 2 mg

Kalium 417 mg Mineral Kalsium 18 mg Tembaga 0.230 mg Besi 0.26 mg Magnesium 22 mg Mangan 0.150 mg Fosfor 11 mg Selenium 0.6 mcg Seng 0.23 mg Phyto-nutrisi ß-karoten 374 mcg Crypto-xanthin-ß 0 mcg Lycopene 5204 mcg Tabel 2.2: Kandungan gizi jambu biji c. Salak Kandungan gizi salak per 100 gram Kandungan Gizi Kalori Protein Karbohidrat Kalsium Fosfor Zat Besi Vitamin B Vitamin C Air Proporsi 77,0 kal 0,40 g 20,90 g 28,00 mg 18,00 mg 4, 20 mg 0,04 mg 2,00 mg 78,00 mg Tabel 2.3: Kandungan gizi salak

3. Gambaran pasar Kebutuhan akan nilai gizi dari buah tidak pernah surut. Oleh karena bahan dasar produk ini adalah buah, maka saya optimis bahwa manisan buah ini dapat terjual. Selain itu, bahan baku yang digunakan mudah diperoleh sehingga dapat terus-menerus berproduksi. Adapun jenis-jenis produk yang ditawarkan sebagai berikut: No. Manisan Buah Harga Manisan Basah (Rp./kg) 1. Mangga 25.000 30.000 2. Jambu Biji 20.000 25.000 3. Salak 30.000 35.000 Harga rata-rata 25000 30000 Tabel 2.4: Jenis dan harga manisan yang ditawarkan 4. Target atau segmen pasar yang dituju Harga Manisan Kering (Rp./kg) Segmentasi pasar dari penjualan produk ini berdasarkan geografis yaitu desa Titi Kuning dan target pemasarannya adalah masyarakat kota Medan yang berkunjung ke tempat usaha ini. Berdasarkan demografis, produk ini tidak dikelompokkan kedalam kriteria tertentu karena produk ini aman dimakan oleh siapa saja. 5. Tren perkembangan pasar Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha manisan. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi yang baik menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat yang semakin baik. Dengan tingkat pendapatan yang baik,

maka permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk diluar makanan pokok akan meningkat. Hal ini berarti, peluang masyarakat yang membeli produk ini akan semakin besar. Inflasi juga mempengaruhi permintaan akan produk ini. Ketika inflasi tinggi, maka harga bahan baku utama dan penolong akan meningkat pula. Hal ini berarti, biaya operasi perusahaan akan besar, sehingga perusahaan akan menaikkan harga pokok penjualan dan biasanya hal ini akan diikuti pula dengan permintaan produknya yang menurun. 6. Proyeksi penjualan Penjualan manisan ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 15% per tahun. Berikut ini adalah tabel proyeksi penjualan untuk 5 tahun mulai 1 Mei 2011 dengan kapasitas yang sama untuk setiap produk. Produk ini dikemas dalam ukuran 500 gram (0.5 ons) per bungkus. Tahun Proyeksi Penjualan Kg Bungkus ( 500 gram) 1/5 2011 s/d 30/4 2012 4320 86400 1/5 2012 s/d 30/4 2013 4968 99360 1/5 2013 s/d 30/4 2014 5713 114260 1/5 2014 s/d 30/ 4 2015 6570 131400 1/5 2015 s/d 30/4 2016 7555 151100 Tabel 2.5 : Proyeksi Penjualan manisan untuk tahun 2012-2016 Proyeksi penjualan tersebut juga dapat dilihat dalam grafik batang berikut.

Gambar 2.5: Proyeksi penjualan tahun 2012-2016 7. Analisis pesaing Menurut Kasmir, pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan (2006:258). Pesaing utama dari usaha ini adalah pedagang manisan buah sejenis yang banyak dijual di kedai-kedai. Produk sejenis ini sudah dikemas dalam plastik seperempat dan dijual dengan harga yang murah. Akan tetapi tidak dapat diketahui apakah produk yang dijual aman dikonsumsi atau tidak..pesaing lainnya adalah pesaing substitusi seperti penjual roti, keripik ubi atau keripik pisang yang banyak berjajar di wilayah Helvetia dan Medan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing sebagai berikut:

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN KNK Food Manisan buah eceran 1.Produk yang dijual lebih variatif 1.Harga lebih murah Tabel 2.6: Keunggulan dan kelemahan produk pesaing 1.Harga mahal 1.Kebersihan dan kandungan gizi tidak terjamin C. Aspek Produksi 1. Proses produksi a. Bahan utama dan penolong Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu dalam memproduksi manisan buah Sehat-Manis No Uraian Pembelian per Minggu (kg) A. Bahan Baku Pembelian per Bulan (kg) @ Jumlah Sumber 1 Mangga Gondang 2 Jambu Biji Sukun 30 120 6.000 720.000 Agen Penyalur Buah 30 120 4.000 480.000 Agen Penyalur Buah 3 Salak Pondoh 30 120 8.000 960.000 Agen Penyalur Buah Total 90 360 2.160.000 B. Bahan Pembantu 1. Gula 60 240 10.000 240.000 Grosir 2. Garam 4 16 4.000 64.000 Grosir 3. Kapur Sirih 0.4 1.6 5.000 8.000 Grosir 4. Natrium Benzoat 0.4 1.6 15.000 24.000 Apotek 5. Vanili 0.2 0.8 10.000 8.000 Grosir Total 2.504.000 Tabel 2.7: Bahan baku dan pembantu

b. Proses produksi Cara membuat manisan buah Sehat-Manis dapat dilihat dari uraian berikut.. 1)Kupas buah kemudian iris-iris dengan ukuran ± 2 x 2 cm; * Untuk buah yang keras, rebus irisan dalam air mendidih selama 3 menit lalu tiriskan. 2) Rendam dalam air panas (50 gr dalam 1 lt air) selama 2 jam lalu tiriskan; 3) Rendam lagi dalam air kapur (1 sendok makan kapur sirih dalam 1 ½ lt air) selama 24 jam, lalu tiriskan; 4) Masukkan gula pasir dalam 2 ½ lt air, aduk sampai rata. Tambahkan garam dan natrium benzoat lalu panaskan hingga mendidih; 5) Masukkan potongan buah tersebut ke dalam larutan gula yang sedang mendidih sampai buah tersebut setengah matang. Angkat panci dari tungku atau kompor dan diamkan (rendam) 1 malam, lalu tiriskan; 6) Panaskan air gula sisa penirisan dan tambahkan vanili lalu masukkan lagi potongan buah tersebut. Angkat panci dari tungku atau kompor dan diamkan satu malam. Paginya tiriskan, untuk mendapatkan manisan buah basah; 7) Jemur manisan basah hasil penirisan hingga kering (± 3 hari), untuk mendapatkan manisan kering;

8) Masukkan manisan tersebut dalam plastik lalu tutup dengan lilin hingga rapat. Berikut ini adalah gambar alur dari proses pembuatan manisan buah Sehat-Manis. Proses Produksi Manisan Buah Buah segar Dikupas dan ditiriskan ( 2 jam) Direndam dalam air panas (50 gr dalam 1 liter air) selama 2 jam Tiriskan Direndam dalam air kapur Gula Pasir (1 sendok makan dalam 1,5 liter air selama 24 Jam) Air Garam Na Benzoat Tiriskan Dilarutkan dan dipanaskan Masukkan potongan buah ke dalam larutan gula yang sedang mendidih hingga setengah matang Rendam 1 malam dan tiriskan Air gula sisa penirisan dipanaskan dan ditambah 2 sendok teh vanili dan masukkan potongan buah

ditiriskan dijemur(3 hari) Manisan Basah Manisan Kering Gambar 2.6: Alur proses pembuatan manisan buah c. Peralatan Berikut adalah peralatan yang diperlukan usaha ini. Nama Peralatan Jumlah Harga Jumlah Harga Komputer 1 2.500.000 2.500.000 Tabel 2.8: Peralatan yang digunakan d. Perlengkapan Berikut ini adalah peralatan yang dibutuhkan selama proses produksi: Nama Perlengkapan Jumlah Harga Jumlah Harga 1. Kompor Gas 1 unit 150.000 150.000 2. Tabung Gas 1 unit 100.000 100.000 3. Gas 3 kg (Isi) 1 unit 15.000 15.000 4. Toples 3 unit 15.000 45.000 5. Pisau 1 unit 20.000 20.000 6. Baskom 3 unit 20.000 60.000 7. Sendok 3 unit 10.000 30.000 8. Timbangan 1 unit 30.000 30.000 9. Plastik kemasan 5 kg 20.000 100.000 10. Panci 3 unit 20.000 20.000 11. Saringan 3 unit 5000 15.000

12. Sudip 13. Lilin Total Pembelian Peralatan 3 unit 5000 15.000 1 pack 4000 4.000 604.000 Tabel 2.9: Perlengkapan yang digunakan e. Sarana penunjang Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha ini (dalam bulan). Jenis Biaya Jumlah Biaya 1. Listrik Rp 100.000,- 2. Air Rp 50.000,- Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 150.000,- Tabel 2.10: Biaya sarana penunjang D. Analisis SDM Menurut Sadono Sukirno, sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. (2004:172) Pada tahap awal, usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang karyawan. Masing-masing karyawan memiliki tugas-tugas dalam bidang produksi, administrasi dan marketing, Sedangkan untuk bidang sumber

daya manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut adalah kompetensi SDM di usaha manisan buah Sehat-Manis: 1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui bagaimana proses produksi makanan, mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan ulet. 2. Karyawan bagian marketing minimal merupakan tamatan Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis kebutuhan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, ulet, tidak diutamakan pengalaman. 3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntasi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur. E. Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Produksi Dalam strategi produksi, pemilik memilih bahan baku yang dapat menekan biaya produksi. Seperti, pemilik lebih memilih jenis buah yang memilki kadar gula yang lebih tinggi sehingga tidak terlalu banyak menggunakan gula dalam proses produksi manisan ini. Dengan demikian, pemilik dapat meminimaliskan anggaran operasional untuk membeli gula. Selain itu, pemilik juga akan

menambah jenis produk yang dihasilkan untuk menambah minat konsumen. 2. Strategi Organisasi dan SDM Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan (Raja Bongsu, 2010:108). Oleh karena itu, strategi yang diterapkan untuk mencapai hal diatas adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini. 3. Strategi Marketing Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu dengan memperkenalkan produk kepada konsumen melaui brosur, poster dan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Dengan melakukan promosi di

media-media cetak maka diharapkan akan tercipta brand awareness dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan. 4. Strategi Keuangan Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank atau pihakpihak yang tertarik pada usaha ini. F. Pemanfaatan IT Usaha Sehat-Manis menggunakan Teknologi Informasi dalam hal pemasaran produk, pengembangan produk dan pengembangan SDM. Dalam pemasaran produk, usaha ini menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk kegiatan promosi, seperti facebook, twitter, blog, dan lain-lain. Dalam pengembangan produk, usaha ini membuat alamat email untuk kritik dan saran para konsumen sehingga dapat dijadikan masukan untuk produk yang dibuat. Dalam hal pengembangan SDM, perekrutan calon karyawan akan di informasikan melalui situs jejaring sosial sehingga lebih efektif dan efisien.

G. Analisis Keuangan Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dan oleh usaha manisan buah Sehat-Manis. Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha Sehat-Manis di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas: 1. Sumber pendanaan Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di peroleh dari modal pemilik sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain. Uraian Persentase (%) (a) (b) (c) (d) Jumlah 1. Modal Sendiri 23.132.000 0 0 0 23.132.000 2. Pinjaman 0 0 0 0 0 Jumlah (1+2) 23.132.000 Tabel 2.11: Sumber pendanaan 2. Proyeksi keuangan Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu 5 tahun. Proyeksi ini diasumsikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 15% per tahun. Hal ini dapat dilihat dari proyeksi penjualan manisan yang telah diuraikan diatas. Laporan terdiri atas laporan anggaran penjualan, laporan anggaran produksi, laporan anggaran biaya produksi, laporan anggaran laba rugi, laporan anggaran arus kas, dan anggaran neraca. Lapotan ini juga dilengkapi dengan analisi perhitungan titik impas (Break Even Point).

a. Laporan anggaran penjualan USAHA MANISAN BUAH SEGAR Anggaran Penjualan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Agustus 2012 Produk Manisan Basah Manisan Kering Kg/ Kg/Tahun Harga/kg Bungkus (500 gr) Harga/Bungkus Total Tahun Harga/kg Bungkus (500 gr) Harga/Kg Total MBM 720 25000 14400 1250 18000000 720 30000 14400 1500 21600000 MJB 720 20000 14400 1000 14400000 720 25000 14400 1250 18000000 MBS 720 30000 14400 1500 21600000 720 35000 14400 1750 25200000 Total Penjualan 2160 54000000 2160 64800000 Tabel 2.12 Tlaporan Proyeksi Penjualan tahun 2012 USAHA MANISAN BUAH SEGAR Anggaran Penjualan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Juli 2012-2016 (dalam rupiah) Produk 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 Jumlah Kuantitas yang Terjual 4320 4968 5713 6570 7.555 Harga Rata-rata 27500 27500 27500 27500 27500 Total 118800000 136620000 157107500 180675000 207762500 Tabel 2.13 Laporan Proyeksi Penjualan 2012-2016

b. Laporan anggaran produksi Laporan anggaran produksi meliputi: 1). Laporan Produksi USAHA MANISAN BUAH SEGAR Anggaran Produksi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Juli 2012-2016 (dalam kilogram) 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 Anggaran Penjualan 4320 4968 5713 6570 7.555 Persediaan akhir 0 0 0 0 0 Jumlah Kebutuhan 0 0 0 0 0 Persediaan awal 0 0 0 0 0 Diperlukan produksi 4320 4968 5713 6570 7.555 Tabel 2.14: Laporan anggaran produksi 2). Laporan anggaran biaya produksi USAHA MANISAN BUAH SEGAR Anggaran Biaya Produksi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Juli 2012-2016 (dalam ribuan rupiah) 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 202016 Biaya operasi Pembelian Bahan Baku 25.920 29.808 34.279 39.421 45.334 Pembelian Bahan Pembantu 30.048 34.555 39.738 45.699 52.554 Total biaya operasi 55.968 64363 74.017 85.120 97.888 Biaya umum dan administrasi Pembelian Peralatan 2500 0 0 0 0 Biaya Gaji Gaji Karyawan 16.800 16.800 16.800 16.800 16.800 Gaji Administrasi 14.400 14.400 14.400 14400 14.400 Gaji Pimpinan 21.600 21.600 21.600 21600 21.600 Pembelian Perlengkapan 769 769 769 769 769

Listrik dan Air 1800 1800 1800 1800 1800 Transportasi 1800 1800 1800 1800 1800 Pemasaran 500 500 500 500 500 Penyusutan 400 400 400 400 400 Total biaya umum dan administrasi 60.569 58.069 58.069 58.069 58.069 Jumlah Biaya Produksi 116.537 122.432 132086 143.189 155.957 Tabel 2.15: Laporan anggaran biaya produksi Keterangan: Penyusutan diperoleh dari: Rp.400.000 Dengan: Harga perolehan peralatan = Rp.2.500.000 Estimasi nilai sisa = Rp.500.000 Estimasi waktu pakai= 5 tahun

c. Laporan anggaran laba rugi USAHA MANISAN BUAH SEGAR Anggaran Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada 3 Juli 2012-2016 (dalam ribuan rupiah) 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 A. Penjualan 118800 1366200 157113 180679.95 207781.94 Harga Pokok Penjualan 55698 64584 74271.6 85412.34 98224.19 B. Laba Kotor 62832 72036 82841 95267 109557 C. Beban Penjualan dan Administrasi Beban Peralatan 2500 0 0 0 0 Beban Gaji Gaji Karyawan 16800 16800 16800 16800 16800 Gaji Administrasi 14400 14400 14400 14400 14400 Gaji Pimpinan 21600 21600 21600 21600 21600 Beban Perlengkapan 769 769 769 769 769 Beban Listrik dan Air 1800 1800 1800 1800 1800 Beban Transportasi 1800 1800 1800 1800 1800 Beban Pemasaran 500 500 500 500 500 Beban Penyusutan 400 400 400 400 400 D. Total Beban usaha 60569 58069 58069 58069 58069 E. Laba Bersih (B- D) 2263 13967 24772 37198 51488 Tabel 2.16: Laporan anggaran laba rugi

d. Analisis Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) digunakan untuk menganalisis berapa volume penjualan yang harus diperoleh perusahaan agar dapat minimal menutupi biaya-biaya yang timbul. berikut: Adapun Break Even Point dari usaha ini adalah sebagai BEP (kg) = = = = 572.68 = 573 kg Artinya, perusahaan perlu menjual 573 kg manisan buah agar dapat menutupi minimal biaya-biaya yang telah dikeluarkan. BEP (Rp) = = = = Rp. 15667924.5 = Rp.15667924

Artinya, perusahaan perlu mendapatkan penerimaan penjualan Rp.15667924 agar dapat menutupi minimal biaya-biaya yang telah dikeluarkan. BEP (bulan) = = = = 1. 58 atau 1.6 bulan (1 bulan 5 hari ) Artinya, untuk mengembalikan minimal biaya-biaya yang dikeluarkan, akan membutuhkan waktu satu bulan lima hari dengan asumsi produk yang diproduksi terjual semua. Keterangan: Total Fix Cost (TFC) adalah jumlah seluruh biaya-biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan penjualan. Dalam usaha ini, Total Fix Cost terdiri dari: peralatan, perlengkapan, transportasi, gaji karyawan, gaji administrasi, gaji pimpinan, biaya pemasaran, listrik dan air. TFC = Pembelian peralatan + perlengkapan + transportasi + gaji karyawan + gaji administrasi + gaji pimpinan + biaya pemasaran +lisstrik dan air.

= Rp.(2.500.000 + 604.000 + 150.000 + 1.400.000 + 1.200.000 + 1.800.000 + 500.000 + 150.000) = Rp.8.304.000 Total Variable Cost (TVC) adalah jumlah seluruh biaya-biaya yang dipengaruhi oleh penjualan. Dalam usaha ini, Total Variable Cost terdiri dari Pembelian bahan baku dan bahan pembantu. TVC = Pembelian bahan baku + Pembelian bahan Pembantu = Rp.2.166.000 + Rp.2.504.000 = Rp.4.664.000 Variable Cost/unit adalah harga variable cost yang dikeluarkan untuk setiap unit produk. Rp.13.000 VC/Unit = = = Rp.12.955 = Harga penjualan (Sales Price) adalah jumlah harga jual rata-rata dari seluruh produk yang dijual dalam satu bulan. Sales Price =

= = Rp.27.500 Penjualan adalah biaya yang kita terima dari harga penjualan dikali dengan kuantitas yang terjual. Penjualan = Harga jual (Rp.) x kuantitas yang terjual (kg) = Rp. 27.500 x 360 kg = Rp.9.900.000

e. Laporan anggaran arus kas USAHA MANISAN BUAH SEGAR Proyeksi Anggaran Kas Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Juli 2012-2016 (dalam ribuan rupiah) 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 Saldo kas awal 18000 0 0 0 0 Penerimaan Penjualan Tunai 118800 136620 157113 180679 207781 Jumlah Kas yang Tersedia 136800 136620 157113 180679 207781 Pengeluaran Pembelian Bahan Baku 25920 29808 34279 39421 45.334 Pembelian Bahan Pembantu 30048 34555 39738 45699 52554 Pembelian Peralatan 2500 0 0 0 0 Biaya Gaji Gaji Karyawan 16800 16800 16800 16800 16800 Gaji Administrasi 14400 14400 14400 14400 14400 Gaji Pimpinan 21600 21600 21600 21600 21600 Pembelian Perlengkapan 769 769 769 769 769 Listrik dan Air 1800 1800 1800 1800 1800 Transportasi 1800 1800 1800 1800 1800 Pemasaran 500 500 500 500 500 Penyusutan 400 400 400 400 400 Jumlah Pengeluaran 116537 122432 132086 143189 155.957 Saldo kas akhir 20.263 14.188 25.027 37.490 51.824 Tabel 2.17: Laporan proyeksi anggaran kas

RENCANA ARUS KAS MANISAN BUAH MANGGA, JAMBU BIJI, SALAK BUAH SEGAR UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 Agustus 2012 (dalam ribuan rupiah) Bln 0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan 0 9075 9350 9350 9625 10450 9625 8800 9625 9625 10175 11275 11825 Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sub Total Penerimaan 0 9075 9350 9350 9625 10450 9625 8800 9625 9625 10175 11275 11825 B. PENGELUARAN Pembelian Asset 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembelian Bahan Baku 0 2160 1860 2040 2100 2280 2100 2100 1920 2100 2220 2520 2520 Pembelian Bahan Pembantu 0 2504 2170 2380 2450 2660 2450 2450 2240 2450 2590 2764 2940 Peralatan 0 2500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Perlengkapan 0 604 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 Biaya Pemasaran 0 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Gaji Karyawan 0 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 1400 Gaji Staf Administrasi 0 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 Gaji Pimpinan 0 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800 1800

Listrik dan Air 0 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 Beban Penyusutan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 400 Transport 0 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 Sub Total Pengeluaran 0 12968 8745 9135 9265 9655 9265 9265 8875 9265 9525 9999 10575. SELISIH KAS 0-3893 605 215 360 795 360-465 750 360 650 1276 1250. SALDO KAS AWAL 23132 23132 14107 14712 14927 15287 16082 16442 15977 16727 17087 17737 19013. SALDO KAS AKHIR 23132 14107 14712 14927 15287 16082 16442 15977 16727 17087 17737 19013 20263 Tabel 2.18: Laporan arus kas tahun 2012

f. Laporan anggaran neraca USAHA MANISAN BUAH SEGAR Anggaran Neraca Untuk Tahun yang Berakhir 31 Juli 2012 (dalam ribuan rupiah) Aktiva lancar: Kewajiban: Kas 20263 Utang usaha 0 Perlengkapan 769 Utang upah 0 Total Aktiva lancar 21032 Total Kewajiban 0 Properti, Pabrik, Peralatan Ekuitas Pemilik Peralatan 2500 Modal 23132 Akumulasi penyusutan 400 2100 Total Aktiva 23132 Total Kewajiban 23132 Tabel 2.19: Laporan anggaran neraca H. Analisis Resiko Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya. (Raja Bongsu,dkk,2010:115) Resiko yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini yaitu: 1. Resiko usaha a. Resiko sistematis Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba perusahaan karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti terjadinya inflasi. Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan

manisan karena naiknya kebutuhan pokok, maka konsumen akan lebih memilih barang-barang kebutuhan pokok dari pada membeli manisan buah. b. Resiko nonsistematis Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan manajer bagian produksi sehingga produk yang dihasilkan rusak, dan lain-lain. 2. Antisipasi risiko usaha a. Antisipasi resiko usaha sistematis Untuk mengantisipasi resiko akibat situasi ekonomi yang buruk, maka usaha ini dapat mengurangi kegiatan produksi manisan buahnya sesuai kemungkinan permintaan konsumen akan produk, sehingga kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar. Alternatif lain, usaha ini dapat memberikan potongan harga untuk pembelian dengan jumlah tertentu sehingga dapat menarik minat konumen. b. Antisipasi resiko usaha nonsistematis Untuk mengurangi resiko usaha nonsistematis, maka harus diadakan pengawasan internal secara berkala untuk meminimalisisr kesalahan manusia. Selain itu, pelatihan dan pengembangan diri SDM juga dibutuhkan untuk mengembangkan potensi diri para karyawan.