BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Mitigasi Risiko dan Jenis-jenis Pencegahan Risiko

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bunga merupakan harga yang harus dibayar/diterima untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESCHEDULING DAN KOLEKTABILITAS

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. keuntungan dalam jumlah tertentu. 1. murabahah kepada pemesan pembelian (KPP). 2

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB III MURABAHAH DALAM ISLAM. Murabahah berasal dari kata Rabh, yang berarti perolehan, keuntungan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

ANALISIS MODEL PEMBIAYAAN KPR PLATINUM ib BERDASARKAN AKAD MURABAHAH DI BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Pembiayaan dan Pembiayaan Murabahah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB III PEMBAHASAN. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa LKS menggunakan biaya secara efisien dan menghasilkan profit yang tinggi

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN A. PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA AKAD MURABAHAH. 1. Pengertian Pembiayaan, Prosedur Pengajuan Pembiayaan, Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bank syari ah diwujudkan dengan pemberian pembiayaaan. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 21 Tahun 2008, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

PENERAPAN AUDIT BERBASIS RISIKO PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK SYARIAH MANDIRI. : Anatasya Anggraini NPM :

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian Akad Mudharabah Jenis Akad Mudharabah Dasar Syariah Prinsip Pembagian Hasil Usaha Perlakuan Akuntansi (PSAK 105) Ilustrasi Kasus Akad

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB III PEMBAHASAN. penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II Landasan Teori

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL

BAB II LANDASAN TEORI. oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Republik Indonesia No.21 tahun 2008 tentang perbankan. Pasal

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB II KONSEP MURABAHAH

BAB II LANDASAN TEORI. etimologi berarti perikatan, perjanjian, dan permufakatan (al-ittifaq). Secara termologi fiqh, akad didefinisikan dengan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional. Kegiatan utama dari perbankan syariah adalah

FORMAT A LAPORAN NERACA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

Transkripsi:

11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Mitigasi Risiko dan Jenis-jenis Pencegahan Risiko 1. Pengertian Mitigasi Risiko Mitigasi risiko adalah upaya untuk mengurangi / menghentikan dampak negatif (kerugian) yang sudah terjadi. Adapun hubungan pengelolaan risiko dengan pengendalian internal. Titik temu utamanya adalah pada kepentingan untuk melakukan tindakan pencegahan (preventive action) atau membangun sistem peringatan dini (early warning system or alert system) yang efektif di perusahaan, dimana berbagai risiko yang mungkin terjadi beserta dampaknya dapat diidentifikasi, diukur, dan akhirnya dapat diminimalkan sekecil mungkin (controllable risk). 2. Jenis-Jenis Pencegahan Risiko Upaya mengatasi / menanggulangi risiko teknis: a. Manajer / wirausaha harus menambah pengetahuan tentang: 1) Keterampilan teknis / technological skill, terutama yang berkaitan dengan proses produksi. Diupayakan dengan memakai metode 11

12 yang dapat menurunkan biaya produksi, misal dengan teknologi tepat guna / modern. 2) K e t e r a m p i l a n m e n g o r g a n i s a s i /organization skill, yaitu kemampu-an meramu yang tepat dari fak tor-faktor produksi dalam melaku-kan usahanya. 3) Keterampilan memimpin / managerial skill, yaitu kemampuan bank untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua yang ada pada organisasi tersebut. Untuk ini setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik / conceptional skill. b. Membuat strategi usaha Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, Strategi Sumber Daya (SDA dan SDM), strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan pengembangan. Tujuan strategi ini ada tiga yaitu tetap memperoleh keuntungan, hari depan tetap lebih baik dari sekarang (usaha berkembang) dan tetap bertahan (survive). Upaya yang dilakukan keandalan menganalisis dan memprognosa keadaan didalam dan diluar lingkup organisasi. c. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi

13 Dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang akan menjadi pengeluaran biaya. B. Risiko Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyaluran Pembiayaan Pengelolaan risiko pembiayaan yang efektif merupakan komponen penting bagi keberhasilan setiap organisasi perbankan. Bagi sebagian besar bank, pinjaman merupakan sumber terbesar dan paling nyata dari risiko pembiayaan. Meski demikian, sumber-sumber risiko pembiayaan terdapat pada seluruh kegiatan bank. Risiko yang perlu menjadi perhatian bank dalam penyaluran pembiayaan, antara lain: 1. Risiko Sifat Usaha Bank harus dapat memahami aktivitas bisnis debitur kekhususan usaha, bidang mitigasi risiko investasi, dan jenis usaha. Sehingga dapat melakukan untuk menjamin fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada debitur dapat berjalan dengan lancar. 2. Risiko Geografis Risiko geografis, timbul karena faktor alam, lingkungan, dan lokasi usaha. Bank dapat menganalisis lokasi usaha debitur, bagaimana kondisi keamanan dan akses ke lokasi usaha.

14 3. Risiko persaingan Bank harus memperhatikan bagaimana tingkat persaingan usaha debitur dalam pangsa pasar yang dimasuki dan konsentrasi pembiayaan dalam suatu segmen usaha terkait persaingan bank dalam penyaluran pembiayaan. 4. Risiko ketidak pastian usaha Kecermatan dalam melakukan analisis dan proyeksi terhadap kondisi bisnis debitur, apakah dalam tahap start-up, growth, mature, atau decline. C. Metode Antispasi Risiko Ada dua metode yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko kredit, yaitu premi risiko dan penyebaran risiko. 1. Premi Risiko Yang dimaksud dengan premi risiko disini adalah suatu biaya tambahan yang dibebankan kepada penjamin. Premi risiko bisa dinyatakan secara eksplisit, bisa juga dengan cara implisit. Premi itu disatukan saja

15 dengan beban bunga. Dengan demikian kredit yang berisiko tinggi akan ditetapkan beban bunga yang lebih tinggi pula. 2. Penyebaran Risiko Penyebaran risiko kedalam suatu portofolio kredit, sekuritas dan investasi. Tujuannya adalah untuk memperkecil risiko dan mempermudah pengendalian risiko. Kategori risiko yang relevan bagi suatu bank belum tentu relevan bagi bank lain. Misalnya kategori Kredit Perumahan. Bisa jadi kredit perumahan ini meliputi berbagai kategori seperti kredit rumah sangat sederhana, rumah sederhana, rumah standar, rumah mewah dan sebagainya. 3. Pengawasan Kualitas Kredit Langkah pengamanan untuk mengurangi timbulnya kredit bermasalah adalah sistem pengawasan yang efektif. Segera diketahui bahwa seseorang peminjam menghadapi kesulitan keuangan, manajemen bank harus mengambil langkah-langkah memperbaikinya. Dalam laporan kualitas kredit dibagi atas lima tingkat yaitu : a. Lancar (L) b. Dalam Perhatian Khusus (DPK)

16 c. Kurang Lancar (KL) d. Diragukan (D) e. Macet (M) Banyak cara yang dilakukan bank dalam mengawasi kredit nya yang beredar. Tiga konsep penting sebagai dasar kontrol seperti : a) Pertambahan risiko kredit bisa dibatasi dengan memperpendek jangka waktu kredit. b) Informasi dipersiapkan oleh perusahaan harus sedemikian rupa, hingga pihak bank akan selalu dapat mengawasi munculnya kesukaran-kesukaran uang sedini mungkin. c) Dalam peristiwa kesukaran uang, bank mengusahakan dapat melaksanakan opsi untuk menarik kredit tersebut. Secara umum bagian terpenting dalam melakukan mitigasi risiko mela - -lui kegiatan monitoring dan reporting risiko dengan cara : 1) Monitoring atas kebijakan pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dibandingkan dengan pelaksanaannya.

17 2) Monitoring secara berkala (Daily, weekly, dan monthly) terhadap seluruh profil risiko yang ada serta kerugian yang dapat ditimbulkan. Secara umum, kegiatan monitoring dan reporting atas risiko yang dikelola oleh treasury, dimonitor dan dilaporkan kepada manajemen oleh unit kerja Risk Management. D. Pembiayaan Murabahah 1. Pengertian Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah istilah dalam fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan. 2. Rukun dan Syarat Akad Murabahah a. Rukun akad murabahah

18 1) Pelaku akad, yaitu ba i (penjual adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli barang. 2) Objek akad, yaitu mabi (barang dagangan) dan tsman (harga): dan 3) Shighah, yaitu Ijab dan Qabul. b. Syarat dan Manafaat Murabahah 1) Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah 2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan 3) Kontrak harus bebas riba 4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. 5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang, jual beli secara murabahah hanya untuk barang atau produk yang telah

19 dikuasai atau dimiliki oleh penjual. Bila produk tersebut belum dikuasai oleh penjual, system yang digunakan adalah murabahah pada pemesan. c. Ciri dasar kontrak murabahah adalah : 1) Pembeli harus memiliki pengetahuan tentang biaya-biaya terkait harga hasil barang, dan batas laba harus ditetapkan dalam bentuk nominal dan total harga plus biaya-biayanya. 2) Apa yang dijual adalah barang atau komoditas dan dibayar dengan uang. 3) Apa yang diperjual belikan harus ada dan dimiliki oleh sipenjual, dan sipenjual harus mampu menyerahkan barang itu kepada sipembeli. 4) Pembayaran ditangguhkan. d. Landasan Hukum

20 1) Al-Qur an. Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.. (Q.s Al-Baqarah:275) 2) Hadits Artinya: Dari Suhaib ar. Rumi ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda Tigahal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah).. 3. Pembiayaan Modal Kerja a) Jual Beli Kebutuhan modal kerja usaha perdagangan untuk membiayai barang dagangan dapat dipenuhi dengan pembiayaan berpola jual beli dengan akad murabahah. Dengan jual beli, kebutuhan modal

21 perdagangan terpenuhi dengan harga tetap, sementara bank syariah mendapat keuntungan margin tetap dengan meminimalkan risiko. b) Penggolongan Modal Kerja 1) Modal Kerja Permanen Modal kerja permanen berasal dari modal kerja sendiri atau dari pembiayaan jangka panjang. Sumber pelunasan modal kerja permanen berasal dari laba bersih setelah pajak ditambah dengan penyusutan. 2) Modal Kerja Seasonal Modal kerja seasonal bersumber dari modal jangka pendek dengan sumber pelunasan dari hasil penjualan barang dagangan penerimaan hasil tagihan termin, atau dari penjualan hasil produk.

22