1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan jumlah penjualan sepeda motor tahun SEPEDA MOTOR (UNIT)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan ekonomi global saat ini sudah sedemikian tajam dan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan otomotif di Indonesia tahun Produksi (juta. Penjualan Jenis.

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan nilai bagi

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

Standar Kualitas Internasional

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kepuasan pelanggan maka profit dapat meningkat meskipun secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif jika mampu menghasilkan competitive advantage. Eugenia (2010)

HANS PUTRA KELANA F

BAB I PENDAHULUAN. di Asia Tenggara atau Asean Free Trade Area (AFTA) Tahun 2003 serta Asia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industrial saat ini, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dunia telah menyeret negara-negara lain termasuk Indonesia jatuh ke dalam jurang

Pengertian Total Quality Management (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia antara lain adalah produk yang mereka produksi selalu tidak

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

DEFINISI & FUNGSI KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas akan kendaraan otomotif semakin

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB V PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN ANALISIS PERILAKU MODEL. V.1 Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan (IATDK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran-pergeseran pradigma di dalam organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap biaya produksi dan pendapatan.(gaspersz, 2002).

Transkripsi:

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tren perkembangan produksi dan penjualan suku cadang akan terus meningkat seiring dengan peningkatan produksi kendaraan bermotor di Indonesia. Industri penunjang suku cadang otomotif yang juga ikut berkembang salah satunya adalah industri pembuatan suku cadang berbahan dasar karet. Berdasarkan data pertumbuhan jumlah penjualan dari kendaraan sepeda motor menurut BPS (2016), sampai dengan tahun 2014 pertumbuhan penjualan sepeda motor sangat signifikan, karena dari tahun 2000 sd 2014 tercatat rata-rata pertumbuhan mencapai 13 persen dimana tertinggi tercatat di tahun 2007, yaitu sebesar 22 persen. Tahun 2008 tingkat pertumbuhan jumlah penjualan sepeda motornya menurun, yaitu hanya 12 persen. Pertumbuhan jumlah penjualan sepeda motor dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Pertumbuhan jumlah penjualan sepeda motor tahun 2000-2014 TAHUN SEPEDA MOTOR (UNIT) Pertumbuhan (%) 2000 13 563 017-2001 15 275 073 11 2002 17 002 130 10 2003 19 976 376 15 2004 23 061 021 13 2005 28 531 831 19 2006 32 528 758 12 2007 41 955 128 22 2008 47 683 681 12 2009 52 767 093 10 2010 61 078 188 14 2011 68 839 341 11 2012 76 381 183 10 2013 84 732 652 10 2014 92 976 240 9 Sumber : BPS (2016), diolah Industri otomotif di Indonesia masih menjadi salah satu andalan dalam menyerap tenaga kerja ataupun untuk pertumbuhan devisa negara. Pertumbuhan yang pesat, disertai dengan kebutuhan yang semakin tinggi dari masyarakat Indonesia menjadikan industri otomotif sebagai salah satu yang dihandalkan. Karena skala produksinya yang besar, maka industri otomotif ini menggunakan sistem manufaktur dalam produksinya. Menurut Katuruni (2015), sektor manufaktur merupakan pendorong utama pertumbuhan yang berkualitas, cepat dan stabil bagi perekonomian secara keseluruhan. Perusahaan yang bergerak dalam bisnis pembuatan suku cadang di Indonesia salah satunya adalah CV XYZ. Kegiatan produksi CV XYZ dilakukan dengan sistem manufaktur. Industri manufaktur merupakan suatu industri yang mengolah bahan mentah atau setengah jadi, untuk menjadi produk setengah jadi ataupun produk jadi. Untuk menghasilkan

2 produk tersebut perusahaan manufaktur menggunakan mesin dalam skala yang besar. CV XYZ memproduksi barang dari bahan setengah jadi menjadi barang jadi atau setengah jadi yaitu dari karet sintetis yang telah bercampur dengan bahan kimia lainnya menjadi suku cadang otomotif yang langsung dijual dalam bentuk suku cadang ataupun yang langsung dipasang sebagai komponen kendaraan. CV XYZ didirikan pada tanggal 5 Februari 2008, merupakan perusahaan komonditer yang bergerak di industri manufaktur. Sejak berdiri CV XYZ bergerak dalam bidang produksi pupuk yang dimana kemudian pada tanggal 18 April 2013 berubah fokus menjadi produksi komponen-komponen kendaraan bermotor berbahan dasar karet, baik untuk roda dua ataupun untuk roda empat. Seiring dengan kemajuan teknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang manajemen. Pimpinan CV XYZ menginginkan adanya revolusi dari system pemantauan pada kualitas, guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari peningkatan kualitas terhadap produk agar dapat memperluas jaringan pasarnya baik nasional ataupun internasional. Penelitian mengenai perancangan strategi peningkatan manajemen mutu terpadu pada perusahaan manufaktur sangat dibutuhkan. Penelitian ini tidak cukup dengan meninjau satu perusahaan saja, karena diperlukan proses brainstroming dan benchmark pada saat menilai kinerja serta performance dari mutu suatu perusahaan. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian juga terhadap perusahaan yang sejenis, yaitu PT HIJ. Selanjutnya yaitu PT HIJ, yang merupakan objek perusahaan yang akan dijadikan benchmark dalam penelitian ini. PT HIJ didirikan pada tanggal 29 Juli 1996, merupakan perusahaan perorangan yang bergerak di industri manufaktur. Sejak berdiri, PT HIJ fokus memproduksi komponen-komponen untuk alat berat, otomotif roda dua, roda empat serta komponen elektronik lainnya. Sejak tahun 1998, mutu produk PT HIJ telah diakui dunia dengan berjalannya ekspor komponen alat-alat berat ke perusahaan di Jepang. Seiring perkembangannya, hal tersebut dilakukan dalam rangka lebih meningkatkan mutu layanan dan kapasitas produksi, PT HIJ membangun dua base manufacture baru yang berlokasikan di Sukabumi. Pada September 2008, PT HIJ berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2000 sebagai jaminan mutu kualitas produksi telah sesuai standar dunia. Saat ini jumlah total karyawan PT HIJ berjumlah kurang lebih 4000 orang karyawan. Berdasarkan pemaparan sebelumnya juga, peneliti menjadikan PT HIJ sebagai perusahaan untuk benchmark pada penelitian ini. Horngren et al. (2000) menyatakan bahwa kunci sukses yang dapat mendorong perusahaan memiliki daya saing ditentukan oleh empat faktor, yaitu cost, quality, time delivery, and innovation. Pengertian ini sejalan dengan pendapat Froomkin dan Joseph (1976) yang mendefinisikan mutu sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memuaskan konsumen. Sistem akuntansi manajemen muncul untuk mempertahankan kinerja perusahaan dalam perubahan lingkungan ekonomi yang membawa kecenderungan utama pada orientasi konsumen, penerapan Total Quality Management (TQM), waktu sebagai elemen kompetitif, kemajuan dalam teknologi informasi, kemajuan dalam lingkungan produksi, pertumbuhan industri jasa, dan persaingan global (Hansen dan Mowen 2000). Adanya perbaikan kualitas dari periode ke periode, dapat meningkatkan profitabilitas dan kepuasan pelanggan. Hal ini memerlukan inovasi yang tepat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, tentunya dengan peningkatan

kualitas pelayanan dan produk (Hurley et al. 1998). Diyakini bahwa untuk memenangkan persaingan, perusahaan perlu berfokus pada kualitas atau dengan penerapan TQM sudah menjadi tuntutan bagi perusahaan agar dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki kualitas tinggi untuk dapat bertahan hidup dalam persaingan bisnis yang ketat. Manajemen CV XYZ seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menginginkan adanya peningkatan besaran market share dari bisnis pembuatan suku cadang yang ada saat ini, agar besaran penjualan yang diterima oleh perusahaan meningkat setiap bulannya. Penyataan tersebut pada akhirnya membuat tim manajemen CV XYZ merumuskan strategi sementara untuk memenangkan persaingan pasar yaitu dengan memperbaiki kualitas pembuatan produk, kualitas individu yang terdapat dalam organisasi perusahaan, kualitas metode kerja, dan kualitas terhadap penekanan biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan suatu produk. Hal tersebut diungkapkan karena berdasarkan data pada Tabel 2, hasil produksi barang NG atau cacat masih berada diatas target yang diterapkan oleh pelanggan. Hal tersebut akan menyebabkan sulitnya perusahaan untuk memenangkan persaingan pasar, baik untuk produktivitas keuangan perusahaan sendiri ataupun penilaian kinerja perusahaan oleh pelanggan. Tabel 2 Hasil produksi barang NG setiap bulannya pada Tahun 2015 BULAN PRODUK NG (%) TARGET Januari 2.2 1.5 Februari 2.5 1.5 Maret 2.1 1.5 April 1.8 1.5 Mei 2.1 1.5 Juni 2.6 1.5 Juli 1.9 1.5 Agustus 2.5 1.5 September 2.8 1.5 Oktober 3.1 1.5 November 2.2 1.5 Desember 1.8 1.5 Sumber : CV XYZ (2016), diolah. Semakin tingginya tingkat persaingan, konsumen semakin diuntungkan. Hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya pilihan produk atau jasa yang ada. Oleh karena itu, konsumen semakin kritis terhadap kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Perhatian penuh terhadap kualitas menjadi persyaratan mutlak, karena pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik (Sari 2010). Teknik perbaikan secara menyeluruh dan konsisten dapat dirumuskan dengan metode TQM (Total Quality Management). TQM merupakan suatu pendekatan berorientasi kepada pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk 3

4 dan pelayanan suatu organisasi. Manfaat bagi badan usaha dengan diterapkannya TQM adalah perbaikan pelayanan, pengurangan biaya dan kepuasan pada pelanggan. Perbaikan progresif dalam sistem manajemen dan kualitas pelayanan menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Manfaat lain yang dapat dilihat adalah peningkatan keahlian, semangat dan rasa percaya diri karyawan, peningkatan akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan produktivitas dan efisiensi proses dalam pemenuhan kepuasan pelanggan (Margareth 2004). TQM juga merupakan suatu pendekatan berorientasi kepada pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan pelayanan suatu organisasi untuk mencapai target kualitas tertentu (Talavera dan Gloria 2004). Pencapaian kinerja perusahaan yang tinggi untuk memberikan kepuasan yang tinggi dari perusahaan perlu memiliki komitmen dan upaya yang terus menerus dalam hal pengembangan kualitas. Sebagaimana dinyatakan oleh Evans dan Lindsay (2008), bahwa manajemen kualitas modern berawal dari bidang manufaktur, maka penerapan manajemen kualitas lebih banyak pada perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur secara mudah dapat melakukan pengukuran terhadap kualitas, terutama terhadap kualitas produk yang diproduksi dan kualitas tersebut adalah kualitas untuk memenuhi standar, hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur menghasilkan barang yang berwujud, sehingga pengukuran terhadap kualitas produk dapat dilakukan secara nyata. Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi atau perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting. Bentuk dari komitmen terhadap manajemen mutu ini dapat diterapkan melalui sertifikasi ISO 9001:2008. The International Organization for Standardization (ISO) menjawab kebutuhan perusahaan tersebut dengan mengeluarkan produk berupa sistem manajemen mutu (ISO2008). ISO 9001:2008 adalah perangkat sistem manajemen yang memberikan jaminan proses terkendali, dinamis, dan terstandarisasi internasional yang efektif dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka CV XYZ & PT HIJ perlu untuk mempertimbangkan penerapan ISO 9001:2008 sebagai bentuk penerapan manajemen mutu terpadu. Perumusan Masalah CV XYZ merupakan perusahaan manufaktur berbahan dasar karet, sebagai salah satu supplier dari perusahaan grup PT ATR yaitu PT TUV. PT TUV merupakan anak perusahaan dari grup PT ATO Tbk yang dimana memiliki standar mutu yang tinggi terhadap kualitas dari produk yang di produksi. Perumusan strategi peningkatan kualitas produk sesuai dengan keinginan konsumen dengan memperhatikan faktor ekternal dan internal perusahaan (Marimin dan Muspitawati 2002). Maka dari itu perlu adanya pemahaman standar serta pandangan terhadap mutu dari eksternal perusahaan. Pemenuhan kepada standar mutu yang tinggi oleh grup PT ATO Tbk tertuang dalam core values bisnis perusahaan yaitu terpercaya dan handal (trustworthy and reliable), fokus terhadap pelanggan (customer focus), semangat untuk perbaikan (passion for excellent), dan kerjasama tim (teamwork). Selain core values yang dijadikan sebagai wujud salah satu pemenuhan terhadap standar mutu, PT TUV juga sudah mendapatkan sertifikasi serta menerapkan sistem ISO 9001:2008.

CV XYZ sebagai salah satu subcont PT TUV sudah menjadi suatu keharusan untuk menjalankan serta menerapkan sistem manajemen ISO 9001:2008 sebagai salah satu aktifitas utama dalam menjaga manajemen mutu pada organisasi. Maka dari itu penulisan karya ilmiah ini, menjadi salah satu perancangan strategi peningkatan manajemen mutu terpadu yang dimana sebelumnya tidak ada aktifitas atau konsentrasi khusus dari manajemen CV XYZ untuk mengarah kepada aktifitas yang telah tertera pada aktifitas ISO 9001:2008. PT TUV memiliki subcont selain CV XYZ yang beralokasikan di Sukabumi yaitu PT HIJ yang sudah terdaftar serta menerapkan aktifitas ISO 9001:2008. Nuryani et al. (2007) menjelaskan kontinuitas mutu produk sangat penting untuk kepercayaan customer terhadap mutu produk. Hal ini berkaitan erat antara kepuasan konsumen dengan mutu produk yang memiliki dampak positif pada kelangsungan bisnis yang dimiliki. Mengacu dari kebutuhan terhadap peningkatan manajemen mutu maka terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana tingkat implementasi TQM di CV XYZ dan PT HIJ? 2. Bagaimana tingkat kepentingan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dalam mengimplementasikan TQM? 3. Bagaimana kinerja TQM yang dihasilkan? 4. Bagaimana permasalahan dan faktor kritis yang terjadi dalam mengimplemetasikan TQM? 5. Strategi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan TQM? Tujuan Penelitian Penelitian perancangan strategi peningkatan TQM pada perusahaan manufaktur dilakukan guna mencapai berbagai tujuan. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji tingkat implementasi faktor-faktor TQM di perusahaan CV XYZ dan PT HIJ. 2. Menilai tingkat kepentingan sertifikasi standar mutu ISO 9001:2008 dalam melaksanakan TQM. 3. Mengkaji kinerja TQM pada perusahaan CV XYZ dan PT HIJ. 4. Menganalisis permasalahan dan penentuan faktor kritis implementasi TQM. 5. Merumuskan strategi peningkatan TQM. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1. Manajemen CV XYZ dan PT HIJ dapat memanfaatkan hasil laporan yang ada untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. 2. Pembaca dapat mengetahui metode yang digunakan dalam merancang strategi peningkatan manajemen mututerpadu perusahaan. 3. Peneliti dapat menjadikan acuan untuk melakukan penelitian pada institusi yang berbeda. 5

6 Batasan Penelitian Penelitian ini difokuskan pada penerapan manajemen mutu terpadu di CV XYZ dan PT HIJ. Ruang lingkup penelitian ini adalah pada tingkat tuntutan kepada kebutuhan sertifikasi ISO 9001:2008, tingkat implementasi manajemen mutu terpadu pada organisasi, dan kinerja manajemen mutu terpadu setiap divisi dalam organisasi. Penelitian ini didasarkan pada persepsi responden dimana responden untuk penelitian ini adalah para pakar/ahli yang terkait dengan penanganan manajemen mutu di CV XYZ dan PT HIJ serta PT TUV yang merupakan konsumen dari CV XYZ dan PT HIJ. Penelitian ini memiliki data primer dan sekunder yang berbasis pada kondisi tahun 2015 untuk hasil wawancara dengan seluruh responden dan data terkait lainnya, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan kondisi kekinian tidak berlaku dalam penulisan ini. Metode dan data dari hasil penulisan ini dapat saja digunakan untuk beberapa kasus pada perusahaan yang berbeda, namun ada beberapa kasus atau bagian yang harus dibahas secara langsung dengan ahli/pakar terkait agar mendapatkan hasil yang optimal. Artinya tanpa adanya pembahasan mengenai sasaran penulisan dengan ahli/pakar dari praktisi, tidak akan mendapatkan hasil yang optimal selama proses penulisan berjalan. 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Mutu Menurut Dorothea (1999), terdapat beberapa definisi mutu sebagai berikut. Menurut Crosby (1979), menyatakan bahwa kualitas adalah conformance to requierement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi. Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Mutu juga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik produk dan jasa meliputi bidang marketing, engineering, manufaktur, pemeliharaan melalui produk dan jasa dalam pemakaian dan disesuaikan dengan keinginan konsumen. Menurut Juran (1993), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kesesuaian pelanggan. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas produk yang dihasilkan (Deming 2002). Kecocokan penggunaan tersebut didasarkan atas lima ciri utama berikut: a) Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan. b) Psikologis, yaitu citra rasa atau status. c) Waktu, yaitu kehandalan. d) Kontraktual, yaitu adanya jaminan. e) Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur. Menurut Kolarik (1999), ada dua unsur mendasar tentang mutu, yaitu pengalaman pelanggan dalam mengenal mutu dan kreativitas produsen mengenai

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB