III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 18 ekor domba betina dengan umur 1-2 tahun dan telah dipotong di RPH Cidurian.

dokumen-dokumen yang mirip
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan. Perlakuan P1 P2 P3

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Perubahan Diameter Folikel Hasil pengamatan Tabel 3 menunjukkan bahwa

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian menggunakan semen kambing Peranakan Etawah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diberi lima perlakuan. Domba yang digunakan ini adalah domba lokal yang

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

r = =

PENDAHULUAN. 25,346 ton dari tahun 2015 yang hanya 22,668 ton. Tingkat konsumsi daging

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan

BAB III BAHAN DAN METODE

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pejantan Peranakan Etawah berumur 1,5-3 tahun dan dipelihara di Breeding

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERANCANGAN PERCOBAAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. breeding station Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Domba jantan yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semen kambing yang berasal 5 ekor kambing

Transkripsi:

41 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Bahan Percobaan Bahan percobaan yang digunakan adalah 36 buah ovarium yang berasal dari 18 ekor domba betina dengan umur 1- tahun dan telah dipotong di RPH Cidurian. 3.1. Bahan dan Perlengkapannya (1) Media Transportasi Natrium klorida fisiologis (NaCl) 0,9% (B-Braun), digunakan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada ovarium ketika diambil dari tubuh ternak, Penicillin 100 IU/ml (G-Meiji), digunakan untuk menghilangkan bakteri gram positif (+), Steptomycin 0,1 mg/ml (G-Meiji), digunakan untuk menghilangkan bakteri gram negatif (-) yang disimpan pada suhu 37 0 C-38 0 C. () Perlengkapan Pengambilan Ovarium 1. Gunting, digunakan untuk memisakan ovarium dari tubuh ternak. Termometer, digunakan untuk mengukur suhu media transportrasi di termos 3. Termos, digunakan sebagai tempat penyimpanan plastik zipper yang telah berisi ovarium 4. Plastik zipper, sebagai wadah media transportrasi dan ovarium, digunakan menyimpan ovarium lalu dimasukan ke dalam termos 5. Spidol, digunakan sebagai alat untuk mencatat yang digunakan untuk identifikasi ovarium dari masing-masing betina yang sudah dipotong.

4 (3) Perlengkapan Pengukuran Diameter Folikel 1. Alat pencatatan, digunakan untuk mencatat dan menggambar posisi folikel sebelum dan setelah di preservasi. Jangka sorong, digunakan untuk mengukur diameter folikel 3. Kamera, digunakan untuk mendokumentasi folikel yang diukur 4. Pinset, digunakan untuk mengambil ovarium di dalam wadah dan sebagai penjepit ovarium. (4) Perlengkapan Preservasi Ovarium 1. Cawan petri, digunakan sebagai tempat saat preservasi ovarium. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu selama preservasi 3. Termometer digital, digunakan untuk mengetahui suhu selama preservasi ovarium 4. Lemari pendingin (kulkas), digunakan sebagai tempat penyimpanan ovarium. (5) Perlengkapan Koleksi Oosit 1. Cawan petri, digunakan sebagai tempat meletakkan ovarium. Mikro pipet, digunakan untuk memindahkan oosit yang telah dikoleksi 3. Pinset, digunakan untuk menjepit ovarium ketika mengkoleksi oosit 4. Jarum suntik merek (One Med )1 ml, digunakan untuk mengambil cairan yang ada di dalam folikel (metode aspirasi) 5. Student/research microscope stereo merk (Yashima, Japang) dengan menggunakan pembesaran 6 X 10, digunakan untuk melihat dan menghitung jumlah kualitas oosit yang dihasilkan.

43 (6) Perlengkapan Evaluasi Oosit 1. Kaca arloji dengan diameter 10 cm, digunakan sebagai tempat mengelompokan oosit sesuai kriteria kualitasnya. Mikroskop stereo merk (Yashima, Jepang), digunakan untuk mengevaluasi oosit 3. Mikro pipet, digunakan untuk memindahkan oosit ke kaca arloji. 3. Metode Penelitian 3..1 Prosedur Penelitian Prosedur kerja penelitian ini yaitu (Ilustrasi 1) : 1. Pengambilan Ovarium Ovarium diambil dari domba lokal betina di RPH Cidurian Jl. Soekarno- Hata Bandung. Ovarium dimasukan ke dalam plastik zipper yang berisi media trasportrasi seperti Natrium klorida fisiologis (NaCl) 0,9% yang ditambahkan dengan penicillin 100 IU/ml serta streptomycin 0,1 mg/ml disimpan dalam termos dengan suhu suhu 37 0 C-38 0 C.. Pengukuran Diameter Folikel Folikel diukur menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu sebelum preservasi (awal) dan setelah preservasi (akhir). Folikel difoto dengan kamera dan digambar untuk memudahkan identifikasi perubahan ukuran diameter folikel. 3. Preservasi Ovarium Preservasi ovarium dilakukan di dalam lemari pendingin (kulkas) dengan suhu 6 0 C-9 0 C selama 4 jam. 1. Preservasi ovarium pada media (Natrium klorida fisiologis (NaCl) 0,9% + penicillin 100 IU/ml + streptomycin 0,1 mg/ml)

44. Preservasi ovarium pada media (Natrium klorida fisiologis (NaCl) 0,9% + penicillin 100 IU/ml + streptomycin 0,1 mg/ml) dan ditambahkan dengan antioksidan glutathione 1 mm 3. Preservasi ovarium pada media (Natrium klorida fisiologis (NaCl) 0,9% + penicillin 100 IU/ml + streptomycin 0,1 mg/ml) dan ditambahkan dengan antioksidan asam askorbat 0,05 mg/ml. 4. Koleksi Oosit Koleksi oosit menggunakan metode aspirasi, menggunakan jarum merek (One Med ) 1 ml, satu persatu ovarium dikoleksi oositnya dengan cara menyuntikan jarum pada bagian sebelah permukaan folikel, kemudian mengarahkan jarum pada folikel untuk mengambil cairan yang terdapat dalam folikel dan kemudian oosit dikelompokan berdasarkan kualitasnya grade A, B, C dan D. 5. Evaluasi Kualitas Oosit Oosit dipindahkan dengan mikro pipet ke cawan petri sesuai kriteria kualitasnya. Evaluasi kualitas oosit menggunakan mikroskop stereo merk (Yashima, Japan).

45 Pengambilan ovarium di RPH Cidurian Pengukuran diameter folikel sebelum preservasi Proses preservasi ovarium di dalam media selama 4 jam Pengukuran diameter folikel setelah preservasi Koleksi dan evaluasi kualitas oosit Ilustrasi 1. Alur Prosedur Penelitian Keterangan : = Media preservasi tanpa antioksidan = Media preservasi + antioksidan Glutathione 1 mm = Media preservasi + antioksidan asam askorbat 0,05 mg/ml.

46 3.. Peubah yang Diamati dan Pengukuran Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Diameter folikel yang pengukurannya dibagi menjadi tiga kriteria yaitu: A = ukuran kecil (< mm) B = ukuran sedang (-5 mm) C = ukuran besar (>5 mm). Jumlah kualitas oosit grade A, B, C dan D pada domba lokal dinilai berdasarkan lapisan sel kumulus dan kondisi sitoplasma yang dikelompokan menjadi empat kriteria (Gordon, 003) (Ilustrasi ) : 1) Kualitas oosit grade A Oosit yang memiliki lima lapis atau lebih sel kumulus dengan sitoplasma yang homogen dan berwarna hitam ) Kualitas oosit grade B Oosit yang memiliki kurang dari lima lapisan sel kumulus dengan sitoplasma yang homogen berwarna hitam 3) Kualitas oosit grade C Oosit yang terlihat masih sedikit lapisan sel kumulus, zona pellucida yang terlihat dan sitoplasma yang tidak homogen 4) Kualitas oosit grade D Oosit yang memiliki sitoplasma transparan, zona pellucida terlihat atau bahkan tidak sama sekali dan lapisan sel kumulus hampir hilang bahkan hilang seluruhnya.

47 Ilustrasi. Morfologi Kualitas Oosit Grade A, B, C dan D (Gordon, 003) 1..3 Perlakuan yang Diberikan Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini sebanyak 3 perlakuan dan 6 kali ulangan sehingga didapat 18 unit data. Perlakuan yang diberikan yaitu : = Preservasi ovarium pada media preservasi tanpa antioksidan = Preservasi ovarium pada media preservasi + antioksidan Glutathione 1 mm = Preservasi ovarium pada media preservasi + antioksidan asam askorbat 0,05 mg/ml.

48 1..4 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan ulangan sebanyak enam kali. Setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba (dua ovarium). (1) Diameter Folikel (uji F). Data perubahan diameter folikel dianalisis menggunakan tabel sidik ragam Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ +α i + ε ij Keterangan : Y ij = Respon hasil pengamatan akibat terhadap perlakuan ke-i ulangan ke-j μ = Nilai tengah / rata-rata umum α i = Pengaruh perlakuan ke-i ε ij = Pengaruh komponen galat pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i = 1,,3 (jumlah perlakuan) j = 1,,3,4,5,6 (jumlah ulangan) Hipotesis yang akan diuji melalui percobaan ini adalah : H0 :, artinya, penambahan antioksidan Glutathione 1 mm pada media preservasi ovarium dapat mempertahankan perubahan diameter folikel lebih kecil atau sama. H1 : >, > artinya, penambahan antioksidan Glutathione 1 mm pada media preservasi ovarium dapat mempertahankan perubahan diameter folikel lebih besar.

49 Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal satu sama lain. Nilai harapan dari ij= 0 3. Ragam dari ij = Jadi, ij NID (0, ) Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode sidik ragam. Tabel 1. Tabel Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT Fhit Perlakuan t 1 JKP KTP KTP/KTG Galat (r - 1) (t-1) JKG KTG Total rt r JKT - - Sumber : (Gaspersz, 1995) Keterangan: DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KTG = Kuadrat Tengah Galat Kaidah Keputusan : 1. Jika P 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0. Jika P 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 Apabila hasil yang diperoleh berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Wilayah Berganda Duncan, dengan rumus : LSR = SSR x Sy ; S y KT galat S r r Keterangan: Sy = Galat Baku KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Banyaknya Ulangan LSR = Least Significant Range SSR = Studentized Significant Range

50 Bila selisih antara perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR ternyata : 1. Bila d LSR, maka penambahan antioksidan Glutathione 1 mm pada media preservasi ovarium dapat mempertahankan perubahan diameter folikel tidak berbeda nyata.. Bila d > LSR, maka penambahan antioksidan Glutathione 1 mm pada media preservasi ovarium dapat mempertahankan perubahan diameter folikel berbeda nyata (Gaspersz, 1995). () Kualitas Oosit Jumlah kualitas oosit grade A, B, C, dan D yang didapat, di uji dengan uji Chi Kuadrat (x ) untuk bx k sampel independen (Gaspersz, 1995). Hipotesis yang akan diuji melalui percobaan ini adalah : H0 :, artinya, penambahan antioksidan Glutathione 1 mm pada media preservasi ovarium dapat mempertahankan kualitas oosit lebih kecil atau sama H1 : >, > artinya, penambahan antioksidan Glutathione 1 mm pada media preservasi ovarium dapat mempertahankan kualitas oosit lebih besar. Terdapat rumus uji Chi Kuadrat (x ) sebagai berikut : Rumus Chi Kuadrat dengan menggunakan nilai ekspektasi x hit k = j=1 b (f o f h ) i=1 f h

51 Keterangan : x = Chi kuadrat fo = Frekuensi yang diobservasi = Frekuansi yang diharapkan fh db = (b-1)(k-1) Terima H 0 jika x hit < x tabel Tabel. Tata Letak Percobaan 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 16 17 18 Keterangan : = Media preservasi tanpa antioksidan = Media preservasi + antioksidan Glutathione 1 mm = Media preservasi + antioksidan asam askorbat 0,05 mg/ml