KUESIONER KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual anak.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode yang penting, walaupun semua periode

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara bertahap yaitu adanya suatu proses kelahiran, masa anak-anak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa perpindahan dari anak-anak ke remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja menurut Organisasi Kesegatan Dunia (WHO) adalah individu yang

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOHESIVITAS PEER GROUP PADA REMAJA SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

5. DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :.

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. normal dan sehat, bekerja me nyajikan kehidupan sosial yang mengasyikkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

Orang Tuamu T. nakmu, Tet. Ajaran dan Nasihat Tuhan.

LAMPIRAN. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai latar belakang, rumusan

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

FORMULIR CATATAN ASESMEN PESERTA DIDIK

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Tinggal bersama orang tua dan atau saudara kandung : Ya / Tidak *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibicarakan, karena akibat negatif yang sangat mengkhawatirkan yang akan

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 5 HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Dental Anak Usia 6 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

PROFIL PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA DINI DI TK/RA MIFTAHUL JANNAH KENAGARIAN SUNGAI SARIK LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perceraian adalah puncak dari penyesuaian perkawinan yang buruk,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. serta kebutuhan memungkinkan terjadinya konflik dan tekanan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

Reliabilitas alat ukur kuesioner self esteem adalah 0,714 artinya reliabilitas tinggi.

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh Spencer (1993) bahwa self. dalam hidup manusia membutuhkan kepercayaan diri, namun

PENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017

BAB I PENDAHULUAN. orangtua, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pasangan dikarunia anak. merasa bangga dan bahagia ketika harapan tersebut

Penyesuaian Diri LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya maupun mengenai diri mereka sendiri. dirinya sendiri dan pada late childhood semakin berkembang pesat.

63 Perpustakaan Unika A. Skala Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan

Transkripsi:

KUESIONER KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK Untuk setiap pernyataan, beri tanda (V) pada kotak, atau. Akan sangat membantu kami apabila kamu mau menjawab semua pernyataan sebaik mungkin meskipun kamu tidak yakin benar. Berikan jawabanmu menurut bagaimana segala sesuatu telah terjadi pada dirimu selama enam bulan terakhir. Nama... Laki-laki/Perempuan Tanggal lahir... Kelas... NO. PERNYATAAN TIDAK AGAK 1 Saya berusaha bersikap baik kepada orang lain. Saya peduli dengan perasaan mereka 2 Saya gelisah, saya tidak dapat diam untuk waktu lama 3 Saya sering sakit kepala, sakit perut atau macam-macam sakit lainnya 4 Kalau saya memiliki mainan atau makanan, saya biasanya berbagi dengan orang lain 5 Saya menjadi sangat marah dan sering tidak dapat mengendalikan kemarahan saya 6 Saya lebih suka sendirian daripada bersama dengan orang-orang yang seumur saya 7 Saya biasanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain

KUESIONER KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK NO. PERNYATAAN TIDAK AGAK 8 Saya banyak merasa cemas atau khawatir terhadap apa pun 9 Saya selalu siap menolong jika ada orang yang terluka, kecewa, atau merasa sakit 10 Bila sedang gelisah atau cemas, badan saya sering bergerak-gerak tanpa saya sadari 11 Saya mempunyai satu orang teman baik atau lebih 12 Saya sering bertengkar dengan orang lain. Saya dapat memaksa orang lain melakukan apa yang saya inginkan 13 Saya sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis 14 Orang lain seumur saya pada umumnya menyukai saya 15 Perhatian saya mudah teralihkan, saya sulit memusatkan perhatian pada apa pun 16 Saya merasa gugup dalam situasi baru, saya mudah kehilangan rasa percaya diri 17 Saya bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda dari saya 18 Saya sering dituduh berbohong atau berbuat curang 19 Saya sering diganggu atau dipermainkan oleh anak-anak atau remaja lainnya 20 Saya sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak) 21 Sebelum melakukan sesuatu saya berpikir dahulu tentang akibatnya 22 Saya mengambil barang yang bukan milik saya dari rumah, sekolah atau dari mana saja

KUESIONER KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK NO. PERNYATAAN TIDAK AGAK 23 Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan orang-orang yangseumur saya 24 Banyak yang saya takuti, saya mudah menjadi takut 25 Saya menyelesaikan pekerjaan yang sedang saya lakukan. Saya mempunyai perhatian yang baik terhadap apa pun. Tanggal hari ini.. Terima Kasih

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER KEKUATAN DAN KESULITAN PADA ANAK 1. Struktur Kuesioner Kuesioner Kesulitan dan Kekuatan Pada Anak ( ) ini merupakan kuesioner singkat mengenai tingkah laku anak usia 3 16 tahun. Kuesioner ini terdiri dari 25 pernyataan yang terbagi ke dalam 5 sub-skala. Masing-masing sub-skala menggambarkan lima atribut psikologis, yaitu: 1. Emosional (Emotional Symptoms) 5 pernyataan Penjumlahan skor 2. Perilaku mengganggu (Conduct Problems) 5 pernyataan 20 pernyataan dari empat sifat psikologis 3. Hiperaktif-inatensi (Hyperactivity-Inattention) 5 pernyataan ini adalah Skor Total 4. Masalah dalam relasi dalam kelompok teman sebaya (Peer Kesulitan Tingkah Relationship Problems) 5 pernyataan Laku pada anak 5. Ketidakpedulian* 5 pernyataan *Ketidakpedulian merupakan adaptasi dari tingkah laku prososial atau tindakan menolong untuk membantu orang lain. Tingkah laku prososial merupakan atribut positif yang seharusnya dimiliki oleh anak atau remaja. Tanpa keberadaan tingkah laku prososial membuat anak atau remaja menjadi tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. 2. Penghitungan Skor Menghitung skor dalam masing-masing sub-skala merupakan cara paling mudah untuk memperoleh Skor Total Kesulitan Tingkah Laku pada anak, di mana skor masing-masing sub-skala berada dalam rentang skor 0 10 yang diperoleh dari penjumlahan skor 5 pernyataan. Penghitungan skor pada masing-masing sub-skala tetap dapat dilakukan apabila terdapat jawaban pada minimal 3 pernyataan.

Berikut ini adalah sistem pemberian skor berdasarkan sub-skala: No. Sub-skala Emosional (Emotional Symptoms) 3 8 Saya sering sakit kepala, sakit perut atau macam-macam sakit lainnya Saya banyak merasa cemas atau khawatir terhadap apa pun 13 Saya sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis 16 Saya merasa gugup dalam situasi baru, saya mudah kehilangan rasa percaya diri 24 Banyak yang saya takuti, saya mudah menjadi takut No. Sub-skala Perilaku Mengganggu (Conduct Problem) 5 7 12 Saya menjadi sangat marah dan sering tidak dapat mengendalikan kemarahan saya Saya biasanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang lain Saya sering bertengkar dengan orang lain. Saya dapat memaksa orang lain melakukan apa yang saya inginkan 2 1 0 18 Saya sering dituduh berbohong atau berbuat curang 22 Saya mengambil barang yang bukan milik saya dari rumah, sekolah atau dari mana saja

No. Sub-skala Hiperaktif-Inatensi (Hyperactivity-Inattention) 2 Saya gelisah, saya tidak dapat diam untuk waktu lama 10 15 21 25 Bila sedang gelisah atau cemas, badan saya sering bergerak-gerak tanpa saya sadari Perhatian saya mudah teralihkan, saya sulit memusatkan perhatian pada apa pun Sebelum melakukan sesuatu saya berpikir dahulu tentang akibatnya Saya menyelesaikan pekerjaan yang sedang saya lakukan. Saya mempunyai perhatian yang baik terhadap apa pun. 2 1 0 2 1 0 No. Sub-skala Masalah relasi dengan kelompok teman sebaya (Peer Problems) 6 Saya lebih suka sendirian daripada bersama dengan orang-orang yang seumur saya 11 Saya mempunyai satu orang teman baik atau lebih 2 1 0 14 Orang lain seumur saya pada umumnya menyukai saya 2 1 0 19 23 Saya sering diganggu atau dipermainkan oleh anak-anak atau remaja lainnya Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan orang-orang yangseumur saya

No. Sub-skala Ketidakpedulian 1 4 9 17 20 Saya berusaha bersikap baik kepada orang lain. Saya peduli dengan perasaan mereka Kalau saya memiliki mainan atau makanan, saya biasanya berbagi dengan orang lain Saya selalu siap menolong jika ada orang yang terluka, kecewa, atau merasa sakit Saya bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda dari saya Saya sering menawarkan diri untuk membantu orang lain (orang tua, guru, anak-anak) Skor Total Kesulitan Tingkah Laku pada anak dapat dihitung dengan menjumlahkan skor dari 4 sub-skala, yaitu sub-skala emosional, sub-skala perilaku mengganggu, sub-skala hiperaktif-inatensi, dan sub-skala masalah relasi dalam kelompok teman sebaya. Skor total tersebut akan berada dalam rentang skor 0 40. Jika terdapat skor sub-skala yang tidak dapat dijumlahkan (misalnya, karena pernyataan yang dijawab kurang dari 3), maka skor subskala tersebut dihitung sebagai 0. Selanjutnya, jika kuesioner ini digunakan untuk mengenali kekuatan dan kesulitan tingkah laku anak pada populasi umum, maka penghitungan skor yang disarankan adalah dengan mengelompokkan lima sifat psikologis menjadi 3 kelompok sub-skala. Sistem penilaian ini akan memudahkan untuk memahami pada kelompok sifat psikologis mana yang menjadi masalah utama untuk anak. Adapun 3 kelompok sub-skala tersebut adalah:

1. Tingkah laku yang tidak dapat diamati (internalizing problems) : Emosional (emotional symptoms) + Masalah relasi dalam kelompok teman sebaya (peer problems) Total 10 pernyataan : Jumlah skor 5 pernyataan + Jumlah skor 5 pernyataan 2. Tingkah laku yang dapat diamati (externalizing problems) : Perilaku mengganggu (conduct problems) + Hiperaktif-inatensi (hyperactivityinattention) Total 10 pernyataan : Jumlah skor 5 pernyataan + Jumlah skor 5 pernyataan 3. Ketidakpedulian : Total skor dari 5 pernyataan 1. Interpretasi Skor Meskipun skor total kuesioner ini merupakan skala kontinum, tetapi akan lebih mudah untuk memahami arti skor tersebut apabila mengelompokkan skor ke dalam tiga kategori, yaitu normal, perbatasan, dan abnormal. Proses mengelompokkan skor dapat dilakukan menggunakan sistem skor seperti yang tercantum di bawah ini. Normal Perbatasan Abnormal Skor Total Kesulitan Tingkah Laku 0 15 16 19 20 40 Skor sub-skala emosional (emotional symptoms) Skor sub-skala perilaku mengganggu (conduct problems) Skor sub-skala hiperaktif-inatensi (hyperactivity-inattention) 0 5 6 7 10 0 3 4 5 10 0 5 6 7 10

Normal Perbatasan Abnormal Skor sub-skala masalah relasi dengan kelompok teman sebaya (peer problems) 0 3 4 5 6 10 Skor sub-skala ketidakpedulian (prososial) 6 10 5 0 4 Jika Skor Total Kesulitan Tingkah Laku temasuk ke dalam kategori abnormal, maka skor ini dapat digunakan sebagai dasar mengenali anak yang berpotensi mengalami gangguan mental. Namun, hal yang perlu diingat adalah jangan memberikan label negatif pada anak tersebut hanya berdasarkan Skor Total Kesulitan Tingkah Laku. Perlu berbagai informasi tambahan dari berbagai pihak yang juga berinteraksi dengan anak tersebut, seperti orang tua, teman sebaya, dan sebagainya. Selain itu, untuk menentukan anak mengalami gangguan mental atau tidak adalah tugas seorang tenaga profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.