Google Map Stasiun Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

Lampiran A. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) 1 ml MnSO 4 1 ml KOH KI dikocok didiamkan

Lampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Diambil daging. Ditambah 25 ml aquades. Ditambah 10 ml HNO 3

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Stasiun 1 : Cyba Island

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

Lampiran A. Peta Lokasi Penelitian. Gambar 23. Peta Lokasi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

DO = ml sampel. ml titran x Normalitas thiosulfat x 8 x (ml botol BOD ml reagen terpakai ) ml botol BOD

BAB 2 BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisis

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

LAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS

Lampiran F - Kumpulan Data

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

LAMPIRAN I. No Jenis Parameter Satuan 1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

BAB 2 BAHAN DAN METODA

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

METODE PENELITIAN. Sokaraja dengan kondisi lingkungan dominan pemukiman penduduk

BAB 2 BAHAN DAN METODA

Lampiran 1. Tata cara pengukuran untuk SO 4 2-, PO 4 3-, Alkalinitas Total, COD, dan BOD

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Jenis-jenis Organisme Makanan Ikan Keperas

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. B. Materi Penelitian Alat dan bahan yang digunakan terlampir (Lampiran 1 dan 2). bio.unsoed.ac.id

BAB 2 BAHAN DAN METODA

TARIF LINGKUP AKREDITASI

Tabel Lampiran 2. Sifat fisik dan kimia air permukaan

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI OYO TAHUN Jembatan Kedungwates Gunungkidul

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

III. METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Putri Paramita ( )

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

DAFTAR LAMPIRAN SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN. No Nama alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1

III. METODE PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

Stasiun I Padang Lamun, Pulau Tarahan. Stasiun II Karang, Pulau Tarahan. Stasiun III Dermaga, Pulau Panjang. Stasiun IV Pemukiman, Pulau Panjang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

LAMPIRAN. 200 mg / L Minyak dan lemak 25 mg/l. Amoniak (N-NH.-,) 0,5 nig/l

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

Lampiran 5. Baku Mutu Air laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Tahun 2004

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG

Lampiran 1. Perhitungan komposisi pencampuran air

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB 2 BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

DATA KUALITAS AIR HASIL PEMANTAUAN TAHUN Tabel. 1. Data Hasil Analisis Laboratorium Pemantauan Kualitas Air Sungai Kabupaten Paniai

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB 2 BAHAN DAN METODA

Transkripsi:

Lampiran A. Peta Lokasi Penelitian Google Map Stasiun Penelitian Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 : Area 75 meter ke hilir dari masjid : Belakang masjid : Area 75 meter ke hulu dari masjid

Lampiram B. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) Sampel Air Sampel Endapan Putih/Cokelat 1 ml MnSO 4 1 ml KOH- KI Dikocok Didiamkan 1 ml H 2 SO 4 Dikocok Didiamkan Larutan Sampel Berwarna Cokelat Diambil sebanyak 100 ml Ditetesi Na 2 S 2 O 3 0,00125 N Sampel Berwarna Kuning Pucat Ditambah 5 tetes Amilum Sampel Berwarna Biru Na 2 S 2 O 3 0,00125N Dititrasi dengan Sampel Bening Dihitung volume Na 2 S 2 O 3 terpakai yang Hasil

(Michael, 1984 & Suin, 2002, hlm: 60) Lampiran C. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur BOD 5 Sampel Air Sampel Air Sampel Air diinkubasi selama 5 hari pada temperatur 20 C dihitung nilai DO akhir dihitung nilai DO awal DO Akhir DO Awal Keterangan : Penghitungan nilai DO awal dan DO akhir sama dengan penghitungan Nilai DO Nilai BOD = Nilai awal Nilai DO akhir

Lampiran D. Bagan Kerja Pengukuran COD dengan Metode Refluks (Michael, 1984; Suin, 2002, hlm: 60) 10 ml Sampel Air dimasukkan ke dalam erlenmeyer ditambah 5 ml K 2 Cr 2 O dimasukkan 2 batu didih ditambah 5 ml H 2 SO 4 (p) direfluks selama 45 menit dibiarkan sampai dingin dan dilepaskan dari rangkaian ditambah 30 ml akuadest diteteskan indikator feroin dititrasi dengan Ferro Amonium Sulfat 0,025 N dihitung volume peniternya 7 Hasil Merah Kecokelatan (Suin, 2002)

Lampiran E. Bagan Kerja Kandungan Nitrat (NO 3 ) 5 ml sampel air 1 ml NaCl (dengan pipet volum) 5 ml H 2 SO 4 75% 4 tetes Brucine Sulfat Sulfanic Acid Larutan Dipanaskan selama 25 menit suhu 95 o C Larutan Didinginkan Diukur dengan spektrofotometer pada λ = 410 nm Hasil (Konsentrasi Nitrat) (Barus, 2004, hlm:139-140)

Lampiran F. Bagan Kerja Analisis Fosfat (PO 4 3- ) 5 ml sampel air 2 ml Amstrong Reagen 1 ml Ascorbic Acid Larutan Dibiarkan selama 20 menit Diukur dengan spektrofotometer pada λ = 880 nm Hasil (Konsentrasi Fosfat) (Barus, 2004, hlm: 139-140)

Lampiran G. Bagan Kerja Penentuan TSS Penentuan Berat Kertas Saring Kertas Saring Whatman No.40 Dipanaskan di dalam oven selama 1 jam pada suhu ±105 Didinginkan dalam desikator selama 15 menit Ditimbang dengan cepat Hasil Penentuan Nilai TSS dari sampel Sampel Dihomogenkan Diambil 100 ml Disaring dengan kertas saring whatman No.40 Residu Filtrat Dipanaskan di dalam oven selama 1 jam pada suhu ±105 Didinginkan dalam desikator selama 15 menit Ditimbang dengan cepat Hasil

Lampiran H. Bagan Kerja Penentuan TDS Penentuan Berat Kertas Saring Kertas Saring Whatman No.40 Dipanaskan di dalam oven selama 1 jam pada suhu ±105 Didinginkan dalam desikator selama 15 menit Ditimbang dengan cepat Hasil

Penentuan Nilai TSS dari sampel Sampel Dihomogenkan Diambil 100ml Disaring dengan kertas saring whatman no.40 filtrafdvj Filtrat Residu Dipanaskan di dalam oven selama 1 jam pada suhu ±105 Didinginkan dalam resikator selama 15 menit Ditimbang dengan cepat Hasil

Lampiran I. Nilai Oksigen Terlarut Maksimum (mg/l) pada Berbagai Besaran Temperatur Air. T C 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0 14,6 14,12 14,08 14,04 14,00 13,97 13,93 13,89 13,85 13,81 1 13,77 13,74 13,70 13,66 13,63 13,59 13,55 13,51 13,48 13,44 2 13,40 13,37 13,33 13,30 13,26 13,22 13,19 13,15 13,12 13,08 3 13,05 13,01 12,98 12,94 12,91 12,87 12,84 12,81 12,77 12,74 4 12,70 12,67 12,64 12,60 12,57 12,54 12,51 12,47 12,44 12,41 5 12,37 12,34 12,31 12,28 12,25 12,22 12,18 12,15 12,12 12,09 6 12,06 12,03 12,00 11,97 11,94 11,91 11,88 11,85 11,82 11,79 7 11,76 11,73 11,70 11,67 11,64 11,61 11,58 11,55 11,52 11,50 8 11,47 11,44 11,41 11,38 11,36 11,33 11,30 11,27 11,25 11,22 9 11,19 11,16 11,14 11,11 11,08 11,06 11,03 11,00 10,98 10,95 10 10,92 10,90 10,87 10,85 10,82 10,80 10,77 10,75 10,72 10,70 11 10,67 10,65 10,62 10,60 10,57 10,55 10,53 10,50 10,48 10,45 12 10,43 10,40 10,38 10,36 10,34 10,31 10,29 10,27 10,24 10,22 13 10,20 10,17 10,15 10,13 10,11 10,09 10,06 10,04 10,02 10,00 14 9,98 9,95 9,93 9,91 9,89 9,87 9,85 9,83 9,81 9,78 15 9,76 9,74 9,72 9,70 9,68 9,66 9,64 9,62 9,60 9,58 16 9,56 9,54 9,52 9,50 9,48 9,46 9,45 9,43 9,41 9,39 17 9,37 9,35 9,33 9,31 9,30 9,28 9,26 9,24 9,22 9,20 18 9,18 9,18 9,15 9,13 9,12 9,10 9,08 9,06 9,04 9,03 19 9,01 8,99 8,98 8,96 8,94 8,93 8,91 8,89 8,88 8,86 20 8,84 8,83 8,81 8,79 8,78 8,76 8,75 58,73 8,71 8,70

21 8,68 8,67 8,65 8,64 8,62 8,61 8,59 8,58 8,56 8,55 22 8,53 8,52 8,50 8,49 8,47 8,46 8,44 8,43 8,41 8,40 23 8,38 8,37 8,36 8,34 8,33 8,32 8,30 8,29 8,27 8,26 24 8,25 8,23 8,22 8,21 8,19 8,18 8,17 8,15 8,14 8,13 25 8,11 8,10 8,09 8,07 8,06 8,05 8,04 8,02 8,01 8,00 26 7,99 7,97 7,96 7,95 7,94 7,92 7,91 7,90 7,89 7,88 27 7,86 7,85 7,84 7,83 7,82 7,81 7,79 7,78 7,77 7,76 28 7,75 7,74 7,72 7,71 7,70 7,69 7,68 7,67 7,66 7,65 29 7,64 7,62 7,61 7,60 7,59 7,58 7,57 7,56 7,55 7,54 30 7,53 7,52 7,51 7,50 7,48 7,47 7,46 7,45 7,44 7,43

Lampiran J. Data Mentah Ikan Pada Setiap Stasiun dan Contoh Perhitungan Stasiun Ulangan 1 2 3 1 10 9 10 2 90 75 70 3 18 21 24 Contoh Perhitungan Menghitung Kepadatan Populasi Tor sp. pada stasiun I K(ind/m 2 ) ni = A 29 /3 K = = 2,416 ind/m 2 4

Lampiran K. Foto Sampel Ikan Jurung (Tor sp.)

Kepadatan suhu Pearson Correlation -.399 Sig. (2-tailed).739 p.cahaya Pearson Correlation -.957 Sig. (2-tailed).188 i.cahaya Pearson Correlation.341 Sig. (2-tailed).779 K. Analisis Korelasi Pearson ph Pearson Correlation.322 Sig. (2-tailed).791 DO Pearson Correlation -.595 Sig. (2-tailed).595

BOD Pearson Correlation -.994 Sig. (2-tailed).072 COD Pearson Correlation -.804 Sig. (2-tailed).405 K.O2 Pearson Correlation -.597 Sig. (2-tailed).593 TDS Pearson Correlation -.702 Sig. (2-tailed).505 TSS Pearson Correlation -.399 Sig. (2-tailed).739 NO3 Pearson Correlation.090 Sig. (2-tailed).943 PO4 Pearson Correlation.140 Sig. (2-tailed).911 Pb Pearson Correlation.971 Sig. (2-tailed).154 Cd Pearson Correlation -.794 Sig. (2-tailed).416 substrat Pearson Correlation -.659

Sig. (2-tailed).542 *. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Lampiran L. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air No Parameter Satuan Kelas I Keterangan 1. Temperatur 0 C Deviasi 3 Deviasi dari keadaan awalnya 2. Residu terlarut Mg/L 1000 3. Residu tersuspensi Mg/L 50 Pengelolaan air minum secara konvensional < 5000 mg/l 4. Ph - 6-9 5. BOD3 Mg/L 2 6. COD Mg/L 10 7. DO Mg/L 6-3 8. PO 4 sebagai P Mg/L 0,2 9. NO 3 sebagai N Mg/L 10 10. NH 3 -N Mg/L 0,5 11. NH 2 -N Mg/L 0,06 Pengelolaan air minum secara konvensional < 1 mg/l 12. Arsen Mg/L 0,05 13. Kobak Mg/L 0,2 14. Barium Mg/L 1, 15. Kadmium Mg/L 0,01 16. Khrom (VI) Mg/L 0,05 17. Tembaga Mg/L 0,02 Pengelolaan air minum secara konvensional < 1 mg/l 18. Besi Mg/L 0,3 Pengelolaan air minum secara konvensional < 5 mg/l 19. Timbal Mg/L 0,03 Pengelolaan air minum secara konvensional < 0,1 mg/l 20. Mangan Mg/L 0,1 21. Air Raksa Mg/L 0,001 22. Seng Mg/L 0,05 Pengelolaan air minum secara konvensional < 5 mg/l 23. Klorida Mg/L - 24. Sianida Mg/L 0,02

25. Flourida Mg/L 0,5 26. Sulfat Mg/L 400 27. Khlorida bebas Mg/L 0,03 28. S sebagai H 2 S Mg/L 0,002 Pengelolaan air minum secara konvensional < 0,1 mg/l 29. Recal Coliform Jml/100 ml 30. Total Coliform Jml/100 ml 100 1000 31. Gross-A Bq/L 0,1 32. Gross-B Bq/L 1 33. Minyak dan Lemak 34. Deterjen sebagai MBAS Ug/L 1000 Ug/L 200 35. Fenol Ug/L 1 36. BHC Ug/L 210 37. Aldrin/Dieldrin Ug/L 17 38. Chlordane Ug/L 3 39. DDT Ug/L 2 40. Heptachlor dan Heptachlor epoxida Ug/L 14 41. Lindane Ug/L 50 42. Methoxychlor Ug/L 35 43. Endrin Ug/L 1 44. Toxapan Ug/L 5