SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1
|
|
|
- Ade Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1
2 BAB 1 KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA I-A. Lahan Dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan / Tutupan Lahan No. Kecamatan 1 Sinjai Barat 2 Sinjai Borong 3 Sinjai Selatan 4 Tellulimpoe 5 Sinjai Timur 6 Sinjai Tengah 7 Sinjai Utara 8 Bulupoddo 9 Pulau Sembilan Total Non Pertanian Saw ah Lahan Kering Luas Lahan (Ha) Perkebunan Hutan Lainnya Total Keterangan : - Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, BPS Sinjai dalam angka 2013 Dan RTRW Kabupaten Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 2
3 Tabel SD-1A. Tutupan Lahan Hasil Intrepertasi Citra Luas (Ha) Areal Penggunaan Lain Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Lautan/Sungai Blank Hutan Sekunder Kebun Campuran Mangrove Permukiman Rawa Semak/Belukar Tambak/Empang Tanah Terbuka Tegalan/Ladang Tubuh Air TOTAL Keterangan : Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi / Statusnya No. Fungsi Luas (Ha) 1 Cagar Alam 2 Suaka Margasatwa 3 Taman Wisata 4 Taman Buru 5 Taman Nasional*) 6 Taman Hutan Raya 7 Hutan Lindung 8 Hutan Produksi 9 Hutan Produksi Terbatas 10 Hutan Prouksi Konservasi 11 Hutan Kota 12 Hutan Mangrove Total Luas Hutan 0.00 Keterangan : *) Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, dan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 3
4 Tabel SD-3. Luas Kawasan Hutan Lindung berdasarkan RTRW dan Tutupan lahannya No Nama Kawasan Luas Kawasan (Ha) Vegetasi Tutupan Lahan (Ha) Area Terbangun Tanah Terbuka Badan Air I. Kawasan Lindung A. Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya 1 Kawasan Hutan Lindung 2 Kawasan Bergambut 3 Kawasan Resapan Air Jumlah B. Kawasan Perlindungan Setempat 1 Sempadan Pantai 2 Sempadan Sungai 3 Kawasan Sekitar Danau atau Waduk 4 Ruang Terbuka Hijau Jumlah C. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 1 Kawasan Suaka Alam 2 Kawasan Suaka Laut dan Perairan Lainnya 3 Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut 4 Cagar Alam dan Cagar Alam Laut 5 Kawasan Pantai Berhutan Bakau 6 Taman Nasional dan Taman Nasional Laut 7 Taman Hutan Raya 8 9 Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Jumlah D. Kawasan Rawan Bencana 1 Kawasan Rawan Tanah Longsor 2 Kawasan Rawan Gelombang Pasang SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 4
5 3 Kawasan Rawan Banjir Jumlah E. Kawasan Lindung Geologi 1 Kawasan Cagar Alam Geologi i. Kawasan Keunikan Batuan dan Fosil ii. iii. Kawasan Keunikan Bentang Alam Kawasan Keunikan Proses Geologi Jumlah Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi i. Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi ii. iii. iv. Kawasan Rawan Gempa Bumi Kawasan Rawan Gerakan Tanah Kawasan Yang Terletak di Zona Patahan Aktif v. Kawasan Rawan Tsunami vi. vii. Kawasan Rawan Abrasi Kawasan Rawan Gas Beracun Jumlah 3 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air Tanah i. Kawasan Imbuhan Air Tanah ii. Sempadan Mata Air Jumlah Jumlah F. Kawasan Lindung Lainnya 1 Cagar Biosfer 2 Ramsar 3 Taman Buru 4 Kawasan Perlindungan UPlasma Nutfah 5 Kawasan Pengungsian Satwa 6 Terumbu Karang SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 5
6 7 Kawasan Koridor bagi Jenis Satwa atau Biota Laut yang Dilindungi Jumlah Jumlah Total Kawasan Lindung II. Kawasan Budidaya Jumlah Total Kawasan Budidaya Keterangan Sumber : *) Dalam tahap pendataan : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai, Kantor Lingkungan Hidup Kab. Kepulauan Sin jai, BPS Sinjai dalam angka 2013 dan RTRW Kab. Sinjai Tahun Tabel SD-4. Luas Penutupan Lahan Dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Kab : Kepulauan Sinjai No KECAMATAN KSA- KPA KAWASAN HIUTAN HUTAN TETAP HPK JUMLAH HL HPT HP JUMLA H APL JUMLAH Sinjai Barat Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 2. Sinjai Borong Hutan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 6
7 Non Hutan Data Tidak lengkap 3. Sinjai Selatan Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 4. Tellulimpoe Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 5. Sinjai Timur Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 6. Sinjai Tengah Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 7. Sinjai Utara Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 8. Bulupoddo Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap 9. Pulau Sembilan Hutan Non Hutan Data Tidak lengkap SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 7
8 Keterangan Sumber : KSA-KPA : Kawasan Sumber Daya Alam Kawasan Pelestarian Alam HL : Hutan Lindung, HPT : Hutan Produksi Terbatas, HP : Hutan Produksi, HPK : Hutan Produksi Konversi, APL : Areal Penggunaan Lahan : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai, RTRW Kab. Sinjai Tabel SD-5. Luas Lahan Kritis No. Kecamatan Jumlah (Ha) 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Total Keterangan : Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai Tabel SD-5A. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air No. Tebal Tanah Ambang Kritis Erosi (PP 150/2000) Besaran Erosi (mm/10 tahun) Melebihi/Tidak SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 8
9 (mm/10 tahun) 1. < 20 cm >0,2 - < 1, < 50 cm 1,3 - < < 100 cm 4,0 - < 9, < 150 cm 9, > 150 cm > 12 Keterangan Sumber : *) Belum dilakukan pengukuran, alat belum tersedia : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai Tabel SD-5B. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering No. Parameter Ambang Kritis (PP 150/2000) Hasil Pengamatan / Analisa Melebihi/Tidak 1. Ketebalan Solum < 20 cm *) *) 2. Kebatuan Permukaan >40 % *) *) 3. Komposisi Fraksi <18 % koloid *) *) >80% pasir kuarsitik *) *) 4. Berat isi >1,4 g/cm3 *) *) 5. Porositas Total <30 % ; 70 % *) *) 6. Derajat Pelulusan air <0,7 cm/jam *) *) >8,0 cm/jam *) *) 7. ph (H 2O) 1 : 2,5 <4,5 ; > 8,5 *) *) 8. Daya Hantar Listrik / DHL >4,0 ms/cm *) *) 9. Redoks <200 mv *) *) 10. Jumlah Mikroba < 10 2 cfu/g tanah *) *) Keterangan : *) Belum dilakukan pengukuran, alat belum tersedia SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 9
10 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sinjai Tabel SD-5C. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah No. Parameter Ambang Kritis 150/2000) (PP Hasil Pengamatan / Analisa Melebihi/Tidak 1. Subsidensi Gambut di atas pasir kuarsa >35 cm/tahun untuk ketebalan gambut 3 m atau 10% / 5 tahun untuk ketebalan gambut <3 m *) *) 2. Kedalaman Lapisan Berpirit dari permukaan tanah 3. Kedalaman Air Tanah Dangkal <25 cm dengan ph 2,5 *) *) >25 cm *) *) 4. Redoks untuk Tanah Berpirit >-100 mv *) *) 5. Redoks untuk Gambut >200 mv *) *) 6. ph (H 2O) 1 : 2,5 <4,0 ; 7,0 *) *) 7. Daya Hantar Listrik / DHL >4,0 ms/cm *) *) 8. Jumlah Mikroba <10 2 cfu/g tanah *) *) Keterangan Sumber : *) Belum dilakukan pengukuran, alat belum tersedia : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sinjai Tabel SD-6. Luas Kerusakan Hutan No. Penyebab Kerusakan Luas (Ha) 1. Kebakaran Hutan 2. Ladang Berpindah 3. Penebangan Liar 4. Perambatan Hutan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 10
11 5. Lainnya Total Keterangan Sumber : *) tidak ada kerusakan hutan dengan sebab yang dimaksud : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sinjai Tabel SD-7. Luas Konversi Hutan No. Peruntukan Luas (Ha) 1. Permukiman 2. Pertanian 3. Perkebunan 4. Industri 5. Pertambangan 6. Lainnya Total Keterangan Sumber : *) tidak ada konversi hutan : Dinas Pertanian dan KehutananKabupaten Sinjai Tabel SD-8. Luas Hutan Tanaman Industri No. Kecamatan Luas (Ha) 1. Sinjai Barat - 2. Sinjai Borong - 3. Sinjai Selatan - 4. Tellulimpoe - 5. Sinjai Timur - 6. Sinjai Tengah - 7. Sinjai Utara - 8. Bulupoddo - 9. P. Sembilan - Total - Keterangan : tidak ada hutan tanaman industri Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 11
12 I-B. Keanekaragaman Hayati Tabel SD-9. Jumlah Spesies Flora dan Fauna yang Diketahui dan Dilindungi No. Golongan Jumlah Spesies Jumlah spesies diketahui dilindungi 1. Hewan menyusui 2. Burung 3. Reptil 4. Amphibi 5. Ikan 6. Keong/Mollusca 7. Serangga 8. Tumbuh-tumbuhan 9. Karang*) Jumlah Keterangan : Sumber : Balai Taman NasionalTaka Bonerate, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sinjai Tabel SD-9A. Biota Laut Sinjai yang Dilindungi menurut PP No. 7 Tahun 1999 No. Nama Daerah Nama Ilmiah SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 12
13 Keterangan : Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai Tabel SD-10. Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi No. Golongan Nama Spesies Status 1. Hewan menyusui Burung SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 13
14 Reptil Amphibi 5. Ikan Keong SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 14
15 Serangga 8. Tumbuhtumbuhan 9. Karang*) 1. Keterangan : Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Sinjai Tabel SD-11. Inventarisasi Sungai No. Nama Sungai Panjang (KM) Lebar Permukaan (M) DAS KM² Debit (M 3 /dtk) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 15
16 Keterangan Sumber :*) Data belum tersedia : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 16
17 Tabel SD-11A. Inventarisasi Jaringan Sungai Kab : Sinjai No. Nama Sungai Panjang Lebar (km) (m) DAS (km²) I (%) Kecamatan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 17
18 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sinjai Tabel SD-12. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Lokasi Luas (Ha) Volume (m3) Keterangan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 18
19 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sinjai dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 19
20 Tabel SD-13. Kualitas Air Sungai Parameter Nama Sungai : Appabatu Satuan Lokasi Sampling Hulu Tengah Hilir Hilir Hilir Pemantauan I Pemantauan II Pemantauan III Baku Mutu Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) Pukul FISIKA Temperatur o C Dev 3 Residu Terlarut mg/l 1000 Residu Tersuspensi mg/l 400 KIMIA ANORGANIK ph 9-Jun 6-9 BOD mg/l 6 COD mg/l 50 DO mg/l 3 Total Fosfat sbg P mg/l 1 NO 3 sebagai N mg/l 20 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 20
21 NH3-N mg/l (-) Arsen mg/l 1 Kobalt mg/l 0,2 Barium mg/l (-) Boron mg/l 1 Selenium mg/l 0,05 Kadmium mg/l 0,01 Khrom (VI) mg/l 0,05 Tembaga mg/l 0,02 Besi mg/l (-) Timbal mg/l 0,03 Mangan mg/l (-) Air Raksa mg/l 0,002 Seng mg/l 0,05 Khlorida mg/l (-) Sianida mg/l 0,02 Fluorida mg/l 1,5 Nitrit sebagai N mg/l 0,06 Sulfat mg/l (-) Khlorin bebas mg/l 0,03 Belereng sebagai H2S mg/l 0,002 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 21
22 MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml 2000 Total coliform jml/100 ml RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq/L 0,1 Gross-B Bq/L 1 KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/l 1000 Detergen sebagai MBAS ug/l 200 Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/l 1 BHC ug/l 210 Aldrin / Dieldrin ug/l (-) Chlordane ug/l (-) DDT ug/l 2 Heptachlor dan heptachlor epoxide ug/l (-) Lindane ug/l (-) Methoxyclor ug/l Endrin ug/l 4 Toxaphan ug/l (-) FISIK LOKASI PEMANTAUAN SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 22
23 Koordinat Ketinggian diatas permukaan laut Lebar Sungai Kedalaman Sungai Kemiringan Sisi Kiri Kemiringan Sisi Kanan Meter Meter Meter Derajat Derajat Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 Tabel SD-13. Kualitas Air Sungai Parameter Nama Sungai : Bua-Bua Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) Pukul FISIKA Satuan Lokasi Sampling Hulu Tengah Hilir Hilir Hilir Pemantauan I Pemantauan II Pemantauan III Baku Mutu Temperatur o C Dev 3 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 23
24 Residu Terlarut mg/l 1000 Residu Tersuspensi mg/l 400 KIMIA ANORGANIK ph 9-Jun 6-9 BOD mg/l 6 COD mg/l 50 DO mg/l 3 Total Fosfat sbg P mg/l 1 NO 3 sebagai N mg/l 20 NH3-N mg/l (-) Arsen mg/l 1 Kobalt mg/l 0,2 Barium mg/l (-) Boron mg/l 1 Selenium mg/l 0,05 Kadmium mg/l 0,01 Khrom (VI) mg/l 0,05 Tembaga mg/l 0,02 Besi mg/l (-) Timbal mg/l 0,03 Mangan mg/l (-) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 24
25 Air Raksa mg/l 0,002 Seng mg/l 0,05 Khlorida mg/l (-) Sianida mg/l 0,02 Fluorida mg/l 1,5 Nitrit sebagai N mg/l 0,06 Sulfat mg/l (-) Khlorin bebas mg/l 0,03 Belereng sebagai H2S mg/l 0,002 MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml 2000 Total coliform jml/100 ml RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq/L 0,1 Gross-B Bq/L 1 KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/l 1000 Detergen sebagai MBAS ug/l 200 Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/l 1 BHC ug/l 210 Aldrin / Dieldrin ug/l (-) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 25
26 Chlordane ug/l (-) DDT ug/l 2 Heptachlor dan heptachlor epoxide ug/l (-) Lindane ug/l (-) Methoxyclor ug/l Endrin ug/l 4 Toxaphan ug/l (-) FISIK LOKASI PEMANTAUAN Koordinat Ketinggian diatas permukaan laut Lebar Sungai Kedalaman Sungai Kemiringan Sisi Kiri Kemiringan Sisi Kanan Meter Meter Meter Derajat Derajat Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 Tabel SD-13. Kualitas Air Sungai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 26
27 Parameter Satuan Lokasi Sampling Baku Mutu Hulu Tengah Hilir Hilir Hilir Nama Sungai : Parappa Pemantauan I Pemantauan II Pemantauan III Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) Pukul FISIKA Temperatur o C Dev 3 Residu Terlarut mg/l 1000 Residu Tersuspensi mg/l 400 KIMIA ANORGANIK ph 9-Jun 6-9 BOD mg/l 6 COD mg/l 50 DO mg/l 3 Total Fosfat sbg P mg/l 1 NO 3 sebagai N mg/l 20 NH3-N mg/l (-) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 27
28 Arsen mg/l 1 Kobalt mg/l 0,2 Barium mg/l (-) Boron mg/l 1 Selenium mg/l 0,05 Kadmium mg/l 0,01 Khrom (VI) mg/l 0,05 Tembaga mg/l 0,02 Besi mg/l (-) Timbal mg/l 0,03 Mangan mg/l (-) Air Raksa mg/l 0,002 Seng mg/l 0,05 Khlorida mg/l (-) Sianida mg/l 0,02 Fluorida mg/l 1,5 Nitrit sebagai N mg/l 0,06 Sulfat mg/l (-) Khlorin bebas mg/l 0,03 Belereng sebagai H2S mg/l 0,002 MIKROBIOLOGI SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 28
29 Fecal coliform jml/100 ml 2000 Total coliform jml/100 ml RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq/L 0,1 Gross-B Bq/L 1 KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/l 1000 Detergen sebagai MBAS ug/l 200 Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/l 1 BHC ug/l 210 Aldrin / Dieldrin ug/l (-) Chlordane ug/l (-) DDT ug/l 2 Heptachlor dan heptachlor epoxide ug/l (-) Lindane ug/l (-) Methoxyclor ug/l Endrin ug/l 4 Toxaphan ug/l (-) FISIK LOKASI PEMANTAUAN Koordinat SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 29
30 Ketinggian diatas permukaan laut Lebar Sungai Kedalaman Sungai Kemiringan Sisi Kiri Kemiringan Sisi Kanan Meter Meter Meter Derajat Derajat Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 Tabel SD-14. Kualitas Air Danau/Waduk/Situ/Embung Parameter Satuan Lokasi Sampling dst Baku mutu Nama Lokasi Koordinat Waktu Pemantauan Pukul FISIKA Temperatur o C *) *) *) *) *) Residu Terlarut mg/l *) *) *) *) *) Residu Tersuspensi mg/l *) *) *) *) *) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 30
31 KIMIA ANORGANIK ph 9-Jun *) *) *) *) *) BOD mg/l *) *) *) *) *) COD mg/l *) *) *) *) *) DO mg/l *) *) *) *) *) Total Fosfat sbg P mg/l *) *) *) *) *) NO 3 sebagai N mg/l *) *) *) *) *) NH3-N mg/l *) *) *) *) *) Arsen mg/l *) *) *) *) *) Kobalt mg/l *) *) *) *) *) Barium mg/l *) *) *) *) *) Boron mg/l *) *) *) *) *) Selenium mg/l *) *) *) *) *) Kadmium mg/l *) *) *) *) *) Khrom (VI) mg/l *) *) *) *) *) Tembaga mg/l *) *) *) *) *) Besi mg/l *) *) *) *) *) Timbal mg/l *) *) *) *) *) Mangan mg/l *) *) *) *) *) Air Raksa mg/l *) *) *) *) *) Seng mg/l *) *) *) *) *) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 31
32 Khlorida mg/l *) *) *) *) *) Sianida mg/l *) *) *) *) *) Fluorida mg/l *) *) *) *) *) Nitrit sebagai N mg/l *) *) *) *) *) Sulfat mg/l *) *) *) *) *) Khlorin bebas mg/l *) *) *) *) *) Belereng sebagai H2S mg/l *) *) *) *) *) MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml *) *) *) *) *) Total coliform jml/100 ml *) *) *) *) *) RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq/L *) *) *) *) *) Gross-B Bq/L *) *) *) *) *) KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/l *) *) *) *) *) Detergen sebagai MBAS ug/l *) *) *) *) *) Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/l *) *) *) *) *) BHC ug/l *) *) *) *) *) Aldrin / Dieldrin ug/l *) *) *) *) *) Chlordane ug/l *) *) *) *) *) DDT ug/l *) *) *) *) *) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 32
33 Heptachlor dan heptachlor epoxide ug/l *) *) *) *) *) Lindane ug/l *) *) *) *) *) Methoxyclor ug/l *) *) *) *) *) Endrin ug/l *) *) *) *) *) Toxaphan ug/l *) *) *) *) *) Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 33
34 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur Koordinat Parameter Nama Lokasi Satuan Waktu Pemantauan : 11 Desember 2013 Pukul FISIKA Lokasi Sampling 1 2 Baku mutu Temperatur o C Dev 3 Residu Terlarut mg/l 1000 Residu Tersuspensi mg/l 50 KIMIA ANORGANIK ph 9-Jun 6-9 BOD mg/l 2 COD mg/l 10 DO mg/l 6 Total Fosfat sbg P mg/l 0,2 NO 3 sebagai N mg/l 10 NH3-N mg/l 0,5 Arsen mg/l 1 Kobalt mg/l 0,2 Barium mg/l 1 Boron mg/l 1 Selenium mg/l 0,01 Kadmium mg/l 0,01 Khrom (VI) mg/l 0,05 Tembaga mg/l 0,02 Besi mg/l 0,3 Timbal mg/l 0,03 Mangan mg/l 0,1 Air Raksa mg/l 0,001 Seng mg/l 0,05 Khlorida mg/l 600 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 34
35 Sianida mg/l 0,02 Fluorida mg/l 0,5 Nitrit sebagai N mg/l 0,05 Sulfat mg/l 400 Khlorin bebas mg/l 0,03 Belereng sebagai H2S mg/l 0,002 MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml 100 Total coliform jml/100 ml 1000 RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq/L 0,1 Gross-B Bq/L 1 KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/l 1000 Detergen sebagai MBAS ug/l 200 Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/l 1 BHC ug/l 210 Aldrin / Dieldrin ug/l 17 Chlordane ug/l 3 DDT ug/l 2 Heptachlor dan heptachlor epoxide ug/l 18 Lindane ug/l 56 Methoxyclor ug/l 35 Endrin ug/l 1 Toxaphan ug/l 5 Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien menurut Lokasi No. Parameter Satuan Lokasi Lama Pengukuran Lokasi Baku Mutu Pukul 1 SO 2 µg/nm3 1 jam 900 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 35
36 24 jam tahun 60 1 jam CO µg/nm3 24 jam tahun jam NO 2 µg/nm3 24 jam tahun jam 4 O 3 µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 5 HC µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 6 PM10 µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 7 PM2,5 µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 8 TSP µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 9 Pb µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 10 Dustfall µg/nm3 24 jam 1 tahun 1 jam 11 Total Fluorides sbg F µg/nm3 24 jam 1 tahun 12 Fluor Index µg/nm3 1 jam 24 jam SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 36
37 1 tahun 1 jam 13 Khlorine dan Khlorine Dioksida µg/nm3 24 jam 1 tahun 14 Sulfat Index µg/nm3 1 jam 24 jam 1 tahun Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 Tabel SD-17. Kualitas Air Hujan Nama Lokasi Koordinat Parameter Waktu Pemantauan : 11 Desember 2013 Pukul FISIKA Satuan Lokasi Sampling 1 2 Baku mutu Temperatur o C Dev 3 Residu Terlarut mg/l 1000 Residu Tersuspensi mg/l 400 KIMIA ANORGANIK ph 9-Jun 6-9 BOD mg/l 6 COD mg/l 50 DO mg/l 3 Total Fosfat sbg P mg/l 1 NO 3 sebagai N mg/l 20 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 37
38 NH3-N mg/l (-) Arsen mg/l 1 Kobalt mg/l 0,2 Barium mg/l (-) Boron mg/l 1 Selenium mg/l 0,05 Kadmium mg/l 0,01 Khrom (VI) mg/l 0,05 Tembaga mg/l 0,02 Besi mg/l (-) Timbal mg/l 0,03 Mangan mg/l (-) Air Raksa mg/l 0,002 Seng mg/l 0,05 Khlorida mg/l (-) Sianida mg/l 0,02 Fluorida mg/l 1,5 Nitrit sebagai N mg/l 0,06 Sulfat mg/l (-) Khlorin bebas mg/l 0,03 Belereng sebagai H2S mg/l 0,002 MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml 2000 Total coliform jml/100 ml RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq/L 0,1 Gross-B Bq/L 1 KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/l 1000 Detergen sebagai MBAS ug/l 200 Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/l 1 BHC ug/l 210 Aldrin / Dieldrin ug/l (-) Chlordane ug/l (-) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 38
39 DDT ug/l 2 Heptachlor dan heptachlor epoxide ug/l (-) Lindane ug/l (-) Methoxyclor ug/l Endrin ug/l 4 Toxaphan ug/l (-) Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 Tabel SD-18. Kualitas Air Laut Parameter Satuan Baku Mutu Lokasi Sampling Nama Lokasi : Koordinat : S E Waktu Sampling (tgl/bln/thn) : FISIKA 1. Warna Cu 2. Bau Tidak Berbau 3. Kecerahan M >3 4. Kekeruhan NTU 5. TSS mg/l 6. Sampah - Nihil 7. Lapisan Minyak - Nihil KIMIA 8. Temperatur o C Alami 1. ph - 6-8,5 2. Salinitas 0 / 00 Alami 3. DO mg/l - 4. BOD 5 mg/l - 5. COD mg/l - 6. Amonia Total mg/l 0,3 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 39
40 7. NO 2-N mg/l - 8. NO 3-N mg/l - 9. PO 4-P mg/l - 10.Sianida (CN - ) mg/l - 11.Sulfida (H 2S) mg/l 0,03 12.Klor mg/l - 13.Minyak Bumi mg/l - 14.Fenol mg/l 0, Pestisida mg/l - 16.PCB mg/l 0, Detejen mg/l 1 18.Merkuri (Hg) mg/l 0, Krom (Cr) mg/l - 20.Mangan (Mn) mg/l - 21.Arsen (As) mg/l - 22.Selenium (Se) mg/l - 23.Kadmium (Cd) mg/l 0,01 24.Tembaga (Cu) mg/l 0,05 25.Timbal (Pb) mg/l 0,05 26.Besi mg/l - 27.Seng (Zn) mg/l 0,1 28.Nikel mg/l - 29.Cobalt (Co) mg/l - 30.Perak (Ag) mg/l - BIOLOGI 1. E Coli MPN/100 ml - 2. Coliform MPN/100 ml 1000 Keterangan : *) belum dilakukan pengukuran, alat dan tenaga belum tersedia Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kab. Sinjai Tahun 2013 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 40
41 Tabel SD-19. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Luas Persentase Luas Terumbu Karang (%) No. Kecamatan Tutupan Sangat (Ha) Baik Baik Sedang Rusak Total Keterangan : Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sinjai Tabel SD-19A. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Berdasarkan Lokasi Kab : Sinjai No. Lokasi Persentase Tutupan Karang Hidup Kondisi Sumber dan Metode 1 Kecamatan Sinjai Barat 2 Kecamatan Sinjai Borong SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 41
42 3 Kecamatan Sinjai Selatan 4 Kecamatan Tellulimpoe 5 Kecamatan Sinjai Tengah 6 Kecamatan Sinjai Utara 7 Kecamatan Sinjai Timur 8 Kecamatan Bulupoddo 9 Kecamatan Pulau Sembilan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 42
43 Keterangan : Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sinjai Tabel SD-20. Luas dan Kerusakan Padang Lamun No. Kecamatan Luas (Ha) Persentase Area Kerusakan (%) 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Total Keterangan Sumber : *) Data tidak tersedia : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 43
44 Tabel SD-21. Luas dan Kerapatan Hutan Mangrove No. Lokasi Luas Lokasi (Ha) Persentase Tutupan (%) Kerapatan (pohon/ha) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 44
45 Total Keterangan Sumber : *) Data tidak tersedia : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai No. Tabel SD-22. Curah Hujan Rata-rata Bulanan Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Kecamatan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Rata-rata Keterangan Sumber : *) Data tidak tersedia : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Sinjai Tabel SD-22A. Jumlah Hari Hujan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 45
46 No. Kab : Sinjai Jumlah Hari Hujan Stasiun Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des Total Rata-rata Keterangan : Sumber : Dinas Pertanian n Kab. Sinjai No. Tabel SD-23. Suhu Rata-rata Bulanan Suhu Udara Rata-rata Bulanan ( 0 C) Kecamatan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nop Des 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 46
47 9. P. Sembilan Total Keterangan : *) Data tidak tersedia Sumber : Dinas Kominfobudpar Kab. Sinjai, Dinas Perhubungan dan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Sinjai Tabel BA-1. Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian Total Area Korban No. Kecamatan Terendam (Ha) Mengungsi Meninggal Perkiraan Kerugian (Rp) 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara - 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Total - Keterangan : Sumber : - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Sinjai - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabel BA-2. Bencana Kekeringan, Luas dan Kerugian SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 47
48 No. Kecamatan Total Area Padi Gagal Panen (Ha) Perkiraan Kerugian (Rp) 1. Sinjai Barat Sinjai Borong Sinjai Selatan Tellulimpoe Sinjai Timur Sinjai Tengah Sinjai Utara Bulupoddo P. Sembilan - - Total - - Keterangan : Sumber : - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Sinjai - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabel BA-3. Bencana Tanah Longsor, Korban, dan Kerugian No. Kecamatan Jumlah Korban Meninggal (jiwa) Perkiraan Kerugian (Rp) 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Total - Keterangan : Korban Bencana Masing-masing SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 48
49 Sumber : - Badan Pennaggulangan Bencana Daerah Kab. Sinjai - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabel BA-4. Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas dan Kerugian No. Kecamatan Perkiraan Luas Perkiraan Kerugian Hutan/Lahan Terbakar (Rp) (Ha) 1. Sinjai Barat 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Total Keterangan : Sumber : - Badan Pennaggulangan Bencana Daerah Kab. Kep. Sinjai - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabel BA-5. Bencana Alam Gempa Bumi, Korban dan Kerugian No. 1. Sinjai Barat Kecamatan Jumlah Korban Meninggal (jiwa) Perkiraan Kerugian (Rp) SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 49
50 2. Sinjai Borong 3. Sinjai Selatan 4. Tellulimpoe 5. Sinjai Timur 6. Sinjai Tengah 7. Sinjai Utara 8. Bulupoddo 9. P. Sembilan Total Keterangan : Sumber : - Badan Pennaggulangan Bencana Daerah Kab. Sinjai - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabel BA-5A. Rekapitulasi Bencana di Wilayah Kabupaten Sinjai Data Korban/Kerugian No Lokasi Tanggal Jenis Bencana. Jiwa Materil (Rp.) (orang) Keterangan SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 50
51 Total Keterangan : Sumber : - Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kab. Sinjai - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabel BA-5B. Peralatan Penanggulangan Bencana Daerah No. Jenis Kondisi Jumlah Peralatan/Kendaraan Peralatan/Kendaraan Ket SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 51
52 Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Sinjai SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 52
DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
Lampiran II. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : Tanggal : DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Tabel-1. Lindung Berdasarkan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter
Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit
Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Konsentrasi zat di titik sampling masuk dan keluar Hari/ mingg u WT H (jam) Masu k Seeding
DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 200 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air
Lampiran 1. Baku Mutu Kualitas Air Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Tabel 4. Standar Baku Mutu Kualitas Air
Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur Hari/ Tgl Menara Fahutan No Jam Meteran terbaca Volume Ketinggian Air Di Air Menara Terpakai Keterangan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 1 6:00
ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15
69 Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :06 tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIH DARI
FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tanggal : FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT I. INFORMASI UMUM A. Pemohon 1. Nama Pemohon :... 2. Jabatan :... 3. Alamat :...
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul 1 DAFTAR TABEL Bab I Kondisi Lingkungan
PENENTUAN STATUS MUTU AIR
PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui
LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER
LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No. 27 2000 Seri D PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 39 TAHUN 2000 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CITARUM DAN ANAK-ANAK SUNGAINYA DI JAWA BARAT
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan laut
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 13 2000 SERI D KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 28 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CIWULAN DAN SUNGAI CILANGLA DI JAWA
BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA
PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN
Lampiran F - Kumpulan Data
Lampiran F - Kumpulan Data TABEL 1.1.d. PEMANTAUAN KUALITAS AIR Jenis Perairan : Sungai Code Tahun Data : Desember 2006 Air Klas III Titik 1 Titik 2 1 1 Residu terlarut *** mg/l 1000 245 280 2 Residu tersuspensi
Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air A. Daftar Kriteria Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN KELAS AIR PADA SUNGAI DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan sampel di lapangan Pengeringan Udara Sampel Lampiran 1. Lanjutan Sampel sebelum di oven Sampel setelah menjadi arang Lampiran 1. Lanjutan. Tanur (Alat yang
Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009)
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009) 59 Lampiran 2. Gambar pedoman penentuan penutupan lamun dan algae (McKenzie & Yoshida 2009) 60 61 Lampiran 3. Data
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU
85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah
Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9
97 Lampiran 1 ph Alat Ukur : ph meter Prosedur Pengukuran 1. Kalibrasi dengan larutan buffer sampai ph 4 2. Pengukuran ph air gambut (dicelupkan ph meter ke air gambut) 3. Dicatat berapa ph yang terukur
L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH
L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH 323 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI KECAP PARAMETER BEBAN PENCEMARAN Dengan Cuci Botol (kg/ton) Tanpa Cuci Botol 1. BOD 5 100 1,0 0,8 2. COD 175 1,75 1,4 3. TSS
NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 16 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM
L A M P I R A N 268 BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM PARAMETER KADAR MAKSIMUM BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM (gram/ton) TSS 20 0,40 Sianida Total (CN) tersisa 0,2 0,004 Krom Total (Cr) 0,5
LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA
LAMPIRAN Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA o C Temperatur mg/l Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Residu Terlarut mg/l
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata Dekstruksi Basah Lampiran 1. Lanjutan Penyaringan Sampel Air Sampel Setelah Diarangkan (Dekstruksi Kering) Lampiran 1. Lanjutan
Tabel Lampiran 2. Sifat fisik dan kimia air permukaan
LAMPIRAN 58 59 Tabel Lampiran 1. Sifat kimia air hujan No Contoh Air ph P-total (mg/l) Nitrat (mg/l) Pb (mg/l) 1 Air Hujan 1 6.3 0.25 6.2 0.13 2 Air Hujan 2 6.3 0.2 0 0.09 3 Air Hujan 3 6.1 0.33 6.2 0.13
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BESARAN NILAI PEROLEHAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
TARIF LINGKUP AKREDITASI
TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a.
Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5
75 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan Genus Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 Total Ind/l Rata-rata Nauplius 3 2 2 3 1 11 2,2 Cylopoid 3 3 2 2 1 11 2,2
TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA
TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris
PEMERINTAH KOTA PASURUAN
PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang
19 Oktober Ema Umilia
19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung
DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1
DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan
SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12
LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar
GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR
GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR I. DATA PEMOHON Data Pemohon Baru Perpanjangan Pembaharuan/ Perubahan Nama Perusahaan Jenis Usaha / Kegiatan Alamat........
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI
Rencana Pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Bentukan kawasan yang
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERIZINAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa dalam
LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian DO Meter ph Meter Termometer Refraktometer Kertas Label Botol Sampel Lampiran 1. Lanjutan Pisau Cutter Plastik Sampel Pipa Paralon Lampiran 2. Pengukuran
LAMPIRAN I. No Jenis Parameter Satuan 1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan
LAMPIRAN I Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 / Menkes / Per / IV / 2010 Tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. I. PARAMETER WAJIB No Jenis Parameter Satuan 1 Parameter yang berhubungan
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga
Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya
LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya Pengukuran konsentrasi logam berat dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) menurut Siaka (2008) dapat dihitung menggunakan
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G BAKU MUTU AIR LAUT DI PERAIRAN KOTA CILEGON Menimbang : a. bahwa air laut merupakan salah satu
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi
EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU
EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU Afandi Andi Basri,1), Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik Lingkungan FTSP
III. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga dan dilakukan dari bulan Juni hingga bulan Oktober 2010. 3. 2 Alat dan Bahan 3.2.
DO = ml sampel. ml titran x Normalitas thiosulfat x 8 x (ml botol BOD ml reagen terpakai ) ml botol BOD
57 58 Lampiran 1. Prosedur kerja pengukuran kualitas air a. Pengukuran DO 1. Pindahkan air sampel ke dalam botol BOD sampai meluap, tutup kembali dan jangan sampai terbentuk gelembung 2. Tambahkan 0,5
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG BAKU MUTU LINDI BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN RAHMAT
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
LAMPIRAN A : KOMPILASI DATA KUESIONER. Tabel 1 Perhitungan Profil Sosial-Ekonomi
LAMPIRAN A : KOMPILASI DATA KUESIONER Tabel 1 Perhitungan Profil Sosial-Ekonomi No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden (jiwa) Persentase (%) SD 15 50.0 1 2 3 Pendidikan terakhir Apa pekerjaan Bapak/ Ibu
PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015
PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015 A. PEMANTAUAN KUALITAS AIR DANAU LIMBOTO Pemantauan kualitas air ditujukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan yang dilaksanakan
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung
Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata
11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Waduk Cirata, Jawa Barat pada koordinat 107 o 14 15-107 o 22 03 LS dan 06 o 41 30-06 o 48 07 BT. Lokasi pengambilan sampel
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013
LEMBARAN DAERAH NOMOR 07 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air
SALINAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syaratsyarat Dan Pengawasan Kualitas Air MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA
DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah
Lampiran 5. Baku Mutu Air laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Tahun 2004
Lampiran 5. Baku Mutu Air laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Tahun 2004 no parameter satuan baku mutu Fisika 1 kecerahan m coral: >5 mangrove 80 lamun >3 2 Kebauan alami 3 Kekeruhan
Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l
Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l No Panjang Gelombang % T Absorbansi (nm) 1 500 75 0,1249 2 505 74 0,1308 3 510 73
BAB 5 RTRW KABUPATEN
BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan
BAB IV TINJAUAN AIR BAKU
BAB IV TINJAUAN AIR BAKU IV.1 Umum Air baku adalah air yang berasal dari suatu sumber air dan memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Sumber air baku dapat berasal dari air permukaan
Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut
LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut No. Parameter Satuan Baku Mutu FISIKA 1 Kecerahan a m Coral: >5 Mangrove : - Lamun : >3 2 Kebauan - Alami
EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK
EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK Hadi Iswanto 1) dan Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh
Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan
24. LINGKUNGAN HIDUP 184 Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun 2010 No Nama Jumlah Titik Sampling Frekuensi Sampling Kisaran Status Mutu Air Sungai Berdasarkan KMA PP 82/2001
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI LABORATORIUM LINGKUNGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa melestarikan
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN
Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup
xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
POTENSI HIDROLOGI DANAU DAN LAHAN GAMBUT SEBAGAI SUMBERDAYA AIR (STUDI KASUS: DANAU AIR HITAM, PEDAMARAN, OKI)
POTENSI HIDROLOGI DANAU DAN LAHAN GAMBUT SEBAGAI SUMBERDAYA AIR (STUDI KASUS: DANAU AIR HITAM, PEDAMARAN, OKI) Muh Bambang Prayitno dan Sabaruddin Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan pada penelitian dampak pemupukan N dosis tinggi pada usahatani sayuran dataran tinggi.
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan pada penelitian dampak pemupukan N dosis tinggi pada usahatani sayuran dataran tinggi. KUESIONER DAMPAK PEMUPUKAN NITROGEN DOSIS TINGGI PADA USAHATANI SAYURAN
III. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TPST Sampah Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, yang meliputi tiga kelurahan,
Lampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Diambil daging. Ditambah 25 ml aquades. Ditambah 10 ml HNO 3
Lampiran A. Prosedur Analisa Logam Berat Pb dan Cd Dalam Kerang Bulu (Anadara inflata) Kerang Diambil daging Ditambah 25 ml aquades Ditambah 10 ml HNO 3 Dipanaskan dengan suhu 120 0 C selama 30 menit Didinginkan
Air mineral SNI 3553:2015
Standar Nasional Indonesia ICS 67.160.20 Air mineral Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup
BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara
BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai merupakan acuan dalam pelaksanaan pengendalian
Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian
Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM
BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.
40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Aspek Teknis 5.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Jembrana selama 10 tahun terakir berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Lampiran PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat
Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi
I. Keanekaragaman hayati UU No. 5, 1990 Pasal 21 PP No. 68, 1998 UU No. 41, 1999 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya melalui Cagar Alam
REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)
Menimbang : PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber:
Air mineral alami SNI 6242:2015
Standar Nasional Indonesia Air mineral alami ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BULELENG TAHUN 2010
BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BULELENG TAHUN 2010 PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI vi DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I... ii... iii KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN
Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv
Daftar Isi halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan... I-1 B. Keanekaragaman
Kata Pengantar PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 2013
Kata Pengantar Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia. Seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan perlindungan
SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar
SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th 2016 I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar Permenperin No 78 Tahun 2016 Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Air mineral, Air demineral, Air mineral
KAJIAN KUALITAS AIR UNTUK AKTIFITAS DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRUENG ACEH Susi Chairani 1), Siti Mechram 2), Muhammad Shilahuddin 3) Program Studi Teknik Pertanian 1,2,3) Fakultas Pertanian, Universitas
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
SALINAN Menimbang : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, a. bahwa dalam rangka pelestarian fungsi
Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng
59 Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng 60 Lampiran 2. Diagram alir pengolahan air oleh PDAM TP Bogor 61 Lampiran 3. Perbandingan antara kualitas air baku dengan baku mutu pemerintah
BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK Kabupaten Dharmasraya dengan ibukota Pulau Punjung adalah salah satu
LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1
LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L
KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 582 TAHUN 1995 TENTANG
LAMPIRAN 5 KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 582 TAHUN 1995 TENTANG PENETAPAN PERUNTUKAN DAN BAKU MUTU AIR SUNGAI/BADAN AIR SERTA BAKU LIMBAH CAIR DI WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA
MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.
PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber: LN 1997/96;