BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion menjadi ujung rantai dari industri tekstil yang memiliki nilai tambah tinggi. Sebagai salah satu dari 16 kelompok industri kreatif yang berperan penting dalam perekonomian nasional, Industri fashion berkontribusi besar terhadap devisa negara, PDB nasional dan penyerapan tenaga kerja berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor produk fashion pada 2015 mencapai USD12,11 miliar atau setara Rp162,4 triliun (estimasi kurs Rp13.410/USD), dengan pasar utama Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Selanjutnya, kontribusi industri fashion terhadap PDB nasional sebesar 1,21% dan sebagai sektor padat karya, industri fashion juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak dua juta orang atau 14,7% dari total tenaga kerja di sektor industri Industri fashion di Indonesia semakin berkembang. Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Bentuk, warna, corak kain, desain bukan hanya berupa kebutuhan primer belaka. Namun, sudah menjadi kebutuhan artistik. Perkembangan fashion juga merambah ke segala bidang. Mulai dari seragam kantor, pakaian remaja, dewasa dan anak-anak seakan tidak ada henti-hentinya berkembang. Industri fashion saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh kalangan masyarakat sosial. Ditunjang perkembangan teknologi mesin yang semakin memperindah diri seakan tidak pernah terpuaskan. Clothing atau distro adalah sejenis home industry yang memproduksi tshirt, tas, sepatu, jaket, aksesoris, dan elemen fashion lainnya, yang diproduksi terbatas setiap desainnya untuk mendapatkan eksklusif produk. Adapun semua barangnya murni di desain dengan menggunakan merek sendiri. Industri clothing Bandung atau lebih dikenal sebagai distro (distribution outlet), yang merupakan bagian dari industri fashion ini secara keseluruhan, 1
2 berkembang secara sporadis.sebagian distro yang muncul dimulai dari aktivitas kultural yang menjadi gaya hidup anak muda Bandung, kemudian melahirkan produk-produk penunjang aktivitas tersebut untuk komunitasnya sendiri. Namun lambat laun, saat produk-produk tersebut dapat diserap oleh pasar, pelaku-pelaku baru bermunculan dengan motivasi bisnis dan kesiapan modal yang lebih jelas. Hal ini menimbulkan banyak ketegangan saat memperebutkan pasar yang sama. Strategi dan inovasi pemasaran perusahaan telah memberikan pengaruh pada perubahan persaingan yang ada, dengan adanya perubahan ini perusahaan perlu untuk bersikap dinamis dalam mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya. Tingkat persaingan dalam memperkenalkan produk dan menanamkan citra perusahaan telah berada pada kondisi yang cukup ketat, ini terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan sejenis. Kehadiran distro(distribution outlet), yang terus bertumbuhan di Bandung menjadi salah satu daya tarik utama. Badger invaders (CV. THRIDARMA PERSADA) adalah merek pakaian dan perusahaan yang berdiri pada awal tahun 1999. Perusahaan ini adalah salah satu merek yang memulai gerakan trend pakaian lokal yang berasal dari Bandung, Indonesia. Badger Invader didirikan dan diberi nama oleh Baines Djohardin alias eben. Badger diambil dari kata Lencana yang artinya Badger menyerang seluruh tempat untuk melakukan lencana pada setiap orang dengan gaya otentik Badger sendiri dan sikap. Pada awalnya berdiri Badger Invader memiliki outlet yang dijadikan untuk usahanya bertempat di Jalan Sunda 39A Bandung dan pada tahun 2005 menambahkan outletnya di Jalan Trunojoyo dan pada Tahun 2006 outlet yang dijalan Sunda ditutup kemudian fokus pada outlet yang berada di Jalan Trunojoyo.
3 Tabel 1.1 Jumlah Distro di Kota Bandung Tahun Tahun 2002-2005 200 2006-2008 400 2009-2013 1200 Sumber : http://www.slideshare.net/stiemb/metlit-blackjack,http://bandungcreativecityblog,.wordpress.com/tag/clothing/ Badger sebagai salah satu distro di Bandung merasakan dampak dari persaingan, banyaknya pesaing baru dalam bidang clothing company menjadi tantangan sendiri untuk Badger. Mengingat hal tersebut, maka Badger melakukan strategi baru yaitu dengan melakukan pendekatan lifestyle pada komunitas skateboard dan membuat produk yang mencerminkan fashion komunitas skateboard tersebut. lifestyle merupakan manifestasi dari konsep diri seseorang. Lifestyle seseorang dapat tercermin salah satunya dari keputusan pembelian. Konsumen cenderung mencari dan mengevaluasi alternatif yang ada dengan atribut produk yang menjanjikan pemenuhan kebutuhan lifestyle yang dianutnya. Konsumen yang menganut nilai yang kuat cenderung akan memilih produk yang sesuai dengan passion mereka masing-masing. Ditengah persaingan bisnis distro yang semakin pesat ini. Para pengelola bisnis distro harus menciptakan keputusan pembelian dan mempertahankan konsumen yang ada. Bila para pelaku bisnis distro tidak memfokuskan diri kepada kebutuhan dan keinginan konsumen maka bisa dipastikan jumlah pembeli pada distro tersebut akan semakin berkurang dan menyebabkan perusahaan tidak bisa mencapai tujuannya atau mengalami kebangkrutan. Strategi pemasaran yang bisa digunakan oleh produsen saat ini adalah promosi melalui media celebrity endorser karena pesan yang di sampaikan oleh sumber yang menarik,seperti selebrity yang sedang populer akan mendapatkan perhatian dan mudah diingat. Maraknya grup band dan atlit anak muda ini belakangan dimanfaatkan dengan baik oleh para pemasar dengan melakukan strategi endorser
4 untuk sebuah merek. Hal ini sangat dimengerti karena meningat sebuah band memiliki pengemar fanatik yang dapat menjadi pasar potensial. Tabel 1.2 Data Komunitas Skateboard Dikota Bandung No Nama Komunitas Jumlah Anggota 1 SreetSk8 Family 113 orang 2 Luckyline Skatepark 206 orang 3 Loop station skatepark 167 orang 4 Pasopati skatepark 284 orang 5 South Bandung Skateboarder 82 orang Sumber : Survei langsung kebeberapa komunitas skateboard oleh penulis Melihat hal data komunitas Skateboard dikota Bandung tersebut pihak Badger melihat suatu peluang dengan membuat suatu konsep produk yang sesuia dengan gaya hidup (lifestyle) dan celebrity endorser. Oleh sebab itu, strategi yang diterapkan untuk memenangkan persaingan yaitu dengan melakukan perbedaan melalui pendekatan lifestyle dan celebrity endorser.
5 Tabel 1.3 Data Penjualan Tahun Penjualan (dalam pcs) 2012 7.014 2013 5.580 2014 3.851 2015 5.758 2016 5.970 Sumber : Badger Store Bandung Grafik 1.1 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 Penjualan 2,000 1,000 0 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber : Badger Store Bandung
6 Dari data penjualan diatas dapat dilihat pada tahun 2012 itu adalah data sebelum melakukan pendekatan Lifestyle dan celebrity endorser dengan pencapaian penjualan terbaiknya dalam lima tahun terakhir sekitar 7,014 (pcs). Mengapa pada tahun 2012 Badger mencapai penjualan terbaiknya dikarenakan pada saat tahun 2012 itu belum banyaknya kompetitor di dalam dunia fashion. Namun pada tahun 2013 grafik diatas menunjukan data penjualan Bager store Bandung terilhat mengalami penurunan yang signifikan. Hal tersebut dipicu karena pada tahun 2014-2016 semakin banyaknya kompetitor didunia bisnis distro yang dari tahun ke tahun mengembangkan usahanya dan berdampak pada persaingan di bisnis distro ini lalu berakibat pada penurunan panjualan yang berpengaruh pada keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan Badger Invaders ini. Demikian masalah yang timbul setelah dilihat dari data penjualan penjualan tersebut adalah tidak adanya kenaikan penjualan yang signifikan. Maka dalam kondisi persaingan yang ketat saat ini, salah satu cara mendapatkan pelanggan adalah dengan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumen saat ini sehingga dapat menjadi salah satu pilihan konsumen. Dikutip dari jurnal Ayu Larasati (2012) dengan judul Pengaruh Gaya Hidup dan Kelompok Rujukan terhadap keputusan pembelian tablet PC di kota Denpasar mengatakan bahwa Gaya Hidup dan Kelompok rujukan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dikutip dari jurnal Annis dan Ketut (2013) dengan judul Pengaruh celebrity endorser,brand image, dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario mengatakan bahwa ebrity endorser, brand image, dan kepercayaan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis melakukan penelitian tentang Pengaruh Lifestyle dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Badger Invaders CV. Thridarma Persada ( Studi Kasus Pada Komunitas Skateboard Dikota Bandung)
7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka perlu untuk mengidentifikasi masalah yang muncul. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelasan arah dari penelitian ini yang sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas masalah masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Lifestyle pada Badger Store Bandung? 2. Bagaimana Celebrity Endorser pada Badger Store Bandung? 3. Bagaimana Keputusan Pembelian Badger Store Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh Lifestyle dan Celebrity Endorser terhadap keputusan Pembelian 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis buat, maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui Lifestyle pada Badger Store Bandung. 2. Untuk mengetahui Celebrity Endorcer pada Badger Store Bandung. 3. Untuk mengetahui Keputusan Pembelian pada Badger Store Bandung. 4. Untuk mengetahui pengaruh Lifestyle dan Celebrity Endorcer terhadap Keputusan Pembelian pada Badger Store Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian merupakan perumusan yang lebih tegas mengenai seberapa jauh penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan suatu ilmu. Dihubungkan dengan tema penelitian maka kegunaan penelitian diarahkan pada kegunaan teoritis dan praktis.
8 1. Kegunaan Pengembangan Ilmu Merupakan sumbangan ilmu pengetahuan mengenai ilmu pemasaran khususnya mengenai Pengaruh Lifestyle dan Celebrity Endorcer terhadap Keputusan Pembelian. 2. Kegunaan operasional 1. Bagi penulis Membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku pekuliahan antara teori dengan kenyataan khususnya mengenai Pengaruh Lifestyle dan Celebrity Endorcer terhadap Keputusan Pembelian. 2. Bagi objek penelitian Sebagai bahan informasi bagi Badger Invider Store Bandung mengenai Lifestyle dan Celebrity Endorcer serta pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian. 3. Bagi akademik Untuk menambah hasil referensi dan hasil penelitian lapangan mengenai lifestyle dan Celebrity Endorcer serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian yang peneliti pelajari dalam penelitian ini. 4. Bagi Umum Menjadi sumber pengetahuan pada umumnya untuk masyarakat yang memerlukan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih oleh penulis adalah di Badger Store Bandung yang berlokasi dijalan Trunojoyo no.23 Bandung sedangkan waktu penelitian terhitung mulai pada bulan November 2016.