PE GARUH PEMBERIA EKSTRAK BAWA G PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DA GLIBE KLAMID TERHADAP KADAR GULA DARAH ME CIT ORMAL DA ME CIT DIABETES YA G DII DUKSI ALLOKSA Oleh: AJIYAH BI TI RUSLI 080100317 FAKULTAS KEDOKTERA U IVERSITAS SUMATERA UTARA MEDA 2011
PE GARUH PEMBERIA EKSTRAK BAWA G PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DA GLIBE KLAMID TERHADAP KADAR GULA DARAH ME CIT ORMAL DA ME CIT DIABETES YA G DII DUKSI ALLOKSA KARYA TULIS ILMIAH Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran Oleh: AJIYAH BI TI RUSLI IM : 080100317 FAKULTAS KEDOKTERA U IVERSITAS SUMATERA UTARA MEDA 2011
LEMBAR PE GESAHA Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Glibenklamid Terhadap Kadar Gula Darah Mencit ormal dan Mencit Diabetes yang Diinduksi Alloksan AMA : AJIYAH BI TI RUSLI IM : 080100317 Pembimbing Penguji I (dr. Tri Widyawati, Msi) (dr. Isti Ilmiati F, MSc) Penguji II (dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA) Mengetahui: Fakultas Kedokteran Dekan Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD, KGEH IP: 19540220 198011 1 00
KATA PE GA TAR Puji dan syukur terhadap Allah SWT, yang tidak henti-hentinya memberikan kurnia-nya sehingga penelitian ini telah selesai disusun tepat pada waktunya. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Glibenklamid Terhadap Kadar Gula Darah Mencit ormal dan Mencit Diabetes yang Diinduksi Alloksan. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran. Saya menyadari bahwa keberhasilan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, khususnya dr. Tri Widyawati, Msi selaku dosen pembimbing. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga terutamanya orang tua saya, Puan Noridah Binti Aman, serta rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan untuk penelitian ini. Tidak lupa juga kepada ibu Marianne, S.Si, M.Si., Apt. dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang sudi memberi tunjuk ajar dalam menjayakan penelitian ini. Akhir kata, saya sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, disebabkan berbagai keterbatasan yang saya miliki. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dijadikan perbaikan di masa yang akan datang dan penulis juga mengharapkan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Kepala Batas, 12 Disember 2011, (NAJIYAH BINTI RUSLI)
ABSTRAK Latar belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang sering di Indonesia dan penderitanya dijangka akan meningkat pada 2030 menjadi 21,3 juta orang. Allium Sativum adalah sejenis herba yang digunakan secara tradisionalnya dalam mengobati penyakit kardiovaskular, gangrene dan diabetes. Bawang putih dipercayai mempunyai efek hipoglikemik dengan meningkatkan sekresi insulin oleh pankreas. Tujuan: Mengkaji pengaruh pemberian ekstrak bawang putih, dibanding glibenklamid terhadap KGD mencit normal dan diabetes yang diinduksi aloksan. Metoda: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Randomized Pre and Post Test Control Group Design. Sampel terdiri dari 24 ekor mencit Mus Musculus L. Strain DDW jantan berusia 3-4 bulan yang dibagi dalam enam kelompok, yaitu kontrol normal (KN1), kelompok normal pembanding (KN2), kelompok normal perlakuan (KN3), kontrol diabetik (KD1), kelompok diabetik pembanding (KD2) dan kelompok diabetik perlakuan(kd3). Pada kelompok kontrol (KN1 dan KD1) diberikan plasebo, sedangkan untuk kelompok pembanding (KN2 dn KD2) diberikan glibenklamid dosis 0,65mg/kgBB dan kelompok perlakuan (KN3 dan KD3) selama 10 hari. Pengukuran KGD dilakukan sebanyak 3 sebelum induksi, induksi dan pemberian ekstrak bawang putih, metformin dan data yang diperoleh dianalisa dengan Uji T Dependen dan ANOVA satu arah. Hasil: Pada kelompok diabetik diberi ekstrak bawang putih, dan glibenklamid, menunjukkan terdapat perbedaan rerata KGD mencit sebelum dan sesudah diberi perlakuan yaitu dari 0.75 ± 40.58 menjadi 109.50 ± 9.95 pada mencit diabetik diberi bawang putih dan dari 273.75 ± 39.40 menjadi 381.00 ± 49.46 pada mencit diabetik yang diberi glibenklamid. Terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah pemberian ekstrak bawang putih (p=0.004) dan glibenklamid (p=0.005). Uji one way anova antara kelompok dengan lanjutan uji Post-Hoc didapati perbandingan antara kelompok bawang putih (KD3) dengan kelompok glibenklamid (KD2) menunjukkan nilai signifikansi P=0.000 (P<0,05) yang menunjukkan bahawa terdapat perbedaan yang bermakna dari perobahan KGD mencit pada pemberian ekstrak bawang putih dan glibenklamid selama 10 hari. Kesimpulan: Ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) dosis 350 mg/kgbb dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit diabetes yang diinduksi Aloksan. Terdapat perbedaan rerata perobahan yang signifikan antara kedua kelompok perlakuan. Kata kunci: Diabetes Mellitus, Allium sativum, Ekstrak
ABSTRACT Background: Diabetes Mellitus is a common disease in Indonesia and is expected to increase to 21.3 million diabetics during 2030. Allium Sativum is the herb that traditionally used to treat cardiovascular disease, gangrene and diabetes mellitus. Garlic was believed can cause hypoglycaemic effect by stimulation of the pancreas to release insulin. Aim of study: Determine the effect of garlic extract and glibenclamide on blood sugar levels on normal and alloxan-induced diabetic mice. Methods: This study is a Randomized experimental study of the Pre and Post Test Control Group Design. The sample consisted of 24 Mus musculus L. Strain DDW mice age 3-4 months old males which were divided into six groups, namely a normal control groups (KN1), a normal compared group (KN2), a normal intervention group (KN3), a diabetic control groups (KD1), a diabetic compared group (KD2) and a diabetic intervention group (KD3). In the control groups (KN1 and KD1) they were given a placebo while for compared groups (KN2 and KD2) were given glibenclamide 0.65mg/kg BW and for intervention groups (KN3 and KD3) were given garlic extract 350 mg / kg BW for 10 days. Blood glucose were measure for three times that is before induction, before and after interventions. Data obtained was analyzed using T-dependent test and one way ANOVA. Results: Garlic extract diabetic groups and glibenclamide diabetic groups shows changes of blood glucose mean before and after intervention that is from 0.75 ± 40.58 to 109.50 ± 9.95 on diabetic mice given garlic extract and from 273.75 ± 39.40 to 381.00 ± 49.46 on diabetic mice given glibenclamide. There is significant changes before and after given garlic extract (p=0.004) and glibenclamide (p=0.005). One way ANOVA, followed by Post-Hoc test shows comparison between garlic diabetic group and glibenclamide diabetic groups with significant p=0.000 (p<0.05). These shows significant comparison of blood glucose changes on diabetic groups given garlic extract and glibenclamide for 10 days. Conclusion: Garlic extract (Allium Sativum) 350mg/kg BW significantly reduce blood glucose level on alloxan-induced diabetic mice. There is significant changes of compared means of those two interventions. Keywords: Diabetes Mellitus, Allium Sativum, extract
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR.. iii ABSTRAK.. iv ABSTRACT v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x BAB 1 PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar Belakang...... 1 1.2 Rumusan Masalah..... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.3.1 Tujuan Umum.... 3 1.3.2 Tujuan Khusus... 3 1.4 Manfaat Penelitian. 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 5 2.1 Diabetes Melitus... 5 2.1.1 Definisi. 5 2.1.2 Epidemiologi.. 5 2.1.3 Faktor Resiko.. 6 2.1.4 Klasifikasi.... 6 2.1.5 Kriteria Diagnostik 7 2.1.6 Patogenesa dan Patofisiologi 7
2.1.7 Penatalaksanaan.. 10 2.1.8 Komplikasi. 15 2.2 Bawang Putih... 17 2.2.1 Terapi Komplementori atau Alternatif... 17 2.2.2 Bawang Putih. 18 2.2.3 Manfaat Bawang Putih.. 19 2.2.4 Farmakokinetika Bawang Putih.. 20 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 22 3.1 Kerangka Konsep Penelitian...... 22 3.2 Variabel Penelitian... 22 3.2.1 Variabel Bebas.. 22 3.2.2 Variabel Tergantung.. 22 3.3 Definisi Operasional.... 23 3.4 Hipotesis. 25 3.4.1 Hipotesis Nol 25 3.4.2 Hipotesis Alternatif. 25 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian.... 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian. 4.3 Populasi dan Sampel.. 4.3.1 Populasi. 4.3.2 Sampel... 4.4 Teknik Pengumpulan Data.. 29 4.4.1 Alat dan Bahan.... 29
4.4.2 Cara Pengambilan Data. 30 4.5 Pengolahan dan Analisis Data 35 4.5.1 Cara Pengolahan Data 35 4.5.2 Analisa Data. 35 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 5.1 Hasil Penelitian 36 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 36 5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel. 36 5.1.3 Hasil Analisa Statistik 37 5.2 Pembahasan Penelitian. 46 5.2.1 Diabetes Mellitus 46 5.2.2 Induksi Alloksan.. 47 5.2.3 Ekstrak Bawang Putih 47 5.2.4 Obat Anti Diabetika Oral (Glibenklamid). 48 5.2.5 Perbedaan Rerata KGD Mencit.. 48 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 51 6.1 Kesimpulan.. 51 6.2 Saran 51 DAFTAR PUSTAKA.... 52 LAMPIRAN... 58
DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 5.1. Tabel 5.2 Tabel 5.3 Persentase Perubahan dan Deskriptif Rerata KGD pada Tiap Kelompok Mencit Selama 10 hari Perlakuan.... 40 Hasil Uji Beda Dua Mean Dependen... 43 Uji post hoc Tukey. 45
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 3.1. Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Kerangka Konsep Penelitian... 22 KGD Sebelum dan Setelah Induksi Alloksan 38 Perubahan KGD Mencit Sebelum dan Setelah Perlakuan. 39 Perbandingan kadar gula darah sebelum dan setelah diberikan sediaan uji... 42