BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mendapatkan dana untuk digunakan pembiayaan investasi melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor produktif. Dengan berkembangnya pasar modal, maka alternatif investasi bagi para investor kini tidak lagi terbatas pada aktiva riil dan tabungan melainkan dapat menanamkan dananya di pasar modal, baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun sekuritas lainnya. Dengan membeli saham, para pemodal berharap untuk menerima dividen setiap tahun dan capital gains pada saat sahamnya dijual kembali. Namun dengan berinvestasi maka investor juga dihadapkan pada resiko kerugian yang berbanding lurus dengan keuntungan yang diperoleh. Menurut Widjaja (2004), pada dasarnya pasar modal merupakan suatu wadah yang menjembatani hubungan antara pemilik dana dan pengguna dana. Kehadiran pasar modal sebagai alternatif sumber dana yang aman bagi badan usaha dan alternatif investasi yang menarik bagi investor adalah hal yang sangat penting dan merupakan kebutuhan yang krusial di dalam memobilisisasikan dana masyarakat guna pengembangan dunia usaha dan perekonomian. Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri property dan real estate. Bisnis property dan real estate baik residensial maupun komersial menunjukkan 1
2 perkembangan yang cukup pesat di I ndonesia. Semakin pesatnya perkembangan sektor properti ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan papan, sehingga membuat emiten-emiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal. Dana dari sumber eksternal dapat diperoleh melalui pasar modal (Husnan, 2003). Banyak masyarakat yang menginvestasikan modalnya di industri properti dikarenakan harga tanah yang cenderung naik. Penyebabnya adalah supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan selalu besar seiring pertambahan penduduk. Para investor yang akan melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar investasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh return (keuntungan) merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga disebut sebagai return sesungguhnya) dan expected return (return yang diharapkan oleh investor) (Jogiyanto, 2003). Harapan untuk memperoleh return juga terjadi dalam asset financial. Suatu asset financial menunjukkan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa mendatang.
3 Investor dalam asset financial juga mengharapkan return yang maksimal. Harapan untuk memperoleh return yang maksimal tersebut diusahakan agar dapat terwujud dengan mengadakan analisis dan upaya tindakan-tindakan yang berkaitan dengan investasi dalam sahamnya. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga harapan untuk memperoleh return yang maksimal bisa dicapai. Kinerja keuangan melalui analisa laporan keuangan dapat membantu pelaku bisnis, pihak pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan real estate di Indonesia. Kinerja keuangan meliputi: Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas bermanfaat dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan, serta dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi, selanjutnya berkaitan dengan masalah likuiditas ini perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya berarti perusahaan dalam keadaan liquid. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek. Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Current Ratio (CR) merupakan rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi Current Ratio (CR) suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang
4 ditanggung perusahaan juga semakin kecil (Ang, 1997). Dengan semakin kecilnya resiko yang ditanggung perusahaan maka diharapkan akan meningkatkan minat para investor untuk menananamkan dananya dalam perusahaan tersebut, sehingga investor lebih menyukai current ratio yang tinggi dibandingkan current ratio yang rendah. Rasio profitabilitas ini menjadi alat ukur efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan dalam menggunakan modalnya untuk menghasilkan laba, maka marjin keuntungan, rasio operasi, dan produktivitas tenaga kerja merupakan faktor-faktor yang mencerminkan efisiensi dan hal ini tercermin dalam profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan sebelum pajak dengan modal rata-rata yang digunakan, maka dengan profitabilitas yang tinggi mencerminkan efisiensi perusahaan yang tinggi. Net Profit Margin (NPM) menurut Harahap (2007) menunjukkan berapa besar presentase pendapatan bersih diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Kasmir (2009) menyebutkan bahwa NPM merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Rasio solvabilitas menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Debt to Equity Ratio (DER), yang merupakan
5 kelompok rasio solvabilitas. Nilai DER ditunjukkan dengan total debts yang dibagi dengan nilai total shareholders equity. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar total hutang terhadap total ekuitas (Ang, 1997), juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat resiko perusahaan semakin besar. Hal ini membawa dampak pada menurunnya harga saham di Bursa, sehingga return saham akan menurun. Di Bursa Efek Indonesia, pada tahun 2016 tercatat terdapat 49 perusahaan yang bergerak di sektor property dan real estate. Delapan di antaranya merupakan perusahaan property dan real estate yang pertumbuhannya paling pesat. Di antaranya adalah Agung Podomoro Land Tbk, Alam Sutera Reality Tbk, Ciputra Development Tbk, Intiland Development Tbk, Kawasan Industri Jababeka, Lippo Karawaci Tbk, Pakuwon Jati Tbk, dan Summarecon Agung Tbk. Penelitian ini akan diaplikasikan pada kelompok perusahaan sektor property dan real estate dengan pertimbangan bahwa perusahaan property dan real memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar dan peka terhadap perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan yang memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap pasar mengindikasikan perusahaan tersebut mempunyai risiko pasar yang lebih tinggi. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa ada kesenjangan antara penelitian satu dengan penelitian yang lainnya (research gap). Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan para peneliti yang menghasilkan penelitian yang berbeda-beda.
6 Pada penelitian Ulupui (2005) menunjukkan bahwa CR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian dari Yuliya Wingsih (2013) dan Rio Malintan (2013) menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Savitri dan Drs. A. Mulyo Haryanto, M.Si (2012) menunjukkan bahwa NPM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat return saham. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rio Malintan (2013) menunjukikan bahwa DER memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat return saham, sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari (2013) menunjukkan bahwa NPM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat return saham. Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelititan lebih lanjut. Dimana diharapkan dari penelititan tersebut diperoleh informasi mengenai sejauh mana pengaruh dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas terhadap return saham perusahaan, maka penelitian ini akan dituangkan sebagai skripsi dengan judul: Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Tingkat Return Saham Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka pokok permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas serta pengaruhnya terhadap return saham. Selanjutnya masalah-masalah pokok yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap tingkat return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014? 2. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014? 3. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap tingkat return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasikan diatas, yakni : 1. Untuk mengetahui apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap tingkat return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014
8 2. Untuk mengetahui apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 3. Untuk mengetahui apakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap tingkat return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Manfaat Teoritis Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas terhadap return saham dan metodologi penelitian sebagai aplikasi penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada masa perkuliahan. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Untuk Perusahaan Dapat digunakan sebagai dasar untuk dapat menghasilkan kinerja keuangan perusahaan yang baik dan semakin baik, agar dapat menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dengan melakukan penjualan saham, maka perusahaan akan memperoleh tambahan modal yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
9 2. Untuk Penulis Sebagai langkah konkrit penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama ini didapat peneliti kedalam praktek pada perusahaan. 3. Untuk Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat memberi pengetahuan dan menjadi bahan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian skripsi ini disusun dalam 5 (lima) bab dan setiap bab dibagi lagi menjadi sub-sub bab, hal ini dimaksudkan agar lebih jelas dan mudah dipahami. Secara garis besar materi pembahasan dari masing-masing bab tersebut dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang melandasi penelitian, kerangka konseptual yang digunakan, hipotesis penelitian dan penelitian terdahulu.
10 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dari penelitian dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian yang serupa dimasa yang akan datang.