BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI. Tingkat Risiko MSDs Pekerja Konstruksi. Keluhan MSDs. Gambar 3.1. Kerangka Konsep. 32 Universitas Indonesia

ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) PADA AKTIVITAS PEKERJA PENGECORAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI PADA PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE REBA, OWAS DAN QEC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

Universitas Indonesia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan survai ergonomi yang dilakukan pada 3 grup pekerjaan yaitu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. X merupakan gabungan antara perusahaan swasta nasional dan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

1 Universitas Indonesia

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DI TERMINAL KARGO POLONIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

Metode dan Pengukuran Kerja

Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah bahan kering berupa lempengan tipis yang terbuat dari

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 1:

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data di 3 group pekerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK

TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) merupakan penyakit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Data Produksi Tahun Sumber : PT.Karya Kita. Gambar I.2 Alur Proses Produksi PT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX TI-UNDIP 2009 Semarang, November 2009 ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional di Indonesia selama ini telah dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja Dengan Metode Rappid Upper Limb Assessment (Rula) Sebagai Dasar Rekomendasi Redesign Fasilitas Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

IDENTIFIKASI POSTUR KERJA SECARA ERGONOMI UNTUK MENGHINDARI MUSCULOSKELETAL DISORDERS

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) UNTUK MENGURANGI KELUHAN FISIK PADA OPERATOR TENUN IKAT TROSO

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

ANALISIS POSTUR KERJA PEKERJA PROSES PENGESAHAN BATU AKIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA

ANALISIS BIOMEKANIKA DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PENGOPERASIAN MESIN PENGAMPLAS DI UKM CHUMPLUNG ADJI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan pembuatannya lebih mudah. Sedangkan kain ini tenun motif

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menjelaskan komponen yang akan dijadikan penilaian dari pekerja konstruksi. Secara garis besar menurut Bridger (2003), faktor-faktor yang terdapat pada pekerjaan terkait dengan risiko terjadinya MSDs, yaitu : postur, frekuensi, durasi, dan beban. Metode yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah metode OWAS (The Ovako Working Posture Analysis System). Penggunaan metode dikarenakan proses kerja yang menjadi objek penelitian ini sebagian besar dilakukan dalam proses tubuh berdiri. Proses kerja yang menjadi objek penelitian yaitu pada proses pengecoran menggunakan mesin Molen. Metode OWAS ini terdapat beberapa faktor risiko pekerjaan yang menjadi penelitian, yaitu: postur, frekuensi, durasi, dan beban. Faktor risiko pekerjaan proses molen akan didapatkan besarnya tingkat risiko MSDs dengan menggunakan metode OWAS. Faktor Risiko Pekerjaan Proses Pengecoran Menggunakan Mesin Molen - Postur janggal (leher,tulang belakang, kaki, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan) - Gaya/beban Tingkat Risiko MSDs menggunakan metode OWAS Aktivitas (Frekuensi dan durasi) Lembar kerja dan Stopwatch Gambar 3.1. Kerangka Konsep 18

3.2. Batasan Penelitian Tabel 3.1 Batasan Penelitian Variabel Definisi Alat ukur Skala Tingkat risiko MSDs Hasil akhir dari proses penilaian OWAS Ordinal terhadap postur tubuh terdiri dari empat level skala sikap kerja yang berbahaya bagi para pekerja yaitu kategori 1,2,3 dan 4 yaitu tidak perlu dilakukan perbaikan, perlu dilakukan perbaikan, perbaikan perlu dilakukan secepat dan/atau sesegera mungkin dan perbaikan perlu dilakukan sekarang juga. Postur (leher, tulang Sikap atau posisi bagian tubuh pekerja Lembar kerja Ordinal belakang, kaki, saat melakukan pekerjaan pada proses OWAS dan lengan atas, lengan molen bawah, pergelangan kamera digital tangan) Beban factor) (load/use Berat beban yang diangkat pekerja pada saat melakukan aktivitas kerja (proses pengecoran) Frekuensi Banyaknya siklus gerakan dengan postur janggal pada proses pengecoran: ke pekerja lain dari satu tempat ketempat lain Durasi Lama waktu keadaan tubuh dalam posisi janggal yang diamati : ke pekerja lain dari satu tempat ketempat lain Lembar Kerja OWAS (Wawancara) Lembar kerja dan stopwatch Lembar kerja dan stopwatch Ordinal Ordinal Ordinal 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu proyek pembangunan kos Kartika Tama di Jalan Seturan Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanankan pada rentang waktu bulan Agustus sampai selesai dengan melakukan observasi faktor risiko kerja dan pengambilan data sekunder. 3.4. Kriteria Sampel Populasi pekerja konstruksi yang berada pada proyek pembangunan kos Kartika Tama adalah 50 pekerja. Penelitian ini dibataskan pada pekerjaan proses pengecoran menggunakan mesin Molen dan pekerja yang sedang melakukan proses pengecoran. Pada proses pengecoran tidak semua pekerja melakukan 19

pekerjaan dan pekerja yang melakukan proses pengecoran selalu sama, maka untuk pengambilan sampel ditentukan kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Pekerja Konstruksi yang melakukan pembangunan kos Kartika Tama di daerah Seturan Yogyakarta. b. Pekerja yang melakukan pekerjaan proses pengecoran menggunakan mesin Molen. c. Pekerja yang sedang melakukan proses pengecoran ketika penilaian berlangsung. Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, maka akan didapatkan banyaknya pekerja konstruksi yang melakukan proses pengecoran menggunakan mesin Molen. 3.5. Pengumpulan Data 3.5.1. Sumber Data Pada penelitian ini data diperoleh langsung berupa informasi dari pekerja dan postur kerja pekerja. Sumber data yang diobservasi dari pekerja yaitu : a. Postur kerja pekerja yang dinilai janggal saat bekerja dan sesuai dengan postur yang tertera dalam lembar kerja OWAS. b. Besarnya beban kerja yang dilakukan pekerja pada tiap anggota tubuh yang diamati. c. Frekuensi dan durasi, keseringan dan lamanya waktu postur kerja yang janggal pada saat melakukan pekerjaan. Data lainnya merupakan informasi mengenai pekerja serta keluhan yang dialami melalui wawancara tidak terstruktur dan data yang diambil dari laporan dan dokumen proyek untuk mengetahui jenis pekerjaan pada proyek. 3.6 Analisis Data Analisis data berupa postur kerja yang janggal, beban, durasi dan frekuensi penulis menggunakan metode OWAS dengan menggunakan software (ergofellow). Cara penilaian metode OWAS yaitu degan cara memberi nilai untuk masing-masing postur punggung, lengan, kaki dan berat beban berdasarkan observasi yang dilakukan dengan merekam gambar selama proses kerja. Frekuensi dan durasi dilakukan secara manual menggunakan stopwatch. 20

3.7 Alur Penelitian 3.7.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan di daerah Seturan, Yogyakarta. Tahap awal dari penelitian ini meliputi pengamatan secara langsung di tempat kerja pembangunan kos Kartika Tama di Seturan, Yogyakarta dan melakukan wawancara dengan mandor proyek dan para pekerja. Penelitian pendahuluan ini mendapatkan beberapa fakta di lapangan, yaitu postur kerja yang janggal pada beberapa bagian tubuh yang akhirnya dapat digunakan sebagai bahan untuk mengindentifikasi masalah yang terjadi di proyek pembangunan kost Seturan, Yogyakarta. 3.7.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dapat dilakukan setelah penelitian pendahuluan dilakukan dan didapatkan beberapa data yang akhirnya digunakan untuk mengindentifikasi masalah yang ada. Fakta tersebut dapat diidentifikasi bahwa pembangunan kos Kartika Tama di jalan Seturan, Yogyakarta memiliki permasalahan dalam postur kerja yang janggal, sehingga dapat mengakibatkan keluhan muskuloskeletal. 3.7.3 Studi Pustaka Tahap studi pustaka yaitu mencari dan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang timbul pada identifikasi masalah. Pada tahap ini pula ditentukan cara untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul pada tahap identifikasi masalah, yaitu dengan memberikan usulan pengendalian dari masingmasing bahaya dan risiko MSDs yang terjadi di proyek, dengan harapan dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal. 3.7.4 Pengambilan Data Risiko Muskuloskeletal Pengambilan data risiko muskuloskeletal adalah pengambilan data seputar postur kerja, beban, durasi dan frekuensi. Untuk faktor postur kerja dan beban menggunakan metode OWAS, dengan merekam setiap pekerjaan yang dilakukan pekerja pada proses pengecoran. Kemudian untuk durasi dan frekuensi menggunakan stowatch sebagai alat bantu. 3.7.5 Pengolahan Data, Analisis Data, dan Penarikan Kesimpulan Proses pengolahan data meggunakan software OWAS dengan memberikan skor sebagai penilaian tingkat risiko. Hasil skoring kemudian didapatkan besarnya 21

tingkat risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang ada pada proses pengecoran. Hasil skoring yang telah didapatkan, maka dapat diketahui tingkat risiko dari proses pengecoran. Kemudian akan dilakukan pembahasan terhadap besarnya risiko yang didapat dari nilai skor yang didapat dan dari tingkat risiko tersebut akan didapatkan usulan pengendalian dari masing-masing keluhan dan risiko MSDs. 3.7.6. Pembuatan Laporan Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah rangkaian penelitian adalah penyusunan laporan Tugas Akhir yang terdiri dari Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori, Metodologi Penelitian, Profil Singkat Perusahaan dan Data, Analisis Data dan Pembahasan, serta Kesimpulan dan Saran. Tata cara penulisan laporan Tugas Akhir mengikuti buku pedoman yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Industri Atma Jaya Yogyakarta. 22

Mulai Penelitian Pendahuluan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengambilan data risiko muskuloskeletal meliputi faktor-faktor risiko seperti : Postur Kerja, Beban, Frekuensi dan Durasi Pengolahan Data dan Analisis Data OWAS Rekomendasi: Usulan perbaikan untuk proses pengecoran beton Kesimpulan Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Metolodogi Penelitian 23

Mulai Data Input posisi sikap kerja : -Punggung -Lengan -Kaki -Berat Beban Data diolah dengan menggunak an software OWAS Output : - Persentase penggunaan punggung, lengan, kaki dan berat beban. - Jenis kategori tindakan Rekomendasi : Usulan pengendalian untuk proyek Selesai Gambar 3.3 Diagram Alir Metode OWAS 24