ARTIKEL ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER DENGAN MENGGUNAKAN HEATER TAMBAHAN BERUPA DEAERATOR DAN ECONOMIZER PADA PABRIK GULA Oleh: OGIK DWI SAPUTRO 13.1.03.01.0002 Dibimbing oleh : 1. FATKUR RHOHMAN, M.Pd 2. ALI AKBAR, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
1
Analisa Efisiensi Water Tube Boiler Dengan Menggunakan Heater Tambahan Berupa Deaerator dan Economizer Pada Pabrik Gula Ogik Dwi Saputro 13.1.03.01.0002 ogiksaputra2@gmail.com Fatkur Rhohman, M.Pd dan Ali Akbar, M.T UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Ogik Dwi Saputro: Analisa Efisiensi Water Tube Boiler dengan Menggunakan Heater Tambahan Berupa Deaerator Dan Economizer Pada Pabrik Gula, Skripsi, Teknik Mesin, FT UN PGRI Kediri, 2017. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan yang dilakukan di pabrik gula yang berhubungan dengan boiler yang fungsi utamanya adalah sebagai pembangkit listrik yang digunakan untuk menggerakkan turbin guna memutar generator. Sehingga efisiensi yang terjadi pada boiler harus mempunyai prosentase yang cukup tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini yang pertama adalah berapa prosentase efisiensi yang dihasilkan dari penambahan economizer. Yang kedua adalah bagaimanakan mekanisme kerja dari economizer dan deaerator sebagai instrument pembantu dalam pemanasan air. Yang ketiga adalah bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari adanya economizer tersebut. Dalam penelitian ini analisa yang digunakan dalam perhitungan efisiensi water tube boiler menggunakan economizer adalah dengan menggunakan metode heat losess yang diperoleh dari temperatur pada stack atau gas buang. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah yang pertama efisiensi yang dihasilkan sebesar 92,58%. Yang kedua mekanisme pemanasan air menggunakan economizer dan deaerator sangat membantu dalam penghematan bahan bakar. Dan yang ketiga adalah pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya penambahan economizer yaitu dapat meningkatkan prosentase efisiensi sebesar 4,17%. Kata kunci: efisiensi water tube boiler, economizer, gas buang. 2
I. LATAR BELAKANG Dalam suatu pabrik terutama pabrik gula listrik dihasilkan dari perputaran turbin dan generator yang fungsi utamanya adalah penghasil listrik guna menjalankan proses dari pembuatan gula. Pada prosesnya pembangkit listrik di pabrik gula menggunakan air sebagai bahan baku utama dan ampas tebu merupakan bahan bakar utama didalam boiler. Menurut Kurniawan (2009) Tanaman tebu merupakan alternatif sumber energi yang potensial karena menghasilkan baggase yang digunakan untuk bahan bakar di boiler, karena itu industri gula dikenal sebagai industri yang memasok energinya sendiri (self sufficiency energy). Sehingga peralatan yang mendukung proses tersebut harus dapat menghasilkan hasil pengukuran dengan baik dan akurat. Menurut Karaeng, dkk (2013) Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap bertekanan dengan cara melakukan penambahan panas. Bejana terbuka yang menghasilkan uap bertekanan lebih dari satu atmosfer tidak disebut sebagai boiler. Pada furnace boiler, energi kimia bahan bakar bakar diubah menjadi energi panas. Panas ini dipindahkan ke air seefisien mungkin. Dengan demikian fungsi utama boiler adalah untuk menghasilkan uap diatas tekanan atmosfer melalui penyerapan panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Di dalam boiler juga terdapat instrumen pendukung yang berupa heater tambahan, heater tambahan itu sendiri terdiri dari economizer dan deaerator. Menurut Akbar, dkk (2009) Economizer adalah suatu alat yang berupa tubular yang digunakan untuk memanaskan air umpan boiler sebelum air umpan tersebut masuk ke boiler. Istilah economizer diambil dari kegunaan alat tersebut yaitu untuk menghemat (to economize) penggunaan bahan bakar dengan mengambil panas (recovery) gas buang sebelum dibuang ke atmosfer. Suryadi (2009) menyatakan bahwa sebuah economizer dapat dipakai untuk memanfaatkann panas gas buang untuk pemanasan awal air umpan boiler. Setiap penurunan 220 derajat celsius suhu gas buang melalui economizer terdapat 1% penghematan bahan bakar dalam boiler. Sedangkan deaerator adalah alat yang bekerja untuk membuang gas-gas yang terkandung dalam air ketel yang sudah melalui proses pemurniaan air (Djokosetyoardjo, 2003). 3
Menurut Djokosetyardjo (2003) untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi maka digunakanlah instrumen pendukung berupa heater tambahan yang berupa economizer dan deaerator untuk meningkatkan efisiensi dari uap yang dihasilkan. Karena alasan itulah saya tertarik melakukan penelitian tentang : Analisa Efisiensi Water Tube Boiler dengan Menggunakan Heater Tambahan berupa Deaerator dan Economizer. II. METODE PENELITIAN A. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang data penelitian berupa angka-angka. Alasan digunakannya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini adalah karena data yang akan dianalisis berbentuk angka-angka yang sifatnya dapat diukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono, 2011). 2. Teknik Penelitian Pada penelitian ini digunakan teknik penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk membantu suatu uraian sistematis berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder. Deskriptif adalah suatu uaraian sistematis tentang teori(dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti (Sugiyono, 2011). B. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan penelitiann di PG Djombang Baru yang terletak didaerah Kabupaten Jombang. C. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan menggunakan metode Heat Losses. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menghitung kehilangan panas akibat gas buang kering. 2) Menghitung kehilangan panas karena kandungan air dalam bahan bakar. 3) Menghitung kehilangan panas karena kadar air untuk pembakaran hidrogen dalam bahan bakar. 4) Menghitung kehilangan panas karena kandungan air didalam udara pembakaran. 5) Menghitung kehilangan panas karena perpindahan panas atau radiasi. 6) Unmeasured Losses 4
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Analisis Data 1. Hasil Analisis Data Data komposisi bahan bakar Baggase dan data operasional boiler Tabel 4.1 Data komposisi bahan bakar Nama Unsur Baggase Karbon 40,00 % Hidrogen 2,5 % Oksigen 26,29 % Nitrogen 28,71 % Abu 2,5 % Sumber PG Djombang Baru Tabel 4.2 Data operasional boiler Data Penelitian Nilai Satuan Temperatur masuk 100 C economizer Temperatur keluar 128 C economizer Temperatur F.D.F 34 C pembakaran Tekanan udara luar 1 Atm Uap keluar boiler 225 C Temperatur stack 170 C Temperatur udara 30 C Sumber: PG Djombang Baru B. Pembahasan 1. Mekanisme pemanasan air dengan menggunakan Deaerator dan Air yang berasal dari raw water kemudian masuk ke deaerator untuk mengurangi unsur kandungan oksigen yang terlarut guna mengurangi resiko korosi pada pipa. Setaelah dari deaerator kemudian menuju economizer untuk dipanaskan terlebih dahulu setelah itu masuk ke boiler yang mengubah air menjadi steam atau uap namun didalam boiler uap masih dalam keadaan uap basah maka untuk menjadikan uap kering uap basah diubah menjadi uap kering di superheater setelah dari superheater uap kering digunakan untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik menggerakkan generator. 2. Analisa efisiensi boiler Untuk menganalisa efisiensi boiler ini digunakan perhitungan heat losses yang dengan hasil adalah sebagai berikut : 1) L1 Kehilangan panas akibat gas buang kering didapat sebesar 3,46% 2) L2 Kehilangan panas akibat kandunganair dalam bahan bakar didapat sebesar 0% Economizer. 5
3) L3 Kehilangan panas akibat unsur hidrogen dalam bahan bakar sebesar 0,47% 4) L4 Kehilangan panas akibat udara yang mengandung uap air sebesar 2,64% 5) L5 Kehilangan panas akibat radiasi sebesar 0,35% 6) L6 Kehilangan panas yang tak terukur(unmeasured losses) sebesar 0,5% Dari hasil yang didapat diatas maka efisiensi boiler adalah sebesar η = 100% 7,42% = 92,58% 3. Perhitungan entalphy tiap titik Dengan menggunakan ChemicaL logic Steamtab Companion maka didapat entalphy dimasing-masing titik adalah sebagai berikut : Nama Titik Entalphy outlet Deaerator 419,166 Economizer 537,854 Boiler 2833,84 Superheater 3379,86 Entalph y inlet 125,734 419,166 537,854 2833,84 h out h in 293,432 118,688 2295,98 546,02 Maka dari data perubahan entalphy diatas dapat disimpulkan dengan perubahan entalphy dengan adanya economizer adalah sebagai berikut dengan persamaan : = = h E h B + h S x100 % 118,688 2295,98+546,02 x100% = 4,17% Jadi kesimpulan dari adanya penambahan economizer dengan perhitungan menggunkan persamaan diatas maka didapatkan peningkatan efisiensi sebesar 4,17%. Dan efisiensi sebesar 4,17% merupakan peningkatan efisiensi yang cukup tinggi. IV. KESIMPULAN 1. Efisiensi yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan teknik analisis heat losses adalah didapat efisiensi sebesar η = 92,58% 2. Mekanisme pemanasan air menggunakn deaerator dan economizer adalah air dari raw water menuju deaerator kemudian dilanjutkan ke economizer setelah itu masuk ke boiler dari boiler diubah menjadi steam yang masih mengandung air kemudian diubah oleh superheater menjadi steam kering yang digunakan untuk memutar turbin guna menghasilkan listrik yang digunakan oleh generator. 3. Pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya deaerator adalah mengurangi terjadinya korosi pada pipa yang dilewati oleh air. Kemudian dengan 6
adanya economizer dapat meningkatkan efisiensi sebesar 4,17% dihitung menggunakn enthalphy ditiap titik. V. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Sjahid M, Suryadi Ferdi, Prastyo Dwi D. 2009. Kinerja Economizer Pada Boiler. Penelitian. Dipublikasikan. Surabaya. Universitas Kristen Petra. Anggara. 2017. Bagian Boiler. Tersedia:https://www.slideshar e.net/mobile /anggarayp/. Diakses 14 Juni 2017. Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Penerbit Bina Aksara. Aulia, Muhammad R. 2014. Proses Perpindahan Panas. Tersedia: http//endhokmigas.blogspot.co. id/2014/12/prosesperpindahan-panas.html. Diakses 27 Januari 2017. Cengel Yunus A. And Michael A. Boles. 1998. Thermodynamics And Enggineering Approach. McGraw-Hill Inc: Third Edition. Driscoll John M. 1994. ASME Power test Codes Steam Generating Unit. New York. Penerbit The American Society. Djokosetiardjo, M. J. 2003. Ketel Uap. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT. Pradnya Paramita. Dzulkornoin Fitroh. 2015. Prinsip KerjaBoiler.Tersedia://www.in sinyoer.com /prinsip-kerjaboiler/. Diakses 27 Januari 2017. Hendaryati. 2012. Analisa Perubahan Efisiensi Termal Pada Ketel Uap. Skripsi. Dipublikasikan. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang. Karaeng, Cristian T, Iswandi, Firman, Nuzul Muhammad. 2013. Analisa Kinerja Boiler Pada PLTU Unit 1PT Semen Tonasa. Peneltian. Dipublikasikan. Ujung Pandang. Politeknik Negeri Ujung Pandang.. Kurniawan, Yahya. 2009. Listrik Sebagai KO-Produk Potensial Pabrik Gula. Penelitian. Dipublikasikan. Pasuruan. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit ALFABETA, CV. 7