ARTIKEL ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER DENGAN MENGGUNAKAN HEATER TAMBAHAN BERUPA DEAERATOR DAN ECONOMIZER PADA PABRIK GULA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN KARBON TETAP PADA BATUBARA TERHADAP EFISIENSI KETEL UAP PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya demikian juga perkembangannya, bukan hanya untuk kebutuhan

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

Analisa Teknis Evaluasi Kinerja Boiler Type IHI FW SR Single Drum Akibat Kehilangan Panas di PLTU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Gambar 2.1 Bagian-bagian Boiler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga listrik adalah Boiler (Steam Generator) atau yang biasanya disebut ketel

ANALISA KINERJA PULVERIZED COAL BOILER DI PLTU KAPASITAS 3x315 MW

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BEU

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

ANALISA UNJUK KERJA BOILER TERHADAP PENURUNAN DAYA PADA PLTU PT. INDONESIA POWER UBP PERAK

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi

LAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE POWER GENERATION

MAKALAH UTILITAS FIRE TUBE BOILER. Disusun oleh : Irfan Arfian Maulana ( ) Sintani Nursabila ( )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA AIR HEATER BOILER PLTU SICANANG DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

LAPORAN AKHIR EFISIENSI TERMAL STEAM POWER PLANT DITINJAU DARI VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR KEROSIN DAN CRUDE PALM OIL PADA FIRE TUBE BOILER

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU

BAB II LANDASAN TEORI

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) UNIT 3 DAN 4 GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO)

ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR COAL DENGAN KAPASITAS 110 TON/JAM PADA PLTU PANGKALAN SUSU

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

1. Bagian Utama Boiler

Perancangan Termal Heat Recovery Steam Generator Sistem Tekanan Dua Tingkat Dengan Variasi Beban Gas Turbin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan efisiensi boiler. Rotary Air Preheater, lazim digunakan untuk

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BES

ANALISA PERFORMANSI KETEL UAP DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM DAN TEKANAN 86 BAR DI UNIT 3 PADA PLTU SEKTOR PEMBANGKIT BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN

PENGARUH JUMLAH BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ARTIKEL ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER DENGAN MENGGUNAKAN HEATER TAMBAHAN BERUPA DEAERATOR DAN ECONOMIZER PADA PABRIK GULA Oleh: OGIK DWI SAPUTRO 13.1.03.01.0002 Dibimbing oleh : 1. FATKUR RHOHMAN, M.Pd 2. ALI AKBAR, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

1

Analisa Efisiensi Water Tube Boiler Dengan Menggunakan Heater Tambahan Berupa Deaerator dan Economizer Pada Pabrik Gula Ogik Dwi Saputro 13.1.03.01.0002 ogiksaputra2@gmail.com Fatkur Rhohman, M.Pd dan Ali Akbar, M.T UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Ogik Dwi Saputro: Analisa Efisiensi Water Tube Boiler dengan Menggunakan Heater Tambahan Berupa Deaerator Dan Economizer Pada Pabrik Gula, Skripsi, Teknik Mesin, FT UN PGRI Kediri, 2017. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan yang dilakukan di pabrik gula yang berhubungan dengan boiler yang fungsi utamanya adalah sebagai pembangkit listrik yang digunakan untuk menggerakkan turbin guna memutar generator. Sehingga efisiensi yang terjadi pada boiler harus mempunyai prosentase yang cukup tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini yang pertama adalah berapa prosentase efisiensi yang dihasilkan dari penambahan economizer. Yang kedua adalah bagaimanakan mekanisme kerja dari economizer dan deaerator sebagai instrument pembantu dalam pemanasan air. Yang ketiga adalah bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari adanya economizer tersebut. Dalam penelitian ini analisa yang digunakan dalam perhitungan efisiensi water tube boiler menggunakan economizer adalah dengan menggunakan metode heat losess yang diperoleh dari temperatur pada stack atau gas buang. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah yang pertama efisiensi yang dihasilkan sebesar 92,58%. Yang kedua mekanisme pemanasan air menggunakan economizer dan deaerator sangat membantu dalam penghematan bahan bakar. Dan yang ketiga adalah pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya penambahan economizer yaitu dapat meningkatkan prosentase efisiensi sebesar 4,17%. Kata kunci: efisiensi water tube boiler, economizer, gas buang. 2

I. LATAR BELAKANG Dalam suatu pabrik terutama pabrik gula listrik dihasilkan dari perputaran turbin dan generator yang fungsi utamanya adalah penghasil listrik guna menjalankan proses dari pembuatan gula. Pada prosesnya pembangkit listrik di pabrik gula menggunakan air sebagai bahan baku utama dan ampas tebu merupakan bahan bakar utama didalam boiler. Menurut Kurniawan (2009) Tanaman tebu merupakan alternatif sumber energi yang potensial karena menghasilkan baggase yang digunakan untuk bahan bakar di boiler, karena itu industri gula dikenal sebagai industri yang memasok energinya sendiri (self sufficiency energy). Sehingga peralatan yang mendukung proses tersebut harus dapat menghasilkan hasil pengukuran dengan baik dan akurat. Menurut Karaeng, dkk (2013) Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap bertekanan dengan cara melakukan penambahan panas. Bejana terbuka yang menghasilkan uap bertekanan lebih dari satu atmosfer tidak disebut sebagai boiler. Pada furnace boiler, energi kimia bahan bakar bakar diubah menjadi energi panas. Panas ini dipindahkan ke air seefisien mungkin. Dengan demikian fungsi utama boiler adalah untuk menghasilkan uap diatas tekanan atmosfer melalui penyerapan panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Di dalam boiler juga terdapat instrumen pendukung yang berupa heater tambahan, heater tambahan itu sendiri terdiri dari economizer dan deaerator. Menurut Akbar, dkk (2009) Economizer adalah suatu alat yang berupa tubular yang digunakan untuk memanaskan air umpan boiler sebelum air umpan tersebut masuk ke boiler. Istilah economizer diambil dari kegunaan alat tersebut yaitu untuk menghemat (to economize) penggunaan bahan bakar dengan mengambil panas (recovery) gas buang sebelum dibuang ke atmosfer. Suryadi (2009) menyatakan bahwa sebuah economizer dapat dipakai untuk memanfaatkann panas gas buang untuk pemanasan awal air umpan boiler. Setiap penurunan 220 derajat celsius suhu gas buang melalui economizer terdapat 1% penghematan bahan bakar dalam boiler. Sedangkan deaerator adalah alat yang bekerja untuk membuang gas-gas yang terkandung dalam air ketel yang sudah melalui proses pemurniaan air (Djokosetyoardjo, 2003). 3

Menurut Djokosetyardjo (2003) untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi maka digunakanlah instrumen pendukung berupa heater tambahan yang berupa economizer dan deaerator untuk meningkatkan efisiensi dari uap yang dihasilkan. Karena alasan itulah saya tertarik melakukan penelitian tentang : Analisa Efisiensi Water Tube Boiler dengan Menggunakan Heater Tambahan berupa Deaerator dan Economizer. II. METODE PENELITIAN A. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang data penelitian berupa angka-angka. Alasan digunakannya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini adalah karena data yang akan dianalisis berbentuk angka-angka yang sifatnya dapat diukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono, 2011). 2. Teknik Penelitian Pada penelitian ini digunakan teknik penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk membantu suatu uraian sistematis berdasarkan pengumpulan data primer dan sekunder. Deskriptif adalah suatu uaraian sistematis tentang teori(dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti (Sugiyono, 2011). B. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan penelitiann di PG Djombang Baru yang terletak didaerah Kabupaten Jombang. C. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan menggunakan metode Heat Losses. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menghitung kehilangan panas akibat gas buang kering. 2) Menghitung kehilangan panas karena kandungan air dalam bahan bakar. 3) Menghitung kehilangan panas karena kadar air untuk pembakaran hidrogen dalam bahan bakar. 4) Menghitung kehilangan panas karena kandungan air didalam udara pembakaran. 5) Menghitung kehilangan panas karena perpindahan panas atau radiasi. 6) Unmeasured Losses 4

III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Analisis Data 1. Hasil Analisis Data Data komposisi bahan bakar Baggase dan data operasional boiler Tabel 4.1 Data komposisi bahan bakar Nama Unsur Baggase Karbon 40,00 % Hidrogen 2,5 % Oksigen 26,29 % Nitrogen 28,71 % Abu 2,5 % Sumber PG Djombang Baru Tabel 4.2 Data operasional boiler Data Penelitian Nilai Satuan Temperatur masuk 100 C economizer Temperatur keluar 128 C economizer Temperatur F.D.F 34 C pembakaran Tekanan udara luar 1 Atm Uap keluar boiler 225 C Temperatur stack 170 C Temperatur udara 30 C Sumber: PG Djombang Baru B. Pembahasan 1. Mekanisme pemanasan air dengan menggunakan Deaerator dan Air yang berasal dari raw water kemudian masuk ke deaerator untuk mengurangi unsur kandungan oksigen yang terlarut guna mengurangi resiko korosi pada pipa. Setaelah dari deaerator kemudian menuju economizer untuk dipanaskan terlebih dahulu setelah itu masuk ke boiler yang mengubah air menjadi steam atau uap namun didalam boiler uap masih dalam keadaan uap basah maka untuk menjadikan uap kering uap basah diubah menjadi uap kering di superheater setelah dari superheater uap kering digunakan untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik menggerakkan generator. 2. Analisa efisiensi boiler Untuk menganalisa efisiensi boiler ini digunakan perhitungan heat losses yang dengan hasil adalah sebagai berikut : 1) L1 Kehilangan panas akibat gas buang kering didapat sebesar 3,46% 2) L2 Kehilangan panas akibat kandunganair dalam bahan bakar didapat sebesar 0% Economizer. 5

3) L3 Kehilangan panas akibat unsur hidrogen dalam bahan bakar sebesar 0,47% 4) L4 Kehilangan panas akibat udara yang mengandung uap air sebesar 2,64% 5) L5 Kehilangan panas akibat radiasi sebesar 0,35% 6) L6 Kehilangan panas yang tak terukur(unmeasured losses) sebesar 0,5% Dari hasil yang didapat diatas maka efisiensi boiler adalah sebesar η = 100% 7,42% = 92,58% 3. Perhitungan entalphy tiap titik Dengan menggunakan ChemicaL logic Steamtab Companion maka didapat entalphy dimasing-masing titik adalah sebagai berikut : Nama Titik Entalphy outlet Deaerator 419,166 Economizer 537,854 Boiler 2833,84 Superheater 3379,86 Entalph y inlet 125,734 419,166 537,854 2833,84 h out h in 293,432 118,688 2295,98 546,02 Maka dari data perubahan entalphy diatas dapat disimpulkan dengan perubahan entalphy dengan adanya economizer adalah sebagai berikut dengan persamaan : = = h E h B + h S x100 % 118,688 2295,98+546,02 x100% = 4,17% Jadi kesimpulan dari adanya penambahan economizer dengan perhitungan menggunkan persamaan diatas maka didapatkan peningkatan efisiensi sebesar 4,17%. Dan efisiensi sebesar 4,17% merupakan peningkatan efisiensi yang cukup tinggi. IV. KESIMPULAN 1. Efisiensi yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan teknik analisis heat losses adalah didapat efisiensi sebesar η = 92,58% 2. Mekanisme pemanasan air menggunakn deaerator dan economizer adalah air dari raw water menuju deaerator kemudian dilanjutkan ke economizer setelah itu masuk ke boiler dari boiler diubah menjadi steam yang masih mengandung air kemudian diubah oleh superheater menjadi steam kering yang digunakan untuk memutar turbin guna menghasilkan listrik yang digunakan oleh generator. 3. Pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya deaerator adalah mengurangi terjadinya korosi pada pipa yang dilewati oleh air. Kemudian dengan 6

adanya economizer dapat meningkatkan efisiensi sebesar 4,17% dihitung menggunakn enthalphy ditiap titik. V. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Sjahid M, Suryadi Ferdi, Prastyo Dwi D. 2009. Kinerja Economizer Pada Boiler. Penelitian. Dipublikasikan. Surabaya. Universitas Kristen Petra. Anggara. 2017. Bagian Boiler. Tersedia:https://www.slideshar e.net/mobile /anggarayp/. Diakses 14 Juni 2017. Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Penerbit Bina Aksara. Aulia, Muhammad R. 2014. Proses Perpindahan Panas. Tersedia: http//endhokmigas.blogspot.co. id/2014/12/prosesperpindahan-panas.html. Diakses 27 Januari 2017. Cengel Yunus A. And Michael A. Boles. 1998. Thermodynamics And Enggineering Approach. McGraw-Hill Inc: Third Edition. Driscoll John M. 1994. ASME Power test Codes Steam Generating Unit. New York. Penerbit The American Society. Djokosetiardjo, M. J. 2003. Ketel Uap. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT. Pradnya Paramita. Dzulkornoin Fitroh. 2015. Prinsip KerjaBoiler.Tersedia://www.in sinyoer.com /prinsip-kerjaboiler/. Diakses 27 Januari 2017. Hendaryati. 2012. Analisa Perubahan Efisiensi Termal Pada Ketel Uap. Skripsi. Dipublikasikan. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang. Karaeng, Cristian T, Iswandi, Firman, Nuzul Muhammad. 2013. Analisa Kinerja Boiler Pada PLTU Unit 1PT Semen Tonasa. Peneltian. Dipublikasikan. Ujung Pandang. Politeknik Negeri Ujung Pandang.. Kurniawan, Yahya. 2009. Listrik Sebagai KO-Produk Potensial Pabrik Gula. Penelitian. Dipublikasikan. Pasuruan. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit ALFABETA, CV. 7