vii Tinjauan Mata Kuliah

dokumen-dokumen yang mirip
Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi, dan Ekosistem Energi dalam Ekosistem Siklus Biogeokimiawi

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

LINGKUNGAN HIDUP: masalah dan solusinya

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem

Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara makluk hidup dan lingkungannya. Kata ekologi pertama diusulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kegiatan Belajar 2: Menjelaskan Konservasi Sumber daya Alam dan Lingkungan dalam konteks Perencanaan Wilayah.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

BAB I PENDAHULUAN. pada pulau. Berbagai fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dari

Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

Modul 1: Pengantar Pengelolaan Sumber Daya Air

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

KISI - KISI PENULISAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

SILABUS. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Percaya diri Berorientasi tugas dan hasil. Mengamati. an hayati

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

EKOSISTEM PERTANIAN SEBAGAI OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKOSISTEM. Yuni wibowo

Modul 1 : Ruang Lingkup dan Perkembangan Ekologi Laut Modul 2 : Lautan sebagai Habitat Organisme Laut Modul 3 : Faktor Fisika dan Kimia Lautan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan lingkungan yang ada pada saat ini. Dalam kaitannya dengan

Disampaikan kepada Peserta Pemilihan Putri Pariwisata Indonesia Provinsi Gorontalo Tahun 2012 Ramli Utina

RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Serangga merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya dari kepunahan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mahluk hidup memiliki hak hidup yang perlu menghargai dan memandang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

EKOLOGI & AZAS-AZAS LINGKUNGAN. Oleh : Amalia, S.T., M.T.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. terluas di dunia sekitar ha (Ditjen INTAG, 1993). Luas hutan mangrove

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Iklim Perubahan iklim

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

ASAS- ASAS DAN KONSEP KONSEP TENTANG ORGANISASI PADA TARAF KOMUNITAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2013 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR PENGUSULAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN LINGKUNGAN HIDUP NASIONAL KALPATARU TAHUN 2014 *)

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang penting bagi kehidupan di

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di

DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si.

ANALISIS SKL MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Tingkatan Ranah C 1

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

KONSEP-KONSEP DASAR EKOLOGI MANUSIA (Kuliah II)

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

Pendahuluan: Konsep-konsep Dasar Ekologi Manusia. Tim Pengajar MK Ekologi Manusia Tujuan Pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

12/3/2015 KONSEP ILMU LINGKUNGAN KONSEP ILMU LINGKUNGAN KONSEP ILMU LINGKUNGAN. Manusia? Manusia dan lingkungan?

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

Modul pertama Ekologi Manusia dan Alam Semesta, Modul ke-dua Bumi dan Kehidupan

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

I. PENDAHULUAN. Dalam film yang berjudul Inconvience Truth digambarkan dengan jelas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN. Ina Rosdiana Lesmanawati Jurusan Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

BAB I PENDAHULUAN. 41 tahun 1999). Menurut Indriyanto (2006), hutan merupakan masyarakat

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

Biologi SMA kelas X 11

geografi Kelas X PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I KTSP & K-13 A. PENGERTIAN GEOGRAFI a. Eratosthenes b. Ptolomeus

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

Pendahuluan: Pengantar Kepada Ekologi Manusia (Kuliah I)

Review Pertemuan ke-5

I PENDAHULUAN. masyarakat serta desakan otonomi daerah, menjadikan tuntutan dan akses masyarakat

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. klimaks pada daerah dengan curah hujan mm/tahun. Hutan Hujan

PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya hutan dalam dasawarsa terakhir dihadapkan pada

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Transkripsi:

vii T Tinjauan Mata Kuliah uhan menciptakan bumi dan isinya untuk kepentingan umat manusia. Tuhan sudah menyiapkan semua kebutuhan manusia tersebut secara lengkap, bahkan negara kita diciptakan Tuhan begitu sempurna, semua sumberdaya alam baik yang hidup (hayati) maupun yang tidak hidup lengkap tersedia di seluruh bumi Indonesia. Indonesia juga memiliki alam yang begitu indah mulai dari gunung, hutan, lembah, ngarai, danau, situ, rawa, pesisir hingga laut dalam, dengan kesuburan yang luar biasa. Indonesia juga mempunyai hampir semua jenis tambang. Indonesia juga memiliki alam yang sangat nyaman untuk ditempati siapapun dan mahkluk hidup apapun karena mempunyai suhu yang hangat sepanjang tahun. Oleh karena itu kita harus menjaga alam Indonesia yang begitu indah tersebut, sehingga tetap dalam kondisi baik, lestari dan berkelanjutan hingga akhir zaman. Namun seiring dengan pertumbuhan penduduk, seperti halnya negara lain, Indonesia juga menghadapi permasalahan lingkungan hidup. Bertambah cepatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan kebutuhan akan pangan (makanan), sandang (pakaian) dan papan (permukiman) semakin bertambah. Selain itu bertambah pula jumlah limbah yang akan dihasilkan oleh manusia yang semakin banyak. Di pihak lain sumber daya alam mempunyai kemampuan dan daya dukung yang sangat terbatas, sehingga pada suatu saat akan ada masa, alam tidak mampu lagi menyediakan sumberdaya alam yang sesuai dengan keinginan manusia yang sangat tidak terbatas. Oleh karena itu maka di Indonesia juga muncul masalah lingkungan hidup yang terus berkepanjangan, dan sulit untuk dicarikan solusinya. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mencoba melihat sedemikian rupa hubungan timbal balik antara hubungan faktor biotik dengan faktor abiotik, dan berbagai hubungan saling ketergantungan lainnya pada semua ekosistem seperti yang tercantum pada ilmu ekologi. Namun ternyata hanya dengan melihat hubungan timbal balik seluruh faktor yang ada di dalamnya, dirasakan sudah tidak cukup lagi, mengingat pada setiap ekosistem selalu ada campur tangan manusia. Di lain pihak, manusia pada dasarnya mempunyai kebutuhan yang sangat terbatas, sebagai contoh manusia umumnya hanya membutuhkan makan satu piring, mungkin hampir tidak ada manusia yang membutuhkan lima piring sekali makan. Manusia juga hanya membutuhkan dua hingga tiga stel pakaian untuk dapat dipakai

viii dalam satu waktu tertentu dengan penggunaan yang bergantian karena harus ada proses untuk membersihkan. Adanya keinginan yang tidak terbatas tersebut, mengakibatkan manusia tidak hanya mengeksploitasi sumberdaya alam sesuai dengan kebutuhan, namun mereka mengeksploitasinya sesuai dengan keinginan yang sangat tidak terbatas. Oleh karena itu maka hubungan timbal balik pada seluruh ekosistem akan terganggu dengan adanya keinginan manusia yang tidak terbatas tersebut. Terkait hal tersebut, maka dalam rangka mencegah kerusakan yang terus menerus akibat adanya keinginan manusia yang tidak terbatas tersebut, maka ke dalam ekologi perlu dimasukan unsur manusia, agar semua generasi mempunyai kesempatan yang sama dalam menikmati seluruh sumberdaya alam yang tersedia, tanpa ada pengurangan yang berarti. Adapun ilmu ekologi yang sudah memasukan manusia tersebut yang tujuannya agar alam tetap lestari dan dapat mensejahterakan umat manusia yang berkeadilan sampai akhir jaman inilah yang disebut sebagai Ilmu Lingkungan. Tujuan dari pembelajaran modul ini adalah agar Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Ilmu Ekologi dan apa yang dimaksud dengan Ilmu Lingkungan serta dapat membedakan kedua ilmu tersebut. Selain itu juga untuk merangsang munculnya kesadaran Anda akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup, sekaligus juga menyadarkan Anda agar selalu memberikan penghargaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Secara umum, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat membedakan ilmu ekologi dan ilmu lingkungan agar menyadari pentingnya kelestarian lingkungan hidup dan dapat memberikan penghargaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Secara khusus, setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan lingkungan dan berbagai jasanya; 2. menjelaskan sejarah munculnya kepedulian lingkungan hidup; 3. menjelaskan hubungan ekologi dan ilmu lingkungan; 4. menjelaskan interaksi manusia dalam lingkungan hidup; 5. menjelaskan macam-macam komponen abiotik; 6. menjelaskan macam-macam komponen biotik; 7. menjelaskan satuan dasar ekosistem; 8. menjelaskan komponen biotik pada ekosistem; 9. menjelaskan komponen abiotik pada ekosistem; 10. menjelaskan fungsi ekosistem;

11. menjelaskan perputaran energi dalam ekosistem; 12. menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan; 13. menjelaskan produktivitas dalam ekosistem; 14. menjelaskan ruang habitat dan niche; 15. menjelaskan ekosistem buatan; 16. menjelaskan daur nutrien (biogeokimia); 17. menjelaskan faktor pembatas; 18. menjelaskan kontrol biologis terhadap lingkungan; 19. menjelaskan stabilitas ekosistem; 20. menjelaskan ciri khas populasi berdasarkan ukuran populasi; 21. menjelaskan densitas populasi; 22. menerangkan pertumbuhan populasi; 23. menjelaskan kurva sintasan; 24. menjelaskan piramida umur; 25. menjelaskan pola distribusi internal; 26. menjelaskan interaksi populasi; 27. membedakan komunitas berdasarkan ukurannya; 28. menjelaskan klasifikasi intra komuniti; 29. menjelaskan penamaan, stratifikasi, dan priodisitas komuniti; 30. menjelaskan dominansi ekologi; 31. menjelaskan keragaman dalam komunitas yang menjadi petunjuk kualitas lingkungan; 32. menjelaskan perkembangan dan evolusi ekosistem; 33. menjelaskan macam suksesi, terjadinya suksesi, serta konsep klimaks; 34. menjelaskan kegiatan antropogenik yang menyebabkan pencemaran; 35. menjelaskan pencemaran; 36. menjelaskan pencemaran udara, sumber pencemar udara, bahan pencemar udara, pencemaran udara di negara berkembang, dan dampak pencemaran udara terhadap kesehatan; 37. menjelaskan pencemaran air, sumber pencemar air, bahan pencemar air, pencemaran air di negara berkembang, dan dampak pencemaran air terhadap kesehatan. 38. menjelaskan gas rumah kaca, pemanasan global, hujan asam, perubahan iklim, dampak perubahan iklim, mitigasi perubahan iklim, dan penghitungan jejak karbon; 39. menjelaskan tentang sumber daya alam dan kekayaan sumber daya alam Indonesia; ix

x 40. menjelaskan tentang keanekaragaman hayati, keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, serta keanekaragaman komunitas dan ekosistem; 41. menjelaskan tentang nilai guna keanekaragaman hayati dan permasalahannya; 42. menjelaskan masalah pada sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati; 43. menjelaskan tentang tantangan dan strategi pengelolaan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan; 44. menjelaskan pembangunan berkelanjutan; 45. menjelaskan pengelolaan lingkungan hidup; 46. menjelaskan kondisi perkotaan di Indonesia; 47. menjelaskan aktifitas antropogenik yang menimbulkan pencemaran; 48. menjelaskan transportasi dan pencemaran udara; 49. menjelaskan tentang sampah; 50. menjelaskan implementasi pembangunan berkelanjutan. Adapun Modul PWKL4106 Pengantar Ilmu Lingkungan ini tersusun sebagai berikut. Modul 1. Lingkungan dan Ekologi Modul 1 ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar sebagai berikut. Kegiatan Belajar 1. Ekologi dan Ilmu Lingkungan Kegiatan Belajar 2. Komponen di Dalam Lingkungan Hidup Modul 2. Struktur dan Fungsi Ekosistem Modul ini terdiri atas 2 (dua) kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1. Struktur Ekosistem, dan Kegiatan Belajar 2. Daur Biogeokimia dan Faktor Pembatas Modul 3. Populasi dan Komunitas Modul ini dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1. Populasi dalam Ekosistem, dan Kegiatan Belajar 2. Komunitas

xi Modul 4. Manusia dan Kegiatan Antropogenik: Pencemaran, Pemanasan Global, dan Perubahan Iklim Global Modul ini dibagi dalam 2 (dua) kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1. Pencemaran dan Kegiatan Belajar 2. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Global Modul 5. Sumber daya Alam, Keanekaragaman Hayati, dan Pengelolaannya Modul ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1. Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman Hayati Kegiatan Belajar 2. Permasalahan pada Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman Hayati serta Pengelolaannya Modul 6. Pembangunan Berkelanjutan dan Implementasinya Modul ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1. Pembangunan Berkelanjutan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pembangunan di Indonesia Saat Ini Kegiatan Belajar 2. Pembangunan Berkelanjutan dan Implementasinya Berikut adalah susunan kompetensi yang harus dikuasai setelah mempelajari Modul PWKL4106 Pengantar Ilmu Lingkungan.

xii Peta Kompetensi Pengantar Ilmu Lingkungan/PWKL4106/2 sks KOMPETENSI UMUM: membedakan ilmu ekologi dan ilmu lingkungan agar menyadari pentingnya kelestarian lingkungan hidup dan dapat memberikan penghargaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 34 35 36 37 38 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6

xiii