Kekuatan Film 5 CM dalam Meraih Minat penonton Remaja di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Film sebagai salah satu dari sekian banyak hal yang ditunggu-tunggu oleh pecinta

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif di tanah air saat ini dapat dikatakan sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena dalam sebuah film terdapat bahasa, kebiasaan- kebiasaan, ceritacerita

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Soraya Intercine Films adalah sebuah rumah produksi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Banyak film- film layar lebar horror Indonesia yang sekarang hampir setiap

Sinopsis Novel 5 cm Karya Donny Dhirgantoro

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

PERSEPSI SISWI SMA MULIA MEDAN TENTANG PERSAHABATAN DALAM FILM 5 Cm

BAB I PENDAHULUAN. dan terjadi peningkatan pada komunikasi antarbudaya (Sihabudin, 2013 : 2-3).

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. tampilannya yang audio visual, film sangat digemari oleh masyarakat. Film

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan film, pasti mengharapkan filmnya ditonton orang sebanyakbanyaknya.

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB III METODE PENELITIAN

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

MITOLOGI KIAMAT DALAM FILM 2012 SKRIPSI. (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting. Disusun oleh : ERY HARDIYANI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

MAKNA PESAN AMBISIUS PEREMPUAN DALAM MERAIH HARAPAN DAN IMPIAN PADA FILM MERRY RIANA: MIMPI SEJUTA DOLAR" (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE)

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

LANGKAH-LANGKAH KOMUNIKASI TERAPEUTIK ANTARA PERAWAT DENGAN PASIEN GANGGUAN KEJIWAAN KELAS C DI RS JIWA GHRASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa, akhir-akhir ini perkembangan media massa sangat pesat, bahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Film 5 cm adalah sebuah film yang disutradai oleh Rizal Mantovani, ini

BAB II GAMBARAN UMUM FILM 5 CM. terjalin selama 10 tahun lamanya. Ditambah tak ada lagi lima sahabat yang dekat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 6186/Kpts-II/2002,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu bentuk karya seni yang banyak ditemui di masyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Ray Sahetapy, Jupiter, Asya Shara, Ardina Rasti, dan Ki Joko Bodo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

REPRESENTASI OPTIMISME SEORANG ANAK MENCARI MAKNA CITA-CITA DALAM FILM PENDEK CINTA CITA. ( Analisis Semiotik Charles Sanders Peirce) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).

PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

PEMBENTUKAN IDENTITAS TOKOH IAN DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

Analisis Nilai Moral, Nilai Nasionalisme dan Nilai Pendidikan dalam Novel 5 Cm Karya Donny Dhirgantoro

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB I PENDAHULUAN. bentuk seperti dvd, video streaming via internet, bahkan acara televisi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I. Pendahuluan. didapatkan baik melalui siaran televisi, internet maupun radio dimana melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. relevan dimasa sekarang. Berbicara masalah kehidupan sehari-hari, kita tidak

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas imajinatif. Secara garis besar dibedakan atas sastra lisan dan tulisan, lama

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

R E S E N S I N O V E L 5 CM. Disusun Oleh. Nama : Rudy Harmawan. Kelas : XII IPA 3 NIS : 11049

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REPRESENTASI KEKERASAN SIMBOLIK DALAM TAYANGAN KOMEDI SITUASI DI TELEVISI

Pada pokoknya pasal 5 UU Perkawinan menetapkan syarat-syarat. yang harus dipenuhi bagi suami yang akan melakukan poligami, yaitu:

BAB 5 KESIMPULA DA SARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB I PENDAHULUAN. pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat.

Transkripsi:

Kekuatan Film 5 CM dalam Meraih Minat penonton Remaja di Indonesia Oleh Dra Yoyoh Hereyah M.Si Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta Keywords : film, ekonomi politik media, semiotika film ABSTRAK Sebuah film dibuat tentu dengan berbagai pertimbangan ekonomis agar bisa menghasilkan keuntungan. Begitu juga film-film bergenre remaja di Indonesia seperti film 5CM produksi Soraya Intercine Films. Makalah ini hendak mengupas sejauhmana kekuatan sebuah film agar bisa menjadi tuan rumah di Negara sendiri. Alasan pemilihan topic ini karena sejak dirilis pada tanggal 12 Desember 2012, film 5 Cm saat ini telah berhasil meraih lebih dari 2 juta penonton bioskop di seluruh Indonesia. Uniknya lagi pihak pembuat film sendiri tidak menyangka film ini bakal meledak di pasaran. Film dari novel laris Donny Dhirgantoro ini mengisahkan perjalanan istimewa dari 5 sahabat ke sebuah lokasi yang tidak akan pernah mereka lupakan. Tentunya untuk mencapai tujuan itu mereka harus melewati berbagai macam kendala yang bisa mengancam keselamatannya. Apa yang membuat 5 Cm digandrungi para penonton? Makalah ini melihat menggunakan pendekatan ekonomi politik dan semiotika film. Makalah ini untuk mencari tahu apa saja kekuatan dari tanda-tanda ikonis,indeksial dan simbolik dalam menarik minat penonton remaja di Indonesia.

Pendahuluan Film 5 CM adalah salah satu film Indonesia yang mendapatkan animo besar dari penggemar film, kehadirannya yang cukup unik karena mulai diputar saat angka keramat 121212 dan mendapatkan jumlah pengunjung yang luar biasa untuk ukuran film local. Lokasi Gunung Semeru sebagai ikon penting dalam film besutan sutradara Rizal Mantovani ini mengangkat tema persahabatan. Film ini diperkuat sebuah tag line: Tanggal 17 Agustus, di puncak tertinggi pulau Jawa, 5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi mengubah segalanya. Keunikan proses pengambilan gambar yang cukup berat dengan medan gunung Semeru, menjadikan film ini unik apalagi dibintangi oleh sejumlah pendatang baru dalam kancah perfileman Indonesia. Jauh sebelum penayangannya pihak pembuat film sesumbar bahwa film ini unik karena para pemainnya benar-benar naik gunung Semeru yang terjal dan berat, tanpa rekayasa bantuan alat atau helicopter. Soraya Intercine sebagai pembuat film mempercayakan Fedi Nuril sebagai pemeran Genta, tokoh utama dalam film ini dan mulai menyusuri Gunung Semeru dari kota Malang. Bahkan menurut akun twitter @5cmthemovie semua pemain yang melakukan perjalanan dari Jakarta dengan menaiki kereta Mataramaja melakukan pendakian secara langsung. Film 5 cm tayang hanya di bioskop 12.12.12!!! Semua pemain naik gunung, gak ada yang instan, gak ada yang naik helicopter, tulis akun twitter resmi film 5 CM tersebut. Sebuah film dibuat tentu dengan berbagai pertimbangan ekonomis agar bisa menghasilkan keuntungan. Begitu juga film-film bergenre remaja di Indonesia seperti film 5CM produksi Soraya Intercine Films. Makalah ini hendak mengupas sejauhmana kekuatan sebuah film agar bisa menjadi tuan rumah di Negara sendiri. Alasan pemilihan topic ini karena sejak dirilis pada tanggal 12 Desember 2012, film 5 Cm saat ini telah berhasil meraih lebih dari 2 juta penonton bioskop di seluruh Indonesia. Uniknya lagi pihak pembuat film sendiri tidak menyangka film ini bakal meledak di pasaran. Setelah sebulan tayang di bioskop Tanah Air, film 5 Cm telah berhasil menembus angka 2 Juta Penonton. Menyambut prestasi tersebut, pihak Soraya Intercine Films menggelar acara berbagi kebahagiaan bersama para fans di wilayah Depok, Jawa Barat.

Acara yang digelar di Depok Town Square tersebut dihadiri oleh beberapa bintang 5 Cm seperti Raline Shah, Herjunot Ali, Fedi Nuril, dan Igor Saykoji. Grup band Nidji selaku pengisi soundtrack film 5 Cm juga tak ketinggalan ikut memeriahkan acara tersebut dengan membawakan lagu-lagu hits mereka. "Rasanya menggelegar kaya gunung Semeru nih. Tapi ini pembuktian luar biasa, kita capai 2 juta penonton dari masa penayangan 3 minggu. Sekarang pasti sudah lebih dari 2 juta penonton. Intinya perasaan saya luar biasa," ujar Dewi Yulia Razif selaku Casting Director & PR Promotion Manager Soraya Intercine Films di Detos, Jawa Barat, Sabtu (12/1) siang. Konser Box Office 5 Cm ini bukanlah yang pertama, sebelumnya mereka pernah melakukan kegiatan serupa di Blok M Square, Jakarta Selatan ketika film tersebut meraih lebih dari 1 juta penonton. Film dari novel laris Donny Dhirgantoro ini mengisahkan perjalanan istimewa dari 5 sahabat ke sebuah lokasi yang tidak akan pernah mereka lupakan. Tentunya untuk mencapai tujuan itu mereka harus melewati berbagai macam kendala yang bisa mengancam keselamatannya. Apa yang membuat 5 Cm digandrungi para penonton? Makalah ini melihat menggunakan pendekatan ekonomi politik dan semiotika film. Makalah ini untuk mencari tahu apa saja kekuatan dari tanda-tanda ikonis,indeksial dan simbolik dalam menarik minat penonton remaja di Indonesia. Atau paling tidak berupaya menguak mengapa film ini mampu membetot perhatian kaum muda di Indonesia, dan cukup menyemangati kaum muda yang terpesona akan keindahan pemandangan di seputar gunung Semeru Pendekatan Ekonomi Politik Komunikasi Sebuah film adalah pengejawentahan sebuah proses komunikasi khususnya dalam penyampaian pesan-pesan baik berupa ikon, indeks dan symbol-simbol lewat besutan sutradara dan dialog serta adegan yang dilakukan pemainnya. Film juga merupakan sebuah wacana yang muncul dari pergulatan para pembuatnya yang tentu saja menginginkan filmnya tersebut memperoleh keuntungan finansial.

Makalah ini hendak mendekati isu meledaknya film 5 CM menggunakan perspektif atau pendekatan Ekonomi Politik Media yang dipadukan dengan konsep tanda dan makna dari semiotika Charles Sander Peirce. Sejumlah Pakar ekonomi politik umumnya melihat persoalan pesan komunikasi lewat apakah ada control atau penguasaan dari para elit ekonomi termasuk didalamnya para pembuat film, pemberi dana dan penyedia pasar, dan sebagaimana Murdock (1981) ungkapkan. Dia melihat bahwa seringkali muncul pengaruh kontrol tersebut pada berbagai institusi sosial lainnya, termasuk media massa dan film pada khususnya, Banyak aliran ekonomi politik yang menyetujui asumsi klasik marxisme yang bersumber dari adanya penguasaan atau adanya dominasi superstruktur. Adakalanya, dari kacamata tersebut elit ekonomi menggunakan alat dan cara produksi dan kemudian mengharapkan institusi ini akan dapat membentuk media massa termasuk juga film sesuai dengan kepentingan dan tujuan mereka. Para ekonom politik telah menjelaskan bagaimana ketidakleluasaan media yang di batasi atau bias dari bentuk budaya massa yang diproduksi dan di sebarkan melalui media. Meskipun ada berbagai aliran teori ekonomi politik, paling tidak ada dua aliran yakni teori neomarxist kultural studi inggris dan teori ekonomi politik tampaknya menjadi saling melengkapi, namun ada rivalitas yang sangat antara keduanya (Murdock, 1981). Namun fokus mereka dalam institusi ekonomi nyaris sama, dan asumsi mereka bahwa dominasi ekonomi mengarahkan atau mengekalkan atau menguatkan adanya premis dominasi budaya. Konsep lain yang dipakai dalam makalah ini adalah konsep tanda dan makna. Pada dasarnya,komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Biasanya dalam sebuah gambar, karikatur atau lukisan dan film, didalamnya pasti terdapat unsur- unsur yang menjadi tanda dan akhirnya menimbulkan suatu makna tertentu sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi yang melihatnya. Charles Sanders Pierce (1939-1914) dalam Wibowo (2011) membagi tanda dan cara kerjanya ke dalam tiga kategori :

Tabel.1 Jenis Tanda menurut Charles Sanders Pierce (1939-1914) Jenis tanda Ikon Indeks Simbol Ditandai dengan Contoh Proses kerja -persamaa(kesaaman) - kemiripan -hubungan sebab akibat - keterkaitan - konvensi atau - kesepakatan sosial Gambar, foto, patung - dilihat - asap = api -gejala= penyakit -kata-kata, isyarat - diperkirakan - dipelajari Tentu saja dalam praktiknya, pembagian seperti itu tidak dapat dilakukan secara mutually exclusive. Dalam konteks-konteks tertentu bisa saja sebuah ikon dapat menjadi simbol. Dan di sisi yang lain b anyak simbol yang berupa ikon. Di samping menjadi indeks, sebuah tanda sekaligus juga bisa berfungsi sebagai simbol. Fungsi tanda pertama-tama adalah alat ukur membangkitkan makna. Itu karena tanda selalu dapat dipersepsikan oleh perasaan (sense) dan pikiran (reason). Selain soal makna dan tanda, makna nonverbal khususnya dalam sebuah film menjadi penting. Pembahasan Film adalah sebuah produk industry, sebuah produk yang harus dijual agar bisa menghasilkan keuntungan finansial bagi para pembuatnya. Begitu juga yang muncul dari fenomena film 5 CM. Film ini merupakan sebuah upaya menarik keuntungan dari meledaknya buku dengan judul yang sama.

Film dengan genre remaja ini memang mengarahkan segmen filmnya buat anak-anak muda dengan sejuta idealismenya yang coba diperkuat dengan keunikan penayangan film ini di tanggal yang unik 12 desember 2012. Konsep membaca pasar film ini perlu diacungi jempol, sebagai upaya pembuatnya memanfaatkan momentum ketertarikan remaja pada daya mistis 121212. Di sisi lainnya, fenomena pendakian tanpa bantuan peralatan atau tanpa rekayasa merupakan kekuatan besar film ini untuk meraih perhatian kaum muda. Bila dikaitkan dengan konsep ekonomi politik yang melihat persoalan pesan komunikasi lewat apakah ada control atau penguasaan dari para elit ekonomi termasuk didalamnya para pembuat film, pemberi dana dan penyedia pasar, dan sebagaimana Murdock (1981) ungkapkan. Jelas terlihat dengan melakukan penyamaan mitos budaya 121212 dengan kemampuan remaja menangkap makna dibalik mitos budaya tersebut. Para pembuat film berupaya menempatkan film mereka dalam konsep kepemilikan mistis para penonton yang ingin tahu tentang makna perjuangan hidup,persahabatan dan cinta dalam film yang banyak memakai lokasi eksotis pemandangan di seputar gunung Semeru yang indah sebagai kekuatan dalam film tersebut.

Memang ada sejumlah kekurangan dalam film ini tentang makna denotative yang harusnya tetap dijaga. Misalnya, Sejumlah anak Lumajang menyayangkan dan mengkritik film "5cm" tidak menampilkan kawasan Gunung Semeru berada di wilayah Kabupaten Lumajang. Pasalnya, jalur pendakian mulai Ranu Pane, Ranu Kumbolo hingga ke Kalimati tidak menjelaskan atau menayangkan board Lumajang. (http://kabarlumajang.net). Dalam situs tersebut, Fendi Setiawan, mahasiswa Lumajang di Jember mengaku, tidak ada suatu pesan atau gambar yang menyatakan Ranu Pane dan jalur pendakian semeru berada di wilayah Lumajang. Namun, yang ditonjolkan hanya board atau logo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). "Kalau alur film dari Jakarta, Malang dan Lumajang, tetapi kok gak ditayangkan kalau Ranu Pane berada di wilayah kabupaten Lumajang," ungkapnya. Selasa(25/12/2012). Hal senada disampikan, Rofik mahasiswa Lumajang yang kuliah di Surabaya, film yang bercerita persahabatan 5 anak muda yang mendaki ke Semeru seperti ambiguitas soal lokasi. Sehingga, jalur pendakian semeru berada di Malang bukan di Lumajang. "Board desa ranu pane berada di Lumajang tidak muncul ini lucu," ungkapnya. Para anak muda Lumajang yang berada di luar kota usai menonton film "5cm" kecewa, meski ada suguhan gambar pemandangan alam Semeru. "Kami amat menyayangkan, kota kami yang memiliki jalur pendakian semeru tidak dikenal," paparnya. (http://kabarlumajang.net) Di sisi yang lain, dari cerita film tersebut justru meningkatkan keinginan para pendaki gunung yang menghabiskan waktu mereka menyambut tahun baru di kawasan gunung Semeru.Film tersebut secara tidak langsung membuat para remaja dan anak muda ingin melakukan hal yang sama dilakukan oleh tokoh-tokoh film 5 CM yang di akhir film berupaya menancapkan bendera merah putih secara patriotis di sana. Ratusan pendaki pemula dari Jakarta, Bandung, Jogya dan Surabaya ramai-ramai ke puncak gunung Semerudi Lumajang-Jawa Timur. Ternyata, mereka terinspirasi film "5 cm". Film yang dibuat dari novel karangan Donny Dhirgantoto dengan judul sama itu memang mengambil shotting di kawasan Semeru. Agung Bawi pendaki asal Lumajang mengaku mendaki ke Semeru karena diminta temannya asal Surabaya menemani. Karena, usai menonton film "5 cm" terinspirasi untuk menaklukan puncak gunung yang dikenal tempat bersemayam para dewa. "Saya menemani teman saja, saya sudah dua kali dan ini ke tiga kalinya," ujar Mahasiswa Unesa Surabaya itu. Lanjut dia, banyak pendaki yang dikenalnya di Ranu Kumbolo terinspirasi dari film yang bercerita seputar 5 sahabat. Meski pendakian dibatasi hingga Kalimati, tidak mengurangi antusias pendaki ke

Semeru. "Meski tidak ke puncak, banyak pendaki luar kota yang senang bisa menikmati eksotika alam," paparnya. Hal yang sama disampaikan Shafi'u Rokhman, mahasiswa Lumajang yang kuliah di Malang. Dirinya mendaki Semeru diajak temannya asal Jogyakarta yang ingin menikmati alam gunung tertinggi di pulau Jawa. "Jadi saya hanya menemani, banyak mahasiswa Malang menemani rekanya yang ingin tahu Semeru usai nonton lima centimeter," jelasnya. (http://kabarlumajang.net/berita-2187) Makna dari tanda film 5 CM Sebenarnya ada banyak tanda yang muncul dalam film 5 CM yang bisa dianalisis menggunakan semiotika Charles Sander Peirce. Tapi dalam makalah ini, penulis hendak melihat makna dari symbol teks yang amat menonjol dalam film ini...taruh mimpi - mimpi kamu, cita - cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar... Kamu taruh disini, jangan menempel di kening Biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu... Jadi dia tak akan pernah lepas dari mata kamu Da kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang pada diri kamu sendiri,

kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu tak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita - cita, keyakinan diri.. Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan.. sehabis itu yang kamu perlu... Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.. Serta mulut yang akan selalu berdoa.. ( 5 cm : Donny Dhirgantoro ) Makna yang tersirat dalam kata-kata tersebut amat sesuai dengan jiwa anak-anak muda yang terkadang melupakan rasionalitas berpikir, mengabaikan ketidakmampuan psikis dan fisik sebagaimana digambarkan dalam film, bahwa ada upaya jatuh bangun dalam melaksanakan citacita. Sebagaimana muncul dalam teks Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.. Serta mulut yang akan selalu berdoa. Itulah yang membuat film ini menjadi film yang bisa memukau dan menarik minat mereka untuk menyaksikannya di layar bioskop. Daftar Pustaka Baran dan Davis (2000) Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future, Wadsworth:United Kingdom Murdock and Peter Golding, (1981) The Political Economy Of The Media Wibowo,Indiwan seto (2011), Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis untuk penelitian dan skripsi komunikasi, Mitra wacana Media, Jakarta. www.kabarlumajang,net