ANALISIS MANAJEMEN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT. PERKEBUNANNUSANTARA III (PERSERO) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB V PENUTUP. Sampoerna, Tbk periode tahun 2012 sampai 2014, maka dapat ditarik kesimpulan

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

Bab II. Tinjauan Pustaka

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB II LANDASAN TEORI

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. MILENIUM PRIMARINDO SEJAHTERA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Analisis Return on Asset, Current Ratio dan Debt Ratio dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang Belawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk tetap berjalan dengan baik suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ng Sun Fung Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN.

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rasio profitabilitas yang berhubungan dengan struktur modal salah satunya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT ZEBRA NUSANTARA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAKABU SEJAHTRA DI SRAGEN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II LANDASAN TEORI

8 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS DEBT TO EQUITY RATIO DALAM HUBUNGANNYA DENGAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit. Bank menjual jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, baik

Transkripsi:

ANALISIS MANAJEMEN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT. PERKEBUNANNUSANTARA III (PERSERO) Edisah Putra 1) Rindy Antika Sari 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3 Telp. (061) 6624567 Medan 20238 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab penurunan rasio profitabilitas dan penurunan total aktiva dan untuk mengetahui bagaimana perputaran modal kerja, perputaran total aktiva, Debt to Total Asset Ratio (DAR) dalam meningkatkan profitabilitas yang diukur dengan Return On Investment (ROI) Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan sumber data penelitian yaitu berupa data primer dan sekunder. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa manajemen modal kerja belum efektif dalam menghasilkan profitabilitas (ROI). Hal ini dibuktikan dengan variabel perputaran modal kerja yang mengalami peningkatan yang tidak diikuti Return On Investment (ROI), penurunan terjadi disebabkan perusahaan dalam mengelola modal kerja belum efektif terutama dalam menghasilkan penjualan. perputaran total aktiva mengalami penurunan tidak diikuti Return On Investment (ROI), peningkatan terjadi karena adanya penambahan modal saham ke dalam PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Debt to Total Asset Ratio (DAR) mengalami penurunan diikuti dengan menurunnya Return On Investment (ROI), penurunan ini menunjukkan perusahaan dalam meningkatkan Return On Investment (ROI) masik kurang efektif, dikarenakan total aktiva yang mengalami peningkatan tanpa diimbangi kenaikan penjualan. karena tingkat penjualan sangat berkaitan dengan peningkatan Return On Investment (ROI) pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Kata Kunci : Manajemen modal kerja dan ROI PENDAHULUAN Perusahaan memiliki tujuan yang sama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan atau kesejahteraan pemilik, mempertahankan kelangsungan hidup dan mengupayakan untuk dapat berkembang. Keuntungan atau Laba merupakan yang paling penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semakin tinggi perusahaan dalam pencapaian memperoleh laba semakin kuat perusahaan dalam menghadapi persaingan di masa yang mendatang. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam periode tertentu disebut dengan Profitabilitas. Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Efisiensi Modal Kerja adalah ketepatan cara (usaha dan kerja) dalam menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu, tenaga, biaya dan kegunaan berkaitan penggunaan modal kerja yaitu mengupayakan agar modal kerja yang tersedia tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan. 33-45

Efisiensi modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover). Menurut Bambang Riyanto (2008, hal. 62) menyatakan bahwa Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas di investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Jumlah aktiva yang besar yang dimiliki oleh perusahaan merupakan kekuatan dalam menjalankan operasionalnya. Perusahaan memiliki aktiva dengan jumlah besar belum tentu dapat menciptakan profitabilitas yang sudah direncanakan atau dengan kata lain bahwa perusahaan tersebut belum tentu dapat menghasilkan laba yang maksimum. Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur keefektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki. Menurut Warsono (2003, hal. 35) menyatakan semakin tinggi rasio aktivitas maka semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan sumber. Pemenuhan sumber dana melalui utang (pinjaman) akan mempengaruhi tingkat leverage atau solvabilitas perusahaan, karena solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan utang. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak hutang dibanding modal sendiri maka tingkat solvabilitas akan menurun karena beban bunga yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas. Solvabilitas dapat dilihat dari Debt to Total Assets Ratio. Berikut ini merupakan tabel dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah perputaran modal kerja, perputaran total aktiva, Debt to Total Assets Ratio (DAR) dan Return On Investment (ROI). Tabel I-1 Data Perputaran Modal kerja, Perputaran Total Aktiva, DAR, Dan ROI Periode 2011-2015 Tahun Perputaran Modal Kerja Perputaran Total Aktiva Solvabilitas (DAR) Profitabilitas (ROI) 2011 23.92 kali 0.71 kali 50.56% 13.99% 2012 9.72 kali 0.58 kali 53.52% 8.50% 2013 17.13 kali 0.51 kali 56.06% 3.59% 2014-10.42 kali 0.25 kali 25.54% 2.32% 2015-17.75 kali 0.11 kali 17.67% 5.44% Sumber : Laporan Keuangan PTPN III (Persero) Medan (data diolah) Berdasarkan Tabel I-1 di atas, Dilihat dari Perputaran modal kerja, dapat diketahui pada tahun mengalami peningkatan akan tetapi perputaran total aktiva dan debt to total asset dan profitabilitas mengalami penurunan. Hal ini 34-45

dikarenakan asset yang dimiliki perusahaan tidak memberikan hasil maksimal dalam menghasilkan laba dan mengelola hutangnya sehingga dalam menghasilkan laba kurang efektif terutama dalam mengelola investasinya. Hal ini sesuai dengan teori kasmir (2008, hal. 202) menyatakan bahwa semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik demikian pula sebaliknya ROI merupakan PROFITABILITAS KAJIAN LITERATUR Pengertian Profitabilitas Profitabilitas sangat penting bagi pengguna, khususnya investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor penentu perubahan nilai efek (sekuritas). Pengukuran dari peramalan laba merupakan pekerjaan paling penting bagi investor ekuitas. Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok. Menurut Kasmir (2012, hal. 196) menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Modal Kerja Membiayai modal kerja yang berbeda akan menyebabkan perhitungan kebutuhan modal kerja juga berbeda. Pada hakikatnya kebutuhan modal kerja adalah pemenuhan dan jangka pendek, tetapi beberapa literature, mengkaitkan pula dengan pemenuhan jangka menengah. Perputaran Modal Kerja Pengertian Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja adalah kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas dari perusahaan (Riyanto. 2011). Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, salah satu fungsi modal kerja adalah menutup jarak antara saat dikeluarkan uang tunai (kas) untuk membayar atau membeli persediaan bahan baku dan biaya lainnya pada saat diterimanya hasil penjualan. Jarak yang dimaksud adalah periode perputaran modal kerja (working capital turnover period) atau suatu kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya (turnover) atau makin tinggi tingkat perputaran. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perputaran Modal Kerja Menurut Kasmir (2012, hal. 258) menyatakan bahwa secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja dipengaruhi oleh : 1) Adanya kenaikan modal 2) Adanya pengurangan aktiva tetap Perputaran Total Aktiva a. Pengertian Total Aktiva 35-45

Menurut A. Helfert, Erich (2007, hal. 60) menyatakan perputaran aktiva menunjukkan besarnya komitmen aktiva tercata yang diperlukan untuk mendukung tingkat penjualan tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi total aktiva Menurut Riyanto (2008, hal. 40) menyatakan bahwa untuk mempertinggi total aktiva dilakukan dua cara yaitu: 1) Dengan menambah modal usaha atau aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi dan diusahakan tercapainya tambahan volume usaha sebesar-besarnya; 2) Dengan mengurangi volume usaha dan diusahakan penurunan atau pengurangan aktiva yang digunakan untuk operasi sebesar-besarnya. Debt To Total Asset Ratio (DAR) Pengertian Debt To Total Asset Ratio (DAR) Struktur modal merupakan gabungan dari berbagai macam pendanaan jangka panjang perusahaan, struktur modal merupakan komponen sumber pembiayaan yang dapat diperoleh guna investasi jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi Debt to Total Asset Ratio (DAR) Menurut brigham dan Houston (2010) menyatakan bahwa struktur modal dipengaruhi beberapa faktor yaitu : 1) Tingkat bunga Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi; 2) Susunan dari aktiva Kebanyakan perusahaan industry dimana sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap (fixed assets). Akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal yang permanen. Kerangka Berpikir Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi anatara data keuanagan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut. Manajemen modal kerja merupakan suatu aspek yang terpenting dalam mengelola suatu perusahaan. Apabila suatu perusahaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka kemungkinan perusahaan tidak dapat membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menyenangkan kreditor jangka pendek. Mereka akan memperoleh kepastian bahwa modal kerja berputar dengan keceptan tinggi dan utang akan segera dapat dibayar meski 36-45

dalam kondisi operasi yang sulit sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Perputaran total aktiva merupakan suatu rasio aktivitas yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya dan dalam menghasilkan penjualan yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan. semakin tinggi perputaran total aktiva berarti semakin efektif penggunaan aktiva tersebut. Selain masalah diatas, perusahaan juga dihadapi dengan masalah pemenuhan kebutuhan dana, baik dari sumber internal perusahaan yaitu penarikan modal melalui penjualan saham kepada masyarakat digunakan sebagai modal, Pemenuhan sumber dana melalui utang (pinjaman) akan mempengaruhi Debt to Total Asset (DAR), karena DAR sendiri berfungsi untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Berdasarkan Uraian di atas peniliti membuat Kerangka Berfikir sebagai berikut : LAPORAN KEUANGAN NERACA LAPORAN LABA/RUGI MANAJEMEN MODAL KERJA Perputaran Modal Kerja Perputaran Total Aktiva (TATO) Debt to Total Asset Ratio (DAR) Meningkatkan Profitabilitas Return On Investment (ROI) Gambar II. 1 Kerangka Berfikir 37-45

METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif yaitu penelitian menuraikan sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari suatu objek penelitian. Data yang digunakan penelitian ini adalah laporan neraca dan laba rugi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana perputaran modal kerja, perputaran total aktiva, debt to total asset dalam meningkatkan profitabilitas (ROI) pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan variabel yang digunakan adalah perputaran modal kerja, perputaran total aktiva, debt to total asset dan ROI dengan sumber data penelitian yaitu berupa data sekunder dan primer. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu dokumentasi dan wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi data Deskripsi data menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Hasil deskriptif menghasilkan data sebagai berikut : 2. 3. 4. 5. 6. 7. S uvalid N (listwise) 5 m Sumber : Hasil olah data SPSS V.16 Analisis Data Tabel IV-1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation WCTO 5-17.75 23.92 4.5200 17.89950 TATO 5 0.11 0.71 0.4320 0.24601 DAR 5 17.67 56.06 40.6700 17.73206 ROI 5 2.32 13.99 6.7680 4.65846 Perputaran Modal kerja PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. dan merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva lancar dikurangi utang lancar (modal kerja bersih) serta menunjukkan banyaknya penjualan yang diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Adapun rumus dari perhitungan perputaran modal kerja adalah sebagai berikut : 38-45

Perhitungan : Perputaran Modal Kerja (2011) = 6.497.937.025.444 271.542.555.903 Perputaran Modal Kerja (2012) = 5.946.518.723.390 611.659.951.318 Perputaran Modal Kerja (2013) = 5.708.476.623.601 333.104.017.063 Perputaran Modal Kerja (2014) = 6.232.179.227.727 597.984.818.825 Perputaran Modal Kerja (2015) = 5.363.366.034.203 302.024.417.259 = 23.92 Kali = 9.72 Kali = 17.13 Kali = -10.42 Kali = -17.75 Kali Dari hasil perhitungan perputaran modal kerja diatas maka dijelaskan hasil perhitungan perputaran modal kerja dalam tabel berikut ini : Tabel IV-2 Data Perputaran Modal Kerja Tahun Penjualan Modal Kerja Perputaran Modal kerja 2011 6.497.937.025.444 271.542.555.903 23.92 kali 2012 5.946.518.723.390 611.659.951.318 9.72 kali 2013 5.708.476.623.601 333.104.017.063 17.13 kali 2014 6.232.179.227.727 597.984.818.825-10.42 kali 2015 5.363.366.034.203 302.024.417.259-17.75 kali Pada Tabel IV-2 diatas dapat dilihat bahwa perputaran modal kerja tahun 2011 sampai tahun 2015 perputaran modal kerja mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi pada perputaran modal kerja disebabkan asset lancar perusahaan tidak memberikan hasil maksimal, Sedangkan untuk utang perusahaan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Perputaran Total Aktiva PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Perputaran total aktiva adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva. perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba (Sartono, 2010, hal. 120). 39-45

Adapun rumus dari perhitungan perputaran total aktiva adalah sebagai berikut : Perhitungan : Perputaran Total Aktiva (2011) = 6.497.937.025.444 9.042.646.045.337 = 0.71 Kali Perputaran Total Aktiva (2012) = 5.946.518.723.390 = 0.58 Kali 10.201.393.398.291 Perputaran Total Aktiva (2013) = 5.708.476.623.601 = 0.51 Kali 11.036.470.895.352 Perputaran Total Aktiva (2014) = 6.232.179.227.727 = 0.25 Kali 24.892.186.462.265 Perputaran Total Aktiva (2015) = 5.363.366.034.203 = 0.11 Kali 44.744.557.309.434 Dari hasil perhitungan perputaran total aktiva diatas maka dijelaskan hasil perhitungan perputaran total aktiva dalam tabel berikut ini : Tabel IV-3 Data Perputaran Total Aktiva Tahun Penjualan Total Aktiva Perputaran Total Aktiva 2011 6.497.937.025.444 9.042.646.045.337 0.71 kali 2012 5.946.518.723.390 10.201.393.398.291 0.58 kali 2013 5.708.476.623.601 11.036.470.895.352 0.51 kali 2014 6.232.179.227.727 24.892.186.462.265 0.25 kali 2015 5.363.366.034.203 44.744.557.309.434 0.11 kali Pada tabel IV-3 dapat dilihat dari perputaran total aktiva pada tahun 2011 sampai 2015 mengalami penurunan signifikan. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya penjualan. artinya perusahaan belum cukup baik atau belum efektif dalam mengendalikan dan menjalankan kegiataan operasionalnya dengan memanfaatkan asset yang dimilikinya dalam menghasilkan penjualan. sehingga perputaran total aktiva mengalami penurunan di tahun 2011 sampai tahun 2015. Debt to Total Asset Ratio (DAR) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan 40-45

Debt to Total Assets Ratio (DAR) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar utang perusahaan mempengaruhi pengelolaan aktiva (Kasmir, 2012). Adapun rumus dari perhitungan Debt to Total Asset Ratio (DAR) adalah sebagai berikut : Perhitungan : DAR (2011) = 4.572.213.928.735 9.042.646.045.337 x 100% = 50.56% DAR (2012) = 5.460.345.575.583 x 100% = 53.52% 10.201.393.398.291 DAR (2013) = 6.187.277.307.525 x 100% = 56.06% 11.036.470.895.352 DAR (2014) = 6.359.462.620.086 x 100% = 25.54% 24.892.186.462.265 DAR (2015) = 7.907.765.136.030 x 100% = 17.67% 44.744.557.309.434 Dari hasil perhitungan Debt to Total Asset Ratio (DAR) diatas maka dijelaskan hasil perhitungan DAR dalam tabel berikut ini : Tabel IV-4 Data Debt to Total Asset Ratio (DAR) Tahun Total Hutang Total Aktiva Debt to Total Asset Ratio (DAR) 2011 4.572.213.928.735 9.042.646.045.337 50.56% 2012 5.460.345.575.583 10.201.393.398.291 53.52% 2013 6.187.277.307.525 11.036.470.895.352 56.06% 2014 6.359.462.620.086 24.892.186.462.265 25.54% 2015 7.907.765.136.030 44.744.557.309.434 17.67% Berdasarkan Tabel IV-4 dilihat dari Debt to Total Asset (DAR) pada tahun 2011 sampai 2015 mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan perusahaan belum efisien dalam menggunakan asset yang dimiliki untuk membayar atau menutupi hutang- hutang yang dimiliki perusahaan. 41-45

Dengan meningkatnya hutang perusahaan berarti semakin tinggi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. a. Return On Investment (ROI) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Return On Investment (ROI) menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Adapun rumus dari perhitungan Return On Investment (ROI) adalah sebagai berikut : Return On Investment = Perhitungan : Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva x 100% ROI (2011) = 1.265.484.380.444 9.042.646.045.337 x 100% = 13.99% ROI (2012) = ROI (2013) = ROI (2014) = 867.802.185.800 10.201.393.398.291 396.777.055.383 11.036.470.895.352 578.681.113.581 24.892.186.462.265 x 100% = 8.50% x 100% = 3.59% x 100% = 2.32% ROI (2015) = 2.435.350.541.890 x 100% = 5.44% 44.744.557.309.434 Dari hasil perhitungan Return On Investment (ROI) diatas maka dijelaskan hasil perhitungan ROI dalam tabel berikut ini : Tabel IV- 5 Data Return On Investment (ROI) Tahun Laba Setelah Pajak Total Aktiva Return On Investment (ROI) 2011 1.265.484.380.444 9.042.646.045.337 13.99% 2012 867.802.185.800 10.201.393.398.291 8.50% 2013 396.777.055.383 11.036.470.895.352 3.59% 2014 578.681.113.581 24.892.186.462.265 2.32% 2015 2.435.350.541.890 44.744.557.309.434 5.44% 42-45

Berdasarkan Tabel IV-5 dapat dilihat pada tahun 2011 sampai tahun 2015 Return On Investment (ROI) mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perusahaan belum mampu mengelola aktivanya secara efisien dalam meningkatkan pengembalian laba perusahaan. Jika terus menerus menurun akan berdampak kurang baik terhadap perusahaan dikarenakan kepercayaan para pemegang saham akan menurun. PEMBAHASAN 1. Perputaran Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja mengalami peningkatan yang tidak diikuti oleh rasio profitabilitas. Dimana pada tahun 2013 perputaran modal kerja mengalami peningkatan akan tetapi profitabilitas mengalami penurunan.. Hal ini menunjukkan perusahaan dalam menggunakan modal kerja belum efektif dalam meningkatkan profitabilitas. terutama dalam menghasilkan penjualan. 2. Perputaran Total Aktiva dalam Meningkatkan Profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran total aktiva mengalami penurunan tetapi tidak diikuti oleh rasio profitabilitas. dimana tahun 2015 perputaran total aktiva mengalami penurunan akan tetapi profitabilitas mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran total aktiva perusahaan, belum cukup baik atau belum efisien dalam menggunakan keseluruhan aktiva yang dimilikinya dalam memenuhi kegiatan operasionalnya. 3. Debt to Total Asset Ratio (DAR) dalam Meningkatkan Profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Total Asset Ratio (DAR) mengalami penurunan tetapi profitabilitas mengalami penurunan. Hal ini dilihat dari tahun 2014 DAR mengalami penurunan sedangkan profitabilitas mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perusahaan dalam mengelola dana dari hutangnya secara produktif. Karena total aktiva yang dimiliki perusahaan dapat menutupi hutang perusahaan. 4. Terjadinya penurunan profitabilitas (ROI) dan penurunan total aktiva pada 2011 sampai 2015 pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Terjadinya penurunan profitabilitas (ROI) diakibatkan oleh kenaikkan laba bersih tidak sebanding dengan kenaikan total aktiva perusahaan. Penurunan profitabilitas (ROI) pada perusahaan menunjukkan perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimilikinya dalam menghasilkan laba kurang efektif. Terjadinya penurunan perputaran total aktiva diakibatkan oleh tingginya total aktiva dibandingkan dengan penjualan yang tidak terlalu tinggi, dilihat 43-45

dari total aktiva pada setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga penjualan menjadi tidak efisien. Penurunan penjualan disebabkan harga pasar yang terlalu rendah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai Analisis Manajemen Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas (ROI) pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dari periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perputaran modal kerja dalam meningkatkan profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Perusahaan belum optimal dalam meningkatkan profitabilitas (ROI) melalui penjualan yang dihasilkan. 2. Perputaran total aktiva dalam meningkatkan profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Perusahaan belum efisien dalam penggunaan keseluruhan aktivanya. 3. Debt to Total Asset Ratio (DAR) dalam Meningkatkan Profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Perusahaan dalam mengelola dana dari utangnya sudah produktif sehingga DAR mengalami penurunan. 4. Penyebab Penurunan Profitabilitas (ROI) dan penurunan total aktiva tahun 2011 sampai dengan 2015 pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan diakibatkan kenaikan laba bersih tidak sebanding dengan kenaikan total aktiva. dan aktiva perusahaan tidak memberikan hasil maksimal, penjualan juga menurun signifikan sehingga secara tidak langsung menurunkan profitabilitas. Sedangkan Penurunan Perputaran Total Aktiva diakibatkan tingginya total aktiva dibandingkan dengan penjualan yang rendah, dapat dilihat dari total aktiva setiap tahunnya yang mengalami peningkatan, sedangkan penjualan mengalami penurunan signifikan. Itu menunjukkan perusahaan belum maksimal dalam memanfaatkan keseluruhan aktivanya dalam menghasilkan penjualan. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan harus mampu mengoptimalkan penjualan yang dihasilkan dari hasil produksi, agar penjualan yang dihasilkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian, sebaiknya untuk menambah variabel dalam penelitian agar lebih sempurna lagi. DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE 44-45

(2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (edisi IV). Yogyakarta : BPFE Agnes, Sawir (2008). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama A Helfert, Erich (2007). Teknik Analisa Keuangan. Jakarta : Erlangga Annas (2016). Analisis Pengelolaan Modal Kerja Untuk Menilai Return On Investment (ROI) di PT. Gudang Garam Tbk. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan. Tidak Dipubiliasikan. Bambang Riyanto (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : Penerbit GPFE Brigham, E.F dan Joel F Houston (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Djarwanto (2005). Pokok Pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE eby, Haditya (2016). Analisis Perputaran Total Aktiva Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Perkebunan PT. Semadam Aceh Tamiang. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan. Tidak Dipubikasikan. Harahap, Sofyan Safri (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada. Harmono (2014). Manajemen Keuangan. Jakarta : Bumi AksaraHery (2015). Analisa Kinerja Manajemen (edisi I). Jakarta : PT. GrasindoHorne dan John M. Wachowicz. (2012). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (edisi XIII). Jakarta : Salemba EmpatIrawati (2006). Manajemen Keuangan (edisi I). Bandung : Pustaka. Irham, Fahmi (2015). Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat Jumingan (2011). Analisa Laporan Keuangan. (edisi IV). Bandung: PT. Bumi Aksara Kasmir (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada (2012). Analisis Laporan Keuangan (edisi V). Jakarta : Rajawali Pers Kuswadi (2008). Rasio-Rasio Bagi Orang Awam. Jakarta : Elex Media Koputindo Lamia, Eunike (2016). Pengaruh Current Ratio, Perputaran Modal Kerja, Piutang dan DAR Terhadap ROI Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Vol 16 No. 01, Mei 2016 Larasati (2016). Pengaruh Perputaran Total Aktiva, dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) Pada PT. Central Proteinaprima Tbk. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan. Tidak Dipublikasikan. Lukman, Syamsuddin (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi baru. Yogyakarta : Penerbit Liberty. Martono dan Agus H (2010). Manajemen Keuangan. (edisi III) Yogyakarta : Ekonosia 45-45

46-45