Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),, h. - Pemantauan Kadar Logam Berat dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan P. Halmahera, Maluku Utara Edward, Fasmi Ahmad dan Taufik Balai Dinamika Laut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Jakarta Abstrak. Pengukuran kadar logam dalam air laut dan sedimen di perairan Pulau Halmahera, Maluku Utara telah dilakukan pada September. Logam berat yang diukur adalah,,,, dan (air laut) dan,,,, dan, Cr dan Mn (sedimen). plikan air laut dan sedimen diambil pada stasiun pengamatan secara purposif sesuai dengan tujuan penelitian. Kadar logam berat dalam kedua cuplikan ditentukan dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasilnya menunjukkan kadar logam berat dalam air laut relatif rendah dan masih sesuai dengan lai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan oleh KMNLH () untuk kepentingan biota laut, sedangkan dalam sedimen kadar logam berat ini relatif tinggi. Berdasarkan kadar logam berat, status mutu air laut di perairan ini termasuk klas A (sangat baik) dengan skor =, sedangkan sedimen termasuk klas C (tercemar sedang) dengan skor = -. Kadar logam berat dalam sedimen relatif tinggi bila dibandingkan dengan air laut. Keadaan ini menunjukkan adanya akumulasi logam berat dalam sedimen. Kata kunci: logam berat, spektrofotometer serapan atom, air laut, sedimen. Pendahuluan Maluku merupakan salah satu dari Propinsi di Indonesia, terletak di wilayah Indonesia Bagian Timur. Propinsi Maluku ini terdiri dari. buah pulau besar maupun kecil, sehingga lebih dikenal dengan julukan "Propinsi Seribu Pulau", dengan Ambon sebagai ibukota Propinsi. Di antara seribu pulau tersebut terdapat pulau-pulau besar di antaranya adalah Pulau Seram (.. Ha), Pulau Halmahera (.. Ha), Pulau Buru (. Ha), Pulau Yamdena (. Ha), Pulau Obi (. Ha), Pulau Wetar (. Ha) dan Pulau Morotai (. Ha). Berdasarkan struktur pemerintahan, Propinsi Dati Maluku membawahi lima daerah tingkat dua, yaitu Kotamadya Ambon, Kabupaten Maluku Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Halmahera Tengah, dan Kota Administratif Ternate. Secara geografis, Propinsi Maluku terletak di antara LU - ' LS dan - BT. Luas wilayah kepulauan ini seluruhnya sekitar.. Ha. Jarak dari utara - selatan sekitar. Km dan Timur - Barat sekitar. Km. Sembilan puluh persen wilayah Propinsi ini merupakan lautan, yaitu seluas.. Ha dan sepuluh persen adalah daratan, yaitu seluas.. Ha. Pada tanggal Oktober Kabupaten Maluku Utara di mekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara dengan dasar hukum UU. /. Provinsi ini terletak di kepulauan Maluku sebelah utara dengan posisi ' LU - ' LS - ' BT. Luas propinsi Maluku Utara. km, jumlah penduduk.. jiwa, dengan ibukota Sofifi. Propinsi ini memiliki perairan laut yang relatif luas dengan sumberdaya perikanan yang relatif besar. Perikanan perairan Maluku Utara cukup potensial. Standing stock diperkirakan sebanyak., ton per tahun. Sementara batas potensi lestari (maximum sustainable yield, MSY) sebanyak., ton per tahun. Data Dinas Perikanan Maluku Utara tahun menyebutkan, jumlah ikan yang berhasil diekspolitasi mencapai. ton atau baru, persen dari MSY. Jenis ikan yang masih menjadi primadona sampai sekarang adalah tuna dan cakalang. Selain itu, Provinsi Maluku Utara ini juga kaya akan deposit bahan tambang seperti pertambangan kapur (gamping) di pulau Halmahera, minyak di pulau Sula dan Halmahera, mangan di pulau Halmahera dan Gebe, nikel di pulau Gebe, Bacan, Obi, dan Halmahera, emas di pulau Bacan, Obi, Halmahera, batubara di pulau Halmahera, Bacan, Obi, galian bahan bangunan di pulau Halmahera, Dapat dibaca di www.kimiawan.org/journal/jki
Edward, Fasmi Ahmad dan Taufik logam dasar (tembaga, timah hitam, seng) di pulau Bacan, Halmahera dan Obi, pasir besi hitam di pulau Halmahera dan Obi, batu mulia di pulau Bacan, khromit di pulau Halmahera, Gebe dan Obi, pantai timur tenggara pulau Halmahera, pantai utara kepulauan Sula, batu apung di pulau Tidore dan Halmahera, asbes di pulau Halmahera. Di Provinsi ini terdapat pula kawasan industri, yang terdiri dari kawasan industri dan perkayuan terpadu terletak di pulau Halmahera dan pulau Mangole, Kawasan industri perikanan di pulau Bacan, Morotai, Halmahera, Ternate dan Obi, Kawasan industri maritim di pulau Bacan dan Obi. Kawasan industri perkebunan di pulau Halmahera dan Sulabesi. Kawasan industri kimia dasar di pulau Mangole, Sulabesi dan Ternate. Potensi lain yang dimiliki provinsi ini adalah kawasan pariwisata, yang terdiri dari Kawasan wisata bahari di pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan sekitarnya. Kawasan wisata sejarah terletak di pulau Ternate, Halmahera, Bacan, Tidore dan sekitarnya. Kawasan wisata budaya di pulau Ternate, Halmahera dan sekitarnya. Kawasan wisata alam di pulau Ternate, Halmahera dan sekitarnya. Adanya deposit bahan tambang di beberapa pulau di Provinsi ini, terutama mineral yang mengandung logam serta aktivitas industri cepat atau lambat akan dapat menyumbangkan kadar logam berat ke perairan laut, baik melalui peluruhan secara alami, proses geologis maupun melalui limbah industri. Keadaan ini dapat meningkatkan kadar logam berat di perairan laut, sehingga pada kadar yang relatif tinggi akan berbahaya bagi kehidupan biota perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status mutu air laut dan sedimen ditinjau dari kadar logam beratnya serta faktor-faktor yang diduga merupakan sumber pencemaran logam berat, sehingga dapat diantisipasi kemungkinan timbulnya dampak negatif terhadap kualitas perairan. Hasilnya diharapkan dapat dijadikan acuan baik oleh pemda setempat maupun pihakpihak yang berkepentingan dengan penggunaan wilayah laut untuk berbagai kepentingan. Percobaan Bahan dan peralatan. Penelitian ini dilakukan di perairan Maluku Utara bulan September dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VIII. Penetapan posisi stasiun dilakukan secara purposif sesuai dengan tujuan penelitian. plikan air laut diambil sebanyak liter diambil pada lapisan permukaan dengan menggunakan water sampler dan cuplikan sedimen dengan menggunakan box score pada stasiun pengamatan (Gambar ). Selanjutnya cuplikan air laut disaring dengan kertas saring selulosa nitrat (, µm) yang sebelumnya dicuci dengan HNO ( N), dan diawetkan dengan HNO (ph<). Di laboratorium, cuplikan air laut diambil sebanyak ml dimasukan ke dalam corong pisah teflon, kemudian diekstraksi dengan APDC/MIBK. Fase organik yang diperoleh kemudian diekstraksi kembali dengan HNO. plikan sedimen diambil pada lapisan permukaan ( cm) dengan menggunakan grab yang terbuat dari stainless steel. plikan sedimen dimasukan ke dalam botol polietilen yang sebelumnya botol tersebut dicuci/direndam dalam HNO ( N) dan dibilas dengan air suling. Di laboratorium, cuplikan sedimen dimasukkan dalam cawan teflon dan dikeringkan dalam oven pada suhu o C selama jam. Setelah kering dikocok beberapa kali dengan air suling. plikan sedimen dikeringkan kembali pada suhu o C selama jam, kemudian digerus hingga halus. Sebanyak gram cuplikan sedimen kering dimasukkan dalam cawan teflon, didestruksi dengan menggunakan HNO /HCl pekat dan biarkan pada suhu ruang ± jam. Destruksi dilanjutkan pada suhu ºC selama jam. Analisis,,, Cr,, Mn dan ditentukan dengan AAS Varian SpectrAA- Plus menggunakan nyala campuran udara asetilen. Penentuan status mutu air laut dilakukan dengan Metode Storet berdasarkan nilai skor, di mana klas A, baik sekali, skor = (memenuhi Baku Mutu), klas B, baik, skor = - s/d (tercemar ringan), klas C, sedang, skor = - s/d - (tercemar sedang), dan klas D, buruk, skor - (tercemar berat). Penilaian yang sama juga dilakukan untuk sedimen dengan menggunakan NAB yang ditetapkan oleh Febris & Warner, RNO dan Everaart. Lintang Utara........... -. -. -. -. Kasiruta Mandioli Ternate Tidore Makian Kayoa Bacan Halmahera.... Bujur Timur Morotai Gambar. Peta Lokasi Penelitian Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),
Pemantauan Logam Berat dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan P. Halmahera, Maluku Utara Hasil dan Pembahasan Kadar Logam Berat dalam Air Laut. Hasil pengukuran kadar logam berat dalam air laut di perairan Pulau Halmahera dan sekitarnya disajikan dalam Tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat kadar logam berat,,, dan dalam air laut relatif rendah dan masih sesuai dengan NAB yang ditetapkan oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup () untuk kepentingan biota laut. Data ini memberi petunjuk bahwa masukan logam berat baik yang berasal dari peluruhan mineral logam secara alami, proses geologis yang terdapat di perairan maupun yang berasal dari limbah berbagai kegiatan baik di laut maupun di darat belum berpengaruh terhadap fluktuasi kadar logam berat. Dari tabel di atas juga dapat dilihat nilai status mutu air laut adalah =, yang berarti bahwa kualitas air laut di perairan ini termasuk kelas A (baik sekali). Dengan demikian kadar logam berat di perairan ini belum berbahaya bagi kehidupan biota laut. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar logam berat berdasarkan lokasi, maka dibuat tiga lokasi pengelompokkan stasiun yakni stasiun yang berada di bagian selatan ( st, Bacan), tengah ( st, Halmahera) dan utara ( st, Tidore & Ternate ). Tabel. Kadar Logam Berat dalam Air Laut di Perairan Maluku Utara (ppm), September Unsur Max Rerata NAB Skor....... N=, Total skor Plumbun (). Hasil pengelompokkan kadar berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat kadar rerata di daerah bagian selatan (Bacan dan sekitarnya), bagian tengah (Halmahera), dan utara (Ternate dan Tidore) relatif sama yakni ppm. Data ini menunjukkan bahwa pola sebaran relatif homogen. Kadmium (). Hasil pengelompokkan kadar berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel. Seperti halnya kadar, kadar rerata di daerah bagian selatan (Bacan dan sekitarnya), bagian tengah (Halmahera), dan utara (Ternate dan Tidore) relatif sama yakni ppm. Data ini menunjukkan bahwa pola sebaran relatif homogen. Tabel. Kadar berdasarkan Lokasi Kelompok (St -)... Tengah (St,,,,,).,, ). Tabel. Kadar dalam air laut berdasarkan Lokasi Pengelompokkan, ppm (St -). Tengah (St,,,,,).,, ). Tembaga (). Hasil pengelompokkan kadar berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat kadar rerata di daerah bagian utara (Ternate dan Tidore) lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tengah (Halmahera), dan selatan (Bacan dan sekitarnya) yang kadarnya berturut-turut adalah. ppm,. ppm dan. ppm. Data ini menunjukkan bahwa pola sebaran relatif tidak homogen, di mana lokasi bagian utara lebih banyak menerima masukan yang berasal dari berbagai aktivitas, baik alam maupun manusia. Zink (). Hasil pengelompokkan kadar berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel. Dari tabel di atas dapat dilihat kadar rerata di daerah selatan (Bacan dan sekitarnya) lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tengah (Halmahera), dan utara (Ternate dan Tidore) yang kadarnya berturut- turut adalah. ppm, ppm dan Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),
Edward, Fasmi Ahmad dan Taufik ppm. Data ini menunjukkan bahwa pola sebaran relatif tidak homogen, di mana lokasi bagian selatan lebih banyak menerima masukan yang berasal dari berbagai aktivitas, baik alam maupun manusia. kel (). Hasil pengelompokkan kadar berdasarkan lokasi disajikan pada Tabel. Seperti halnya kadar dan, kadar rerata di daerah selatan (Bacan dan sekitarnya), bagian tengah (Halmahera), dan utara (Ternare dan Tidore) relatif sama yakni ppm. Data ini menunjukkan bahwa pola sebaran relatif homogen. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar logam berat antara stasiun yang dekat dengan pantai dengan stasiun yang jauh dari pantai maka dilakukan pengelompokan stasiun berdasarkan jaraknya dari pantai (Tabel ). Tabel. Kadar dalam Air Laut berdasarkan Lokasi Pengelompokkan (St -)...... Tengah (St,,,,,)......,, )....... Tabel. Kadar dalam Air Laut berdasarkan Lokasi Pengelompokkan (St -).......... Tengah (St,,,,,).,, ). Tabel. Kadar dalam Air Laut berdasarkan Lokasi Pengelompokkan (St -).. Tengah (St,,,,,).,, ). Dari tabel tersebut dapat dilihat,, dan rerata relatif sama yakni ppm. Data ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar, dan antara stasiun yang dekat dengan pantai dengan yang jauh dari pantai. Keadaan yang sebaliknya dijumpai untuk dan di mana stasiun yang jauh dari pantai kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dekat dari pantai Sedimen. Hasil pengukuran kadar logam berat dalam sedimen di perairan Halmahera disajikan dalam Tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat kadar logam berat,, dan Cr dalam sedimen relatif rendah dan masih sesuai dengan NAB, sedangkan dan lebih tinggi dari NAB. Data ini memberi petunjuk bahwa masukan logam berat dan baik yang berasal dari peluruhan mineral logam secara alami, proses geologi, yang terdapat di perairan ini dan yang berasal dari limbah berbagai kegiatan baik di laut maupun di darat berpengaruh terhadap fluktuasi kadar logam berat dan. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat nilai status mutu sedimen adalah -, yang berarti bahwa kualitas sedimen termasuk kelas C (tercemar sedang). Dengan demikian kadar logam berat di perairan ini dapat membahayakan kehidupan biota laut. Seperti halnya air laut, pada sedimen untuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar logam berat berdasarkan lokasi, maka dibuat pengelompokkan stasiun yakni stasiun yang berada di bagian selatan, tengah dan utara (data lengkap dapat dilihat di informasi pendukung). Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),
Pemantauan Logam Berat dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan P. Halmahera, Maluku Utara Tabel. Perbandingan Kadar Logam Berat antara Stasiun (dekat pantai) dengan yang jauh dari pantai. A B A B A B A B A B................. Max............... - X.. Ket: A (st jauh dari pantai:,,,, ), B (st dekat pantai:,,,,,,,,,,,,, ) N= Tabel. Kadar Logam Berat dalam Sedimen di Perairan Halmahera (ppm), Sept Uns ur Cr Mn Max Rerata NAB Skor..................... -, < < < < Hasil pengukuran kadar,,,, dan Cr di bagian selatan lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tengah dan utara. Data ini menunjukkan bahwa sedimen di perairan bagian selatan lebih banyak menerima masukan logam berat,,,, dan Cr baik yang berasal dari peluruhan geologis (batuan mineral) maupun limbah berbagai aktivitas Sedangkan Mn kadar tertinggi dijumpai dibagian tengah, seterusnya bagian selatan dan utara. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kadar logam antara stasiun yang dekat dengan pantai dan yang jauh maka dilakukan pengelompokan stasiun berdasarkan jaraknya dari pantai (Tabel ). Dari tabel di atas dapat dilihat kadar,,, Mn pada stasiun - - - - yang dekat dengan pantai lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun yang jauh dari pantai, sedangkan untuk, Cr dan sebaliknya. Halmahera Bagian Utara (Pulau Morotai dan Sekitarnya). Air Laut. Kondisi perairan Morotai ini relatif tidak berbeda dengan perairan Halmahera. Hasil pengukuran kadar logam berat dalam air laut di perairan Pulau Morotai disajikan dalam Tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat kadar logam berat,,, dan dalam air laut relatif rendah dan masih sesuai dengan NAB yang ditetapkan oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk kepentingan biota laut. Data ini memberi petunjuk bahwa masukan logam berat baik yang berasal dari peluruhan mineral logam secara alami, proses geologi yang terdapat di perairan maupun yang berasal dari limbah berbagai kegiatan baik di laut maupun di darat belum berpengaruh terhadap fluktuasi kadar logam berat. Dari tabel di atas juga dapat dilihat nilai status mutu air laut adalah =, yang berarti bahwa kualitas air laut di perairan ini termasuk kelas A (baik sekali). Dengan demikian kadar logam berat di perairan ini belum berbahaya bagi kehidupan biota laut. Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),
Edward, Fasmi Ahmad dan Taufik Tabel. Perbandingan Kadar Logam Berat dalam Sedimen (stasiun dekat pantai) dengan Stasiun yang jauh dari pantai. Max - X Unsur A B A B A B......................... -. -. - -. -. -. - - - - - - - - - - - - -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -. -.............,........... A(st jauh dari pantai:,,,, ), B (St dekat pantai:,,,,,,,,,, ) Tabel. Kadar Logam Berat dalam Air Laut di Perairan Morotai (ppm), Sept Unsur Max Rerata NAB Skor......... N=, Total skor N= Tabel. Kadar Logam Berat dalam Air Laut di Perairan Morotai (ppm), Sept Uns ur Cr Mn Max Rerata NAB Skor..................... -, < < < < Sedimen. Hasil pengukuran kadar logam berat dalam sedimen di perairan Halmahera disajikan dalam Tabel. Dari tabel tersebut dapat dilihat kadar logam berat,, dan Cr dalam sedimen relatif rendah dan masih sesuai dengan NAB, sedangkan dan lebih tinggi dari NAB. Data ini memberi petunjuk bahwa masukan logam berat dan baik yang berasal dari peluruhan mineral logam secara alami yang - - - - terdapat di perairan dan yang berasal dari limbah berbagai kegiatan baik di laut maupun di darat berpengaruh terhadap fluktuasi kadar logam berat. Dari tabel di atas juga dapat dilihat nilai status mutu sedimen adalah -, yang berarti bahwa kualitas sedimen termasuk kelas C (tercemar sedang). Keadaan ini relatif tidak berbeda dengan kondisi perairan bagian timur Halmahera.Dengan demikian kadar logam berat di perairan ini dapat membahayakan kehidupan biota laut. Bila dilihat perbandingan pula kadar logam berat dalam sedimen dengan air laut, baik di perairan Halmahera bagian timur maupun utara (Morotai) terlihat bahwa kadar logam berat,,, dan dalam sedimen relatif lebih tinggi dari air laut. Data ini menunjukkan adanya akumulasi logam berat dalam air laut Kesimpulan Pemantauan logam berat yang dilakukan di sisi Barat Halmahera, menunjukkan bahwa kadar logam berat,,, dan dalam air laut relatif masih rendah dan sesuai dengan NAB untuk kepentingan biota laut (skor =, Klas A), kadar logam berat dalam sedimen relatif tinggi dan melebih NAB dengan skor - (tercemar sedang, Klas C). Tidak terdapat perbedaan kadar,, dan dalam air laut berdasarkan pengelompokan lokasi penelitian (Bacan, Halmahera tengah dan Tidore & Ternate), hal yang sebaliknya untuk dan. Tidak terdapat perbedaan kadar, dan antara stasiun yang dekat dengan pantai dengan stasiun yang jauh dari pantai (p>%), kecuali kadar dan di stasiun yang dekat dengan pantai relatif lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun yang jauh dari pantai. Kadar,,,,, dan Cr dalam sedimen di daerah bagian selatan relative lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tengah dan utara, dan bagian tengah relatif lebih tinggi dibandingkan dengan utara, sedangkan untuk Mn bagian tengah lebih tinggi dibandingkan dengan selatan dan utara. Untuk sedimen kadar,,, dan Mn di stasiun yang dekat dengan pantai relatif lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun yang jauh dari pantai, sedangkan Cr dan sebaliknya. Tingginya kadar logam berat dalam sedimen dibandingkan air laut menunjukkan adanya akumulasi logam berat dalam sedimen. Pemantauan logam berat yang dilakukan di sisi Utara Halmahera, menunjukkan hasil bahwa kadar logam berat,,, dan dalam air laut relatif masih rendah dan sesuai dengan NAB untuk Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),
Pemantauan Logam Berat dalam Air Laut dan Sedimen di Perairan P. Halmahera, Maluku Utara kepentingan biota laut (skor =, Klas A), sedangka kadar logam berat dalam sedimen relatif tinggi dan melebih NAB dengan skor - (tercemar sedang, Klas C). Kadar logam berat dalam sedimen relatif lebih tinggi dibandingkan air laut, hal ini menunjukkan adanya akumulasi logam berat dalam sedimen. Informasi Pendukung yang Tersedia Data kadar,,,,, Cr dan Mn dalam sedimen berdasarkan pengelompokkan stasiun, dapat diakses secara gratis di http://journal.kimiawan.org Pustaka. Lorring; Rantala,. Westerlund, S.; Magnuson, B. Solvent extraction procedures combined with back titration for trace metals determinations by atomic absorption spectrometry. Anal.Chim. Acta.,,, -. KMNLH.. Penentuan Status Mutu Air dengan Metoda Storet. Lampiran Keputusan MENLH mor KEP-/MENLH/.. Febris, G.J.; Wagner, G.F. Characterization of Toxicants in Sediments from Post Philips Bay: Metals Final Report. Department of Conservation and natural Resources Melbourne, Australia,.. Thayib, S.S.; H. Razak. Pengamatan Kandungan Bakteri Indikator, Logam Berat dan Pestisida di Perairan Pantai Teluk Ambon, Teluk Banten dan Teluk Jakarta. Prosiding Seminar dan Kongres Nasional Biologi VI, -, Surabaya,.. Gray A. Leigh. Metal Contamination of Sediments Associated with Deep Water Ocean Sewage Outfalls. Sydney, Australia. Marine Bulletin Pollution,, s -, -. Everaart, J.M. Heavy metals (,,, ) in Sediment of the Java Sea. Estuarine and Coastal areas of East Java and Some deep Sea Areas. Netherland Journal of Sea Research,, (), -. Jurnal Kimia Indonesia Vol. (),