PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MADIUN TAHUN AJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KREATIF PUISI MELALUI MODEL BENGKEL SASTRA PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUHARIYANI A

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA KELAS VII.8 SMP NEGERI 2 MASARAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: FITRI NUR FATHONAH A

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

Analisis Unsur Intrinsik Puisi Tema Guru Karya Siswa Kelas V SDN 1 Nagarasari

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia (Semi, bahasa sebagai mediumnya (Sugono, 2008:129).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Siti Alfiah SD Negeri 5 Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi Persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MADIUN TAHUN AJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh Diajukan Oleh: NUR ROHMAWATI A 310 070 230 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 i

ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KELAS VIII SPM NEGERI 10 MADIUN TAHUN AJARAN 2010/2011 Nur Rohmawati, A310070230, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012 Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Madiun tahun ajaran 2010/2011, dan (2) mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Madiun tahun ajaran 2010/2011. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis puisi. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik tes. Metode analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Madiun, dengan urutan kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran menulis puisi adalah kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (2) Kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Madiun dilihat dari hasil penilaian terhadap karya siswa yang diukur berdasarkan struktur puisi, yaitu ketepatan penggunaan diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, dan versifikasi. Hasil penilaian itu adalah nilai 50-55, 1 siswa, nilai 56-69, 6 siswa, nilai 70-75, 3 siswa. Pada hasil penilaian didapat nilai tertinggi 72 dengan judul puisi Gelombang Laut Bali karya Ronaldo Putra dengan perolehan nilai masing-masing adalah diksi 22, imajinasi 8, kata konkret 19, bahasa figuratif 16,dan versifikasi 7. Kendala dalam pembelajaran menulis puisi yaitu: (1) siswa pasif dan (2) terbatasnya media pembelajaran. Untuk mengatasi kendala tersebut berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi di lapangan dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (1) kendala yang disebabkan karena siswa pasif dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa, (2) kendala yang disebabkan oleh terbatasnya media pembelajaran, guru menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Kata kunci: proses pembelajaran, menulis puisi, dan kemampuan ii

PENGESAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MADIUN TAHUN AJARAN 2010/2011 Dipersiapkan dan disusun oleh: NUR ROHMAWATI A 310 070 230 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada tanggal, 15 Agustus 2012 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Diterima Susunan Dewan Penguji: 1. Dr. Nafron Hasjim ( ) 2. Dra. Main Sufanti, M. Hum. ( ) 3. Dr. Ali Imron Al-Ma ruf, M. Hum ( ) Surakarta, Agustus 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547 iii

1. PENDAHULUAN Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan itu beraneka ragam baik yang mengandung aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, kemanusiaan, keagamaan, moral maupun jender. Dengan daya imajinatifnya, berbagai realitas kehidupan yang dihadapi sastrawan itu diseleksi, direnungkan, dikaji, diolah, kemudian diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang mengekspresikan pengalaman dalam bentuk puisi, novel, cerita yang didukung oleh daya imajinasi. Puisi diciptakan dalam suasana perasaan yang menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat. Setiap puisi berhubungan dengan penyairnya karena puisi diciptakan dengan pengungkapan diri penyair sendiri. Di sekolah, menulis puisi merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan pikiran, perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dalam berbagai tulisan (Nurgiyantoro, 2009:309). Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya melainkan harus melalui latihan dan praktik, dengan demikian adanya pembelajaran menulis puisi di sekolah dapat membantu siswa agar pandai menulis, khususnya dalam menulis puisi. Sastra merupakan salah satu materi yang penting bagi siswa. Pembelajaran sastra diharapkan dapat membekali siswa suatu sikap, moral, dan perilaku yang positif dalam keseharian siswa. Apresiasi sastra dapat dikembangkan dengan adanya pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi dilakukan agar siswa mampu mengapresiasi karya sastra yang berkaitan dengan latihan mempertajam imajinasi, penalaran, dan perasaan. Pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan di sekolah termuat dalam Standar Kompetensi: mengungkapkan pikiran, dan perasaan dalam puisi bebas, serta termuat dalam Kompetensi Dasar: menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Dalam pembelajaran menulis puisi siswa dituntut untuk dapat berkarya membuat atau menulis puisi dengan kemampuan yang telah dimiliki agar terlihat manfaat pengajaran menulis puisi yang disampaikan oleh guru pada siswa di sekolah. Namun dalam 1

kenyataannya siswa kurang mampu dalam hal menulis puisi. Banyak kesulitan yang dialami oleh siswa mulai dari menentukan judul, memilih diksi, memilih kata konkret, penggunaan bahasa figuratif, dan lain-lain. Menulis puisi bukanlah hal yang mudah bagi para siswa. Di sekolah siswa diajarkan untuk menulis puisi karena memang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pembelajaran menulis puisi di sekoah memiliki kendala seperti minimnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Seharusnya guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran menulis puisi di kelas, agar dalam proses pembelajaran menulis puisi siswa tidak merasa bosan dan bisa lebih termotifasi untuk belajar. Pembelajaran dapat dilakukan diluar ruangan, agar siswa mampu megembangkan imajinasinya dengan melihat langsung objek penulisan. Pada penelitian ini, mengamati pembelajaran menulis puisi yang dilakukan didalam kelas dengan bimbingan guru dan hanya menggunakan buku paket bahasa Indonesia sebagai media. Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP N 10 Madiun. Untuk mengetahui proses pembelajaran dan kemampuan menulis puisi siswa, penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Madiun Tahun Ajaran 2010/2011. Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya dititikberatkan pada proses pembelajaran dan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 10 Madiun. 2. KAJIAN TEORI a. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses belajar atau interaksi antara guru dan murid untuk memperoleh ilmu, pembelajaran bisa berupa proses perubahan terhadap diri manusia dengan maksud memperoleh perubahan berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap yang telah difasilitasi oleh guru. Mulyasa (2006:225) menjelaskan bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pada penelitian ini pembelajaran dikhususkan pada bidang apresiasi sastra yaitu menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi yang terjadi di sekolah masih ada kendala yang dirasakan oleh siswa dan guru. Minimnya media pembelajaran yang digunakan 2

guru menyebabkan siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, sehingga ketika guru memberi tugas menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan, masih ada siswa yang mondar-mandir karena kurang memperhatikan penjelasan guru mengenai cara menulis puisi. b. Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan atau pengalaman yang telah dialami oleh penyair. Waluyo (2003:22) mengatakan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias. Maksudnya, kata-kata tersebut betulbetul terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau padat, kata itu berkekuatan. Oleh karena itu, salah satu usaha penyair adalah memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi atau irama. Pradopo (2000:7) mengemukakan bahwa puisi ialah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diekspresikan, diubah dalam wujud yang berkesan. Secara sederhana, puisi dapat dirumuskan sebagai bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek-aspek bunyi di dalamnya yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya dan ungkapan dengan teknik pilihan tertentu. c. Struktur Puisi Struktur puisi terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Waluyo (2003:27) menyatakan bahwa struktur fisik puisi mencakup (1) perwajahan puisi, (2) diksi, (3) pengimajian, (4) kata konkret, (5) majas atau bahasa figuratif, dan versifikasi, sedangkan struktur batin puisi terdiri dari (1) tema, (2) perasaan, (3) nada, dan (4) amanat. d. Hakikat Keterampilan Menulis Puisi Menulis adalah persoalan pilihan eksistensi, yaitu kesadaran untuk berproses secara aktif kreatif yang terus menerus. Sehingga, yang dibutuhkan dalam kreativitas menulis bukanlah teknik yang instan, tetapi lebih pada semangat dan ikrar yang kuat, yang dimulai dari diri sendiri (Kurniawan dan Sutardi, 2011:2). Menulis dimaksudkan sebagai kemampuan seseorang menangkap ide, pikiran, pengetahuan ilmu, dan 3

pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtut, jelas, ekspresi, enak dibaca dan dipahami. e. Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Menurut Nurgiyantoro (2009:4) Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran secara umum. Penilaian dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas pada siswa untuk menulis puisi dengan tema yang sudah ditentukan oleh guru. Penilaiannya diukur berdasarkan sturtur puisi yaitu ketepaatan diksi dengan skor tertinggi 25, pengimajian dengan skor tertinggi 20, kata konkret dengan skor tertinggi 25, bahasa figuratif dengan skor 15, dan versifikasi dengan skor 15. Pada penelitian ini penilaian bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. 3. METODE Metode penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk mengungkapkan fakta-fakta yang tampak atau teramati dengan memberikan deskripsi sebagai media penjabaran (Siswanto, 2008:49). Penelitian ini menekankan pada proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 10 Madiun. a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik tes. Teknik observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki (Marzuki, 2002: 45). Teknik wawancara adalah usaha untuk mengungkapkan motivasi, maksud atau penjelasan dari informan (Moleong, 2010: 186). Sedangkan teknik tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi tersebut yang dapat di bandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang di tetapkan (Nurgiyantoro, 2009: 58). Teknik observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan belajar mengajar siswa secara langsung. Observasi dilakukan dengan secara peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengambil data di lapangan. Adapun pelaksanaan kegiatan pembelajaran puisi di kelas meliputi: 1) cara guru mengajar 4

2) keaktifan siswa di kelas 3) kesiapan dalam merencanakan pembelajaran Teknik wawancara digunakan untuk mengambil data tentang persiapan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa pada saat pembelajaran puisi yaitu melalui wawancara kepada guru guna memparoleh data yang lebih akurat dan relevan. Pada teknik wawancara ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kreatif berupa membuat puisi. Tes ini diterapkan dengan cara menentukan tema pada siswa dalam menulis puisi, sedangkan judul, isi, dan bentuk puisi siswa bebas untuk mengekspresikan ide pikirannya. Guru memberikan kriteria penilaian seperti: a) dapat menentukan diksi, b) dapat menciptakan imajinasi, c) dapat memilih kata konkret, d) dapat menggunakan bahasa figuratif, dan e) dapat menghasilkan verifikasi. b. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk menyajikan data ke dalam suatu bentuk hasil yang dapat dibuktikan kebenarannya. Menurut Milles dan Huberman (dalam Sutama, 2011: 257) teknik analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1) Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam reduksi data, data yang telah dikumpulkan lalu diklasifikasi dan diseleksi guna memilih data yang berlimpah untuk dipilih dan menemukan fokus pengkajian. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh diseleksi dan dipilih untuk pelaksanaan penelitian. 5

2) Penyajian Data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada tahap penyajian data peneliti terlibat langsung untuk menampilkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. 3) Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan konfigurasi yang utuh. Verifikasi atau penarikan kesimpulan dilakukan selama penelitian berlangsung untuk memastikan data yang dikumpulkan tersebut valit. Setelah semua data terkumpul, kemudian diolah dan ditampilkan dalam suatu kalimat yang singkat dan jelas. Setelah ditarik suatu simpulan, peneliti melakukan verifikasi untuk memastikan data yang dikumpulkan tersebut valid. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, proses pembelajaran menulis puisi berlangsung pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2011 di ruang kelas VIII B SMP Negeri 10 Madiun dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan sastra Lilis Setyani S. Pd. Pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan di sekolah termuat dalam Stamdar Kompetensi: mengungkapkan pikiran, perasaan dalam puisi bebas, serta termuat dalam Kompetisi Dasar: menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Proses pembelajaran menulis puisi berlangsung dengan baik, meskipun masih ada siswa yang kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan. Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu ceramah dan tanyajawab, sedangkan media yang digunakan guru hanya buku paket. Proses pembelajaran menulis puisi kelas VIII B diawali dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 6

Hasil pembelajaran menulis puisi siswa terdiri dari hasil observasi dan hasil wawancara. Wawancara pada penelitian ini dilakukan oleh guru dengan siswa. Wawancara yang berupa pertanyaan diajukan guru kepada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. Siswa pun menjawab dengan melirik kearah temannya berharap temannya bisa membantu. Kurang memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung, dapat menyebabkan siswa tidak paham dengan materi yang telah disampaikan guru. Akibatnya siswa merasa kebingungan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yaitu membuat puisi dengan tema yang telah ditentukan oleh guru yaitu Keindahan Alam. Hasil observasi terhadap sikap siswa selama proses kegiatan pembelajaran menulis puisi yang berlangsung di dalam kelas VIII B SMP Negeri 10 Madiun pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2011 yaitu, materi pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan guru, dan media pembelajaran. b. Pembahasan 1) Proses Pembelajaran Menulis Puisi Pada proses pembelajaran menulis puisi ini, guru belum menunjukkan pembelajaran menulis puisi yang benar. Terbukti ketika siswa diminta untuk menulis puisi, banyak siswa yang kurang paham dan meminta guru untuk membantunya memilih kata atau diksi yang sesuai dengan judul puisinya. Sebaiknya pada proses pembelajaran menulis puisi guru lebih kreatif dengan mengajak siswa melakukan pengamatan objek di luar kelas, agar siswa mudah mencari ide dalam menulis puisi. 2) Kemampuan Menulis Puisi Hasil belajar merupakan kemampuan keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa setelah ia menerima materi yang telah disampaikan oleh guru sehingga dapat menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pekerjaan siswa di atas, diketahui hasil kemampuan pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B berbeda-beda. Dilihat dari 7

perolehan nilai tugas yang telah dikerjakan siswa, nilai yang diperoleh ratarata siswa berkisar antara 54 sampai 72. Penilaian diukur berdasarkan penguasaan kemampuan diksi dengan nilai maksimal 25, imajinasi dengan nilai maksimal 20, kata konkret dengan nilai maksimal 25, bahasa figuratif dengan nilai maksimal 15, dan versifikasi dengan nilai maksimal 15. Nilai ketuntasan maksimal yang diberikan guru yaitu 65, dari keseluruhan siswa yang memenuhi KKM hanya 8 siswa dan 20 siswa lainnya belum mencapai KKM. 3) Kendala dalam Pembelajaran Menulis Puisi Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menulis puisi di kelas yaitu (1) siswa pasif dan (2) terbatasnya media pembelajaran. Kendala tersebut dapat mempengaruhi kualitas dalam pembelajaran menulis puisi di kelas. Dalam pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan di kelas VIII B, sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru yang mengakibatkan siswa tidak bisa menjawab ketika guru memberi pertanyaan. Siswa yang tidak paham dengan penjelasan guru tidak mau bertanya karena takut dan malas bertanya. Terbatasnya media yang digunakan guru juga dapat menghambat proses pembelajaran. Media berfungsi sebagai alat bantu dalam suatu proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media sangat penting guna mendorong motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Pada pengamatan penelitian terhadap penggunaan media oleh guru, peneliti hanya menemukan penggunaan media konvensional berupa buku paket. Seperti ketika guru memberi tugas menulis puisi dengan tema Keindahan Alam, siswa masih bingung dan meminta guru untuk membantu memberikan pilihan kata atau diksinya. Hal ini disebabkan kerena kurangnya media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran yang menyebabkan siswa kurang tertarik pada pelajaran. 8

4) Upaya untuk Mengatasi Kendala dalam Pembelajaran Menulis Puisi Upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi di kelas, (1) bagi siswa pasif, guru memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa. Guru juga lebih memvariasikan metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi yaitu dengan melakukan pembelajaran menulis puisi di luar kelas, agar siswa mendapatkan ide dengan melihat langsung objek yang akan ditulis, (2) upaya untuk mengatasi kendala yang disebabkan oleh terbatasnya media dalam pembelajaran, guru tidak hanya menggunakan buku paket saja, akan tetapi guru memberikan contoh puisi dari koran atau majalah. Selain itu guru menggunakan media gambar agar siswa cepat mendapatkan ide dalam menulis puisi. Upaya-upaya yang dilakukan guru ini untuk mencapai tujuan pembelajaran serta agar pembelajaran menulis puisi dapat dikuasai dan dipahami oleh siswa. 5. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dari penelitian yang berjudul Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Madiun Tahun Ajaran 2010/2011 diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Proses Pembelajaran Menulis Puisi Dalam penelitian ini, proses pembelajaran menulis puisi berlangsung pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2011 di ruang kelas VIII B SMP Negeri 10 Madiun dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan sastra Lilis Setyani S. Pd. Pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan di sekolah termuat dalam Stamdar Kompetensi: mengungkapkan pikiran, perasaan dalam puisi bebas, serta termuat dalam Kompetisi Dasar: menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Proses pembelajaran menulis puisi kelas VIII B diawali dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 9

2) Kemampuan Menulis Puisi Kemampuan menulis puisi siswa diukur berdasarkan struktur puisi. Adapun kriteria penilaian adalah dapat menentukan diksi dengan nilai maksimal 25, dapat menciptakan imajinasi dengan nilai maksimal 15, dapat memilih kata konkret dengan nilai maksimal 25, dapat menggunakan bahasa figuratif dengan nilai maksimal 20, dan dapat menghasilkan versifikasi dengan nilai maksimal 15. Dari hasil penilaian dapat diketahui nilai tertinggi diraih oleh Ronaldo dengan judul Gelombang Laut Bali dan dengan perolehan nilai masing-masing untuk diksi 22, imaji 8, kata konkret 19, bahasa figuratif 16, dan versifikasi 7 jadi total perolehan nilainya 72. Nilai terendah diperoleh Yonisa dengan judul puisi Keindahan Tanah Airku dan dengan perolehan nilai masing-masing untuk diksi 17, imaji 7, kata konkret 17, bahasa figuratif 6, dan versifikasi 7 dengan total perolehan nilainya 54. b. Implikasi Kegiatan menulis puisi termasuk dalam kegiatan dalam pembelajaran sastra. Kegiatan menulis sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra khususnya puisi. Penelitian ini difokuskan dalam kegiatan menulis puisi yang berkenaan dengan keindahan alam. Hal ini sesuai dengan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMP kelas VIII semester dua menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan daya pikir imajinatif siswa. Untuk meningkatkan daya imajinatif siswa, peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain itu penggunaan metode pembelajaran juga penting, karena jika proses pembelajaran hanya menggunakan media dan sumber belajar yang kurang dapat menghambat keberhasilan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. 10

c. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang ditujukan kepada guru dan siswa yang diharapkan dapat bermanfaat. 1) Kepada Guru a) Guru perlu lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya pembelajaran menulis puisi. b) Sebaiknya dalam pembelajaran, guru lebih memperbanyak bahan dan sumber belajar agar dapat menarik siswa untuk mengikuti pembelajaran. 2) Kepada Siswa a) Pembelajaran menulis puisi diharapkan dapat melatih siswa untuk berfikir secara imajinatif. b) Hendaknya siswa lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh lagi dalam belajar, agar mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. DAFTAR PUSTAKA Imron, Ali. 2009. Stilistika Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Solo: CakraBook. Kurniawan, Heru dan Sutardi. 2011. Penulisan Sastra Kreatif. Lamongan: Pustaka Ilalang. Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE UII. Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Pradopo, Rachmad Djoko. 2002. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: UGM Press Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media Waluyo, Herman J. 2003. Teori dan Apresiasi Sastra Puisi. Jakarta: Airlannga. 11