BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Wonosari Gunungkidul yang berlokasi di Jalan Ki Ageng Giring 3, Trimulyo II, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta dan merupakan sekolah dengan akreditasi A. B. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Mei- Juli, adapun rincian rencana kegiatan adalah sebagai berikut Proposal Perijinan Pengumpulan data Analisi data : Mei : Juni : Juli : September C. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam meneliti Kemampuan Guru dalam Mengembangkan Materi dan Metode Pembelajaran Sejarah di SMA N 2 Wonosari Gunungkidul adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Banister dalam tulisan Haris Herdiansyah (2010:8) mengemukakan bahwa intisari penelitian kualitatif, yaitu sebagai suatu metode untuk menangkap dan memberikan gambaran terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengeksplorasi fenomena, dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan dari suatu fenomena yang diteliti. 28
29 Barnister menambahkan bahwa esensi dari fenomena biasanya tidak berada di atas permukaan, melainkan di bawah permukaan atau tersembunyi. Setiap individu yang memaknai sebuah fenomena tidak lantas dengan mudah menjelaskan makna tersebut. Penelitian kualitatif dengan segala kekhasannya mampu menguak tabir dan menangkap sesuatu yang dimaknai oleh individu, sehingga makna tersebut dapat dipahami dengan lebih mudah dan sederhana (Herdiansyah, 2010:9). D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian merupakan bahan pokok yang dapat diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah peneliti (Trianto, 2010: 253). Menurut Lofland (Moleong, 1991: 95) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain. Sumber data yang dimaksud adalah rekaman pembicaraan saat wawancara atau rekaman observasi yang dilakukan peneliti baik berbentuk foto, catatan maupun rekaman video. Suharsimi Arikunto, dkk (2008:113) menambahkan bahwa sumberdata yang baik adalah sumber data yang diambil dengan tepat dan akurat. Dalam Penelitian ini sumber data utama yang digunakan sebagai berikut: 1. Guru mata pelajaran Sejarah di SMA N 2 Wonosari, dimana penelitian yang berjudul Kemampuan Guru Sejarah dalam Mengembangkan Materi dan Metode Pembelajaran Sejarah di SMA N 2 Wonosari ini bersubyek pada Guru Sejarah di Di SMA N 2 Wonosari.
30 2. Siswa SMA N 2 Wonosari sebagai informan utama tentang materi dan metode yang di pilih oleh guru untuk mempermudah mendapat informasi yang diperlukan. 3. Sumber data tertulis berupa Silabus dan RPP yang sudah dikembangkan oleh Guru Sejarah untuk mempermudah pembelajaran di SMA N 2 Wonosari. E. Teknik Pengumpulan Data Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau meng identifikasi sesuatu (Herdiansyah, 2010: 116). Dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut antara lain wawancara, observasi dan studi dokumentasi ( Herdiansyah, 2010: 116). Metode yang digunakan untu pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode Triangulasi (Moleong, 2004: 135), yaitu: 1. Wawancara Menurut Moleong(1991: 115) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai ( interviewee) yang memberiakan jawaban atas pertanyaan itu. Definis lain menurut Stewart dan Wash wawancara sebagai sebuah interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran atau berbagi aturan, tanggungjawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi.
31 Wawancara bukan suatu kegiatan dengan kondisi satu orang melakukan/memulai pembicaraan sementara yang lain hanya mendengarkan. Dalam penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama. Sebagian data diperoleh melalui wawancara. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur. Berikut ini ciri-ciri wawancara terstruktur menurut Haris Herdiansyah (2010: 122): a. Pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan Pertanyaan yang diajukan dalam wawancar semi terstuktur adalah pertanyaan terbuka yang berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh terwawancara tidak terbatassehingga subyek lebih bebas dalam menjawab pertanyaan selama jawaban tidak melebar kearah yang tidak diperlukan. b. Kecepatan wawancara dapat diprediksi Kontrol wawancara dan kecepatan wawancara ada pada ketrampilan terwawancara dalam mengatur alur dan tema pembicaraan agar tidak melebar kearah yang tidak diperlukan. c. Fleksibel, tetapi terkontrol (dalam hal pertanyaan atau jawaban) Pertanyaan yang diajukan bersifat flesibel, tergantung situasi dan kondisi serta alur pembicaraan. Demikian pula jawaban yang diberikan oleh terwawancara dapat lebih fleksibel d. Ada pedoman wawancara diperlukan dalam wawancara semi-terstruktur yang dijadikan patokan ataupun kontrol dalam hal alur pembicaraan dan untuk prediksi waktu wawancara. Dalam wawancara semi-terstruktur isi yang tertulis pada pedoman wawancara berupa topik-topik pembicaraan saja yang
32 mengacu pada satu tema sentral yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan tujuan wawancara. e. Tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena Bentuk wawancara semi-terstruktur sangat cocok untuk penelitian kualitatif yang esensinya adalah untuk mendapatkan pemahaman dari suatu fenomena. Kelebihan menggunakan metode wawancara antara lain adalah data yang diperoleh valid. Dimana data yang di peroleh berasal langsung dari subyek yang kita teliti atau yang berhubungan dekat dengan subyek. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan guru sejarah, Waka bid. Kurikulum, kepala sekolah, pegawai perpustakaan dan siswa di SMA N 2 Wonosari. Adapun acuan dalam wawancara sebagai berikut: a. Materi 1) Validitas atau ketepatan materi 2) Kebertian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik 3) Relevansi dengan tingkat kemampuan peserta didik 4) Kemenarikan materi 5) Kepuasan materi yang dikembangkan b. Metode 1) Materi sudah berpedoman pada tujuan 2) Perbedaan individu anak didik 3) Kemampuan guru 4) Sifat bahn ajar
33 5) Situasi kelas 6) Kelengkapan fasilitas yang tersedia 7) Kelebihan dan kelemahan metode 2. Observasi Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti. Cartwright & Cartwright dalam tulisan Haris Herdiansyah (2011:130) menjelaskan observasi adalah sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematik untuk suatu tujuan tertentu. Observasi adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Metode observasi yang digunakan oleh peneliti adalah metote observasi anecdotal record, dimana peneliti dalam melakukan observasi hanya membawa lembaran kertas kosong untuk mencatat perilaku yang khas, unik, dan penting yang dilakukan subyek penelitian. Peneliti menggunakan metode observasi saat mengamati kondisi sekolah dan mengamati guru dalam pembelajaran di depan kelas. Sehingga mampu menguraikan bagaimana guru tersebut melakukan aktifitasnya. Adapun acuan dalam melakukan observasi yaitu : a. Observasi kondisi sekolahan b. Observasi keadaan kelas saat pembelajaran c. Observasi kesesuaian materi yang diterapkan guru dengan RPP. d. Observasi kesesuaian metode yang diterapkan guru dengan RPP.
34 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri (Herdiansyah, 2010:143).Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 234) dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang tertulis. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dokumentasi adalah data-data tertulis yang berhubungan langsung dengan subyek. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa materi yang telah dikembangkan oleh guru berupa silabus. Metode pembelajaran yang dikembangkan oleh guru yang berupa RPP dan Modul yang dibuat oleh guru sejarah. Berdasarkan metode dokumentasi ini diperkuat juga dengan adanya foto media pembelajaran sesuai metode yang diterapkan guru. Adapun acuan dalam menganalisis dokumen berupa: a. Dokumen RPP b. Dokumen silabus yang sudah dikembangkan c. Dokumen Modul F. Teknik Cuplikan/Sampling Menurut Neuman (Herdiansyah. 2010: 104) sampel adalah bagian dari populasi yang akan dilibatkan dalam penelitian yang merupakan bagian yang representatif dan merepresentasikan karakter atau ciri-ciri dari populasi. Agar sampel yang dipilih dapat mewakili populasi dan hasil yang dikenakan pada sampel yang juga dapat digeneralisasikan kepada populasi, maka dibutuhkan
35 suatu teknik-teknik tertentu yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, serta kepentingan dari peneliti yang dilakukan (Herdiansyah, 2010: 104). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik sampling purposeful sampling. Purposeful sampling yang berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh subyek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Dalam purposeful sampling, peneliti memilih subyek penelitian dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk mempelajari atau memahami permasalahan pokok yang akan diteliti. G. Validitas Data Dalam penelitian ini untuk memvalidkan data penulis menggunakan teknik trianggulasi. Menurut Moleong (2007:330), mengemukakan bahwa trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Penulis menggunakan 3 cara trianggulasi dalam menguji validitas data dalam penelitian ini antara lain : 1. Teknik trianggulasi data, yaitu menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, ataupun dengan hasil observasi lebih dari satu subyek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda (Moleong, 2007: 330). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa informan yang memiliki sudut pandang yang berbeda antara lain guru, siswa, kepala sekolah, waka bidang kurikulum dan pegawai perpustakaan.
36 2. Teknik trianggulasi metode, yaitu peneliti menggunakan berbagai metode untuk meneliti suatu hal. Seperti metode wawancara dan metode observasi berbeda (Moleong, 2007: 330).. Dalam penelitian ini peneliti melakukan metode wawancara dengan ditunjang dengan metode observasi untuk menggali informasi tentang kemampuan guru dalam mengembangkan materi dan metode pengajaran sejarah. 3. Teknik trianggulasi teori, yaitu penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat berbeda (Moleong, 2007: 330).. Dengan triangulasi, peneliti dapat merecheck atau mengecek kembali atau mengecek ulang temuannya dengan jalan membandingkan dengan sumber, metode dan teori (Tohirin, 2012: 74). H. Teknik Analisis Analisis atau penafsiran data merupakan proses mencari dan menyusun aturan secara sistematis catatan temuan penelitian melalui pengamatan, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang fokus yang dikaji dan menjadikannya sebagai temuan untuk orang lain, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, dan menyajikannya (Tohirin, 2012: 141). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data model interaktif. Teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman dalam Herdiansyah (2010: 164) terdiri atas empat tahap antara lain: 1. Tahap Pengumpulan Data
37 Tahap ini berisi tentang serangkaian proses pengumpulan data yang sudah dimulai ketika awal penelitian, baik melalui wawancara maupun studypreeliminary. 2. Tahap Reduksi Data Tahap ini berisi tentang proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisa. 3. Tahap Display Data atau Penyajian Data Tahap ini berisi tentang pengolahan data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas kedal suatu matrik kategorisasisesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan mememcah tema-tema tersebut dalam bentuk yang lebih kongkret dan sederhana. 4. Tahap Kesimpulan atau Verifikasi Tahap ini adalah tahap terakhir dari teknik analisis. Kesimpulan menjurus pada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan serta mengungkap what dan how dari temuan penelitian tersebut. Teknik Analisis Data Tahap pengumpulan data Tahap reduksi data Tahap kesimpulan Tahap penyajian data